Anda di halaman 1dari 13

SISTEM

METABOLISME
KELOMPOK 7
Rara Adril (1611213004)
Nurul Afifah (1611213012)
Resyidah Alfisri (1611211018)
Shinta Yunia Wulandari (1611212024)
Yolanda Oscar Wibel (1611213030)
Cut Annisa Barmah (1611212036)
Anisa Fitri (161121040)
Neisha Regina Hardy (1611212042)
Silvia Lestari (1611211050)
Proses Metabolisme
Pengertian Metabolisme

Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di


dalam tubuh semua makhluk hidup, proses ini merupakan
pertukaran zat ataupun suatu organism dengan
lingkungannya.
Faktor Mempengaruhi Kecepatan Metabolisme:

1. Ukuran Tubuh
2. Umur
5. Jenis pakaian yang dipakai
4. Seks
5. Iklim (derajat panas)
6. Jenis pekerjaan
Dua arah lintasan metabolisme :
Katabolisme yang Anabolisme yang merupakan
merupakan penguraian reaksi untuk merangkai
suatu zat menjadi partikel senyawa organik dari molekul
yang lebih kecil untuk molekul tertentu agar dapat
dijadikan energi. diserap oleh tubuh.
PROSES METABOLISME

Didalam tubuh terjadi 3 proses metabolisme


utama yaitu :

1. Metabolisme Karbohidrat

2. Metabolisme Protein

3. Metabolisme Lemak
SUHU TUBUH

1. Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh

2. Antomi Fisiologi yang Terkait


Pembentukan dan Pengeluaran Panas

Produksi Panas
Panas yang dihasilkan tubuh adalah hasil sampingan metabolisme
yaitu reaksi kimia dalam seluruh sel tubuh. Makanan merupakan
sumber utama bahan bakar untuk metabolisme.

Metabolisme basal berperan terhadap panas yang dihasilkan oleh


tubuh saat istirahat total. Laju metabolism basal atau basal
metabolic rate (BMR) biasanya bergantung pada area permukaan
tubuh.
Kehilangan Panas Tubuh
Struktur kulit dan pajanan terhadap lingkungan mengakibatkan
kehilangan panas normal yang konstan melalui radiasi, konduksi,
konveksi, dan evaporasi.

1) Radiasi adalah transfer panas dari permikaan suatu objek ke


permukaan objek lainnya tanpa kontak langsung antara keduanya.
Panas pada 80% area luas permukaan tubuh diradiasikan ke
lingkungan.

2)    Konduksi adalah transfer panas dari dan melalui kontak


langsung antara dua objek. Benda padat, cair dan gas
mengonduksikan panas melalui kontak. Saat kulit yang hangat
menyantuh objek yang lebih dingin, panas akan hilang.
3)   Konveksi adalah transfer panas melalui garakan udara.
Contohnya kipas angin. Kehilangan panas konveksi meningkat
jika kulit yang lembab terpapar dengan udara yang bergerak.

4)   Evaporasi adalah transfer energy panas saat cairan berubah


menjadi gas. Tubuh kehilangan panas secara continue melalui
evaporasi. Sekitar 600-900cc air tiap harinya menguap dari kulit
dan paru-paru sehingga terjadi kehilangan air dan panas.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Suhu Tubuh

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan,


artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat
lingkungan yang lebih dingin.

Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu


tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan
lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena
panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai
langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot.

Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi


(kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan
konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien.

Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif


untuk keseimbangan suhu tubuh.

   Terima Kasih   


Anda mungkin juga menyukai