WANITA HAMIL
Posted on April 3, 2008 by harnawatiaj
TERJADINYA KEHAMILAN
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-
organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut.
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN
Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria
Mar 28
TERJADINYA KEHAMILAN
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-
organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal
tersebut.
Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat
progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial ->
terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap
normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan /
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang
timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak
seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang
juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan.
Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut
pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria
STRUKTUR LOCATION & DESCRIPTION LOKASI & DESCRIPTION FUNCTION FUNGSI Breasts Payudara
Upper chest one on each side containing alveolar cells (milk production), myoepithelial cells (contract to
expel milk), and duct walls (help with extraction of milk). Dada bagian atas satu di setiap sisi
mengandung sel-sel alveolar (produksi susu), sel-sel myoepithelial (kontrak untuk mengeluarkan susu),
dan dinding duktus (bantuan dengan ekstraksi susu). Lactation milk/nutrition for newborn. Laktasi susu /
gizi untuk bayi yang baru lahir. Cervix Rahim The lower narrower portion of the uterus. Bawah bagian
sempit rahim. During childbirth, contractions of the uterus will dilate the cervix up to 10 cm in diameter
to allow the child to pass through. Selama melahirkan, kontraksi uterus leher rahim akan membesar
hingga 10 cm agar anak melewatinya. During orgasm, the cervix convulses and the external os dilates
Selama orgasme, leher rahim dan eksternal convulses os dilates Clitoris Klitoris Small erectile organ
directly in front of the vestibule. Ereksi organ kecil tepat di depan ruang depan. Sexual excitation,
engorged with blood. Eksitasi seksual, membesar dengan darah. Fallopian tubes Saluran tuba Extending
upper part of the uterus on either side. Memperluas bagian atas rahim di kedua sisi. Egg transportation
from ovary to uterus (fertilization usually takes place here). Transportasi telur dari ovarium ke rahim
(fertilisasi biasanya terjadi di sini). Hymen Hymen Thin membrane that partially covers the vagina in
young females. Tipis membran yang mencakup sebagian vagina pada wanita muda. Labia majora Labia
majora Outer skin folds that surround the entrance to the vagina. Lipatan kulit luar yang mengelilingi
pintu masuk ke vagina. Lubrication during mating. Pelumasan selama perkawinan. Labia minora Labia
minora Inner skin folds that surround the entrance to the vagina. Batin lipatan kulit yang mengelilingi
pintu masuk ke vagina. Lubrication during mating. Pelumasan selama perkawinan. Mons Mons Mound
of skin and underlying fatty tissue, central in lower pelvic region Gundukan kulit dan jaringan lemak yang
mendasari, pusat di daerah pinggul yang lebih rendah Ovaries (female gonads) Indung telur (gonad
betina) Pelvic region on either side of the uterus. Daerah pinggul di kedua sisi rahim. Provides an
environment for maturation of oocyte. Menyediakan suatu lingkungan untuk pematangan oosit.
Synthesizes and secretes sex hormones (estrogen and progesterone). Mensintesis dan mengeluarkan
hormon seks (estrogen dan progesteron). Perineum Perineum Short stretch of skin starting at the
bottom of the vulva and extending to the anus. Bentangan pendek kulit dimulai di bagian bawah vulva
dan memperluas ke anus. Urethra Uretra Pelvic cavity above bladder, tilted. Rongga panggul di atas
kandung kemih, dimiringkan. Passage of urine. Pengeluaran urin. Uterus Rahim Center of pelvic cavity.
Pusat rongga panggul. To house and nourish developing human. Ke rumah dan memberi makan manusia
berkembang. Vagina Vagina Canal about 10-8 cm long going from the cervix to the outside of the body.
Canal sekitar 10-8 cm dari leher rahim akan ke luar tubuh. Receives penis during mating. Menerima
penis selama perkawinan. Pathway through a womans body for the baby to take during childbirth. Jalur
melalui anal tubuh bagi bayi untuk mengambil selama persalinan. Provides the route for the menstrual
blood (menses) from the uterus, to leave the body. Menyediakan rute untuk darah menstruasi (mens)
dari rahim, untuk meninggalkan tubuh. May hold forms of birth control, such as an IUD, diaphragm,
neva ring, or female condom Terus mungkin bentuk kontrol kelahiran, seperti IUD, diafragma, Neva
cincin, atau kondom wanita Vulva Vulva Surround entrance to the reproductive tract.(encompasses all
external genitalia) Surround masuk ke saluran reproduksi. (Mencakup semua alat kelamin luar)
Endometrium Endometrium The innermost layer of uterine wall. Lapisan terdalam dinding rahim.
Contains glands that secrete fluids that bathe the utrine lining. Berisi kelenjar yang mengeluarkan cairan
yang memandikan utrine lapisan. Myometrium Miometrium Smooth muscle in uterine wall. Otot polos
pada dinding rahim. Contracts to help expel the baby. Kontrak untuk membantu mengeluarkan bayi.
Tipe Procedure Prosedur Method Metode Effectiveness Efektivitas Risks Resiko Abstinence Pantang
Refrain from sexual intercourse Menahan diri dari hubungan seksual No sperm in vagina Tidak ada
sperma dalam vagina 100% 100% None Tak satupun Rhythm Method Metode Kalender Intercourse is
avoided for about an 8-day span every month in middle of her cycle, from about five days before
ovulation to three days after ovulation. Hubungan seksual dihindari selama sekitar satu 8-hari span
setiap bulan di tengah-tengah siklus, dari sekitar lima hari sebelum ovulasi sampai tiga hari setelah
ovulasi. fertilization is only possible during 8-day span in middle of menstrual cycle pembuahan hanya
mungkin selama 8-hari di tengah rentang siklus menstruasi 70-80% 70-80% None Tak satupun
Withdrawal Penarikan The man withdraws his penis from the vagina at just the right moment before
ejaculation. Laki-laki menarik penisnya dari vagina pada saat yang tepat sebelum ejakulasi. sperm are
unable to enter vagina if male penis is removed at the right time sperma tidak bisa masuk penis vagina
jika laki-laki akan dihapus pada saat yang tepat 70-80% 70-80% None Tak satupun Tubal Ligation
(Vasectomy) Ligasi tuba (Vasektomi) Oviducts are cut and tied Oviducts dipotong dan diikat No eggs in
oviduct Tidak ada telur di saluran telur Almost 99% Hampir 99% About 75% Irreversible Sekitar 75%
ireversibel Hormonal IUD (intrauterine device) Hormonal IUD (alat kontrasepsi) Flexible, plastic coil
inserted by physician Fleksibel, kumparan plastik dimasukkan oleh dokter Releases small amounts of
estrogen. Rilis sejumlah kecil estrogen. In most cases, stops egg from developing and being released
Dalam kebanyakan kasus, berhenti telur dari berkembang dan menjadi dirilis About 99% Sekitar 99%
May cause infections, uterine perforation Dapat menyebabkan infeksi, perforasi uterus Oral
Contraceptive Oral Contraceptive Hormone medication taken daily Obat hormon diambil harian Stops
release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH More than 90% Lebih dari 90% Blood clots,
especially in smokers Gumpalan darah, terutama pada perokok Contraceptive Implants Kontrasepsi
Implan Tubes of progesterone implanted under the skin Tabung progesteron ditanamkan di bawah kulit
Stops release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH More than 90% Lebih dari 90% None known
None dikenal Contraceptive Injections Kontrasepsi Suntikan Injections of hormones Suntikan hormon
Stops release of FSH and LH Berhenti pelepasan FSH dan LH About 99% Sekitar 99% Possible
osteoporosis Kemungkinan osteoporosis Diaphragm Diafragma Latex cup inserted into vagina to cover
cervix before intercourse Lateks cangkir dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi leher rahim
sebelum hubungan Blocks entrance of sperm into uterus Blok pintu masuk sperma ke dalam rahim With
spermicide, about 90% Dengan spermisida, sekitar 90% Latex or spermicide allergy Latex atau
spermisida alergi Cervical Cap Cervical Cap Latex cup held by suction over cervix Lateks cangkir
diselenggarakan oleh sedotan di atas leher rahim Delivers spermicide near cervix Memberikan
spermisida dekat serviks Almost 85% Hampir 85% UTI, latex or spermicide allergy ISK, lateks atau
spermisida alergi Female Condom Female Condom Polyurethane liner fitted inside vagina Polyurethane
liner dipasang di dalam vagina Blocks entrance of sperm into uterus and prevents STD's Blok pintu
masuk sperma ke dalam rahim dan mencegah STD's Almost 85% Hampir 85% None Tak satupun Male
Condom Male Condom soft sheath, made of latex or animal membrane, encloses penis, trapping
ejaculated sperm selubung lembut, terbuat dari lateks atau membran hewan, membungkus penis,
perangkap ejakulasi sperma Blocks entrance of sperm into vagina and prevents STD's Blok pintu masuk
sperma ke dalam vagina dan mencegah STD's 90% 90% None Tak satupun Jellies, Cream, Foams Jeli,
Cream, Foams Spermicidal products inserted before intercourse Produk spermisida dimasukkan sebelum
hubungan Kills large number of sperm Membunuh sejumlah besar sperma About 75% Sekitar 75% UTI,
allergy to spermicides ISK, alergi terhadap spermisida Natural Family Planning Keluarga Berencana Alami
Keep record of ovulation using various methods Catatan menjaga ovulasi dengan menggunakan
berbagai metode Avoid sexual intercourse near ovulation Hindari hubungan seksual di dekat ovulasi
About 70% 70% None known None dikenal Douche Douche Vagina cleansed after intercourse Vagina
dibersihkan setelah berhubungan Washes out sperm Mencuci keluar sperma Less than 70% Kurang dari
70% None known None dikenal Plan B Pill Plan B Pill Pill taken after intercourse Pil diambil setelah
hubungan seksual Prevents release of egg, fertilization of egg, or egg from attaching to uterus Mencegah
pelepasan telur, pembuahan telur, atau telur dari