Anda di halaman 1dari 15

PEMIKIRAN FILSAFAT

KELOMPOK I
ERIA MARINA SEPRIYANI
RHAVY FERDYAN
MUHAMMAD SOLICHIN

MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENGERTIAN FILSAFAT
• Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani dan berarti "cinta akan hikmat"
atau "cinta akan pengetahuan" seorang "filsuf" adalah seorang
"pecinta", "pencari" ("philos") hikmat atau pengetahuan ("sophia”).
• Filsafat sebenarnya merupakan studi tentang hakikat realitas dan
keberadaan, soal apa yang mungkin diketahui serta perilaku yang
benar atau salah.
• Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta
kebijaksanaan.
• Individu yang berfilsafati diumpakan sebagai seseorang yang ingin
mengetahui hakikat dirinya dalam semesta.
TOKOH-TOKOH
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFAT
• Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh.
Seseorang yang mempelajari ilmu tidak hanya mengenal ilmu dari sudut
pandang ilmu itu sendiri melainkan ingin mengetahui hakikat ilmu dengan
konstelasi pengetahuan lainnya. Misalnya ingin mengetahui kaitan ilmu
dengan moral atau kaitan ilmu dengan agama.
• Karakteristik berpikir filsafati yang kedua adalah sifat mendasar. Seorang
yang berpikir filsafati akan membongkar pemikirannya secara fundamental.
• Terkait dengan mencari kebenaran suatu ilmu, maka individu berspekulasi
dan hal ini menjadi ciri berfikir filsafati yang ketiga, yaitu spekulatif.
FILSAFAT: PENERATAS
PENGETAHUAN
• Menurut Will Durant, Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang
merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri, dalam hal ini pasukan
infanteri adalah sebagai pengetahuan yang salah satunya adalah ilmu.
• Semua ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial, bertolak
peengembangannya bermula sebagai filsafat.
• Pada tahap selanjutnya ilmu menyatakan ilmu menyatakan dirinya otonom dari
konsep-konsep filsafat dan mendasarkan sepenuhnya kepada hakikat alam
sebagaimana adanya.
• Pada tahap akhir ilmu mendasarkan pada peneman ilmiah sebgaimana adanya.
• Menurut A. Comte, membagi tingkat perkembangan pengetahuan ke dalam
tahap Religius, metafisik, positif.
BIDANG TELAAH FILSAFAT
• Pada tahap awal sekali, filsafat menelaah tentang hakikat manusia.
• Tahap kedua, filsafat menelaah tentang hidup dan eksistensi
manusia.
• Tahap ketiga, filsafat menelaah tentang epistemologi dan Bahasa.
• Pada tahap pertama, filsafat mempersoalkan “siapakah manusia
itu?”. Tahap ini dapat dihubungkan dengan segenap pemikiran ahli-
ahli filsafat sejak zaman Yunani Kuno sampai sekarang yang tidak
pernah selesai mempermasalahkan makhluk yang satu ini. tanpa kita
sadari, bahwa tiap ilmu, terutama ilmu-ilmu sosial (social sciences),
mempunyai asumsi tertentu tentang manusia yang menjadi peran
utama dalam kajian keilmuannya.
• Tahap yang kedua ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkisar
tentang ada (wujud), tentang hidup, dan tentang eksistensi manusia.
Apakah hidup ini sebenarnya ? Ataukah hidup ini sama sekali tidak
masuk akal, arah tanpa bentuk, bagaikan amoeba yang berzig-zag ?
atau apakah nasib itu sama ?
• Pada tahap yang ketiga ini skenarionya bermula pada suatu
pertemuan ilmiah "tingkat tinggi". Filsuf kelahiran Austria, yakni
Ludwig Josef Johann Wittgenstein, menurutnya Tugas utama filsafat
bukanlah sekedar menghasilkan sesusun pernyataan filsafati, tetapi
juga menyatakan sebuah pernyataan sejelas mungkin.
CABANG FILSAFAT
Pokok bahasan yang dikaji filsafat meliputi lima segi yaitu:
• Logika: apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika)
• Etika: mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika)
• Estetika: apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek
(estetika)
• Metafisika: teori tentang ada (hakikat keberadaan zat, tentang hakikat
pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran)
• Politik: kajian mengenai organisasi sosial/ pemerintah yang ideal
(politik)
FILSAFAT ILMU
• Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu
(pengetahuan ilmiah).
• Filsafat ilmu merupakan telaah scara filsafat yang ingin menjawab
beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti: Obyek apa yang
ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut?
Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera yang membuahkan
pengetahuan? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan landasan
ontologisme).
Filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat
ilmu-ilmu sosial karena permasalahanpermasalahan teknis yang
bersifat khas.
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab:
• Apa yang dikaji oleh ilmu (ontologi)?
• Bagaimana caranya mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu
tersebut (epistemologi)?
• Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu tersebut digunakan
(aksiologi)?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai