Anda di halaman 1dari 22

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI

WANITA HAMIL
Posted on April 3, 2008 by harnawatiaj

Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil


Kuliah Obstetri Ginekologi
Dr. H. Junizaf / Dr. H.M. Soepardiman

TERJADINYA KEHAMILAN

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :


1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa
pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu baru.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin,


human somatomammotropin, prolaktin dsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal
masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-
organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI

Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).

Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.

Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA

(baca juga catatan kuliah anestesiologi – lumayan lengkap tuh)

Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.

Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).

Sistem sirkulasi / kardiovaskular


(baca juga kuliah kelainan jantung + kuliah anestesiologi)
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK
maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas
plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya
sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-
40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan
persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah
meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi
penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta.
Faktor-faktor pembekuan meningkat.

Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.

Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN

Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang


mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan.

Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria

Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil


Filed under Artikel kesehatan

Mar 28

Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil

TERJADINYA KEHAMILAN

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :


1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa
pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu baru.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin,


human somatomammotropin, prolaktin dsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal
masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-
organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI

Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).

Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.

Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA

(baca juga catatan kuliah anestesiologi – lumayan lengkap tuh)

Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.

Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).

Sistem sirkulasi / kardiovaskular


(baca juga kuliah kelainan jantung + kuliah anestesiologi)
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK
maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas
plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya
sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-
40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai
300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan
persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah
meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi
penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta.
Faktor-faktor pembekuan meningkat.

Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.

Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan.

Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria

Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 107


PENDIDIKAN KESEHATAN MENGATASI KELUHAN HAMIL
PADA IBU-IBU HAMIL DI ASRAMA GROUP II KOPASSUS
KARTASURA
Winarsih Nur Ambarwati, dan Retno Sintowati
Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
Maternal mortality rate and infant mortality rate still high in
Indonesia. Save matherhood program not yet success to up down mortality
rate for maternal and infant. More than two-thirds of all newborn
deaths and three-fifths of maternal deaths occur in Indonesia. It can
happen because inequality in acces to health care continues to affect the
poor and minority especially for mother and infant well being. Causes
of the deaths is pregnancy complication, labor complication, and post
partum complication. Among complication is bleeding in pregnancy,
hipertension, infection, prolonged labor and abortus. Health education
pregnancy program is planning program educasi for maternal for give
knowledge about pregnancy nursing care. Health Education of the mother
about pregnancy nursing care can improved knowledge and altitude
maternal at Bordinghouses Group II KOPASSUS Kartasura.
Kata kunci: pendidikan kesehatan, ibu hamil, keluhan hamil.
PENDAHULUAN
Derajat kesehatan penduduk secara optimal dapat diukur dengan
indikator, antara lain angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB),
dan tingkat kesuburan penduduk yang sangat erat kaitannya dengan pelayanan
KIA-KB. Walaupun program safe motherhood telah dilaksanakan sejak
lama, mulai tahun 1988, hasilnya belum seperti yang diharapkan (Kompas
Online, 200.
Tingkat kesehatan ibu dan anak masih rendah dan perlu ditingkatkan
secara intensif dan berkelanjutan. Indonesia masih juga belum mampu
mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI) yang 307 per 100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup. Itu
108 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu
hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab ( Kompas
online, 2004 ).
Penyebab langsung berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi
pada kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak tertangani dengan baik dan
tepat waktu. Dari hasil survei (SKRT, 2001) diketahui komplikasi penyebab
kematian ibu yang terbanyak adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan
infeksi, partus lama dan komplikasi keguguran ( Kompas online, 2004 ).
Kehamilan adalah peristiwa alamiah yang normal, namun proses
kehamilan dapat menjadi menyebabkan depresi pada ibu hamil. Depresi pada
ibu hamil dapat disebabkan oleh banyak hal, diantara faktor-faktor yang
berpengaruh adalah: 1) perubahan hormon yang mempengaruhi mood ibu
secara keseluruhan sehingga si ibu sering merasa kesal, jenuh dan sedih; 2)
keaadan fisik yang berubah saat hamil, karena seluruh tubuh harus mengadakan
adaptasi secara anatomi dan fisiologi yang menimbulkan keluhan-keluhan fisik
dengan semakin bertambahnya usia kehamilan; dan 3) adanya masalahmasalah
dalam kandungan misalnya kandungan lemah yang dapat
menyebabkan depresi .
Ibu-ibu PERSIT/ibu-ibu istri tentara merupakan kelompok ibu-ibu usia
subur. Penghuni Asrama Group II Kopassus Kartosura sekitar 1250 KK,
hampir 75 % warganya merupakan pasangan usia subur. Dari pendataan saat
ini ada 35 ibu hamil. Rata-rata pendidikan ibu-ibu hamil adalah SMA.
Fasilitas kesehatan yang ada belum menyentuh sampai pemeriksaan
kehamilan dan kesehatan khususnya ibu hamil. Informasi kurang adekuat,
sudah ada posyandu tetapi belum dioptimalkan dalam pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan pada wanita hamil. Peran istri tentara yang menuntut
istri selalu siap setiap saat memberikan dukungan pada suami disisi lain pada
masa kehamilan dengan perubahan fisiologis dan psikologisnya seorang istri
inginnya mendapatkan perhatian yang lebih dari pasangan, namun mengingat
tentara adalah abdi negara yang harus siap setiap saat termasuk berangkat
tugas sehingga perhatian terhadap istri bisa berkurang, kondisi ini berpotensi
menimbulkan gejolak dan perasaan tidak berdaya yang bisa menyebabkan
depresi pada ibu kondisi ini bisa berpengaruh buruk terhadap kehamilan dan
janin yang dikandungnya.
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 109
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil suervey lapangan penulis mendapatkan bahwa
sebagian besar penghuni asrama adalah pasangan usia subur, dari 35 ibu hamil
yang ada rata-rata pendidikan SMA, belum pernah mendapat informasi
khususnya pengetahuan dan ketrampilan cara mengatasi keluhan pada
kehamilan, informasi kurang adekuat, sudah ada posyandu tetapi belum
dioptimalkan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pada wanita
hamil. Peran istri tentara yang menuntut istri selalu siap setiap saat memberikan
dukungan pada suami disisi lain pada masa kehamilan dengan perubahan
fisiologis dan psikologisnya seorang istri inginnya mendapatkan perhatian
yang lebih dari pasangan, namun mengingat tentara adalah abdi negara yang
harus siap setiap saat termasuk berangkat tugas dalam waktu yang lama
sehingga perhatian terhadap istri bisa berkurang, kondisi ini berpotensi
menimbulkan gejolak dan perasaan tidak berdaya yang bisa menyebabkan
depresi pada ibu, depresi dan kecemasan pada ibu bisa berpengaruh buruk
terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya. Mengingat bahwa peran
istri mempunyai peran besar dalam mendukung tugas suami dalam menjalankan
tugasnya maka ibu-ibu dituntut untuk mampu menjadi sosok ibu PERSIT
yang mandiri, tangguh, setia, sehat dan pintar. Salah satu upaya untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal pada masa kehamilan adalah dengan pendidikan
kesehatan sehingga dapat membantu pasangan mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, dan kehamilan dapat dijalani
dengan lancar yang akhirnya siap menghadapi persalinan, suami bahagia,
keluarga senang, negara aman.
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan perawatan pada masa kehamilan adalah suatu
program terencana berupa edukasi pada ibu hamil untuk memberikan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan yang aman dan memuaskan.
Tren terbaru dalam perawatan kesehatan menyatakan bahwa pasien dan
keluarganya harus siap memikul tanggung jawab untuk pengelolaan
perawatan diri. Fokus nya adalah hasil baik berupa keberhasilan pasien
dan keluarga dalam mempelajari pengetahuan dan ketrampilan untuk
perawatan diri ( Bastable, 2002).
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk tindakan mandiri
keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun
110 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya perawat sebagai perawat pendidik (Suliha
dkk, 2002).
2. Peran Perawat Dalam Pendidikan Kesehatan, menurut Suliha dkk
(2001).
Berdasarkan perannya sebagai perawat pendidik, perawat
mengalihkan pengetahuan, ketrampilan dan pembentukan sikap selama
pembelajaran yang berfokus pada pasien. Perubahan perilaku pada pasien
selama proses pembelajaran berupa perubahan pola pikir, sikap dan
ketrampilan yang spesifik .
3. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan dalam keperawatan adalah untuk
meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan
bertambahnya masalah kesehatan, mempertahankan derajat kesehatan
yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit,
serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan .
4. Maksud, Manfaat dan Sasaran Pendidikan Pasien
Program pendidikan kesehatan dan staf yang berlaku dan terus
menerus meningkat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem pemberian perawatan kesehatan pada masyarakat. Pendidikan
kesehatan pada pasien telah menunjukkan potensinya untuk meningkatkan
kepuasan pasien, memperbaiki kualitas kehidupan, memastikan
kelangsungan perawatan, secara efektif mengurangi insiden komplikasi
penyakit, memasyarakatkan masalah kepatuhan terhadap rencana
pemberian perawatan kesehatan dan menurunkan ansietas dan
memaksimalkan kemandirian dalam melakukan aktifitas kehidupan seharihari
(Bastable, 2002).
5. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Manusia.
a. Definisi Perilaku
Perilaku menurut Skinner (1938) yang di kutip Notoatmodjo
(1997) adalah hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan
tanggapan (respon). Ada dua jenis respons, yaitu respondent respons
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 111
dan operant respons. Respondent respon adalah respon yang
ditimbulkan oleh rangsangan tertentu. Perangsangan itu menimbulkan
respons yang bersifat relatif tetap. Misalnya makanan yang lezat
beraroma akan merangsang keluarnya air liur. Operant respons yang
timbul dan berkembang diikuti oleh rangsangan tertentu. Perangsangan
iu akan mengikuti atau memperkuat suatu perilaku tertentu yang telah
dilakukan oleh organisme, dalam hal ini manusia.
b. Pendidikan Kesehatan sebagai Proses Perubahan Perilaku menurut
Suliha, 2002.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku
individu, kelompok, dan masyarakat menuju hal-hal yang positif secara
terencana melalui proses belajar. Hasil pengubahan perilaku yang
diharapkan melalui proses pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah
perilaku sehat.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sehat.
Perilaku sehat dapat terbentuk karena berbagai pengaruh atau
rangsangan yang berupa pengetahuan dan sikap, pengalaman,
keyakinan, sosial, budaya, sarana fisik. Pengaruh atau rangasangan itu
bersifat internal dan eksternal dan diklasifikasikan menjadi faktor yang
mempengaruhi perilaku sehat, yaitu faktor predisposisi ( predispossing
factors ), faktor pemungkin ( enabling factors ), dan faktor pendorong
( reinforcement factors ).
6. Pengaruh Depresi pada Kehamilan
Menurut Tiffanny Field, PH.D, peneliti dari University of Miami
School of Medicine, Amerika Serikat, 10% dari wanita yang terkena
depresi saat hamil dapat menularkan kesedihannya pada janin didalam
kandungannya. Keaadaan stress akan menyebabkan pembuluh darah di
rahim mengerut, sehingga aliran darah ke rahim akan berkurang. Ini
menyebabkan aliran darah ibu ke rahim dari ibu ke janin akan berkurang,
sehingga bayi akan menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi ( Ayahbunda,
2004).
7. Keluhan yang sering Muncul dan Cara Mengatasi
a. Perubahan Fisiologis pada kehamilan
1. Sistem Kardiovaskuler
112 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
Keluhan: Anemia fisiologi, odem dependent pada trimester 3 (kaki
bengkak), varises (kaki, anus), jantung berdebar-debar.
Cara mengatasi:
Tinggikan kaki pada saat istirahat diganjal.
Hindari mengkonsumsi sodium (kurangi garam).
Tidur miring pada saat istirahat kaki diganjal bantal.
Perhatikan tanda-tanda hipertensi pada kehamilan : tekanan darah
diatas 140 sistole dan lebih dari 90 diastole, odem kaki dan bagian
tubuh lain (kaki bengkak).
2. Sistem Pernafasan
Keluhan: sesak napas, dada ampeg, dada tidak nyaman.
Cara mengatasi:
Duduk dan berdiri dengan postur yang baik.
Ketika istirahat dengan posisi setengah duduk (semi fowler).
Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu.
Latihan nafas.
3. Sistem Perkemihan
Keluhan: sering kencing, sering kencing pada waktu malam,
terkencing-kencing pada saat ada tekanan batuk, tertawa.
Cara mengatasi:
Hindari kebiasaan menahan kencing
Waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing : sakit dan panas
saat kencing, rasa kencing tidak puas.
Kurangi minum pada waktu malam.
Latihan Kegel exercise untuk menguatkan otot-otot dasar panggul.
4. Sistem Pencernaan
Keluhan: mual-muntah, eneg, sembelit, sering kentut, hemoroid nyeri
ulu hati, gusi bengkak dan berdarah, banyak meludah
Cara mengatasi:
Mual dan muntah
a. Hindari makan-makanan yang berkuah, tingkatkan makan
makanan yang mengandung karbohidrat.
b. Makan sedikit tapi sering.
c. Makan makanan kering yang rendah garam pada waktu makan.
d. Kurangi minum pada saat makan.
e. Hindarkan bau yang tidak enak untuk menghindari mual.
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 113
Sembelit dan kembung, sering kentut
a. Tingkatkan masukan cairan 6-8 gelas/hari.
b. Lakukan olahraga ringan
c. Makan makanan yang tinggin serat.
d. Hindari penggunaan pencahar untuk mengatasi sembelit.
e. Hindari makan makanan yang bayak menghasilakn gas (buncis,
kool, kembang kool, pete, durian).
· Tenggorokan panas karena regusitasi
a. Kurangi makanan yang berlemak dan makanan pedas.
b. Makan sedikit tapi sering.
c. Makan dan mengunyah secara pelan.
d. Hindari makanan yang mengiritasi lambung (alkohol, kopi)
e. Hindari tidur dengan posisi terlentang.
· Hemoroid
a. Tingkatkan intake cairan dan serta dalam makanan.
b. Pertahankan olah raga.
c. Hindari sembelit.
d. Mandi rendam dengan air hangat.
e. Tinggikan panggul dan kaki pada saat istirahat.
· Gusi bengkak dan berdarah
a. Mejaga kebersihan gigi dan mulut.
b. Gunakan sikat gigi yang lembut.
· Sering meludah
a. Makan permen
b. Rajin menjaga kebersihan mulut
c. Pertahankan minuman 6-8 gelas/hari
d. Gunakan pelembab bibir agar bibir tidak kering.
· Kulit
Keluhan: srecth macth, hiperpigmentasi, lebih berminyak
berjerawat.
Cara mengatasi:
a. Mandi setiap hari
b. Tidak perlu khawatir setelah hamil akan kembali pulih.
c. Jaga kebersihan kulit.
· Tulang dan Sendi
Keluhan: kram kaku, nyeri otot, pegal/nyeri pinggang, sendi
terasa kaku
114 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
Cara mengatasi:
a. Membiasakan postur tubuh yang baik.
b. Hindari sepatu hak tinggi
c. Gunakan baju yang nyaman tidak mengganggu sirkulai darah.
d. Senam hamil
9. Seksualitas
Keluhan: takut melakukan hubungan, vagina lebih basah,
keputihan.
Cara mengatasi:
a. Dibicarakan bersama pasangan adanya perubahan-perubahan
dan harapan.
b. Senggama seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau
keluar cairan dari kemaluan, harus dihentikan.
c. Jika ada riwayat abortus sebelumnya, senggama ditunda
sampai usia kehamilan 16 minggu.
d. Pada beberapa keadaan seperti kontraksi/tanda-tanda
persalinan awal, keluar cairan dari vagina, ketuban pecah,
perdarahan, abortus, penyakit menular seksual sebaiknya
senggama jangan dilakukan.
e. Ganti celana yang terbuat dari katun.
f. Hindari penggunaan celana dalam yang ketat.
Tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian yang lebih baik tentang
perawatan selama kehamilan.
2. Agar peserta dapat mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan
bagaimana caranya.
3. Agar peserta melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah
terjadinya komplikasi selama kehamilan.
4. Agar peserta memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatannya
selama kehamilan.
Adapun manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Ibu-ibu :
a. Menjaga agar ibu sehat selama kehamilan.
b. Ibu-ibu mampu menentukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
keluhan kehamilan yang normal.
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 115
c. Ibu-ibu mampu mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko-risiko
kehamilan dan segera menghubungi pelayanan kesehatan.
d. Menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan anak.
2. Pengurus KARTIKA CHANDRA KIRANA CABANG III GROUP 2
PCBS KOPASSUS Kartasura.
a. Meningkatkan pengetahuan dan mampu menyebarkan pengetahuan
kepada ibu-ibu asrama yang lain.
b. Menindaklanjuti untuk program yang lebih lanjut.
3. Group II Kopassus Kartosura :
Dengan meningkatkannya kesehatan ibu dan bayinya, suami menjadi
senang, keluarga bahagia, istri yang sehat diharapkan mampu memberikan
dukungan bagi suami dalam menjalankan tugas negara.
116 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
SASARAN
1. Sasaran utama: Seluruh ibu hamil yang tinggal di asrama Group II
Kopassua Kartasura.
2. Sasaran Strategis:
a. Pengurus KARTIKA CHANDRA KIRANA CABANG III GROUP
2 PCBS KOPASSUS Kartasura.
b. Kader Posyandu asrama Group II Kopassus Kartasura
METODE KEGIATAN
a. Ceramah : mengenai cara mengatasi keluhan hamil
b. Sharing : berbagi pengalaman ibu-ibu dalam mengatasi keluhan hamil
c. Demonstrasi :
(INPUT)
Ibu-ibu hamil
Asrama Group
II, Kartasura
(PROSES)
Pendidikan kesehatan
mengatasi keluhan
hamil dan pelayanan
pemeriksaan kesehatan
bumil
- Pendidikan rata-rata SMA
- Perubahan fisiologis menimbulkan
ketidaknyamanan/
keluhan fisik.
- Sering ditinggal tugas
lama: kesepian, kurang
dukungan.
- Perubahan psikologis ingin
lebih diperhatikan, dimengerti
dan disayangi
- Fasilitas kesehatan khusus
bumil terbatas.
- Dukungan suami
- Dukungan Dan Group.
- Dukungan Kader dan
Pengurus Kartika
Candra Kirana Group
II KOPASSUS
- Lingkungan belajar
- Media
- Metode
- SDM
- Materi
(OUT PUT)
Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
ibu – ibu hamil
mengatasi keluhan
hamil
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 117
Cara perawatan payudara pada masa hamil, mengatasi putting susu
yang tenggelam dan mendatar.
Metode relaksasi napas dalam.
Kegel Exercise.
Menjaga postur tubuh yang baik.
RANCANGAN EVALUASI
1. Metode evaluasi
Kegiatan ini dievaluasi dengan cara dilakukan pre tes sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dan dilakukan post test setelah kegiatan, kemudian
dibandingkan perubahannya.
2. Indikator Keberhasilan
Kegiatan pendidikan kesehatan ini dikatakan berhasil bila terjadi
peningkatan pengetahuan dari peserta didik, yang ditunjukkan dengan hasil
post tes harus lebih baik dari pre tes.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pendidikan kesehatan “ Mengatasi keluhan hamil pada ibuibu
hamil di asrama Group II KOPASSUS Kartasura, telah terlaksana pada
hari Sabtu tanggal 24 Juni 2006, berlangsung dari jam 08.00 – 12.00 WIB,
bertempat di Ruang pertemuan Kantor PERSIT Kartika Candra Kirana
Cabang Group II KOPASSUS Kartasura. Pertemuan dihadiri oleh Pengurus
Cabang PERSIT sebanyak 20 orang dan ibu-ibu hamil sebanyak 25 orang.
Kegiatan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan Hb tidak dapat
dilaksanakan karena pada saat yang sama petugas dan peralatan telah
digunakan untuk kegiatan pengabdian masyarakat ditempat lain sehingga
kegiatan hanya berupa pendidikan kesehatan saja. Kegiatan pendidikan
dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi, pemutaran
video perawatan pada masa kehamilan. Media yang digunakan berupa LCD,
Video, Layar, sound sistem, leaflet. Sebelum diberikan pendidikan peserta
didik diukur tingkat pengetahuan dan sikapnya mengenai cara-cara mengatasi
keluhan hamil dengan diberikan kuisener, tetapi karena kedatangan ibu-ibu
tidak bersamaan karena pertimbangan waktu pada saat dimulai pendidikan
masih ada ibu-ibu yang belum datang, sehingga pada waktu datang karena
setting ruang hanya satu tempat pada waktu diberikan kuisener pre test sambil
118 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
mendengarkan ceramah hal ini bisa menyebabkan data bias karena peserta
didik sudah terpapar.
1. Karakteristik Peserta Didik
Tabel.1.
Karakteristik Peserta Didik
2. Daftar nilai Pretest dan Postest peserta didik.
Tabel.2.
Daftar Nilai Pretes dan Postes Pendidikan Kesehatan
Mengatasi Keluhan Hamil
PENGEHUAN SIKAP
NO RESPONDEN
PRETES POSTES PRETES POSTES
1 R1 11 11 13 13
2 R2 10 11 15 15
3 R3 12 15 15 15
4 R4 11 11 11 15
5 R5 10 11 14 14
6 R6 13 13 15 14
7 R7 12 13 12 14
8 R8 11 11 13 14
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 119
9 R9 12 12 13 14
10 R10 12 15 15 14
11 R11 11 13 14 12
12 R12 12 13 13 15
13 R13 12 12 12 15
14 R14 15 15 14 15
15 R15 11 13 14 15
16 R16 14 14 14 14
17 R17 10 14 15 15
18 R18 8 12 14 15
19 R19 14 14 12 15
20 R20 7 14 13 13
21 R21 15 15 12 14
22 R22 6 10 13 14
23 R23 13 13 15 15
24 R24 12 14 14 14
25 R25 9 14 14 15
3. Daftar nilai rata-rata pretes dan postes.
Tabel.3.
Daftar Nilai Rata – Rata Pretes dan Postes
Rata-rata Pengetahuan Rata-rata Sikap
Responden
Pretes Postes Pretes Postes
25 11,16 12,80 13,56 14,32
120 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
Hasil kegiatan:
Berdasarkan hasil analisis statistik dari sebanyak 25 peserta didik umur
ibu paling banyak adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak 96 %. Hal ini sangat
baik sekali sesuai dengan anjuran kehamilan sebaiknya direncanakan pada usia
produktif yaitu 20-30 tahun, usia kehamilan kurang dari 20 tahun merupakan
resiko tinggi, dan usia kehamilan lebih dari 35 tahun semakin meningkat resikonya.
Berdasarkan umur kehamilan ibu dari 25 responden paling banyak
kehamilan berusia 13-28 minggu yaitu sebanyak 56 %, usia 1-12 minggu sebanyak
28 %, hal terbaik yang bisa dilihat dari data ini adalah sebagian besar peserta
didik dengan kehamilan muda dan pertengahan hal ini sangat baik agar pengetahuan
dan sikap yang baik dalam perawatan pada masa kehamilan dapat diberikan
sedini mungkin sehingga ilmu yang diperoleh langsung dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan riwayat kehamilan dari 25 peserta didik 40% merupakan
kehamilan pertama, 48% kehamilan kedua dan 12% kehamilan ketiga. Di lihat
dari usia rata-rata 20-35 tahun dan riwayat kehamilan rata-rata kehamilan
pertama dan kedua hal ini sesuai dengan anjuran kesehatan bahwa kehamilan
paling rendah resikonya adalah kehamilan pertama dan kedua, semakin
meningkat usia dan banyaknya kehamilan semakin meningkat resikonya.
Hasil analisa statistik terhadap pengetahuan secara umum mengalami
peningkatan pengetahuan hal ini ditunjukkan dengan nilai mean sebelum pretes
sebesar 11,16 setelah post tes nilai mean 12,80. Secara umum terjadi
peningkatan sebanyak 1,64. Meskipun peningkatan secara statistik kecil
namun nilai rata-rata peserta menjawab benar untuk pretes sebanyak 73,33%
dan nilai benar untuk post tes sebanyak 86,66%. Ini berarti pengetahuan ibuibu
sebelum diberikan pendidikan kesehatan sudah baik (73,33%) dan menjadi
sangat baik setelah diberikan pendidikan kesehatan (86,66%), ini berarti terjadi
peningkatan sebesar 13,33%. Dari 25 peserta semua mengalami peningkatan
pengetahuan tidak ada yang skor turun atau tetap.
Hasil analisa statistik terhadap sikap ibu-ibu tentang menyikapi keluhan
pada masa kehamilan, dari 25 peserta didik secara umum mengalami peningkatan
perbaikan sikap hal ini ditunjukkan dengan nilai mean sebelum pretes sebesar
13,56 setelah posttes nilai mean 14,32. Secara umum terjadi peningkatan
sebanyak 0,76. Meskipun peningkatan secara statistik kecil namun nilai ratarata
peserta memilih sikap yang benar untuk pretes sebanyak 90,40% dan nilai
sikap benar untuk posttes sebanyak 95,46 %. Ini berarti sikap ibu-ibu sebelum
Pendidikan Kesehatan ... (Winarsih Nur A., dkk.) 121
diberikan pendidikan kesehatan sudah baik (90,40%) dan menjadi sangat
baik setelah diberikan pendidikan kesehatan (95,46%). Dari 25 peserta ada
3 peserta yang terjadi penurunan skor rata-rata penurunan sebanyak 1 point.
Berdasarkan hasil analisa statistik diatas menunjukkan bahwa pengetahuan
dan sikap ibu-ibu meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini
sesuai dengan konsep bahwa pendidikan kesehatan pada pasien telah
menunjukkan potensinya untuk meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki
kualitas kehidupan, memastikan kelangsungan perawatan, secara efektif
mengurangi insiden komplikasi penyakit, memasyarakatkan masalah kepatuhan
terhadap rencana pemberian perawatan kesehatan dan menurunkan ansietas
dan memaksimalkan kemandirian dalam melakukan aktifitas kehidupan seharihari
(Bastable, 2002).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Pendidikan kesehatan tentang mengatasi keluhan hamil pada ibu-ibu hamil
di Asrama Group II KOPASSUS Kartasura mampu meningkatkan
pengetahuan ditunjukkan dengan nilai rata-rata pretes 11,16 dan nilai ratarata
posttes 12,80 terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 1,64.
2. Pendidikan kesehatan tentang mengatasi keluhan hamil pada ibu-ibu hamil
di Asrama Group II KOPASSUS Kartasura mampu memperbaiki sikap
ditunjukkan dengan nilai rata-rata pretes 13,56 dan nilai rata-rata posttes
14,32 terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 0,76.
3. Tingkat pengetahuan ibu-ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan
tentang mengatasi keluhan hamil sudah baik ditunjukkan pada tingkat
pengetahuan rata-rata jawaban benar sebesar 73,33% setelah postes nilai
rata-rata jawaban benar 86,66% ini berarti terjadi peningkatan pengetahuan
sebesar 13,33%.
4. Sikap ibu-ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang
menyikapi keluhan hamil sudah baik ditunjukkan rata-rata jawaban sikap
benar sebesar 90,40% setelah postes nilai rata-rata jawaban benar 95,46%
ini berarti terjadi peningkatan perbaikan sikap sebesar 5,06.
Saran
Hasil yang sudah baik ini sebaiknya terus ada upaya mempertahankan
dan meningkatkan, diharapkan keaktifan dari pengurus untuk menindak lanjuti
122 WARTA, Vol. 9, No. 2, September 2006: 107 - 122
program ini dan program-program sejenis terutama untuk peningkatan
kesejahteraan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Bastable, Susan B. 2002. Perawat Sebagai Pendidik, Prinsip-prinsip
Pengajaran & Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran,
EGC.
Bobak, I.M. 1998. Maternal-Newborn. Philadelphia, New York: Lippincott.
Branden, P.S. 1992. Maternity Care 2ed. Pennyslavia: Spring house.
Dunn, P.A. 1996. Manual of Maternity Newborn Nursing. Toronto: Litle,
Brown and Company.
Mackonochie, A. 2001. The Practical Encyclopedia of Pregnancy &
Babycare. London: By Hermes House.
Reeder, Martin., et.al. 1997. Family, Newborn, and Women’s Health Care.
Philadelpia, New York: Lippincott.
Suliha, U, dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Wardiman, I.I. 2004. “Kesiapan Psikis”. Ayahbunda. Hal 74-81.
_____________. 2004. “Angka Kematian Ibu dan Anak Dapat Ditekan”.
http.www.kompas.com 15 Mei 2004

STRUKTUR LOCATION & DESCRIPTION LOKASI & DESCRIPTION FUNCTION FUNGSI Breasts Payudara
Upper chest one on each side containing alveolar cells (milk production), myoepithelial cells (contract to
expel milk), and duct walls (help with extraction of milk). Dada bagian atas satu di setiap sisi
mengandung sel-sel alveolar (produksi susu), sel-sel myoepithelial (kontrak untuk mengeluarkan susu),
dan dinding duktus (bantuan dengan ekstraksi susu). Lactation milk/nutrition for newborn. Laktasi susu /
gizi untuk bayi yang baru lahir. Cervix Rahim The lower narrower portion of the uterus. Bawah bagian
sempit rahim. During childbirth, contractions of the uterus will dilate the cervix up to 10 cm in diameter
to allow the child to pass through. Selama melahirkan, kontraksi uterus leher rahim akan membesar
hingga 10 cm agar anak melewatinya. During orgasm, the cervix convulses and the external os dilates
Selama orgasme, leher rahim dan eksternal convulses os dilates Clitoris Klitoris Small erectile organ
directly in front of the vestibule. Ereksi organ kecil tepat di depan ruang depan. Sexual excitation,
engorged with blood. Eksitasi seksual, membesar dengan darah. Fallopian tubes Saluran tuba Extending
upper part of the uterus on either side. Memperluas bagian atas rahim di kedua sisi. Egg transportation
from ovary to uterus (fertilization usually takes place here). Transportasi telur dari ovarium ke rahim
(fertilisasi biasanya terjadi di sini). Hymen Hymen Thin membrane that partially covers the vagina in
young females. Tipis membran yang mencakup sebagian vagina pada wanita muda. Labia majora Labia
majora Outer skin folds that surround the entrance to the vagina. Lipatan kulit luar yang mengelilingi
pintu masuk ke vagina. Lubrication during mating. Pelumasan selama perkawinan. Labia minora Labia
minora Inner skin folds that surround the entrance to the vagina. Batin lipatan kulit yang mengelilingi
pintu masuk ke vagina. Lubrication during mating. Pelumasan selama perkawinan. Mons Mons Mound
of skin and underlying fatty tissue, central in lower pelvic region Gundukan kulit dan jaringan lemak yang
mendasari, pusat di daerah pinggul yang lebih rendah Ovaries (female gonads) Indung telur (gonad
betina) Pelvic region on either side of the uterus. Daerah pinggul di kedua sisi rahim. Provides an
environment for maturation of oocyte. Menyediakan suatu lingkungan untuk pematangan oosit.
Synthesizes and secretes sex hormones (estrogen and progesterone). Mensintesis dan mengeluarkan
hormon seks (estrogen dan progesteron). Perineum Perineum Short stretch of skin starting at the
bottom of the vulva and extending to the anus. Bentangan pendek kulit dimulai di bagian bawah vulva
dan memperluas ke anus. Urethra Uretra Pelvic cavity above bladder, tilted. Rongga panggul di atas
kandung kemih, dimiringkan. Passage of urine. Pengeluaran urin. Uterus Rahim Center of pelvic cavity.
Pusat rongga panggul. To house and nourish developing human. Ke rumah dan memberi makan manusia
berkembang. Vagina Vagina Canal about 10-8 cm long going from the cervix to the outside of the body.
Canal sekitar 10-8 cm dari leher rahim akan ke luar tubuh. Receives penis during mating. Menerima
penis selama perkawinan. Pathway through a womans body for the baby to take during childbirth. Jalur
melalui anal tubuh bagi bayi untuk mengambil selama persalinan. Provides the route for the menstrual
blood (menses) from the uterus, to leave the body. Menyediakan rute untuk darah menstruasi (mens)
dari rahim, untuk meninggalkan tubuh. May hold forms of birth control, such as an IUD, diaphragm,
neva ring, or female condom Terus mungkin bentuk kontrol kelahiran, seperti IUD, diafragma, Neva
cincin, atau kondom wanita Vulva Vulva Surround entrance to the reproductive tract.(encompasses all
external genitalia) Surround masuk ke saluran reproduksi. (Mencakup semua alat kelamin luar)
Endometrium Endometrium The innermost layer of uterine wall. Lapisan terdalam dinding rahim.
Contains glands that secrete fluids that bathe the utrine lining. Berisi kelenjar yang mengeluarkan cairan
yang memandikan utrine lapisan. Myometrium Miometrium Smooth muscle in uterine wall. Otot polos
pada dinding rahim. Contracts to help expel the baby. Kontrak untuk membantu mengeluarkan bayi.

Tipe Procedure Prosedur Method Metode Effectiveness Efektivitas Risks Resiko Abstinence Pantang
Refrain from sexual intercourse Menahan diri dari hubungan seksual No sperm in vagina Tidak ada
sperma dalam vagina 100% 100% None Tak satupun Rhythm Method Metode Kalender Intercourse is
avoided for about an 8-day span every month in middle of her cycle, from about five days before
ovulation to three days after ovulation. Hubungan seksual dihindari selama sekitar satu 8-hari span
setiap bulan di tengah-tengah siklus, dari sekitar lima hari sebelum ovulasi sampai tiga hari setelah
ovulasi. fertilization is only possible during 8-day span in middle of menstrual cycle pembuahan hanya
mungkin selama 8-hari di tengah rentang siklus menstruasi 70-80% 70-80% None Tak satupun
Withdrawal Penarikan The man withdraws his penis from the vagina at just the right moment before
ejaculation. Laki-laki menarik penisnya dari vagina pada saat yang tepat sebelum ejakulasi. sperm are
unable to enter vagina if male penis is removed at the right time sperma tidak bisa masuk penis vagina
jika laki-laki akan dihapus pada saat yang tepat 70-80% 70-80% None Tak satupun Tubal Ligation
(Vasectomy) Ligasi tuba (Vasektomi) Oviducts are cut and tied Oviducts dipotong dan diikat No eggs in
oviduct Tidak ada telur di saluran telur Almost 99% Hampir 99% About 75% Irreversible Sekitar 75%
ireversibel Hormonal IUD (intrauterine device) Hormonal IUD (alat kontrasepsi) Flexible, plastic coil
inserted by physician Fleksibel, kumparan plastik dimasukkan oleh dokter Releases small amounts of
estrogen. Rilis sejumlah kecil estrogen. In most cases, stops egg from developing and being released
Dalam kebanyakan kasus, berhenti telur dari berkembang dan menjadi dirilis About 99% Sekitar 99%
May cause infections, uterine perforation Dapat menyebabkan infeksi, perforasi uterus Oral
Contraceptive Oral Contraceptive Hormone medication taken daily Obat hormon diambil harian Stops
release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH More than 90% Lebih dari 90% Blood clots,
especially in smokers Gumpalan darah, terutama pada perokok Contraceptive Implants Kontrasepsi
Implan Tubes of progesterone implanted under the skin Tabung progesteron ditanamkan di bawah kulit
Stops release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH More than 90% Lebih dari 90% None known
None dikenal Contraceptive Injections Kontrasepsi Suntikan Injections of hormones Suntikan hormon
Stops release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH About 99% Sekitar 99% Possible
osteoporosis Kemungkinan osteoporosis Diaphragm Diafragma Latex cup inserted into vagina to cover
cervix before intercourse Lateks cangkir dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi leher rahim
sebelum hubungan Blocks entrance of sperm into uterus Blok pintu masuk sperma ke dalam rahim With
spermicide, about 90% Dengan spermisida, sekitar 90% Latex or spermicide allergy Latex atau
spermisida alergi Cervical Cap Cervical Cap Latex cup held by suction over cervix Lateks cangkir
diselenggarakan oleh sedotan di atas leher rahim Delivers spermicide near cervix Memberikan
spermisida dekat serviks Almost 85% Hampir 85% UTI, latex or spermicide allergy ISK, lateks atau
spermisida alergi Female Condom Female Condom Polyurethane liner fitted inside vagina Polyurethane
liner dipasang di dalam vagina Blocks entrance of sperm into uterus and prevents STD's Blok pintu
masuk sperma ke dalam rahim dan mencegah STD's Almost 85% Hampir 85% None Tak satupun Male
Condom Male Condom soft sheath, made of latex or animal membrane, encloses penis, trapping
ejaculated sperm selubung lembut, terbuat dari lateks atau membran hewan, membungkus penis,
perangkap ejakulasi sperma Blocks entrance of sperm into vagina and prevents STD's Blok pintu masuk
sperma ke dalam vagina dan mencegah STD's 90% 90% None Tak satupun Jellies, Cream, Foams Jeli,
Cream, Foams Spermicidal products inserted before intercourse Produk spermisida dimasukkan sebelum
hubungan Kills large number of sperm Membunuh sejumlah besar sperma About 75% Sekitar 75% UTI,
allergy to spermicides ISK, alergi terhadap spermisida Natural Family Planning Keluarga Berencana Alami
Keep record of ovulation using various methods Catatan menjaga ovulasi dengan menggunakan
berbagai metode Avoid sexual intercourse near ovulation Hindari hubungan seksual di dekat ovulasi
About 70% 70% None known None dikenal Douche Douche Vagina cleansed after intercourse Vagina
dibersihkan setelah berhubungan Washes out sperm Mencuci keluar sperma Less than 70% Kurang dari
70% None known None dikenal Plan B Pill Plan B Pill Pill taken after intercourse Pil diambil setelah
hubungan seksual Prevents release of egg, fertilization of egg, or egg from attaching to uterus Mencegah
pelepasan telur, pembuahan telur, atau telur dari

Anda mungkin juga menyukai