Anda di halaman 1dari 19

TRANSFUSI

DARAH
KELOMPOK 3

Derline Tiara Zoema 1911312044


Bunga Angrayni 911312026
Ariesta Dwi Putri 1911312047
Suci Faisal 1911312041
Dilla Rahman 1911312050
Dinia Hendi Agesti 1911312056
Salma nur rahma dany 1911312038
Radhiatul Hamdi 1911312053
Rachma Yulia Putri 1911312032
Nurul Ashikin 1911312062
Nur Afni Eka Fitri 1911312059
Ayyasa Amara 1911312029
PENGERTIAN
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem
peredaran orang lainnya (Sudoyo, 2006). Transfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap atau
komponen darah seperti plasma, sel darah merah, atau trombosit melalui jalur IV (Potter, 2005).
Dalam pemberian darah harus diperhatikan kondisi pasien, kemudian kecocokan darah melalui nama pasien,
label darah, golonngan darah, danperiksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak) , homogenitas (bercampur
atau tidak). Adapun tujuan dilakukannya transfusi darah adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan, trauma, atau perdarahan.
2. Untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien
yang menderita anemia berat.
3. Untuk memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi pengganti (misalnya faktor-faktor
pembekuan plasma untuk membantu mengontrol perdarahan pada klien penderita hemofilia).
INDIKASI
Meningkatkan
kapasitas pembawa
Untuk memberikan volume oksigen darah
darah yang adekuat.

Mencegah syok Megganti trombosit atau


hemoragik faktor pembeku darah
untukpertahankan
hemostatis
DAMPAK
1. Reaksi hemolitik
● Reaksi hemolitik akut
2. Reaksi infeksi
● Reaksi hemolitik lambat
● Hepatitis
● Reaksi Pseudohemolitik
● Penularan malaria melalui transafusi sel
darah merah
● Virus imunodefisiensi manusia (HIV 1 dan
2)
● Sifilis
● Agen infektif lain dapat menjadi bahaya
bagi resipien tertentu, sebagai contoh,
KLASIFIKASI
Darah lengkap diindikasikan untuk pasien yang mengalami perdarahan aktif dan
mengalami kehilangan volume darah lebih dari 25%. Penggunaan darah utuh pada DARAH
pasien dengan perdarahan masif dapat membatasi eksposur donor jika diberikan LENGKAP
sebagai pengganti sel darah merah dan plasma.

Indikasi Penggunaan:
• Perdarahan akut >15% dari volume darah pada pasien hipovolemia yang tidak
respon pada pemberian kritaloid atau koloid. Packed Red
• Anemia kronik dengan simptomatik (Mudah lelah, lemah, nafas dangkal/cepat, Blood Cells
pusing,aritmia), kadar hemoglobin <8 g/dl pada pasien anemia asimptomatik
• Penyakit Sickle Cell

Fresh frozen plasma (FFP) mengandung semua protein plasma, termasuk Fresh Frozen
sebagian besar faktor pembekuan. Transfusi FFP diindikasikan dalam pengobatan Plasma (FFP)
defisiensi faktor terisolasi, pemulihan terapi warfarin, dan koreksi koagulopati
yang terkait dengan penyakit hati.
 
KLASIFIKASI
Transfusi trombosit harus diberikan kepada pasien dengan trombositopenia atau
trombosit disfungsional dengan adanya perdarahan.
Indikasi: Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, penerima TROMBO
transplantasi sel progenitor hematopoietik untuk periode setelah transplantasi, SIT
pasien dengan perdarahan pasca operasi. Pasien transplantasi organ (misalnya
transplantasi hati).

Transfusi granulosit, yang dibuat oleh leukaferesis, dapat diindikasikan pada


pasien neutropenik dengan infeksi bakteri yang tidak merespons antibiotik.
Granulosit yang ditransfusi memiliki masa hidup peredaran darah yang sangat
pendek, sehingga biasanya diperlukan transfusi 1010 granulosit setiap hari.
Iradiasi unit ini menurunkan insiden reaksi graft-versus-host, kerusakan endotel Transfusi
paru, dan masalah lain yang terkait dengan transfusi leukosit, tetapi dapat Granulosit
mempengaruhi fungsi granulosit secara negatif. Ketersediaan faktor perangsang
koloni granulosit (G-CSF) dan faktor perangsang koloni makrofag granulosit (GM-
CSF) telah sangat mengurangi penggunaan transfusi granulosit.
Alat, Bahan
dan Prosedur
Fase Pre Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien
2. Siapkan dan cek alat-alat :
• Set transfusi darah
• NaCl 0,9 %
• Darah / komponen darah steril dalam wadah yang sesuai
• Kanul n0 18/19
• Swab alkohol
• Kasa steril
• Turniket
• Plaster
• Gunting
• Perban gulung
• Tiang infus
• Kantong sampah
• Sarung tangan
• Wadah bahan
Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Perkenalkan diri
3. Identifikasi & validasi identitas pasien
4. Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
5. Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan, tujuan dan prosedurnya
6. Jelaskan kontrak waktu, tempat dan perkiraan lama prosedur
7. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
8. Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
 
Fase Kerja
9. Persiapan lingkungan: tutup jendela/gorden atau pasang
sampiran untuk menjaga privasi klien
10. Anjurkan pasien untuk buang air besar dan kecil serta bantu
kembali ke posisi nyaman
11. Persiapan pasien : (posisi, dll)
12. Cuci tangan
13. Pakai sarung tangan
6. Masukkan iv canul 18G/19G , bila belum terpasang ke vena perifer yang
besar dan mulai infus cairan NaCl 0,9% dengan mengunakan set transfusi
darah
7. Inspeksi produk darah oleh 2 perawat untuk melihat
- Nomor identifikasi
- Kelompok dan tipe darah
- Tanggal kadaluarsa
- Kompatibilitas
- Nama pasien
- Warna yang tidak normal, bekuan sisa dan udara
8. Hangatkan darah jika diperlukan dengan menggunakan penghangat darah
khusus atau rendam sebagian di dalam air suam-suam kuku
9. Jika produk darah sudah benar, hentikan aliran NaCl dengan menutup
klem roll .pindahkan taji penusuk dari wadah dan tusukkan taji ke dalam
wadah darah
10. Mulai infus produk darah secara perlahan, dengan kecepatan 25 sampai
50 ml per jam selama 15 menit pertama.tetap lah bersama pasien selama
15 menit pertama. Periksa tanda vital setiap 15 menit selama 30 menit
pertama
11. Tingkatkan kecepatan infus bila tidak ada efek samping. Kecepatan infus
tetap harus berada dalam batas aman
12. Periksa kondisi pasien setiap 30 menit dan bila timbul efek samping,
hentikan transfusi dan mulai alirkan kembali NaCl. Kirimkan bahan urine,
bahan darah dan sisa produk dalam wadah dengan set transfusi , kembali
ke bank daerah
13. Selesaikan transfusi darah dan berikan NaCl jika tidak ada efek samping
yang timbul
14. Buang wadah dan set produk darah ke tempat yang seharusnya
15. Rapikan alat dan klien
16. Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan

Terminasi
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan objektif)
Berikan reinforcement positif pada klien atas kerjasamanya
Rencana tindak lanjut
Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik
 
Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, waktu, petugas yang
melakukan, dll.
Catat respon klien
Macam-
macam
Transfusi
Darah
A.Whole Blood Pada Transfusi Darah
Pengertian.
Darah yang diambil langsung dari donor yang disebut whole blood bercampur dengan
antikoagulan yang sudah tersedia dalam kantong darah. Darah lengkap mempunyai
komponen utama yaitu eritrosit, trombosit dan faktor pembekuan labil (V, VIII). Satu unit
kantong darah lengkap berisi 450 ml darah dan 63 ml antikoagulan.

Tujuan Transfusi Whole Blood


Whole blood berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara
bersamaan. Dilakukannya transfusi whole blood harus melalui uji cocok serasi mayor dan
minor antara darah donor dan pasien. Peningkatan hemoglobin post transfusi 450 mL darah
lengkap adalah sebesar 0.9-1.2 g/dl dan peningkatan hematokrit 3-4 % (Chunaeni, 2012).

Indikasi  
WB harus dicadangkan untuk pendarahan medis atau bedah yang parah, misalnya
selama pendarahan saluran makanan yang cepat atau pada trauma mayor saat diperlukan
pemulihan daya angkut oksigen, volume, dan faktor pembekuan.

Kontra Indikasi
Darah lengkap sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan anemia kronik yang
normovolemik atau yang bertujuan meningkatkan sel darah merah.
Lanjutan..

Dosis dan Cara Pemberian


Satu unit darah lengkap 250 ml pada orang dewasa meningkatkan Hb sekitar 0.5-0.6
g/dl. Darah lengkap 8 ml/kg pada anak-anak akan meningkatkan Hb sekitar 1 g/dl. Pemberian
darah lengkap sebaiknya melalui filter darah dengan kecepatan tetesan tergantung keadaan
klinis pasien, namun setiap unitnya sebaiknya diberikan dalam 4 jam (Sudoyo, 2009).
B. Packed Red Cell (PRC) Pada Transfusi Darah
Pengertian
PRC merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah dipekatkan dengan
memisahkan komponen-komponen lain sehingga mencapai hematokrit 65-70%, yang berarti
menghilangnya 125-150 ml plasma dari satu unitnya. PRC merupakan pilihan utama untuk anemia
kronik karena volumenya yang lebih kecil dibandingkan dengan whole blood.

Tujuan Transfusi PRC


Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan hemoglobin klien tanpa menaikkan volume
darah secara nyata. Keuntungan menggunakan PRC dibandingkan dengan WB adalah kenaikan
Hb dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan, mengurangi kemungkinan penularan penyakit dan
reaksi imunologis, volume darah yang diberikan lebih sedikit sehingga kemungkinan overload
berkurang serta komponen darah lainnya dapat diberikan kepada klien yang lain.

Indikasi  
PRC digunakan pada pasien anemia yang tidak disertai penurunan volume darah

Dosis
Hb = selisih Hb yang diinginkan dengan Hb sebelum transfusi
BB= berat badan
Jumlah PRC = Hb x 3 x BB
C. Platelet Concentrates
Definisi Trombosit  
Trombosit atau platelet merupakan sel yang tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya
berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4 μm yang merupakan pecahan
dari megakariosit pada sumsum tulang. Daya hidup trombosit dalam darah antara 8 sampai
12 hari (Ganong WF, 2004).  

Indikasi Transfusi Trombosit  


Indikasi transfusi trombosit diantaranya sebagai terapi perdarahan akibat
trombositopenia, defek fungsi trombosit dan sebagai pencegahan perdarahan akibat
trombositopenia seperti pada kegagalan sumsum tulang (The Clinical Use of Blood, 2001).

Pembuatan Trombosit  
Komponen trombosit dihasilkan dengan dua cara yaitu TC diperoleh dari whole blood
dan trombosit yang diperoleh dari sistem apheresis
D. Plasma Beku (Fresh Frozen Plasma)
Fresh frozen plasma (FFP) adalah plasma seger yang dibekukan dalam waktu 8 jam dan
disimpan pada suhu minimal -20°C dapat bertahan 1 tahun yang berisi semua faktor koagulasi
kecuali trombosit, FFP diberikan untuk mengatasi kekurangan faktor koagulasi yang masih belum
jelas dan defisiensi antithrombin III. FFP berisi plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil,
komplemen dari protein plasma.
Volume sekitar 200 sampai 250 ml. Setiap unit FFP biasanya dapat menaikkan masing-
masing kadar faktor pembekuan sebesar 2-3 % pada orang dewasa, dosis inisial adalah 10 - 15
ml/kg ( harlinda, 2006).

E. Cryoprecipitate /AHF ( Anti Hemophilic Factor )


Cryo-AHF alias cryoprecipitate adalah bagian plasma darah yang sangat kaya dengan
faktor pembekuan seperti fibrinogen dan faktor VIII. Komponen darah ini digunakan secara
selektif untuk orang-orang dengan kelainan faktor pembekuan darah, seperti hemofilia tipe A
(defisiensi faktor VIII) atau pun Von Willdebrand disease (salah satu jenis kelainan darah
turunan).
Komponen darah yang berisi fraksi cryoglobulin plasma. Fakto VIII, Faktor XIII, faktor von
willebrand, fibrinogen dan fibronektin dengan kadar yang signifikan. Pengolahan AHF berasal dari
FFP beko yang dithawing/dicairkan semalaman ( overnight ) pada suhu 2°C hingga 6°C.
Kemudian disentrifugasi menggunakan pemutaran cepat pada suhu 2°C sampai 6°C. Plasma
yang sudah miskin cryoprecipitate dipindahkan dan dibekukan ulang. Cryoprecipitate dibekukan
dengan cepat.
Lanjutan..

Komponen darah yang berisi fraksi cryoglobulin plasma. Fakto VIII, Faktor XIII, faktor
von willebrand, fibrinogen dan fibronektin dengan kadar yang signifikan. Pengolahan AHF
berasal dari FFP beko yang dithawing/dicairkan semalaman ( overnight ) pada suhu 2°C
hingga 6°C. Kemudian disentrifugasi menggunakan pemutaran cepat pada suhu 2°C
sampai 6°C. Plasma yang sudah miskin cryoprecipitate dipindahkan dan dibekukan ulang.
Cryoprecipitate dibekukan dengan cepat.

Penyimpanan dan transportasi


1. Simpan pada suhu di bawah -25°C lama simpan 36 bulan
2. Suhu penyimpanan antara -18°C hingga -25°C, lamanya masa simpan 3 bulan.
3. Transportasi pada suhu di bawah -25°C
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai