Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI KINERJA PUSKESMAS KELING II DALAM

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS


Oleh :
dr. Ahmad Setyo Abdi

Pendamping :
dr. Maria Istanti
dr. Diyan Nur Fadhilah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
WHO Indonesia kedua terbanyak di dunia
Global
TBC
Report Insidensi 312 per 100.000 penduduk
2020
Latar Belakang

Profil Kesehatan Jawa Tengah 2020


• Case notification rate (CNR) 113 per 100.000
penduduk
Profil Kesehatan Jepara 2020
• CNR 82.5 per 100.000 penduduk
Latar Belakang

Indonesia
PMK No. 67 Eliminasi TB
bebas TB
tahun 2016 tahun 2030
2050
Tujuan

Umum
• Mengevaluasi kinerja Puskesmas Keling II dalam
melaksanakan Program Pencegahan dan Penanggulangan
Tuberkulosis
Tujuan
K Evaluasi indicator keluaran, proses,
masukan, dan lingkungan
H
U Merumuskan masalah P2TB

S
Menentukan prioritas masalah
U
s Memberikan solusi dan saran
Manfaat
Puskesmas DKK Jepara Peneliti
• Memberikan • Memberikan • Menambah
informasi hasil informasi terkait pengalaman dan
evaluasi P2TB kendala di menerapkan
• Memberikan lapangan dan ilmu IKM selama
solusi yang dapat dijadikan masa
dapat dilakukan solusi di periode pembelajaran
selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis
Etiologi dan Transmisi TB
• Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

• Transmisi melalui droplet  menampung 1 – 5 basili

• Satu batuk memproduksi 3000 droplet dan satu kali


bersin memproduksi 1 juta droplet
Faktor Resiko TB

Obat imunosupresan
immunocompromised Rokok dan alkohol
jangka panjang

Anak < 5 tahun dan Kontak erat dengan Berada di tempat


lansia TB aktif resiko tinggi
Gejala Klinis
• Malaise
• Batuk ≥ 2 minggu • Penurunan berat badan
• Batuk berdahak • Menurunnya nafsu
• Batuk berdahak dapat makan
bercampur darah • Menggigil
• Dapat disertai nyeri dada • Demam
• Sesak napas • Berkeringat di malam
hari
Klasifikasi Anatomis

Kepekaan
Obat

Klasifikasi

Riwayat
Pengobatan

Status
HIV
Pengobatan
Berat badan Tahap Intensif Tahap Lanjutan Tahap Lanjutan 3
RHZE Setiap Hari RH kali Seminggu RH
(150/75/400/275) (150/75) (150/150)

Selama 56 hari Selama 16 minggu Selama 16 minggu

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2 tablet 4KDT


38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 3 tablet 4KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 4 tablet 4KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 5 tablet 4KDT
PROGRAM
PENANGGULANGAN
PENYAKIT TUBERKULOSIS
Indikator Utama

Case detection rate


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑜𝑏𝑎𝑡𝑖𝑑𝑎𝑛𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵

Case notification rate


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑜𝑏𝑎𝑡𝑖𝑑𝑎𝑛𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑥100.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑑𝑎𝑑𝑖𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎h 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Indikator Utama

Angka keberhasilan pengobatan semua kasus


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑢h 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
×100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑜𝑏𝑎𝑡𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
Persentase pasien TB yang mengetahui status
HIV
¿ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 h𝑎𝑠𝑖𝑙𝑡𝑒𝑠 𝐻𝐼𝑉 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑑𝑖
¿ 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔 h𝑎𝑠𝑖𝑙𝑡𝑒𝑠 𝐻𝐼𝑉 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎h𝑢𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛𝑇𝐵
¿ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎h𝑢𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝐻𝐼𝑉 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢h 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛𝑇𝐵 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 ( 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑜𝑏𝑎𝑡𝑖 𝑇𝐵 )
Indikator Utama
Cakupan penemuan kasus resisten obat
¿ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵 𝑦𝑎𝑛𝑔h𝑎𝑠𝑖𝑙𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛𝑇𝐶𝑀 𝑚𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎
¿𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟h𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑟𝑖𝑓𝑎𝑚𝑝𝑖𝑠𝑖𝑛 ( 𝑅𝑅 ) 𝑑𝑎𝑛𝑎𝑡𝑎𝑢𝑇𝐵 𝑀𝐷𝑅
𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑜𝑏𝑎𝑡

Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resisten obat

¿ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑜𝑏𝑎𝑡 ( 𝑇𝐵𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑟𝑖𝑓𝑎𝑚𝑝𝑖𝑠𝑖𝑛 ( 𝑅𝑅 ) 𝑑𝑎𝑛𝑎𝑡𝑎𝑢𝑇𝐵 𝑀𝐷𝑅 )


¿ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑢h 𝑑𝑎𝑛𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
𝑥100%
¿ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠𝑇𝐵𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑜𝑏𝑎𝑡 ( 𝑇𝐵 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑟𝑖𝑓𝑎𝑚𝑝𝑖𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛𝑎𝑡𝑎𝑢𝑇𝐵 𝑀𝐷𝑅 )
¿ 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑇𝐵𝑙𝑖𝑛𝑖𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
METODE
Identifikasi dan Menetapkan
Penentuan
menentukan penyebab
prioritas masalah
masalah masalah

Penentuan Penentuan
Penentuan
alternatif prioritas
rencana
penyelesaian penyebab
penerapan
masalah masalah
Penentuan Prioritas Masalah

No. Indikator Skor


1 2 3 4 5
1. Urgency (U) Tidak Kurang Cukup Mendesak Sangat
mendesak mendesak mendesak mendesak
2. Seriousness Tidak serius Kurang Cukup serius Serius   Sangat
(S)   serius serius

3. Growth (G) Tidak besar Kurang Cukup besar Besar Sangat besar
besar
Identifikasi Penyebab Masalah
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah

Nila Importance (I) Technical Feasibility Resources Availability Total


i (T) (R)
1 Tidak penting Tidak layak Tidak tersedia IxTxR
2 Kurang penting Kurang layak Kurang tersedia
3 Cukup penting Cukup layak Cukup tersedia
4 Penting Layak Tersedia
5 Sangat penting Sangat layak Sangat tersedia
Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Nilai Magnitude Importance Vulnerability Cost Total

1 Tidak besar Tidak penting Tidak cepat Sangat


murah
2 Kurang Kurang Kurang cepat Murah
besar penting
3 Cukup besar Cukup penting Cukup cepat menengah (MxIxV):
C
4 Besar Penting Cepat Mahal

5 Sangat Sangat Sangat cepat Sangat


besar penting mahal
Sumber Data

wawancar
observasi
a
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Profil Puskesmas
◦ Puskesmas keling II terletak di desa Keling Kecamatan Keling, mempunyai 6 (Enam) desa
binaan
◦ Luas wilayah : 6.098.157 ha
◦ Jumlah penduduk : 33.491 jiwa
◦ SDM pada UPTD puskesmas keling II tahun 2020 berjumlah 39
Capaian Program Pelayanan Kesehatan 2021
No. Unit/Program Indikator Mutu Target Capaian
1. Pengendalian Case Notification Rate TB 88/100.000 9/100.000
dan Pencegahan penduduk penduduk
Penyakit (P2P) Suspek TB 389 76

Angka keberhasilan pengobatan pasien TB paru 86% 52,9%

2. Program Lansia Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 100% 23%

3. Penyakit Tidak
Menular (PTM) Rasio Peserta Prolanis Terkendali (HT) 5% 2.19%

4. Kesehatan Jiwa ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan 100 % 68.75%


sesuai standar
No. Variabel Keluaran Target Pencapaian

Indikator Utama
1. Angka notifikasi semua kasus TB (case Tidak sesuai
notification rate/CNR) yang diobati per target
88/100.000
100.000 penduduk 9/100.000 penduduk
penduduk

2. Suspek TB 76 389 Tidak sesuai


target

3. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB Tidak sesuai


semua kasus  52,9% 86% target

4. Persentase pasien TB yang mengetahui 100% Sesuai target


status HIV
Penentuan Prioritas Masalah
No. Unit/Program Indikator Mutu Urgency Seriousness Growth Total

1. Pengendalian Case Notification Rate TB 5 4 5 14


dan
Pencegahan Suspek TB 5 4 5 14
Penyakit (P2P)

Angka keberhasilan 4 4 4 12
pengobatan pasien TB paru
2. Program Lansia Cakupan pelayanan kesehatan 4 3 3 10
usia lanjut
3 4 4 11
3. Penyakit Tidak Rasio Peserta Prolanis
Menular (PTM) Terkendali (HT)

4. 3 3 3 9
ODGJ berat yang
Kesehatan Jiwa mendapatkan pelayanan
sesuai standar
Identifikasi Masalah
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
No. Penyebab Masalah I T R Total

1. Screening pasien TBC kurang, sehingga penemuan suspek 5 4 5 100


sangat sulit.

2. Kurangnya optimalisasi peran kader desa 4 4 4 84

3. Kurangnya koordinasi antar faskes mengenai pasien suspek 4 4 3 48


dan pengobatan TB

4. Kurangnya promosi kesehatan yang dilakukan Puskesmas 3 4 3 36


secara rutin.
5 Keterbatasan ruangan dan tenaga kesehatan 3 3 2 18

6. Penerimaan dana kurang mencukupi terutama dari desa 3 2 2 12

7. Sulitnya mengumpulkan specimen dahak yang berkualitas 2 2 2 6


Alternatif Pemecahan Masalah
No. Alternatif Pemecahan Masalah M I V C P

1. Optimalisasi kerja sama lintas sektor 5 4 4 2 40


terutama pemerintahan desa, kader
masyarakat, tokoh masyarakat dan
fasilitas kesehatan setempat

2. Optimalisasi ruang ISPA dalam 4 4 4 2 32


screening temuan suspek TB

3. Peningkatan kerja sama antar program 4 4 4 2 32


pelayanan seperti PKD, ruang KIA dan
Gizi
PROPOSAL
Nama Kegiatan Optimalisasi kerja sama lintas sektor dalam peningkatan
temuan suspek TB di wilayah Keling
Rumusan Masalah  Cakupan CNR tidak memenuhi target.
 Cakupan Suspek TB tidak memenuhi target
Rumusan  Kurangnya kerja sama antar berbagai sektor khususnya di wilayah
Penyebab keling dalam temuan kasus suspek TB
 Kurangnya screening dalam pelayanan puskesmas

Rumusan Tujuan Tujuan umum: meningkatkan capaian program P2TB


Tujuan khusus:
 Meningkatkan jumlah kasus suspek TB
 Meningkatkan CNR TB
Rincian Kegiatan
 Pihak Puskesmas dapat melakukan advokasi dan lobbying kepada
pemerintah desa dan tokoh masyarakat menggunakan alat bantu
penyuluhan berupa media promosi, misalnya dengan poster, flipchart,
leaflet atau video animasi Tuberkulosis Paru sebagai media edukasi
agar penyuluhan lebih menarik sehingga pemerintahan desa dan tokoh
masyarakat dapat menyampaikan dengan baik tentang Tuberculoasis
kepada masyarakat diwilayahnya. Selain itu, bisa dilakukan FGD
(focused group discussion) mengenai pentingnya eliminasi TB pada
tahun 2030 dan Indonesia bebas TB tahun 2050 bertujuan pemerintah
desa lebih berperan aktif dalam penemuan kasus suspek TB.
Rincian Kegiatan
 Pihak puskesmas berkerjasama antar puskesmas terdekat dan fasilitas
kesehatan dengan membuat grup whatsapp penemuan kasus suspek TB
agar tidak ada bias dalam pendataan kasus suspek TB. Selain itu
diagendakan pertemuan rutin setidaknya setiap 3 bulan sekali untuk
sharing informasi mengenai informasi dan eliminasi tuberculosis TB.
Rincian Kegiatan
 Pihak puskesmas melakukan refreshing kader dengan membentuk
“MPOK RISA TB” yaitu kelompok masyarakat peduli masalah TB
dengan metode “TOSS TB” yaitu temui obati sampai sembuh pasien
TB.. Sehingga kader mempunyai semangat baru dan tupoksi lebih
jelas dalam penemuan kasus TB. Jika kader dapat menemukan pasien
suspek TB dengan hasil BTA positif, kader segera melaporkan ke
fasilitas kesehatan dan diberikan apresiasi dan insentif. Kader TB paru
dapat diundang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan minimal 1 kali
per 3 bulan agar mendapat penyegaran materi edukasi menggunakan
alat bantu penyuluhan .
Tempat Aula Puskesmas Keling II dan balai desa

Waktu Setiap bulan

Estimasi Biaya Biaya snack untuk peserta sosialisasi, insentif bagi


Tambahan kader

Metode Evaluasi Penilaian keaktifan peserta yang hadir dan keakftifan


dalam melaporkan kasus supek
Indikator • Peningkatan kasus suspek TB
• Peningkatan CNR TB
Keberhasilan
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan & Saran
Jejaring Kerja  meningkatkan kasus suspek dan
mendata jumlah actual pasien TB

Sosialisasi tenaga medis  dapat mengedukasi pasien

Kader TB mengantarkan pot dahak  tidak perlu ke


Puskesmas bila terkendala jarak dan biaya

Anda mungkin juga menyukai