Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan -2

Perilaku dan Dinamika Kelompok


ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
S T E P H E N P. R O B B I N S
E L E V E N T H 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. E D I T I O N PowerPoint Presentation by Charlie Cook WWW.PRENHALL.COM/ROBBINS

OBJECTIVES LEARNING

Materi bahasan :
1. Mampu membedakan antara kelompok formal dan kelompok informal 2. Mengetahui proses perkembangan kelompok 3. Menjelaskan aspek utama kelompok 4. Mendefinisikan social loafing dan efeknya pada sebuah kelompok 5. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan cohesive group 6. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan group decision making.

11

Basic OB Model, Stage II

E X H I B I T 18 12

Definisi dan Klasifikasi Kelompok (group)


Definisi Kelompok (Group): Dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan yang bergabung guna mencapai tujuan tertentu. Formal Group Kelompok yang terbentuk/dirancang atas dasar struktur organisasi. Informal Group Kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi (formil), terbentuk sebagai respon dari kebutuhan hubungan sosial (diantara beberapa individu).
13

Definisi dan Klasifikasi Kelompok (group)


Group

Formal Groups

Informal Groups

Command Groups

Task Groups

Interest Groups

Friendship Groups
14

Definisi dan Klasifikasi Kelompok (group) (contd)


Command Group Kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang memiliki atasan yang sama dan berkewajiban yang sama. Interest Group Kelompok yang bekerja sama karena memiliki interest/concern yang sama untuk mencapai tujuan yang spesifik. Task Group

Kelompok yang bekerjasama melaksanakan tugas yang sama.

Friendship Group Kelompok yang bekerjasama karena memiliki kesamaan karakteristik/kebiasaan.


15

Mengapa Orang Bergabung kedalam suatu kelompok?


Keamanan

Status
Self-esteem Affiliasi

Power
Goal Achievement

E X H I B I T 81 16

Lima Tahap Pengembangan Kelompok

E X H I B I T 82 17

Lima Tahap Pengembangan Kelompok (contd)


Forming Stage Tahap paling awal dari sebuah perkembangan kelompok. Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian. Storming Stage Tahap kedua, ditandai dengan mulai munculnya konflik intragroup. Norming Stage Tahap ketiga, konflik intragroup terlewati, pola kerjasama dan kekompakan kelompok semakin kuat.
18

Lima Tahap Pengembangan Kelompok (contd)


Performing Stage Tahap keempat dalam pembentukan kelompok,dimana kelompok berada pada puncak performansi/ fully functional. Adjourning Stage Tahap akhir dalam proses pengembangan kelompok, dimana kejenuhan dan performansi mulai menurun, kegiatan lebih banyak pada wrapping up activities dari pada pencapaian performansi. Kejenuhan dan rutinitas mulai muncul
19

Model Alternatif : Temporary Groups with Deadlines


Punctuated-Equilibrium Model Temporary groups go through transitions between inertia and activity.

Sequence of actions:
1. Setting group direction 2. First phase of inertia 3. Half-way point transition

4. Major changes Pada umumnyam kelompok merencanakan aktivitas-aktivitas 5. Second phase of inertia mereka selama paruh waktu 6. Accelerated activity pertama dan merevisi, kemudian mengimplemetasikan (accelerasi) rencana-rencana pada paruh waktu kedua
110

The Punctuated-Equilibrium Model

Period of Change

Period of Equilibrium
Group makes plans Group makes changes Final changes made Task completed

E X H I B I T 83

111

Aspek Utama Group Structure


a. Role(s) Peran
Seperangkat pola (pattern) perilaku harapan yang seharusnya ditunjukkan oleh seseorang sesuai posisinya dalam sebuah social unit tertentu.

b. Norms - Norma
Standard perilaku yang disepakati/diterima oleh anggota kelompok.

c. Status
Posisi atau tingkatan sosial yang diberikan/didefinisikan

oleh kelompok atau anggota kelompok kepada seseorang.


d. Cohesiveness

Kesolidan/kekompakan
112

Tingkat ketertarikan atau keeratan antar anggota kelompok yang mampu memotivasi untuk tetap menjadi bagian dari kelompok.

Struktur Kelompok - Roles (contd)


Role(s) - Peran Seperangkat pola (pattern) perilaku harapan yang seharusnya ditunjukkan oleh seseorang sesuai posisinya dalam sebuah social unit tertentu.

Role Identity (Identitas Peran)


Seperangkat sikap dan perilaku yang sesuai dengan peran (seseorang).

Role Perception
Penampilan seorang individu tentang bagaimana seharusnya seseorang bersikap/tingkah laku pada situasi tertentu.
113

Struktur Kelompok - Roles (contd)


Role Expectations Bagaiman orang lain percaya atau meyakini bahwa seseorang harus bertingkah laku dalam suatu suasana tertentu.

Psychological Contract
Perjanjian tidak tertulis (an unwritten agreement) yang berisi tentang apa yang diharapkan manajemen (organisasi) dari karyawannya atau sebaliknya Role Conflict Situasi dimana individu merasa bertentangan dengan peran yang harus dijalankan olehnya (berdasarkan role expectations).

114

Struktur Kelompok - Roles (contd)


Tipe peran yang sering dijalankan dalam organisasi:
Task- Oriented Roles 1. Initiator-contributors: Peran sebagai pencetus ide/solusi/terobosan baru dalam penyelesaian masalah atau pekerjaan kelompok. 2. Information seekers: Sebagai penemu atau pencari informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan/lingkungan. 3. Opinion givers: Peran yang selalu menshare opini/pendapat dengan anggota lain. 4. Energizers: Pemberi stimulan kelompok untuk bertindak atau sebagai promotor pada saat motivasi menurun. 115

Struktur Kelompok - Roles (contd)


Tipe peran yang sering dijalankan dalam organisasi: Relations-Oriented Roles 1. Harmonizers : Peran sebagai mediator kelompok (dalam perselisihan atau polemik) 2. Compromisers : Tokoh dalam menciptakan suasan kompromi sehingga keharmonisan kelompok terjaga 3. Pendorong (encourage): Pemberi semangat dan motivator kepada orang lain 4. Espediters : Pemberi saran agar jalannya kelompok lebih smoothly
116

Struktur Kelompok - Roles (contd)


Tipe peran yang sering dijalankan dalam organisasi: Self-Oriented Roles 1. Blockers : 2. Recognition seekers : 3. Dominators : 4. Avoiders :
Keras kepala dan selalu ressistance terhadap keputusan kelompok Selalu ingin diperhatikan oleh orang lain performansi yang dicapainya Selalu menyatakan/menunjukkan authority/kekuasaannya kepada anggota lain untuk melakukan sesuatu Senantiasa menjaga jarak terhadap kelompok dan kecenderungan untuk mengisolasi diri.
117

Role Conflict: Competing demands from the roles we play

Expectations of Role A

Expectations of Role B Role Incumbent

Intrarole conflict Expectations sent from Person X Expectations sent from person Y
118

Group Structure - Norms


Norms Standard perilaku yang disepakati/diterima oleh anggota kelompok. Classes of Norms: Performance norms Appearance norms
Norma Prescriptive: mengarahkan anggota Allocation of resources norms organisasi untuk berperilaku tertentu. Norma Proscriptive: mengarahkan anggota grup untuk menghindari perilaku tertentu.

Social arrangement norms

119

Group Structure - Norms (contd)


Conformity (Penyesuaian)

Kemampuan menyesuaikan perilaku seseorang untuk selaras dengan norma kelompok. Reference Groups
Important groups to which individuals belong or hope to belong and with whose norms individuals are likely to conform.

120

Group Structure - Norms (contd)


Deviant Workplace Behavior Tindakan antisosial yang dilakukan anggota organisasi dengan cara menentang norma organisasi yang sudah ada/disepakati sehingga menimbulkan efek negatif bagi organisasi, anggota dan hubungan diantara keduanya.

121

Group Structure - Norms (contd)

Hal yang perlu diingat !

Satu ciri bahwa grup telah mencapai fungsinya dengan teratur adalah adanya norma kelompok Norma mewakili cara-cara yang disepakati dalam melihat lingkungan Norma tidak sama dengan ketentuan organisasi, karena norma tidak formal dan tidak tertulis. Norma grup ada dan mengatur perilaku mereka. Norma cenderung mengatur perilaku grup dalam cara-cara yang penting (mendorong kejujuran, loyalitas kepada perusahaan, menentukan gaya berpakaian, budaya absensi dan kerja).
122

Typology of Deviant Workplace Behavior


Category Production Examples Leaving early Intentionally working slowly Wasting resources Sabotage Lying about hours worked Stealing from the organization Showing favoritism Gossiping and spreading rumors Blaming coworkers

Property

Political

Personal Aggression

Sexual harassment Verbal abuse Stealing from coworkers


E X H I B I T 85 123

Source: Adapted from S.L. Robinson, and R.J. Bennett. A Typology of Deviant Workplace Behaviors: A Multidimensional Scaling Study, Academy of Management Journal, April 1995, p. 565.

Group Structure - Status


Status

Posisi /ranking sosial seseorang yang diberikan oleh kelompok atau group/anggota kelompok.
Group Norms

Status Equity

Group Member Status

Culture

124

Group Structure - Size


Social Loafing Kecenderungan anggota grup dalam memberikan upaya kontribusi yang lebih kecil pada saat kelompok bertambah besar.
Performance

Other conclusions:
Odd number groups do better than even. Groups of 7 or 9 perform better overall than larger or smaller groups.

Group Size

125

Group Structure - Composition


Demografi Kelompok (Group Demography)
Tingkat sharing anggota kelompok terhadap kondisi demografi (umur, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, atau length of service dari organisasi) dan impactnya terhadap turnover.

Cohorts (pengikut) Individuals who, as part of a group, hold a common attribute.


126

Group Structure - Cohesiveness


Cohesiveness

Tingkat ketertarikan atau keeratan antar anggota kelompok yang mampu memotivasi untuk tetap menjadi bagian dari kelompok
Increasing group cohesiveness:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Make the group smaller. Encourage agreement with group goals. Increase time members spend together. Increase group status and admission difficultly. Stimulate competition with other groups. Give rewards to the group, not individuals. Physically isolate the group.
127

Group Structure - Cohesiveness


Apa yang membuat kelompok Kelompok Cohesiveness: The severity of initiation into the group. Semakin sulit orang menjadi anggota grup, maka akan semakin kohesiflah kelompok tersebut. High External threat or competition. When workers face a common anemy, they tend to be drawn together. Frequency of interactions. Size of the group Success history of the group.
128

Relationship Between Group Cohesiveness, Performance Norms, and Productivity

E X H I B I T 86 129

S. Adams, Build a Better Life by Stealing Office Supplies (Kansas City MO: Andrews & McMeal, 1991), p. 31. Dilbert reprinted with permission of United Features Syndicate, Inc.

E X H I B I T 87 130

Group Tasks
Decision-making
Large groups facilitate the pooling of information about complex tasks. Smaller groups are better suited to coordinating and facilitating the implementation of complex tasks. Simple, routine standardized tasks reduce the requirement that group processes be effective in order for the group to perform well.

131

Group Decision Making


Strengths More complete information Increased diversity of views Higher quality of decisions (more accuracy) Increased acceptance of solutions Weaknesses More time consuming (slower) Increased pressure to conform Domination by one or a few members Ambiguous responsibility

132

Group Decision Making (contd)


Groupthink
Phenomenon in which the norm for consensus overrides the realistic appraisal of alternative course of action. Groupshift A change in decision risk between the groups decision and the individual decision that member within the group would make; can be either toward conservatism or greater risk.

133

Symptoms Of The Groupthink Phenomenon


Group members rationalize any resistance to the assumptions they have made.

Members apply direct pressures on those who express doubts about shared views or who question the alternative favored by the majority.
Members who have doubts or differing points of view keep silent about misgivings. There appears to be an illusion of unanimity.

134

Group Decision-Making Techniques


Interacting Groups Typical groups, in which the members interact with each other face-to-face. Nominal Group Technique A group decision-making method in which individual members meet face-to-face to pool their judgments in a systematic but independent fashion.

135

Group Decision-Making Techniques


Brainstorming An idea-generation process that specifically encourages any and all alternatives, while withholding any criticism of those alternatives.

Electronic Meeting
A meeting in which members interact on computers, allowing for anonymity of comments and aggregation of votes.

136

Evaluating Group Effectiveness


TYPE OF GROUP Effectiveness Criteria Number and quality of ideas Social pressure Money costs Speed Interacting Low High Low Moderate Brainstorming Moderate Low Low Moderate Nominal High Moderate Low Moderate Electronic High Low High Moderate

Task orientation
Potential for interpersonal conflict Commitment to solution Development of group cohesiveness

Low
High High High

High
Low Not applicable High

High
Moderate Moderate Moderate

High
Low Moderate Low

E X H I B I T 88 137

Anda mungkin juga menyukai