Anda di halaman 1dari 14

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. MERRY ANNITA SARI


2. SISCA DAMAI YETRI
3. FITRI AFRIANTI
4. YESA VENICA
5. SARI NURMALA WATI
6. DWI CITRA APRIANTI
7. DELLA ANESTA
8. VUJIE LESTARI
9. ROBERTI
10. ALFET YENT GUSPASARI
11. ELBAYANI
12. TUTI ENDARYANI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
STIKES TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas fisika
kesehatan ini tepat pada waktunya.
Semoga tugas ini dapat memberikan informasi bagi pembaca, penulis
menyadari mungkin tugas ini banyak kekurangan saran dan bimbingan dari dosen
dan teman-teman sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
para pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini
Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bengkulu, APRIL 2010

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................


KATA PENGANTAR .....................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
A. Latar belakang ....................................................................
B. Rumusan maslah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................
B. Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi,
konduksi, radiasi dan evaporasi,

1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah.

2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh.

3.Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang panas maka
enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konveksi

4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.

Penggunaan energi panas dalam pengobatan


1. Metode Konduksi
2. Metode Radiasi
3. Metode elektromagnetis
4. Gelombang ultrasonik
Penggunaan energi dingin dalam pengobatan
Kriogenik
Kriobiologi
Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi
b. Berkeringat
c. Penurunan pembentukan panas
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
b. Piloereksi
c. Peningkatan pembentukan panas

PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara
evaporasi 20 - 25%.

2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas,
bila disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses
ini elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.

3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)

4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang
lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit


Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi,
konduksi, radiasi dan evaporasi,

1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk
gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari
tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan
mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh
mekanisme kehilangan panas.

Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi
pada gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari
kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan
tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara
sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.

2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan
mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi
dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan
tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada
paparan dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan
panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.

Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik


merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang
energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi
yang lebih tinggi.
Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.

3.Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang panas maka
enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah
dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara panas sangat
ringan dibandingkan massa jenis udara dingin
4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan
panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas
terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat
difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.

Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam


bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan
menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut
kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke
jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan
melalui evaporasi (keringat)

II. Penggunaan energi panas dalam pengobatan


1. Metode Konduksi :
Terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda à panas akan
ditransfer dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin
a. Kantong air panas/botol berisi air panas à pengobatan nyeri (mis nyeri perut)
b. Handuk panas à pada daerah otot yang sakit (mis spasme otot)
c. Turkish bath/mandi uap à untuk penyegar, relaksasi otot
d. Mud packs/lumpur panas à mengkonduksi panas kedalam jaringan,
mencegah kehilangan panas tubuh
e. Wax bath/parafin bath à mentransfer panas pada tungkai bawah terutama
pada orang tua
f. Electric pads à melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau
plastik
à Untuk pengobatan penyakit neuritis, sprains, strain, contusio, sinusitis dan low
back pain

2. Metode Radiasi :
a. Electric fire
b. Infra merah

3. Metode elektromagnetis :
a. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
b. Micro wave diathermy (gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang
sangat tinggi (frekuensi 900 MHz)

4. Gelombang ultrasonik à gelombang bunyi dengan frekuensi 1 MHz à lebih


efektif pada tulang dibanding dengan soft tissue karena tulang lebih banyak
menyerap panas
III.Penggunaan energi dingin dalam pengobatan

 Kriogenik : pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dan menggunakan


suhu yang sangat rendah
 Kriobiologi : mempelajari efek suhu rendah pada bidang biologi atau kedokteran
 Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran :
1. Penyimpanan darah (bank darah)
2. Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (Sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan edema yang diakibatkan trauma akut dan sakit kepala à ice
bag/kantong es
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal à kompres dingin
8. Operasi jaringan kanker

IV. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah


1.Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area
tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan
panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b. Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu
yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh
sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak
sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal
10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh
ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat
dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui
jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan
pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat.
Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari
epinefrin dan norefineprin.

c. Penurunan pembentukan panas


Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada
folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada
binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas
terhadap lingkungan.
c. Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui
mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta
peningkatan sekresi tiroksin.

3.Mekanisme pengaturan suhu


Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika
hypotalamus –> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas

V.SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian
panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70
kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.

2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan
bertambah 5 kalinya.

VI.PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara
evaporasi 20 - 25%.

2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas,
bila disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses
ini elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.

3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang
lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin


Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri
dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.

Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :


1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam
keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar
dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian
lagi.

2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)


Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat
(dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan

Pengaturan secara kimia


Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik
secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil.
Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara
synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada
menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan
terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada
suhu 5 derajat Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal,
dengan batas maximal 5 kali.

VII.PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS


1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat
Celcius. penambahan aliranpenambahan konduktivitas panas (thermal darah
konduktivity)

2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan
radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas
yang (evaporasi).dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa
tetesan cairan keringat dari lumen permukaankeringat kulit merupakan mekanisme
pendingin yang paling efektif.

Transfer Panas

Transfer panas terjadi melalui (1) radiasi, (2) konveksi, (3) konduksi, (4) evaporasi
(Parsons 1993, Elias & Jackson 1996, Ganong 1997). BAK dan BAB dapat menurunkan
suhu ± 1%. Panas inti ditransfer dari jaringan tubuh ke permukaan kulit melalui sirkulasi
darah dan penghantaran panas jaringan (tissue conductance).

Kontrol Kehilangan panas melalui radiasi dan konduksi

Kulit merupakan bagian tubuh yang efektif sebagai insulator pada kontrol fisiologis,
melalui perubahan aliran darah di kulit. Semakin banyak aliran darah ke kulit maka akan
semakin kecil perbedaan dengan suhu lingkugan. Jika, kapasitas pembuluh darah ke kulit
berkurang penghantaran panas ke perifer semakin kecil, sehingga pengeluaran panas ke
lingkungan dapat semakin kecil juga. Vasokonstriktor karena rangsangan simpatis, akan
terinervasi karena suhu dingin dan akan meningkat ketika suhu meningkat.

Sedang mekanisme perubahan perilaku, seperti tubuh melingkar/mlungker ketika suhu


dingin, akan mengurangi luar permukaan yang terpapar suhu lingkungan yang dingin,
dengan demikian akan menurunkan pembebasan panas tubuh ke lingkungan (melalui
reaksi radiasi dan konduksi) dan menurunkan hantaran suhu lingkungan ke dalam tubuh.
Demikian juga sebaliknya.

Kontrol kehilangan panas melalui Evaporasi

Kehilangan air melalui kulit, kelenjar keringat, dan jalan pernafasan juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pembebasan panas.
BAB III
PENUTUP

kesimpulan

Transfer panas terjadi melalui

(1) radiasi,

(2) konveksi,

(3) konduksi,

(4) evaporasi

Panas inti ditransfer dari jaringan tubuh ke permukaan kulit melalui sirkulasi darah dan
penghantaran panas jaringan (tissue conductance).

Penggunaan energi panas dalam pengobatan


1. Metode Konduksi
2. Metode Radiasi
3. Metode elektromagnetis
4. Gelombang ultrasonik
Penggunaan energi dingin dalam pengobatan
Kriogenik
Kriobiologi
Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
d. Vasodilatasi
e. Berkeringat
f. Penurunan pembentukan panas
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
b. Piloereksi
c. Peningkatan pembentukan panas

PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme kulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jamdikeluarkan dengan cara evaporasi
20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhupermukaan tubuh disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila
disekitar terjadi dalam bentuk gelombangdingin akan melepaskan panas. Proses ini
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.

3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit
sekali (kecuali menyiram dengan air)

4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada
waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan dipanaskan (dengan
melaluimenjadi konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih
dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

Kontrol Kehilangan panas melalui radiasi dan konduksi

Kulit merupakan bagian tubuh yang efektif sebagai insulator pada kontrol fisiologis,
melalui perubahan aliran darah di kulit. Semakin banyak aliran darah ke kulit maka akan
semakin kecil perbedaan dengan suhu lingkugan. Jika, kapasitas pembuluh darah ke kulit
berkurang penghantaran panas ke perifer semakin kecil, sehingga pengeluaran panas ke
lingkungan dapat semakin kecil juga. Vasokonstriktor karena rangsangan simpatis, akan
terinervasi karena suhu dingin dan akan meningkat ketika suhu meningkat.

Sedang mekanisme perubahan perilaku, seperti tubuh melingkar/mlungker ketika suhu


dingin, akan mengurangi luar permukaan yang terpapar suhu lingkungan yang dingin,
dengan demikian akan menurunkan pembebasan panas tubuh ke lingkungan (melalui
reaksi radiasi dan konduksi) dan menurunkan hantaran suhu lingkungan ke dalam tubuh.
Demikian juga sebaliknya.

Kontrol kehilangan panas melalui Evaporasi

Kehilangan air melalui kulit, kelenjar keringat, dan jalan pernafasan juga dapat
bermanfaat untuk meningkatkan pembebasan panas.
DAFTAR PUSTAKA

Http.// Www. Google/fisika tubuh manusia.Co.id


Http.//Www.Google/fisika kedokteran.Co.id

Anda mungkin juga menyukai