Anda di halaman 1dari 11

WARTAWAN

PROFESIONAL
Dasar2 Jurnalistik(5)
UMC-2013
Dosen: Ida Ri’aeni, S.Sos, M.I.Kom
 Ada banyak pengertian tentang
profesionalisme wartawan. Namun sebelum
beranjak lebih jauh tentang apa itu
profesionalisme wartawan maka ada baiknya
jika kita menelaah terlebih dahulu apa itu
profesionalitas.
 Profesionalitas atau profesionalisme
merupakan perkembangan dari kata profesi.
Profesi ini tentu berbeda dengan hanya
sekedar pekerjaan.
 Sahala dalam tulisannya Wartawan, Pekerja atau
Profesi? Yang dimuat di situs Perhimpuan Jurnalis
Indonesia Jawa Barat menyebutkan ada banyak
ilmuwan yang memiliki versi tersendiri tentang
karakteristik profesi. Terence J. Johnson
menyebutkan bahwa profesi memiliki enam
kriteria, yaitu 1)keterampilan yang didasarkan
pada pengetahuan teoretis, 2) penyediaan
pelatihan dan pendidikan, 3)pengujian
kemampuan anggota, 4)organisasi, 5)kepatuhan
kepada suatu aturan main profesional, dan 6)jasa
pelayanan yang sifatnya altruistik.
PENDAPAT TENTANG PROFESI
Adapun B. Barber menyatakan bahwa profesi memiliki
empat ciri:
 pengetahuan umum yang tinggi, lebih berorientasi kepada
kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri,
 adanya pengawasan ketat atas perilaku pribadi melalui
kode etik yang dihayati dalam proses sosialisasi
pekerjaan,
 Adanya asosiasi-asosiasi sukarela yang diorganisasikan dan
dijalankan oleh para pekerja spesialis itu sendiri, dan
 sistem balas jasa (berupa uang dan kehormatan) yang
merupakan lambang prestasi kerja, sehingga menjadi
tujuan, bukan alat untuk mencapai tujuan kepentingan
pribadi.
Selanjutnya Brandeis berpendapat bahwa pekerjaan yang
disebut profesi adalah pekerjaan yang memiliki
dukungan berupa:
 ciri-ciri pengetahuan,
 diabdikan untuk kepentingan orang lain,
 keberhasilannya bukan didasarkan pada keuntungan
finansial,
 didukung oleh organisasi (asosiasi) profesi yang tugasnya,
antara lain, menentukan berbagai ketentuan yang
merupakan kode etik serta bertanggung jawab dalam
memajukan dan menyebarkan profesi yang
bersangkutan, dan
 ditentukan adanya standar kualifikasi profesi.
PROFESI WARTAWAN
 Jika disimpulkan maka yang disebut sebagai profesi adalah
sebuah pekerjaan yang menuntut pengetahuan yang tinggi,
didedikasikan pada masyarakat umum, diwadahi dalam sebuah
organisasi profesi yang bisa mengatur kode etik profesi.

Wartawan, setidaknya memenuhi dua unsur profesi diatas.
Yakni pekerjaannya didedikasikan pada masyarakat umum dan
dinaungi sebuah organisasi profesi. Adapun untuk karakteristik
profesi yang pertama yakni menuntut pengetahuan yang tinggi,
meskipun benar adanya, namun harus dipertanyakan lebih jauh
karen akadang ada juga wartawan yang berpengetahuan dan
beretika rendah. Hal inilah yang kemudian akan membuat
perbedaan antara wartawan profesional dan wartawan asal-
asalan.
CIRI-CIRI WARTAWAN
PROFESIONAL
 Ada beberapa pengertian wartawan profesional. Menurut Budiman S
Hartoyo wartawan yang profesional ialah yang memahami tugasnya,
yang memiliki skill (ketrampilan), seperti melakukan reportase,
wawancara, dan menulis berita atau feature yang bagus dan akurat,
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Adapun menurut penulis blog romelteamagazines.wordpress.com,
wartawan profesional memiliki beberapa karakteristik yakni pertama,
menguasai keterampilan jurnalistik. Seorang wartawan mesti memiliki
keahlian (expertise) menulis berita sesuai kaidah-kaidah jurnalistik. Ia
harus menguasai teknik menulis berita, juga feature dan artikel.
 Seorang wartawan mestilah orang yang setidaknya pernah mengikuti
pelatihan dasar jurnalistik. Ia harus terlatih dengan baik.
Keterampilan jurnalistik meliputi antara lain teknik pencarian berita
dan penulisannya, di samping pemahaman yang baik tentang makna
sebuah berita. Ia harus memahami apa itu berita, nilai berita, macam-
macam berita, bagaimana mencarinya, dan kaidah umum penulisan
berita.
 Kedua, menguasai bidang liputan (beat). Idealnya, wartawan
menjadi seorang “generalis”, memahami dan menguasai segala
hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan cermat apa saja.
Namun, yang terpenting ia harus menguasai bidang liputan
dengan baik. Wartawan olahraga harus menguasai istilah-istilah
atau bahasa dunia olahraga. Wartawan ekonomi harus memahami
teori-teori dan istilah ekonomi. Demikian seterusnya.
 Ketiga, memahami serta mematuhi etika jurnalistik. Wartawan
yang profesional memegang teguh etika jurnalistik. Untuk
wartawan Indonesia, etika itu terangkum dalam Kode Etik
Wartawan Indonesia (KEWI) yang sudah ditetapkan Dewan Pers
sebagai Kode Etik Jurnalistik bagi para wartawan di Indonesia.
Kepatuhan pada kode etik merupakan salah satu ciri
profesionalisme, di samping keahlian, keterikatan, dan
kebebasan.
 Dengan pedoman kode etik itu, seorang wartawan tidak akan
mencampuradukkan antara fakta dan opini dalam menulis berita;
tidak akan menulis berita fitnah, sadis, dan cabul; tidak akan
“menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop; hanya
menginformasikan yang benar atau faktual; dan sebagainya.
 Adapun secara umum kita kerap kali mendefinisikan wartawan
profesional sebagai wartawan yang memegang teguh 9 elemen
jurnalisme bill kovach. Sembilan elemen jurnalisme tersebut antara
lain :
1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran
2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
4. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya..
5. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari
kekuasaan.
6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan
menemukan kompromi
7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan
relevan
8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional
9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani
personalnya.
 Jika disimpulkan maka wartawan profesional
adalah wartawan yang memahami tugasnya,
dengan kata lain wartawan profeional adalah
wartawan yang memiliki keterampilan untuk
melakukan reportase dan mengolah karya-
karya jurnalistik sesuai dengan nilai yang
berlaku, memiliki independensi dari objek
liputan dan kekuasaan, memiliki hati nurani
serta memegang teguh kode etik jurnalistik
yang diatur oleh organisasi profesi yang
diikutinya.
SUMBER:
 Bagaimana Menjadi Wartawan Profesional.
Budiman S. Hartoyo,
budimanshartoyo.multiply.com.
 Standar Profesi Wartawan, Romeltea
magazines. romeltea.com
 Wartawan, Pekerja atau Profesi?, S. Sahala
Tua Saragih, PJI Jabar,
pjijabar.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai