”DASAR-DASAR 

PENYAKIT INFEKSI"

TIM PPI TB RSU BAHTERAMAS

 TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

SETELAH MENGIKUTI SESI INI PESERTA MAMPU

MEMAHAMI PENYAKIT INFEKSI SESUAI CDC
(CENTRE FOR DISEASES CONTROL)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

SETELAH MENGIKUTI MATERI INI, PESERTA

MAMPU MENJELASKAN :
1. BEBERAPA BATASAN/DEFINISI terkait infeksi
2. RANTAI PENULARAN INFEKSI
3. FAKTOR RESIKO HAIs
4. STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
BEBERAPA BATASAN/NOMENKLATUR
1. KOLONISASI
2. CARRIER
3. INFEKSI
4. PENYAKIT INFEKSI
5. PENYAKIT MENULAR ATAU INFEKSIUS
6. INFLAMASI
7. SIRS
8. HAIs
Terjadinya infeksi memerlukan
interaksi 3 unsur  :

1. AGEN INFEKSIUS
2. HOST (PEJAMU) RENTAN
3. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
Gugus terdepan pertahanan tubuh
manusia terhadap agen infeksi :
A.Kulit :
    1. Rintangan fisik
    2. Sekresi Antimikroba
    3. Mikroba komensal
B. Mata :

    1. Irigasi oleh airmata

    2. Enzimatik---Lysozyme
C. Saluran Napas :

    1. Gerakan cilia
    2. Mukos/lendir
D. Saluran cerna :

    1. Keasaman lambung
    2. Empedu
    3. Mukos/lendir
    4. Mikroba komensal
E. Saluran kemih :

    1. Irigasi oleh urin

    2. Keasaman urin
    3. Lapisan Mukosa saluran kemih
F. Saluran genitalia perempuan :

    1. Mukos/lendir
    2. Asam laktat vagina
    3. Mikroba komensal
    4. Lapisan mukosa
 AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

RANTAI
PENULARAN
INFEKSI
PINTU MASUK PINTU KELUAR
SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 HAIs
• Infeksi terjadi selama proses pelayanan di RS
atau fasyankes
• tidak ada infeksi atau tidak dalam masa
inkubasi
• termasuk HAIs walaupun muncul setelah
pulang
• infeksi petugas kesehatan terjadi di pelayanan
kesehatan
 Portal of entry into a human host
1. Inhalasi
2. Ingesti
3. Inokulasi
4. Hubungan sex
5. Transplacenta
 Factor risiko HAIs
A. Faktor2 Umum :
1. Umur
2. Nutrisi
3. Mobilitas
4. Kondisi kejiwaan
5. Kebersihan/hygiene
6. Ada tidaknya penyakit penyerta (Cancer, DM,
HIV-AIDS dll)
    7. Inkontinensia urin/faeces
B. Faktor2Lokal :
    1. Lesi/cedera kulit (trauma, Luka bakar,
ulserasi)
    2. Udem (tungkai, paru, asites)
    3. Benda asing (kecelakaan atau disengaja
saat operasi)
    4. Iskhemia (nekrosis)
C. Prosedur invasif :

    1. Kateterisasi urin
    2. Kanulasi pembuluh darah (perifer atau
sentral, arteri atau vena)
    3. Pembedahan/Operasi
    4. Intubasi
D. Obat2an :

    1. Sitotoksik/kemoterapi
    2. Imunosupresif
    3. Antibiotik
 AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

RANTAI
PENULARAN
INFEKSI
PINTU MASUK PINTU KELUAR
SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
RANTAI PENULARAN INFEKSI BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI
CEPAT & AKURAT

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
RANTAI PENULARAN INFEKSI VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

RESERVOIRS
PEJAMU RENTAN MANUSIA, PERALATAN,
PASIEN, PETUGAS, AIR/LINGKUNGAN
PENGUNJUNG

KESEHATAN PETUGAS, SANITASI

LINGKUNGAN,
DISINFEKSI/STERILISASI, HH

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
RANTAI PENULARAN INFEKSI VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

APD, HH, PENGENDALIAN

EKSKRETA/SEKRETA,
PENGELOLAAN ALAT DAN
LIMBAH MEDIS

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA, PINTU KELUAR
SAL. UROGENTAL, EKSKRETA,SEKRETA
KULIT/MUKOSA KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
RANTAI PENULARAN INFEKSI VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

ISOLASI, HH,
DISINFEKSI/STERILISASI,
PENGENDALIAN VENTILASI,
PENGELOLAAN MAKANAN

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
RANTAI PENULARAN INFEKSI VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

TEKNIK ASEPTIK, HH,

PERAWATAN LUKA,
PERAWATAN “DEVICES”

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA, EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL, KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
 METODE MEMUTUS AGEN INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
RANTAI PENULARAN INFEKSI VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIRS

PASIEN, PETUGAS, MANUSIA, PERALATAN,
PENGUNJUNG AIR/LINGKUNGAN

TERAPI PENYAKIT
PENYERTA, IDENTIFIKASI
PASIEN HIGH RISK, HH,
ISOLASI

PINTU MASUK PINTU KELUAR

SAL.NAPAS, SAL. CERNA,
EKSKRETA,SEKRETA
SAL. UROGENTAL,
KULIT/MUKOSA
KULIT/MUKOSA

CARA TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE