Anda di halaman 1dari 33

LogoType

Groupthink Theory
Oleh Irving Lester Janis
(26 Mei 1918 – 15 November 1990

Dosen: Dr. Antar Venus, MA., Comm & Dr. Hj. Nuryah Asri Syafirah, M. Si.

Citra Meidyna Budhipradipta


210120180017

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline
01 Tentang Irving Lester Janis

02 Definisi Groupthink

03 Latar Belakang dan Sejarah Groupthink

04 Asumsi Teori Groupthink

05 Konsep dalam Teori Groupthink


Outline

05 Faktor Penyebab Groupthink

06 Gejala Groupthink

08 Dampak Negatif Groupthink

09 Cara Mencegah Groupthink

10 Kritik Terhadap Groupthink


Outline Contoh Kasus
01 Contoh Kasus 1- Pearl Harbor

02 Contoh Kasus 2 – Bay of Pigs

03 Contoh Kasus 3 – Peluncuran Challenger

04 Contoh Kasus 4 – Groupthink Era Soeharto

05 Contoh Kasus 5 – Ahok Melawan Groupthink DPRD


Irving Lester Janis
26 Mei 1918 – 15 November 1990

Pendidikan Teori yang Dikenal


Columbia University Groupthink atau Teori
(1940-1948) Pemikiran Kelompok
University of Chicago
Penghargaan
Peneliti
Peneliti di Yale University 1967 – Socio-Psychological
bidang psikologi sosial Prize
dan Profesor di 1981-Distinguished Scientific
University of California. Contribution Award
1991-Distinguished Scientist
Award
Buku yang ditulis

Psychological Stress (1958),


Victims of Groupthink (1972),
Decision Making (1977),
Groupthink (1982), dan
Crucial Decisions (1989(
Groupthink (Pemikiran Kelompok)
• Berkembang dari kajian mengenai kohesivitas kelompok oleh Kurt Lewin (1930) lalu diteliti
oleh Irving Janis dalam bukunya berjudul „Victims of Groupthink’ dengan kasus nasional yang
terjadi di Amerika Serikat.

• Istilah groupthink diadaptasi dari buku novel George Orwell yang berjudul „1984‟ yaitu
Doublethink.

• Irving Janis (1971) mendefinisikan pemikiran kelompok sebagai cara berpikir yang
dilakukan orang ketika mereka terlibat secara mendalam di dalam kelompok yang kohesif,
ketika para anggota berusaha untuk pembulatan suara mengesampingkan motivasi
mereka untuk menilai secara realistis tindakan alternatif.
Meta Asumsi Teori Groupthink

Paradigma Positivisme melihat


komunikasi sebagai proses linier yang
menyatakan sebab akibat. Sifat
metode positivistik adalah obyektif.

Paradigma Positivisme

Tradisi Sosiokultural
Teori Pemikiran Kelompok berada pada
tradisi sosiokultural yang berbicara
mengenai tugas kelompok. Pekerjaan
kelompok dengan tugas-tugasnya
menghasilkan struktur yang berpengaruh
pada bagaimana kelompok mengatur
tugas-tugasnya. (Littlejohn, 2014:338)
Pearl Harbour
(1941)
Komandan militer di Hawaii mendapatkan informasi tentang persiapan penyerangan Jepang di suatu tempat.
Radar bisa saja telah mendeteksi kapal induk tersebut, atau paling tidak memberikan peringatan awal mengenai
kemungkinan suatu serangan. Tetapi para komandan memutuskan tidak akan melakukan peringatan awal semacam
itu. (Johnson & Johnson, 2012)
Invasi Bay of Pigs
(1961)
Invasi Bay of Pigs atau Teluk Babi sebelumnya sudah ditentang oleh. Kelompok Penasihat
Presiden Kennedy mengirimkan 1.400 orang Kuba yang sudah terlatih oleh CIA untuk
menjatuhkan rezim Fidel Castro untuk menyerbu Bay of Pig. Lalu gagal dan mengakibatkan 1.200
orang ditangkap dan sisanya dibunuh. (Rakhmat, 2008)
Peluncuran Challenger
(1986)
Pagi hari tanggal 28 Januari 1968, pesawat luar angkasa bernama Challenger meluncur dari Kennedy
Space Center di Florida namun meledak 73 detik setelah peluncuran. Hal ini menimbulkan pertanyaan
mengapa NASA dapat ceroboh dan membiarkan hal seperti ini terjadi. Sehari sebelum peluncuran, para
Teknisi Morton Thiokol memberikan saran pada manajer NASA untuk menunda keberangkatan namun
para kelompok Manajer dari pusat menyatakan bahwa roket siap untuk diberangkatkan.
1
Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan
kohesivitas tinggi. (kohesivitas=kekompakan/kebersamaan yang tinggi)
Ernest Bormann (1996), anggota kelompok sering kali memiliki perasaan yang sama/
investasi emosional dan akibatnya memilki kecenderungan
untuk mempertahankan identitas kelompok.
Tiga
Asumsi
Groupthink Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses terpadu.

2
Dennis Gouran (1998), kelompok rentan terhadap batasan afiliatif yang berarti
lebih memilih menahan masukan mereka daripada mengambil risiko ditolak.
Asumsi penting dari Batasan afiliatif (affiliative constraints) merujuk ketika para anggota memilih
groupthink sebagaimana untuk menahan masukan mereka daripada menghadapi penolakan dari kelompok.
dikemukakan dalam
Turner dan West
(2008: 276) adalah:

Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok sering kali bersifat


kompleks.

3 Marvin Shaw (1998), Janet Fulk serta Joseph McGrath (2005), menyatakan
bahwa usia, sifat, kompetitif, ukuran, kecerdasan, komposisi gender, gaya
kepemimpinan pada anggota kelompok dapat memengaruhi proses-proses yang
terjadi di dalam kelompok.
1
Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan
kohesivitas tinggi.
Ernest Bormann (1996), anggota kelompok sering kali memiliki perasaan yang sama/
investasi emosional dan akibatnya memilki kecenderungan untuk mempertahankan
identitas kelompok.
Asumsi
Groupthink
Asumsi penting dari groupthink
sebagaimana dikemukakan
dalam Turner dan West
(2008: 276) adalah:
Contoh: Bay of Pigs Contoh:
• Rencana penyerbuan Bay of Pigs itu diprakarsai oleh pemerintahan Eisenhower, tetapi
pemerintahan Kennedy mengambil alih dan membuat rencana sendiri.
• Beberapa orang, seperti Arthur M. Schlesinger Jr, seorang sejarahwan dan Senator J.
William Fulbright, berusaha mempresentasikan keberatan mereka terhadap rencana
tersebut, tim Kennedy secara keseluruhan mengabaikan keberatan-keberatan ini.
Asumsi
Groupthink Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses terpadu

Asumsi penting dari groupthink


sebagaimana dikemukakan
dalam Turner dan West
(2008: 276) adalah:
2 Dennis Gouran (1998), kelompok rentan terhadap batasan afiliatif yang berarti lebih
memilih menahan masukan mereka daripada mengambil risiko ditolak.
Batasan afiliatif (affiliative constraints) merujuk ketika para anggota memilih untuk
menahan masukan mereka daripada menghadapi penolakan dari kelompok.

Contoh: Bay of Pigs

Contoh

Karena Tim Kennedy bersikeras dengan strategi mereka, maka sejarahwan


Arthur Schlesinger,meminimalkan keraguannya sendiri, melakukan sensor diri
(self-censorship) dan setuju dengan keputusan Tim Kennedy.
Contoh
Asumsi Kehadiran Kennedy saat pertemuan rahasia mengakibatkan terjadinya kepemimpinan
yang bias karena tidak ada yang ingin mempertanyakan pernyataannya.

Groupthink Sehingga mereka tidak memiliki prosedur pengambilan keputusan yang taktis.

Asumsi penting dari groupthink


sebagaimana dikemukakan
dalam Turner dan West
(2008: 276) adalah:
Contoh: Bay of Pigs

Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok sering kali bersifat


kompleks.

3 Marvin Shaw (1998), Janet Fulk serta Joseph McGrath (2005), menyatakan
bahwa usia, sifat, kompetitif, ukuran, kecerdasan, komposisi gender, gaya
kepemimpinan pada anggota kelompok dapat memengaruhi proses-proses yang
terjadi di dalam kelompok.
Berikut adalah beberapa konsep dan istilah yang ditemui pada teori Groupthink

Kohesivitas Concurence
(Cohesiveness) Seeking
Homogeneity
Keeratan/ Mengutamakan
(Homogenitas)
kekompakan Kebersamaan
Persamaan di
anggota anggota kelompok
antara anggota
kelompok Concensus
Seeking
Pengambilan
Batasan afiliatif consensus
(affiliative constraints) (Keputusan)
Situasi dimana anggota
memilih untuk menahan
pendapat daripada
menghadapi penolakan Konsep Overestimation
of the Group
Groupthink Mengutamakan
Kebersamaan

Closemindedness
Mutual Interest
Berpikiran Sempit
Kepentingan Bersama
Model Groupthink

Model Analisis Groupthink (Janis and Mann, Decision Making: A Psychological Analysis
of Conflict, Choice and Commitment dalam Em. Griffin, 1991)
Berikut adalah penyebab terjadinya Groupthink menurut West & Turner (2007, hlm. 279)

Faktor Struktural Kelompok


Adanya kohesivitas yang sangat tinggi
dari kelompok 02 a. Isolasi kelompok (isolation group)
01 Pada kelompok yang tingkat kekompak
annya tinggi maka terjadi identifikasi
b. Kekurangan kepemimpinan imparsial (lack of
imparsial leadership)
bersama yang kuat sehingga membuat a. Kurangnya prosedur pengambilan keputusan
hubungan mereka sangat erat. (lack of decision making procedure)
a. Homogenitas latar belakang (homogeneity of
members background)

Adanya Tekanan Kelompok


(Group Stress)
03 Anggota kelompok yang tertekan untuk
menyelesaikan pekerjaan sebelum dead
line cenderung akan meminta dukungan
moral dari rekan sekelompoknya.
Gejala Groupthink
Janis dalam Morissan (2009, hlm. 151) memaparkan gejala-gejala yang
secara efektif kandungan dari fenomena pemikiran kelompok sebagai berikut.

Overestimation Pressure towards


Of the group Closemindedness uniformity
(Kepercayaan (Berpikiran Sempit) (Tekanan untuk
Berlebihan) Keseragaman)

a. Tekanan langsung (direct


a. Ilusi kebal (Illusion of a. Stereotip luar pressure)
b. Sensor pribadi (self-
Invulnerability) kelompok censorship)
b. Kepercayaan pada b. Rasionalitas c. Ilusi mufakat (illusion of
unanimity)
moralitas kelompok Kolektif d. Pembatasan pikiran-
pikiran (mindguards)
a. Ilusi kebal (Illusion of Invulnerability)
Menciptakan udara optimisme yang tidak sepantasnya dan ada rasa yang
Overestimation
sangat kuat bahwa “kita tahu apa yang kita lakukan)
Of the group
(Kepercayaan
Berlebihan)
Contoh: Manager NASA, George Hardy mengaku bahwa kecelakaan yang
terjadi karena di luar kapabilitas mereka padahal para teknisi sudah
menyatakan beberapa kemungkinan yang terjadi.

b. Kepercayaan pada moralitas kelompok (believe of inherent morality


of the group)
kelompok itu sendiri seperti termotivasi dengan baik dan bekerja demi hasil
terbaik. Maka dari itu mereka yakin bahwa keputusan yang mereka ambi
adalah yang terbaik.

Contoh: Di pengadilan, teknisi NASA Brian Russell menyatakan bahwa para


manager di NASA mengubah atural moral padahal para teknisi sudah menyat
akan bahwa mereka membuktikan kalau peluncuran tersebut tidak aman.
a. Stereotip luar kelompok (out group stereotype)
Menurut Janis, stereotip ini menggarisbawahi kenyataan bahwa setiap musuh
Closemindedness adalah terlalu lemah dan terlalu bodoh untuk menahan taktik serangan.
(Berpikiran Sempit)

Contoh: Manager NASA, Mulloy menolak rekomendasi teknisi Thiokol untuk


menunda peluncuran roket hingga bulan April.

b. Rasionalitas Kolektif (Collevtive Rasionalization)


Kelompok menciptakan usaha kolektif untuk merasionalkan serangkaian
tindakan yang diputuskan. Mereka akan membuat cerita seolah-olah keputusan
yang diambil adalah tepat dan benar.

Contoh: Meskipun sudah ada peraturan tertulis bahwa katup O-ring adalah
kegagalan tanpa cadangan, Manager NASA seperti George Hardy dan Lawrence
Mulloy bersikeras bahwa mereka tidak meragukan sama sekali katup O-Ring
yang digunakan.
a. Tekanan langsung (direct pressure)
Tekanan langsung yang mendesak anggota untuk tidak mengungkapkan pendapat
yang berlawanan.
Pressure towards
uniformity Contoh: Sebelumnya para Manager NASA sudah menunda peluncuran 3 kali dan
(Tekanan untuk
mereka tidak ingin menunda lagi karena merasa takut akan dinilai buruk oleh
Keseragaman)
masyarakat Amerika dan mencoreng nama NASA.

b. Sensor pribadi (self-censorship)


Anggota enggan untuk berpendapat yang berlawanan dan menekan pendapat mereka
sendiri dan melakukan sensor diri.

Contoh: Teknisi Thiokol, George Mcdonald tidak secara gamblang menyatakan untuk
tidak meluncur di bawah 53 derajat namun hanya memberikan saran kalau peluncura
n dengan derajat rendah berbahaya.

c. Ilusi mufakat (illusion of unanimity)


Jika keputusan telah disepakati, kelompok merapatkan kedudukan solidaritas.
Anggota yang memilih diam dianggap setuju oleh anggota lainnya.

Contoh: Para manager NASA melaporkan kepada presiden bahwa mereka siap
melaksanakan peluncuran dengan tidak menyampaikan keraguan teknisi.

d. Pembatasan pikiran-pikiran (mindguards)


Kewaspadaan biasanya menekan informasi negatif dengan mengonsultasikan
anggota untuk tidak mempersulit.

Contoh: Ahli katup O-Ring, Roger Bolsjoy mengungkapkan bahwa dia tidak dimintai
pendapatnya saat pengambilan keputusan final.
Menurut Littlejohn (2014, hlm. 346) menyatakan bahwa pemikiran
kelompok dapat berdampak negatif yaitu sebagai berikut:

1. Kelompok membatasi diskusi hanya untuk beberapa


alternatif saja tanpa mempertimbangkan kemungkinan
kreatif.
2. Pemecahan masalah yang sejak semula sudah
cenderung dipilih, tidak lagi dievaluasi atau dikaji ulang
untuk mencari hal lain yang tak terduga
3. Kelompok menolak untuk menguji kembali semua
alternatif yang bukan dari mayoritas.
4. Pendapat para ahli tidak dicari. Kelompok puas dengan
pendapat dan kemampuannya sendiri.
Menurut Littlejohn (2014, hlm. 346) menyatakan bahwa pemikiran
kelompok dapat berdampak negatif yaitu sebagai berikut:

5. Kelompok sangat selektif dalam mengumpulkan dan


menghadirkan informasi yang ada.
6. Kelompok begitu percaya diri dengan ide-idenya yan
g tidak mempertimbangkan kemungkinan dari rencana.
.Pada era Soeharto banyak
tindakan yang dianggap
sebagai kekeliruan yang
hasilnya merugikan
masyarakat Indonesia.
Sehingga menimbulkan krisis
pada ekonomi dan politik

keputusan-keputusan yang
fatal itu adalah: pembentukan
Daerah Operasi Militer (DOM)
atas Aceh; pembantaian
kaum muslim di Tanjung
Priok; pembentukan BPPC;
proyek Lahan Gambar Sejuta
Hektar; kebijakan Mobnas,
dsb.
Groupthink Tim BPN Prabowo-Sandi Terkait Kasus Ratna Sarumpaet
Sumber: kompas.com, cnnindonesia.com, detik.com

“Calon presiden Prabowo Subianto yakin ada motif


politik di balik dugaan penganiayaan”
padahal belum ada hasil bukti penyelidikan
Stereotip luar kelompok (out-group stereotype)

“Jika ada pihak yang menganggap pernyataan Ratna


selama ini sebagai fitnah, menurut Prabowo,
seharusnya dapat diselesaikan melalui proses hukum”
Kepercayaan pada moralitas kelompok (believe of in
herent morality of the group)

Amien Rais & Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah


menuntut keadilan dari Kapolri dan mendesak Jokowi
merespons kasus Ratna.
Rasionalitas Kolektif (collective rationalisation)

Fahri Hamzah & Fadli Zon menyerang Tompi, penyanyi


dan dokter bedah kecantikan dengan menuduhnya
sebagai pendukung oposisi dan tidak mau mendengar
penjelasan Tompi tentang operasi plastik.
Ilusi kebal (Illusion of Invulnerability)
1. Mendorong semua orang untuk menjadi evaluator kritis dan menunjukkan
tempat mereka kapan pun mereka hadir.

Cara 2. Pemimpin tidak buru-buru mengemukakan pandangannya.


3. Membentuk beberapa kelompok pembuat kebijakan yang independen& te
Mencegah rpisah.

Groupthink 4. Membagi kelompok ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil (subke


lompok)
Menurut Janis permasalahan
pemikiran kelompok dapat
5. Membahas masalah yang terjadi dengan orang luar
diselesaikan dengan mengikuti
langkah-langkah ini dalam peng 6. Mengundang orang luar ke dalam kelompok untuk memberikan ide-ide
ambilan keputusan. (Morissan,
2013) segar.
7. Menugaskan seseorang untuk memberikan pendapat berbeda (devil’s ad
vocate) dari pendapat subkelompok.
8. Menyediakan waktu untuk melihat tanda-tanda peringatan.
9. Mengadakan pertemuan kedua untuk mempertimbangkan kembali keputu
san sebelum mengakhirinya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2015/03/07/18284121/Ahok.Melawan.Groupthink.DPRD.

Perjuangan Ahok akan berhasil


jika ada dukungan presiden
dan wakil presiden &
DPRD saling mengikatkan
menyerahkan kasus ke ranah
diri satu sama lain, bersatu
hukum.
untuk kepentingan bersama
dengan menciptakan dana
siluman sampai 12,7 triliun.

Kementerian Dalam Negeri


wajib mengevaluasi secara
independen kedua versi
budget.
Kritik
1 Penolakan
(Rejection)
Terhadap
Groupthink
Reformulasi
Turner & Pratnakis
mengidentifikasi tiga
pandangan penelitian kritis
pada Groupthink dalam 25
tahun yaitu Penolakan
2 (Reformulation)
(Rejection), Reformulasi
(Reformulation), dan
Revitalisasi (Revitalization)
Revitalisasi
3
.

(Revitalization)
Kritik
1 Penolakan
(Rejection)
Terhadap • Aldag dan Fuller (1993) dalam penelitian yang berjudul Beyond Fiasco:

Groupthink A Reappraisal Of The Groupthink Phenomenon And A New Model Of Group Decision
Processes membuat ulasan teori dan menyimpulkan bahwa Janis cenderung
Satu pandangan dari
groupthink menyatakan mengambil bukti-bukti yang mendukung teorinya saja. Keluarga tetap terpadu dan ko
bahwa model tersebut mema
hesif tanpa menimbulkan pemikiran kelompok.
ng telah melampaui kegunaa
nnya. Teori Groupthink
dihipotesiskan untuk
mengarah pada penerimaan • Tetlock, Peterson, McGuire, Cheng, dan Feld (1992) menggunakan metode
yang begitu luas padahal kuantitatif Tes urutan kausal model groupthink hanya menghasilkan dukungan
temuan empiris terbatas.
(Turner & Pratnakis,1998:111) terbatas. Misalnya, Kohesivitas Kelompok dan Konteks Situasi Provokatif terbukti
lemah apabila dikaitkan dengan concurrence-seeking (pengambilan keputusan),
Kritik
2 Reformulasi
(Reformulation)
Terhadap • Kramer (1998) menunjukkan bahwa ada motivasi lain, seperti motivasi untuk

Groupthink mempertahankan kekuasaan politik, dapat menghasilkan pemikiran kelompok di


arena pemerintahan.
Pandangan kedua dari pemikiran
kelompok menunjukkan bahwa
sifat dari bukti empiris menjamin
analisis yang lebih halus dari
konsep groupthink dan dasar teori
tis dari model. Singkatnya,
perspektif ini berlaku pemikiran
kelompok itu perlu dirumuskan
kembali dengan cara-cara
signifikan sebelum mencapai itu
kegunaan kekerasan yang diakui.
(Turner & Pratnakis, 111)
Kritik
3 Revitalisasi
(Revitalization)
Terhadap • Hart (1998) menggambarkan intervensi yang dirancang untuk mencegah

Groupthink pemikiran kelompok hasil.


• Esser (1989) menelaah kembali temuan groupthink dan dampaknya pada proses
Selaras dengan pandangan groupthink.
sebelumnya adalah perspektif
yang berpikir kelompok
• Moorhead, Neck, dan West (1998) menguji potensi dampak menarik dari
memang bisa menjadi pemikiran kelompok dalam lingkungan organisasi berbasis tim yang semakin lazim
konsep penjelasan yang
berguna baik untuk teori
maupun praktis alasan.
(Turner & Pratnakis, 1998:111)
Daftar Pustaka
Griffin, E. (1991). A First Look at Communication Theory. New York: McGrawHill.
Janis, I. (1982). Groupthink. Boston: Cengage Learning.
Johnson, D. W., & Johnson, F. (2012). Dinamika Kelompok, edisi kesembilan Teori dan Keterampilan.
jakarta Barat: Indeks.
Littlejohn, S., & Foss, K. (2014). Teori Komunikasi. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Morissan. (2009). Teori Komunikasi Organisasi. Bandung: Penerbit Ghalia Indonesia.
Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa . Jakarta: Kencana.
Mulyana, D. (2005). NUANSA-NUANSA KOMUNIKASI: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi
Masyarakat Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Reaves, J. (2018). A Study of Groupthink in Project Teams.
Santoso, E., & Setiansyah, M. (2010). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Turner, M., & Pratkanis, A. (1998). Twenty-Five Years of Groupthink Theory and.
West, R., & Turner, L. (2008). Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Whyte, G. (1989). Groupthink Reconsidered. Toronto: Academy of Management.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai