KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas fisika
kesehatan ini tepat pada waktunya.
Semoga tugas ini dapat memberikan informasi bagi pembaca, penulis
menyadari mungkin tugas ini banyak kekurangan saran dan bimbingan dari dosen
dan teman-teman sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
para pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi,
konduksi, radiasi dan evaporasi,
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah.
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
3.Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang panas maka
enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konveksi
4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara
evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas,
bila disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses
ini elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang
lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari
tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan
mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh
mekanisme kehilangan panas.
Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi
pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari
kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan
tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara
sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan
mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi
dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan
tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada
paparan dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan
panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.
3.Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang panas maka
enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah
dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara panas sangat
ringan dibandingkan massa jenis udara dingin
4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan
panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas
terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat
difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
2. Metode Radiasi :
a. Electric fire
b. Infra merah
3. Metode elektromagnetis :
a. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
b. Micro wave diathermy (gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang
sangat tinggi (frekuensi 900 MHz)
V.SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian
panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70
kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan
bertambah 5 kalinya.
VI.PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara
evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas,
bila disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses
ini elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang
lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan
radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas
yang (evaporasi).dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa
tetesan cairan keringat dari lumen permukaankeringat kulit merupakan mekanisme
pendingin yang paling efektif.
Transfer Panas
Transfer panas terjadi melalui (1) radiasi, (2) konveksi, (3) konduksi, (4) evaporasi
(Parsons 1993, Elias & Jackson 1996, Ganong 1997). BAK dan BAB dapat menurunkan
suhu ± 1%. Panas inti ditransfer dari jaringan tubuh ke permukaan kulit melalui sirkulasi
darah dan penghantaran panas jaringan (tissue conductance).
Kulit merupakan bagian tubuh yang efektif sebagai insulator pada kontrol fisiologis,
melalui perubahan aliran darah di kulit. Semakin banyak aliran darah ke kulit maka akan
semakin kecil perbedaan dengan suhu lingkugan. Jika, kapasitas pembuluh darah ke kulit
berkurang penghantaran panas ke perifer semakin kecil, sehingga pengeluaran panas ke
lingkungan dapat semakin kecil juga. Vasokonstriktor karena rangsangan simpatis, akan
terinervasi karena suhu dingin dan akan meningkat ketika suhu meningkat.
Kehilangan air melalui kulit, kelenjar keringat, dan jalan pernafasan juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pembebasan panas.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
(1) radiasi,
(2) konveksi,
(3) konduksi,
(4) evaporasi
Panas inti ditransfer dari jaringan tubuh ke permukaan kulit melalui sirkulasi darah dan
penghantaran panas jaringan (tissue conductance).
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara evaporasi
20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila
disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses ini
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit
sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada
waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih
dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
Kulit merupakan bagian tubuh yang efektif sebagai insulator pada kontrol fisiologis,
melalui perubahan aliran darah di kulit. Semakin banyak aliran darah ke kulit maka akan
semakin kecil perbedaan dengan suhu lingkugan. Jika, kapasitas pembuluh darah ke kulit
berkurang penghantaran panas ke perifer semakin kecil, sehingga pengeluaran panas ke
lingkungan dapat semakin kecil juga. Vasokonstriktor karena rangsangan simpatis, akan
terinervasi karena suhu dingin dan akan meningkat ketika suhu meningkat.
Kehilangan air melalui kulit, kelenjar keringat, dan jalan pernafasan juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pembebasan panas.
DAFTAR PUSTAKA