Anda di halaman 1dari 20

Catatan Atas Laporan

Keuangan
Chika Bagja Puspita Wijaya (119040187)
Angelina (119040193)
Linda (119040200)
Laporan
keuangan
laporan yang berisi informasi keuangan
sebuah organisasi. Laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai
sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal.
“ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas”.

—Menurut PSAK No.1 Paragraf ke


7 (Revisi 2009)
01 02
Aset Beban
sumber daya ekonomi yang dikuasai penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
dan/atau dimiliki oleh pemerintah periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang
sebagai akibat dari peristiwa masa dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
lalu timbulnya kewajiban.

03 04
Ekuitas Pendapatan LRA
kekayaan bersih pemerintah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
yang merupakan selisih antara menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
aset dan kewajiban anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan
pemerintah. tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
05 06
Liabilitas Basis kas
utang yang timbul dari peristiwa masa lalu mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan
keluar sumber daya ekonomi pemerintah

07
Saldo Anggaran Lebih
gunggungan Saldo Anggaran Lebih yang berasal dari
akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran
sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain
yang diperkenankan.
.
Catatan atas Laporan Keuangan

agar laporan keuangan pemerintah dapat dipahami secara keseluruhan


oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca
tertentu ataupun pemerintah saja.
Fungsi Catatan atas Laporan Keuangan

Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan umum.
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. setiap posdalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Dan Laporan Arus Kas harus mempunyai referensi
silangdengan informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh
pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen
entitas pelaporan.
Kebijakan Fisikal/keuangan dan
ekonomi mikro
Kebijakan fiskal yang perlu di uangkapkan dalam catatn atas laporan
keuangan adalah kebijakan-kebijakan pemerintah dalam peningkatan
pendapatan, efesiensi belanja, dan penentuan sumber atau pengguna
pembiayaan.

Kondisi ekonomi makro yang perlu di uangkapkan dalam catatan atas


laporan keuangan adalah asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang
digunakan dalam penyusunan APBD berikut tingkat capaiannya. Indikator
ekonomi makro tersebut antara lain produk domestik bruto/produk harga
minyak, tingkat suku bunga, dan neraca pembayaran.

Pengungkapan untuk masing-masing pos pada laporan keuangan mengikuti


standar berlaku yang mengatur tentang pengungkapan untuk pos-pos yang
berhubungan.
Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan Selama Tahun
Pelaporan Berikut Kendala dan Hambatan yang Dihadapi
Dalam Pencapaian Target

perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan


anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada
dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu
oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan.
Ikhtisar pencapaian target keuangan merupakan perbandingan secara garis besar
antara target sebagaimana yang tertuang dalam APBN/APBD dengan realisasinya.
Ikhtisar ini disajikan untuk memperoleh gambaran umum tentang kinerja keuangan
pemerintah dalam merealisasikan potensi pendapatan-LRA dan alokasi belanja yang telah
ditetapkan dalam APBN/APBD
Laporan Keuangan dan
Pengungkapan Kebijakan
Akuntansi Keuangan
Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Asumsi Dasar
AKUNTANSI
setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat
dinilaidengan satuan uang. Hal
Laporan keuangan disusun ini diperlukan agar
dengan asumsi bahwa entitas pela
memungkinkan dilakukannya
poran. akan berlanjut
keberadaannya. analisisdan pengukuran dalam
unit yang mandiri dan Dengan demikian pemerintah akuntansi.
diasumsikan tidak bermaksud
mempunyai kewajiban untuk
melakukan likuidisi
menyajikan laporan keuangan atas entitas pelaporan dalam
jangka pendekm

Asumsi keterukuran
Asumsi dalam satuan uang
Asumsi kemandirian
kesinambungan (monetary
entitas
entitas measurement).
Pengguna Laporan Keuangan

Masyarakat lembaga pemeriksa

Pihak yang memberi atau yang berperan


Para wakil rakyat dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman

lembaga pengawas pemerintah


Kebijakan Akuntansi

Empat pertimbangan
Pertimbangan dan/atau
pemilihan
pemilihan
Pertimbangan Sehat
disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan. Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut seharusnya diakui
Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat dalam penyusunan laporan keuangan.
akan menggambarkan realitas ekonomi entitas Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi dan kejadian lain harus
pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi
keuangan dan kegiatan. dan realita kejadian
Materialitas Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen
yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-
keputusan.
Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos yang
Disajikan Pada Lembar Muka Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan rincian dan penjelasan atas masing-masing
pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran disajikan untuk
pos pendapatan-LRA, belanja, dan pembiayaan dengan
struktur sebagai berikut:

Anggaran Realisasi Prosentase pencapaian


pada target dan realisasi dengan satuan
laporan yang menyajikan menggambarkan perbandingan pengukuran dalam bentuk prosentase, indek,
perbandingan antara anggaran dengan realisasin rata-rata, angka dan jumlah. Prosentase
antara realisasi pendapatan dan ya dalam satu periode pelaporan pencapaian rencana tingkat capaian, dihitung
belanja dengan estimasi pendapatan dengan rumus bahwa semakin tinggi
dan pagu anggarannya yang telah realisasi menggambarkan pencapaian
ditetapkan pada awal tahun rencana tingkat capaian yang semakin baik.
Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran disajikan untuk
pos pendapatan-LRA, belanja, dan pembiayaan dengan
struktur sebagai berikut:

perbedaan antara Perbandingan dengan periode perbedaan antara periode


anggaran dan realisasi yang lalu berjalan dan periode yang lalu
periode berjalan bila dibandingkan dengan
Pengelompokan pada LRA terdiri dari  Saldo Anggaran Lebih dalam
periode sebelumnya, dibandingkan dengan
pendapatan, belanja, transfer dan periode tahun anggaran yang
anggaran, dan dengan rencana lainnya
pembiayaan,sedangkan pengelompokan bersangkutan yang menjadi hak
sehubungan dengan realisasi anggaran. Termasuk
pada LO terdiri dari pendapatan dan beban pemerintah dan tidak perlu dibayar
dalam penjelasan perbedaan adalah perbedaan
dari kegiatanoperasional, surplus/defisit dari kembali oleh pemerintah.
asumsi ekonomi makro yang digunakan dalam
kegiatan non operasional dan pos-pos luar
penyusunan anggaran dibandingkan dengan
biasa
realisasinya.
Standar Akuntansi
Pemerintahan yang
Belum Disajikan Dalam
Lembar Muka Laporan
Keuangan
informasi yang diharuskan dan dianjurkan
oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan lainnya serta pengungkapan-
pengungkapan lain yang diperlukan untuk
penyajian wajar atas laporan keuangan,
seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen-komitmen lain.
1. Pengungkapan-
2. Susunan
Pengungkapan Lainnya
kejadian-kejadian penting selama tahun Catatan atas Laporan Keuangan biasanya disajikan dengan
pelaporan, seperti: susunan sebagai berikut:

Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan; Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
manajemen baru; Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya;
Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; Kebijakan akuntansi yang penting:
Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan; dan Entitas pelaporan;
Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
pemogokan yang harus ditanggulangi pemerintah. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
Pengungkapan yang diwajibkan dalam tiap standar berlaku Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan-
sebagai pelengkap standar ini. ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas
pelaporan;
Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.
Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan:
Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan;
Tanggal
Efektif
(PSAP) ini berlaku efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010.

Dalam hal entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP ini, entitas
pelaporan dapat menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling
lama 4 (empat) tahun setelah Tahun Anggaran 2010.
Kesimpulan
CaLK harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus
Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai
referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai