Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

1.  Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
Janin

2.  Tujuan
     Secara khusus pengawasan antenatal care bertujuan :
  Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas
  Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala nifas
  Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga
berencana
  Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

3. Jadwal pemeriksaan antenatal care


1)    Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2)    Pemeriksaan Ulang
  Setiap bulan sampai umur kehamilan 6sampai 7 minggu
  Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
  Setiap satu minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai   terjadi persalinan
       3)  Untuk Ibu Hamil Jadwal Antenatal care :
a.    Trimester I dan II :
  Setiap Bulan sekali
  Diambil data tentang laboratorium
  Pemeriksaan ultrasonografi
  Nasehat diet tentang menu seimbang
  Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan , komplikasi kehamilan
  Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan,dan Imunisasi tetanus Toksoid I
              b.  Trimester III :
  Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
  Evaluasi  data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
  Diet menu seimbang
  Pemeriksaan ultrasonografi
  Imunisasi tetanus toksoid II
  Observasi adanya penyakit yang dapat   mempengaruhi kehamilan , komplikasi kehamilan
  Rencana untuk pengobatan
  Nasehat tentang tanda2 inpartu,kemana harus datang untuk melahirkan.
4. Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal
       1).        Anamnese : data bilogis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
       2).        Pemeriksaan fisik  : Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus yang meliputi : obstetric,pemeriksaan
dalam/rectal, pemeriksaan ultrasonografi
       3).        Pemeriksaan psikologis : kejiwaan dalam menghadapi kehamilan
       4).        Pemeriksaan laboratorium : laboratorium rutin : darah lengkap,urine lengkap,tes kehamilan ; Laboratorium khusus :
pemeriksaan TORCH,Serologis,Fungsi hati dan Ginjal,Protein darah,Golongan darah,Faktor RH,Air ketuban,Infeksi
hepatitis B ibu/bayi,Estriol dalam urin,Infeksi AIDS
5).     Diagnosis Kehamilan
  Kehamilan Normal : tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik
  Kehamilan dengan Risiko : tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah
  Kehamilan disertai penyakit Ibu yang mempengaruhi janin
  Kehamilan disertai komplikasi
  Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
  Diagnosis diferensial : amenorea sekunder, pseodocyesis, tumor ginekologis
6).    Penatalaksanaan lebih lanjut  :
  pengobatan penyakit yang menyertai hamil
  pengobatan penyulit kehamilan
  menjadwalkan pemberian vaksinasi
  memberikan preparat penunjang kesehatan : Vitamin dan tambahan preparat Fe
  menjadwalkan pemeriksaan ulang
     7).     Pemeriksaan Hamil
Pemeriksaan pertama kehamilan diharapkan dapat menetapkan data dasar yang mempengaruhi pertumbuhan  dan
perkembangan janin dalam rahim dan kesehatan Ibu sampai persalinan.
               Dalam menggali berbagai aspek kehamilannya dilakukan :
  anamnese
  pemeriksaan fisik umum
  pemeriksaan khusus obstetri
  pemeriksaan laboratorium
  pemeriksaan laboratorium khusus  yaitu pemeriksaan reaksi serologis, pemeriksaan faktor Rh, hepatitis dan AIDS.  
Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan besarnya rahim dan pemeriksaan spekulum
untuk menilai keadaan serviks,vagina dan sekitarnya dan pemeriksaan sitologi. Setelah pemeriksaan dilakukan dapat
ditetapkan kehamilan yang dihadapi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu. Kepada suami istri dapat
dinasehati  untuk hidup sehat dan harmonis, tentang makanan yang diperlukan bagi kehamilan dan jadwal untuk
pemeriksaan ulang.
Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu
yang belum menonjol  ditarik keluar setiap saat dan dimasase dengan minyak. Puting susu yang masuk perlu dilakukan
tindakan operasi. Tindakan ringan adalah menarik puting susu dengan mempergunakan pompa susu.

5.   Konsep Pemeriksaan Obstetri


Keluhan yang menyebabkan kedatangan pasien ke pusat kesehatan :
1. Berkaitan dengan kehamilan yaitu komplikasi hamil muda, perdarahan, gestosis, pecahnya ketuban, inpartu

2.    Penyakit yang menyertai kehamilan


Berdasar kan keluhan utama belum dapat diambil sikap. Perlu dikembangkan lebih luas untuk membuat status
menyeluruh melalui anamnese dan pemeriksaan fisik.

6.   Fisiologi Kehamilan
      Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
  Ovulasi pelepasan ovum
  Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
  Terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot
  Terjadi Nidasi ( implantasi ) pada uterus
  Pembentukan plasenta
  Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

7.    Perubahan Fisiologi Kehamilan


   Rahim atau uterus
Rahim yang semula besar sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dann hyperplasia sehingga
menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih
besar,  lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Perubahan pada istmus uteri yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan
dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh . Perlunakan isthmus disebutTanda Hegar.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah tetapi terjadi pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta,
sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentu k rahim yang tidak sama disebutTanda piskacek .
Perimbangan hormonal yang mempengaruhi rahim yaitu estrogendan progesteron sering terjadi perubahan konsentrasi
sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi uterus yang disebut Braxton Hicks 
    Vagina ( liang Senggama )
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah
dan kebiru-biruan ( tanda Chadwicks )
     Ovarium ( indung telur )
Dengan terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya
sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
     Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu ; estrogen,progesteron,dan
somatomamotropin.
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah :
       Payudara menjadi lebih besar
       Areola payudara makin hiperpigmentasi- hitam
       Glandula mongtomery makin tampak
       Putting susu makin menonjol
       Pengeluaran ASI belum berlangsung
       Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
    Sirkulasi Darah Ibu
  Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa factor :
       Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan dalam
rahim
       Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter
       Pengaruh hormone estrogen dan progesterone meningkat
       Akibat dari faktor tsb dijumpai beberapa perubahan peredaran darah :
o   Volume darah : Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum  darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah.Serum darah bertambah 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%, curah jantung akan bertambah
sekitar 30%.
o   Sel Darah : Sel darah merah makin meningkat,untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim , sel darah
putih meningkat mencapai jumlah sebesar 10.000/ml,LED meningkat sampai 4 x angka normal,Protein darah ; albumin
dan gamma globulin menurun pada triwulan Isedangkan fibrinogen meningkat.
m respirasi
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi akibat desakan diafragma karena dorongan rahim yang besar pada
umur hamil 32 minggu sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 – 25% dari biasanya.
ncernaan
o   Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
o   Pengeluaran air liur berlebihan ( hipersalivasi )
o   Daerah lambung terasa panas
o   Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari ( morning sickness ).
o   Muntah ( emesis gravidarum )
o   Muntah berlebihan ( hiperemesis gravidarum )
o   Obstipasi
  Tractus Urinarius : Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi
dalam bentuk sering kencing.
  Perubahan pada kulit : Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone.
  Metabolisme  : Dengan terjadinya kehamilan metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
  Berat Badan Ibu Hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan
sekitar ½ kg/minggu.

8.    Tanda – Tanda Kehamilan


   Tanda-tanda dugaan hamil :
         Amenorea
         Mual dan muntah
         Ngidam
         Sinkope
         Payudara tegang
         Sering miksi
         Konstipasi atau obstipasi
         Pigmentasi kulit
         Epulis(hipertropi gusi pada kehamilan)
         Varices

   Tanda tidak pasti kehamilan


         Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
         Pada pemeriksaan dijumpai : Tanda hegar,Chadwicks,piscaseck,kontraksi Braxton hicks,teraba ballottement.
         Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
   Tanda pasti kehamilan
         Gerakan janin dalam rahim  : terlihat/teraba gerakan janin,teraba bagian2 janin.
         Denyut Jantung Hamil : didengar dengan stetoskop laenec,USG,Rontgen , dll.

9.    Diagnosa Keperawatan Yang bisa muncul :

a.    Kecemasan berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisik yang menyertai kehamilan
b.    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan antenatal care
c.    Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan
d.    Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
e.    Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,peningkatan tekanan abdomen
f.     Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perasaan takut karena kehamilan.
A.    Pengertian

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu
dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

B.     Tujuan Antenatal Care

1.      Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa
yang terjadi dapat diketahui sendiri.

2.      Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

3.      Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan bayinya dalam keadaan sehat.

C.     Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh
umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang
rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi
dan plasenta.

1.      Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.

2.      Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan
cepat.
3.      Pembuahan (konsepsi = fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.

4.      Nidasi (implantasi )

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

D.    Perubahan Fisiologi Wanita Hamil

Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga organ
lainnya.

1.      Uterus

         Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin
cukup bulan).

         Berat : dari 30 gr – 1000 gr

         Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ; bujur telur.

         Posisi :

Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati.

         Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”

2.      Indung telur (ovarium)

         Ovulasi terhenti

         Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri

3.      Vagina dan vulva

         Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan

         Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”, heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya :

1.      Sistem sirkulasi darah

a.       Volume darah

Volume daran da volume plasma meningkat

b.      Protein darah
Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai akhir kehamilan

c.       Hitung jenis dan Hb

Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.

d.      Nadi dan TD

TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt

e.       Jantung

Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi
aksis ke kiri

2.      Sistem pernapasan

         Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.

         Kapasitas vital paru meningkat.

         Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada

3.      Sistem pencernaan

         Saliva meningkat, mual dan muntah

         Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas

         Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)

4.      Tulang dan gigi

         Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak

         Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin

5.      Kulit

Terjadi hiperpigmentasi pada :

         Muka : cloasma gravid

         Payudara : putting susu dan areola payudara

         Perut : linea nigra

6.      Kelenjar endokrin

         Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit

         Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior


         Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )

7.      Payudara

         Payudara bertambah besar, tegang dan berat

         Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli

         Bayangan vena lebih membiru

         Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.

8.      Metabolisme

         BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga

         Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi

         Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.

         Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.

         BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh

-          Janin, uri, air ketuban, uterus

-          Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.

         Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

E.     Manifestasi Klinik

1.      Tanda Presumtif

         Supresi menstruasi

         Nausea, vomiting, morning sickness.

         Sering miksi

         Mammae bengkak terasa penuh

         Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)

         Chadwicks ( + )

         Pigmen pada kulit

2.      Tanda Mungkin

         Pembesaran abdomen
         Tanda hegar

         Ballotemen ( + )

         Perubahan pada serviks

         Braxton Hicks

         Tes kehamilan

3.      Tanda Pasti

         Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180

         Pergerakan fetal

         USG – hasil

         Ro – ada skeletal

F.      Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

1.      Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.

2.      Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan

3.      Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4.      Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

G.    Pemeriksaan Ibu Hamil

1.      Anamnese

a.       Anamnese identitas istri dan suami

b.      Anamnese umum :

         Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.

         Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan
taksiran tunggal persalinan.

2.      Pemeriksaan fisik

a.       Teknik inspeksi

         Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana
keadaan lidah dan gigi.

         Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa
membengkak.

         Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu, adakah colostrums.

         Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea
alba, nampak ada gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut.

         Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.

         Anggota gerak bawah

Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha

b.      Tekhnik palpasi

1.      Maksud periksa palpasi adalah :

         Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)

         Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim

2.      Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu :

a.       Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :

1)      Leopold I

         Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha

         Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien

         Rahim dibawah ke tengah

         Tinggi fundus uteri ditentukan

         Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada
letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas
simfisis
2)      Leopold II

         Kedua tangan pindah ke samping

         Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

         Tentukan letak punggung anak

         Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).

Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus

3)      Leopold III

         Dipergunakan satu tangan saja

         Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya

         Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

4)      Leopold IV

         Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.

         Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.

         Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul.

         Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :

-          Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)

-          Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga
panggul.

3.      Penampilan umum

Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum

Tujuan :
a.       Untuk mengetahui keadaan umum ibu

b.      Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan

c.       Untuk membantu menetapkan diagnosis

Dilakukan pada :

a.       Ibu yang pertama kali datang periksa

b.      Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.

Macam-macam pemeriksaan

a.       Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran

b.      Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe

c.       Keadaaan jantung dan keadaan paru

d.      Adakah oedema

e.       Tekanan darah

f.       Berat badan

g.      Pemeriksaan laboratorium

4.      Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses

5.      Pemeriksaan panggul luar

Tujuan :

a.       Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak

b.      Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya

c.       Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Pemeriksaan panggul dilakukan :

a.       Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)

b.      Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu

c.       Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara

Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :

a.       Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.

b.      Distantia cristarum

Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm

c.       Distantia tuburum

Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.

d.      Conyugata eksterm

Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).

e.       Lingkar panggul

Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri,
kepertengahan spina iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.

Pertumbuhan janin

a.       0 – 4 minggu

pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai keluar/nampak.

b.      4 – 8 minggu

Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin
bergerak (USG).

c.       8 – 12 minggu

mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat,
bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.

d.      12 – 16 minggu

berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu.

e.       16 – 20 minggu

quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.

f.       20 – 24 minggu

sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.

g.      24 – 28 minggu

kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.


h.      28 – 32 minggu

mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai putih dan keriput kurang.

i.        32 – 36 minggu

meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan,
telinga, rambut.

j.        38 – 40 minggu

batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat

LANDASAN TEORI ASKEP

A.    Riwayat Keperawatan

1.      Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama
setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan
dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester
terakhir).

2.      Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

3.      Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis,
hemoroid

4.      Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester
pertama.

5.      Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6.      Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap
ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.

7.      Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop
( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen
diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.

8.      Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada
ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi,
kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.

9.      Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur
dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional.

10.  Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman,
keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B.     Pemeriksaan Diagnostik

1.      Golongan darah

ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas

2.      Usap vagina/rectal

Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia

3.      Tes serologi

Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.

4.      Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis

5.      Titer rubella

> a : ad menunjukkan imunitas


6.      Papanicoloan Smear

Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II

7.      Urinalisis 
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).

C.     Diagnosa Keperawatan

1.      Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.

Tujuan : Kecemasan berkurang/hilang

Intervensi :

a.       Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan

R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.

b.      Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan
tindakan/pilihan diagnosa.

R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat
keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan.

c.       Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.

R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada
pasangan yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom.

d.      Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.

R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2.      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan
kebutuhan metabolic.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Intervensi :

a.       Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam, perhatikan
kondisi rambut, kuku dan kulit

R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum
kehamilan
b.      Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitaminzat besi setiap hari.

R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

c.       Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.

R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena
budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.

d.      Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.

R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan normal masa kehamilan,
meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.

e.       Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.

R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis
perkembangan janin.

3.      Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.

Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

a.       Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.

R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas
gastric memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.

b.      Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)

R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi
intervensi

c.       Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.

R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.

d.      Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB setiap hari.

R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.

e.       Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan
makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.

R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.

4.      Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

Tujuan : Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.


Intervensi :

a.       Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)

R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat,
fungsi pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.

b.      Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah
sinus, dan tuberculosis).

R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.

c.       Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan
sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.

R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.

d.      Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari
merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala
berat.

R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan
ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi
tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.

5.      Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

Tujuan : Perubahan eliminasi teratasi

Intervensi :

a.       Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.


R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga
menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.

b.      Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.

R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan
status isotonic

c.       Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dan diet.

R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.

d.      Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.

R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi
hari pada kasus edema fisiologi.
e.       Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.

6.      Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

Tujuan : Pola tidur teratur.

Intervensi :

a.       Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.

R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih
dini.

b.      Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik
relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.

R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.

c.       Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler.
R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi
paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal.

d.      Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat

R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.

7.      Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal

Tujuan : Nyeri berkurang/hilang

Intervensi :

a.       Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.

R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan

b.      Kaji status pernapasan klien.

R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya pada
multigravida, yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam kandungannya.

c.       Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.

R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
d.      Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam
ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.

R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau
karena tekanan dari pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.

e.       Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi aktivitas uterus.

R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida
biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan progesterone pada
aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin meningkat.

8.      Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air.

Tujuan : Kelebihan volume cairan teratasi.

Intervensi :

a.       Pantau berat badan secara teratur.

R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.

b.      Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.

R/ indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir
minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit
ginjal.

c.       Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makanan dan
minuman tinggi natrium).

R/ nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat
memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).

d.      Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.

R/ edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan
tindakan sederhana.

9.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.

Tujuan : Klien dapat toleransi terhadap aktivitas.

Intervensi :

a.       Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.

R/ membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen.

b.      Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.


R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.

c.       Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari,
sesuai indikasi.

R/ kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa oksigen.

Anda mungkin juga menyukai