Anda di halaman 1dari 47

ANTROPOMETRI

Oleh :
Ns. Agustin Nanda, S.Kep
ANTROPOMETRI
 Anthropostubuh Ukuran dari
 Metros  ukuran
tubuh
 Dipelopori oleh Ales Hrdlicha (1869–1943) 
1920 buku Antropometri
 Defenisi (Jellife 1966):
Pengukuran dr berbagai dimensi fisik tubuh &
komposisi tubuh secara kasar pada beberapa
tingkat umur & tingkat gizi.
ANTROPOMETRI

 Adalah suatu pengukuran dari bermacam-macam ukuran


fisik dan komposisi tubuh pada berbagai kelompok umur
dan tingkat gizinya
 Ukuran fisik : Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB),
Lingkar Kepala, Lingkar Lengan Atas (LILA)
 Komposisi tubuh : Tebal Lemak, Fat Mass, Fat Free Mass
 Berbagai kelompok umur : standar berbeda untuk tingkat
umur tertentu misal: untuk balita lain dengan untuk
dewasa
 Tingkat gizi : status gizi baik, status gizi kurang, status
gizi buruk, status gizi lebih
Keuntungan
 Prosedur pengukuran  sederhana, aman, tdk
invasive
 Alat tdk mahal, mudah dibawa dan dibuat a/ dibeli di
setiap daerah, tahan (durable)
 Relatif tidak perlu tenaga akhli
 Metode  tepat & akurat  standarisasi terjamin
 Menggambarkan keadaan gizi dlm jangka wkt yg lama
 Membantu identifikasi tingkat malnutrisi (ringan-berat)
 U/ evaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu
(dari satu generasi ke generasi berikutnya)
 Sbg skrining test u/ identifikasi individu yg memiliki
resiko tinggi terjadinya malnutrisi
Keterbatasan
 Tdk sensitif & tdk dpt mendeteksi kelainan pertumbuhan
tubuh yg disebabkan o/ defisiensi gizi mikro.
 Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dll) dpt menurunkan
spesifisitas & sensitivitas pengukuran antropometi.
 Kesalahan saat pengukuran mempengaruhi presisi, akurasi
& validitas pengukuran antro.
 Kesalahan ini terjadi karena pengukuran.
 Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
Latihan yg tdk cukup, kesalahan alat (tidak ditera), kesulitan
pengukuran.
CARA MEMBULATKAN UMUR ANAK

Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)


tahun 2000:
1. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak
16 hari s/d 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan.

Contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan


19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak


1 hari s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulan

Contoh: 20 bulan + 15 hari = 20 bulan


19 bulan – 14 hari = 19 bulan
CARA MENGHITUNG UMUR ANAK BALITA

CONTOH 1

Tanggal Hari Bulan Tahun

Ditimbang 05 07 2003
Lahir 10 06 2001

SELISIH -5 Hari 1 Bln 2 Thn


(-0 Bln) (1 Bln) (24 Bln)

UMUR ANAK = 24 bulan + 1 Bulan – 0 bulan


UMUR anak = 25 bulan
CONTOH 2

Tanggal Hari Bulan Tahun

Ditimbang 05 02 2003
Lahir 21 07 2001

SELISIH -16 Hari -5 Bln 2 Thn


(-1 Bln) (-5 Bln) (24 Bln)

UMUR ANAK = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan


UMUR anak = 18 bulan
Weight Measurement
Weight Measurement
METODE PENGUKURAN BB
 Pengukuran sebaiknya dilakukan sebelum
responden makan
 Timbangan BB elektronik sebaiknya digunakan
jika tersedia
 Sebelum memulai penimbangan, pastikan skala
pada timbangan berada pada angka 0.
 Subjek berdiri di atas timbangan pada tanda yang
ditentukan, minta responden untuk menghadap ke
ddepan, berdiri relaks tapi tegak, melepaskan
sepatu/alas kaki.
 Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1
Kg
Prosedur Penimbangan dengan Menggunakan Dacin
1. Persiapan Alat
• Gantung dacin pada tempat yg kokoh seperti
penyangga kaki tiga atau pelana rumah/kosen/dahan
pohon yg kuat
• Atur posisi batang dacin sejajar dengan mata
penimbang
• Pastikan bandul geser berada pada angka nol dan
posisi paku tegak lurus
• Pasang sarung/celana/kotak timbang yg kosong pada
dacin
• Seimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik
berisikan pasir/batu diujung batang dacin, sampai
kedua jarum tegak lurus
2. Pelaksanaan Penimbangan
• Bila ibu tidak membawa KMS, tanyakan berat badan balita 2
bulan dan 1 bulan sebelumnya, krn untuk menentukan status
pertumbuhan perlu 3 titik pengukuran
• Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus
• Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul
geser
• Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu
dalam kg dan ons
• Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari
sarung/celana/kotak timbang
SALAH MEMASANG TIMBANGAN

BATANG DACIN
TIDAK SEIMBANG
DACIN TIDAK
LAYAK PAKAI
HARUS
DITERA
TITIK NOL SALAH

BUKAN PADA ANGKA


NOL TAPI MENEMPEL
PADA PENGGANTUNG
PENGGUNAAN BATHROOM SCALE

SKALA
0,5 Kg
MALAH
ADA YG
1.0 Kg
 Prinsip & Penggunaan :
 Merupakan Pengukuran dasar terhadap
pertumbuhan skeletal (tulang)
 PB (pengukuran dengan Length Board)
digunakan pada subjek umur < 2 tahun atau
bayi ≤ 85 cm. Panjang TIDAK sama dengan
tinggi.
 TB (dikur pada subjek dengan posis berdiri
untuk umur ≥ 2 tahun)
PROSEDUR PENGUKURAN PANJANG BADAN
(UNTUK BALITA BERUMUR KURANG DARI 2 TAHUN)
Dengan Papan Pengukur

1. Persiapan alat
• Pilih meja atau tempat yg datar dan rata.
• Siapkan alat ukur panjang badan
• Lepaskan kunci pengait yg berada disamping papan
pengukur
• Tarik meteran sampai menempel rapat pd dinding
tempat menempelnya kepala
• Pastikan meteran menunjukkan angka nol dg
mengatur sekrup skala yg ada di bagian kaki balita
• Buka papan hingga posisinya memanjang dan
datar
• Tarik meteran sampai menempel rapat pd
dinding tempat menempelnya kepala dan
pastikan meteran menunjuk angka nol
• Geser kembali papan penggeser pd tempatnya
b. Pelaksanaan Pengukuran Panjang Badan
• Lepaskan sepatu/alas kaki bayi
• Telentangkan bayi di atas papan pengukur
dengan posisi kepala menempel pada bagian
papan yg datar dan tegak lurus (papan yg tidak
dapat bergerak)
• Pengukur I, mengatur posisi kepala subjek tegak
lurus terhadap alat (Frankfurt plane position)
• Pengukur II, menahan kaki subjek agar berada
pada posis lurus, dan mengukur panjang sampai
batas ujung kaki subjek
• Pastikan puncak kepala menempel pada bagian
papan yg statis
• Posisikan bagian belakang kepala, punggung,
pantat dan tumit menempel secara tepat pd
papan pengukur
• Geser bagian papan yg bergerak sampai
seluruh bagian kedua telapak kaki menempel
pada bagian papan yg dapat digeser (dengan
cara menekan bagian lutut dan mata kaki)
• Baca dan catat panjang badan balita dari angka
kecil ke angka besar
Length Measurement
PROSEDUR PENGUKURAN TINGGI BADAN
(UNTUK BALITA BERUMUR LEBIH DARI 2
TAHUN) dengan Microtoise
1. Persiapan Alat
• Letakkan microtoise di lantai yg rata dan
menempel pada dinding yg tegak lurus
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai
angka pada jendela baca menunjukkan angka
nol
• Paku/tempelkan ujung pita meteran pd dinding
• Tarik kepala microtoise ke atas sampai ke
paku
2. Pelaksanaan pengukuran tinggi badan
• Posisikan balita berdiri tegak lurus di
bawah microtoise membelakangi dinding
• Posisikan kepala balita berada di bawah
alat geser microtoise, pandangan lurus
kedepan
• Posisikan balita tegak bebas, bagian
belakang kepala, tulang belikat, pantat
dan tumit menempel di dinding
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
• Kedua lengan rileks di samping badan
• Tarik kepala microtoise sampai puncak
kepala balita
• Baca angka pada jendela baca dan mata
pembaca harus sejajar dengan garis
merah
• Angka yang dibaca adalah yg berada
pada garis merah dari angka kecil ke arah
angka besar
• Catat hasil pengukuran tinggi badan balita
pada kartu status
Height Measurement
Height Measurement
PARAMETER LINGKAR KEPALA
 Dapat digunakan untuk menilai status gizi protein-
energi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
 Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal
kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan
janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan
menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya akan
berpengaruh pada lingkar kepala.
 Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak
lagi bermanfaat karena perkembangannya sangat
lambat.
LINGKAR KEPALA
 Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika
lahir adalah 34-35 cm.
 Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per
bulan pada usia 0-3 bulan.
 usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per
bulan,
 usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per
bulan.
LINGKAR KEPALA
 Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil
daripada ukuran normalnya, maka disebut
kelainan mikrosefali.
 Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi
lebih besar daripada ukuran normalnya,
dikatakan kelainan makrosefali.
 Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali
dibawa sejak lahi
 Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau
makrosefali yang familial atau normal
ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
 Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita
seperti yang digunakan oleh tukang jahit di
kepala bayi, tepat di atas alis dan telinga bayi
 lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin
pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran
lingkar kepala ini penting karena berkaitan
dengan volume otak
 Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume
otak, artinya kalau lingkaran kepala anak
dalam usia tertentu kurang dari nilai yang
normal, kemungkinan volume otak kurang
dari cukup.
PENILAIAN STATUS GIZI INDIVIDU

I. PENDAHULUAN
 Status Gizi Antropometri ukuran tubuh
BB/ U - 2 SD + 2 SD
TB / U - 2 SD + 2 SD
BB/ TB - 2 SD + 2 SD
BB - Anak dacin tanpa per
- Dewasa timbangan berdiri
TB diukur dgn mikrotoise
Panjang badan ( PB ) < 1 thn
WHO menganjurkan digabung ketiga ini : BB/U
TB/U BB/TB
BB/U keadaan masa kini
TB/u masa lalu
II. UNTUK BALITA
1. BB/U WHO – NCHS
2. TB/U WHO – NCHS
3. BB/TB WHO – NCHS
Standar :
1. Harvard sex digabung
2. WHO – NCHS sex dipisah

Cara mengukur BB :
1. Pakaian seminim mungkin
2. Timbangan dacin
3. Anak relatif tenang
4. Umur ( bulan )
Cara mengukur PB/TB
- PB anak belum berdiri
- TB anak sudah berdiri mikrotoar
- Anak tegak lurus
- Menghadap kedepan
- Kaki rapatkan
- Alas kaki kurang
- Usia ( bln)
- Lihat standar
KLASIFIKASI KKP MENURUT REKOMENDASI
LOKAKARYA ANTROPOMETRI 1975

No. Kategori BB/U TB/U LILA/U BB/U LILA/TB


a. Normal S 0 - 100 95 - 100 85 - 100 90 - 100 85 - 100

b. Gizi < 80 – 60 < 95 - 85 < 85 - 70 < 90 - 70 < 85 - 75


kurang
c. Gizi buruk < 60 < 85 < 70 < 70 < 75
4. LILA Lila /u
Lila/ PB
5. Lingkaran kepala/ dada
III. IBU HAMIL
1. LILA anak > 13½ cm
2. Pertumbuhan BB 8 - 12 kg
IV. DEWASA
1. Index Broca 90 % ( TB – 100 cm )
2. BMI  mengukur obesitas
Rumus BB (kg) dibagi (TB m)²
< 17 Kekurangan BB tingkat berat (kurus)
17.0 – 18,5 Kekurangan BB tingkat ringan
18,5 – 25,0 ( normal )
25,0 – 27,0 ( gemuk )
> 27,0 Kelebihan BB
3. Lingkar Pinggang :
wanita Normal 88 cM
laki-laki normal 90 cM
1.2 Panjang Badan :
 Lahir = 48 – 50 Umur < 2 thn
 1 thn 50 % meningkat - Dipakai utk deteksi
 4 thn 2 x gangguan gizi kronis

- Kepala tegak, mata


melihat vertikal
- Pakai papan ukur

umur > 2 thn


- Mikrotoise
- Kepala tegak
- Mata melihat
horizontal
- Tdk pakai sepatu
- Kesalahan 0,1 cm
- Umur
1.3 Lingkaran kepala
- Mengukur - Tulang kepala
Status gizi - Otak
- Jaringan lunak
- Proxi utk mengukur TB
- Jelliffe menganjurkan perbandingan ukuran
kepala, ukuran dada
- Diukur dari TL kepala kebelakang ke supraorbital
- Lahir 33 – 35, 6 cm
- 4 bln meningkat 5 cm
- 8 – 12 bln meningkat 10 cm
- 2 – 5 thn 2½ cm
- > 5 thn puber 1 ¼cm / 5 thn
- Dewasa 52,1 – 55,1 cm
1.4 Lila
- Lingkaran lengan yg kurang aktif
- Acromion overranon diulna
- Keuntungan :
1. Lemak sedikit

2. Terbebas dari oedema

3. Terbebas dari umur

4. Bisa untuk penganti BB

- Anak ( 1 – 5thn) < 12,5 cm = gizi buruk


12,5 -13,5 cm = gizi kurang
> 13,5 cm = gizi baik
- Dewasa > 23 cm
1.5 Lemak bawah kulit
 Skin calliper
 Mengukur tebal lemak refleksi cadangan
energi
Variasi antropometri:
1. Ukuran BB,TB, LILA, Tebal lemak, lingk.kepala
2. Penyajian BB/U
PB/U
TB/U
BB/U
LL/U
3. Baku Harvard laki-laki/wanita
WHO – NCHS wanita/laki-laki
4. Klasifikasi
a. Gomez BB/U
- Buruk < 60 % baku
- Kurang 60 – 69,9 % x baku
- Sedang 70 – 79,9 % x baku
- Baik 80 % x baku

b. Water Low :
TB/U BB/TB
c. PB/U atau TB/U

- Buruk < 80% baku


- Kurang 80 – 89,9 % x baku
- Sedang 85 – 89,9 % x baku
- Baik 90% x baku

Anda mungkin juga menyukai