OLEH :
RATIH ATIKA SEPTIANI
11 kata
Mencakup isi
Tidak mengandung singkatan
PENULIS JURNAL
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari studi ini adalah untuk mendeteksi apakah ada pengaruh
terhadap terjadinya komplikasi kehamilan dan hasil obstetrik pada
kasus kehamilan dengan AI yang dilanjutkan melewati minggu ke-
24 kehamilan.
MATERIALS & METHODS
453 Pasien dengan Diagnosis Abotus Imminens
N = 140 N = 313
KELOMPOK RISIKO TINGGI KELOMPOK RISIKO RENDAH
(memiliki faktor risiko untuk (tidak memiliki faktor risiko untuk
abortus spontan) abortus spontan)
N = 92 N = 217
Pasien yang mengalami abortus Pasien yang mengalami abortus
spontan atau intrauterine eksitus spontan atau intrauterine eksitus
(n=31 (n=51)
Pasien yang tidak dapat di follow up Pasien yang tidak dapat di follow up
(n=17) telah dieksklusikan. (n=45) telah dieksklusikan.
Kehamilan multiple Pasien telah berada pada minggu ke-6 dan 14 kehamilan
Kehamilan hasil fertilisasai in vitro (IVF) Telah memiliki kantung gestasi, embrio/fetus pada pemeriksaan USG,
Anomali uterin, mioma uteri Mengalami perdarahan pervaginam tanpa dilatasi serviks dan kelainan
Insuffisiensi serviks patologik seperti polip serviks dan servisitis yang mungkin
Riwayat abortus berulang menyebabkan perdarahan pervaginam
N = 362
KELOMPOK KONTROL
Pasien yang mendaftar untuk pemeriksaan rutin pada waktu yang sama dan tidak
mempunyai riwayat AI pada kehamilan yang sedang berlangsung dipilih secara acak.
N = 308
Pasien-pasien yang tidak dapat
difollow-up (n=52)
mengalami abortus
spontan/intrauterine eksitus (n=2)
dieksklusikan.
METODE
Pada penelitian ini, dibandingkan kelompok resiko rendah dan resiko tinggi dengan
kelompok kontrol secara prospektif
Tidak digunakan terapi apapun untuk AI kecuali tirah baring dan coitus terbatas.
Pasien yang mengalami riwayat abortus berulang dengan trombofilia diberi heparin
dengan berat jenis rendah sejak onset kehamilan.
RESULTS
Kehamilan tanpa komplikasi terjadi pada :
Abnormalitas presentasi tertinggi pada kelompok resiko tinggi (OR 18.7 95% CI 16.2-
21.1)(p<0.001).
Rasio persalinan SC tertinggi pada kelompok resiko tinggi (OR 4.9 95% CI 4.21-5.52)
(p<0.0019)
Atonia postpartum lebih tinggi secara signifikan pada kelompok resiko rendah daripada
kelompok resiko tinggi (OR 4.7 95% CI 4.12-5.22)(p<0.05).
APGAR score yang rendah terjadi pada :
14.1% (n=13) dari kelompok resiko tinggi
APGAR SCORE 4.1% (n=9) di kelompok resiko rendah
2.3%(n=7) di kelompok kontrol
BBLR
Distress pernapasan
Anomali kongenital
DISCUSSION
Penelitian kami juga ditemukan hubungan antara
peningkatan insiden AI dengan usia.
USIA IBU Basama et al. menunjukkan prevalensi AI meningkat
seiring usia
I -
1 Jumlah subjek +