Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DISKUSI/SEMINAR KASUS

PADA NY.S DENGAN POST OPERASI SC DI RUANGAN KEBIDANAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POSO
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK DAN MATERNITAS

OLEH :
KELOMPOK II

KADEK AYU PURNAMASARI ILOH DEVI RISNAWATI


MIFTAHUL JANNAH L HIDAYAT
MOH FADEL MISNAWATI
FAHIRA DINDA SARI KRISDAYANTI ANGGRAENI
JUMRIANI FRANLY REXY GILBERT

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POSO
TAHUN 2018
• Identitas Penanggung Jawab
• A. Pengkajian
Nama : Ny. M
• Identitas Klien Umur : 45 Tahun
Nama : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 21 Tahun Hubungan dengan klien : Ibu
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Irt
Pekerjaan : IRT Status perkawinan : Menikah
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Agama : Islam Suku bangsa : Bugis
Suku Bangsa : Bugis Alamat : Lembotonara
Alamat : Lembotonara No tlpn : -
No Tlpn :-
Diagnosa Penyakit : G1P0A0 + Kista Ovarium
Tanggal Masuk : 30 Agustus 2018
Tanggal Pengkajian : 31 Agustus 2018
Rujukan Dari : Dr. Dedy Febriansyah SpOG di poli KIA
RSUD poso
Pemberian jaminan :-
Sumber data : Pasien dan keluarga
• Riwayat kesehatan sekarang • Riawayat Kesehatan Dahulu.

• Keluhan utama MRS : Rujukan dari Dr. Dedy Febriansyah • Tidak ada riwayat penyakit pada saat anak-anak,tidak ada penyakit
SpOG. G1P0A0 + Kista Ovarium umur kehamilan aterm 39 akut yang diderita, tidak ada trauma,tidak pernah dirawat di RS, tidak
minggu. pernah dioprasi, tidak ada alergi makanan maupun bahan obat-obatan,
mendapat imunisasi lengkap, dan tidak mendapatkan transfuse darah.
• Riwayat keluhan utama: pasien masuk RSUD poso dengan
rujukan dari DR.dady Febriansyah SpOG untuk dilakukan
operasi sc sekaligus pengangkatan kistanya. • Riwayat kesehatan keluarga
• Keluhan utama saat pengkajian : Pada selasa, 31 juli tepatnya • Dalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti
pukul 19:05 Wita melakukan pengkajian pada Ny. S dengan dirinya.
keluhan nyeri perut bagian bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk,
• Riwayat obstertic dan ginetologi
nyeri hilang timbul, durasi kurang lebih 1 mnt, nyeri bertambah
ketika bergerak, skala nyeri 5 setelah di operasi tanggal 31 – • Riwayat obstertic :
07-2018. Saat pasien datang untuk melakukan pemeriksaan • Pasien mengatakan bahwa ini merupakan kehamilannya yang pertama.
kehamilan di RS Sinar Kasih Tentena pada bulan desember
• Riwayat ginekologi
2017 baru diketahui pasien menderita penyakit kista dan
mendapat rujukan dari Dr. Dedy Febriansyah SpOG untuk • Pada saat dikaji pasien mengatakan menderita kista ovarium yang baru
dilakukan operasi sc pada umur kehamilan cukup bulan. ia ketahui dari bulan desember 2017.

• Riwayat KB

• Pasien mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya,


pasien mengatakan setelah melahirkan ia berencana menggunakan
KB suntik yang 3 bulan
POLA AKTIVITAS DAN KEADAAN UMUM
N0 Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
• keadaan umum
1 Nutrisi    
 jenis Nasi, sayur, ikan, dll Bubur
• tingkat kesadaramn : compos mentis
 jumlah 1 porsi 2-3 sendok
 frekwensi 3x/sehari 3x/sehari
• penampilan secara umum : sedang
 keluhan - -
• berat badan : 53 kg
2 Eliminasi (bab dan bak) Bab Bak Bab Bak
 jumlah   500 cc • saat hamil atau nipas : 67 kg
 frekwensi 1x/hari 4-5x/hari 1x/hari
 konsistensi Lembek   • tinggi badan : 163 cm
 keluhan -

3 Personal hygiene (mandi, keramas,     • tanda-tanda vital


gosok gigi)    
 frekwensi 2x/sehari - • tekanan darah : 110/80 mmHg
 cara pemenuhan mandiri -

4 Istirahat tidur    
• nadi : 80x/menit
 jumlah jam tidur 7-8 jam 6-7 jam
 pola - -
• frekuenzi napas : 20x/menit
 keluhan - -
• suhu : 36,0 0C
5 Latihan/olahraga    
 jenis Jalan-jalan pagi Tempat tidur
 frekwensi 1x/hari
6 Gaya hidup: - -
PEMERIKSAAN FISIK :
• kepala: • Pernapasan:
tidak ada hematom, tidak ada lesi, tidak terdapat benjolan dan tidak ada bunyi napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, pernapasan
nyeri tekan
regular, RR 20x/ menit
• mata:
• Abdomen:
mata simetris, konjuntiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
tampak luka bekas operasi tertutup kasa, peristaltik usus 4x/menit, tidak
• Hidung : terdapat benjolan, terdapat nyeri tekan pada perut, TFU= setinggi pusat.
hidung Nampak simetris, tidak terdapat secret ,tidak ada pholip, dan tidak
ada nyeri tekan, tidak ada kesulitan bernapas
• Genetalia:
Lohea (rubra) BAB 1x/hari, BAK jumlah 500 cc,warna kuning terpasang
• mulut:
keteter.
gigi lengkap,tidak ada sariawan, tidak ada karies pada gigi nafas bau,
mukosa bibir lembab. • Integument:
Tidak ada alergi pada kulit, tidak ada gatal-gatal, turgor kulit baik
• Leher:
Tidak ada lesi, tidak ada benjolan,tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada • Ekstremitas:
nyeri saat menelan, Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
• -atas:
kelenjar thyroid
ekstremitas atas lengkap,terpasang cairan RL 20 tetes/menit pada
• Dada: tangan sebelah kiri, tidak terdapat edema, tidak ada lesi, kekuatan otot
dada tampak simetris, tidak ada luka dan benjolan, tidak ada retraksi
(5)
dada ,payudara tampak bengkak, terdapat kolostrum, puting menonjol
• -bawah:
• Kardiovaskuler:
tidak ada bunyi jantung tambahan, bunyi jantung pekak, TD: 110/80 mmHg
Ekstremitas bawah lengkap, kedua kaki edema, tidak ada varises
, CRT <2 detik kekuatan otot (5)
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN TERAPI YANG DIBERIKAN
• Data penunjang • Terapi yang diberikan
• WBC 22,2 4,0 /10,0 Injeksi asamtranesamat 1amp/12 jam
• LYM 2,0 1,0 / 5,0 Injeksi ranitidine 1amp/12 jam
• MUN 1,0 0,1 / 1,0 Injeksi Ondansentron 1amp/12 jam
• GRA 10,2 2,0 / 8,0 Injeksi keterolac 1amp/8 jam
• LYM% 8,8 20,0 / 50,0 Injeksi ambacim 1 vial/12 jam
• MON% 4,6 2,0 / 8,0 • Pengkajian Bayi baru lahir
• GRA% 86,6 52,0 / 72,0 Jenis kelamin: laki-laki
• RBC 4,67 4,00 / 6,00 TTV:
• HGB 11,7 12,0 / 16,0 nadi :128x/m
• HCT 34,5 37,0 / 48,0 RR : 48X/M
• MCU 73,9 80,0 / 97,0 Suhu: 36,80C
• MCH 25,1 26,5 / 33,5 Panjang Badan: 47 cm
• MCHC 33,9 31,5 / 35,0
Berat Badan :3200 gram
Lingkar Kepala: 35 cm
• RDWC 14,6 10,0 / 16,0
Lingkar dada : 35 cm
• ROWS 51,4 37,0 / 46, 0
Lingkar perut : 28 cm
• PLT 406 150 / 400
Keadaan bayi: bayi lahir hidup, menangis spontan, AS: 8/9
• MPU 7,5 6,5 / 11,0
• PCT 0,305 0,150 / 0,500
• PDW 15,4 10,0 / 18,0
• PLOR 9,5 12,0 / 42,0
ANALISIS DATA :
Data Penyebab Masalah DS:- pasien mengatakan Efek pemberian Konstipasi
DS: Luka bekas post op sc Ketidak nyamanan belum bisa BAB anastesi
- pasien mengatakan nyeri ( nyeri ) - pasien mengatakan perut
perut bagian bawah
terasa penuh
- pasien mengatakan nyeri
- pasien mengatakan BAB
hilang timbul
- pasien mengatakan nyeri lebih sedikit dari
seperti ditusuk-tusuk biasanya
- durasa nyeri dirasakan DO:
kurang lebih 1 menit - TD: 110/80 mmHg
DO:
N:80x/M
- TD: 110/80 mmHg
RR:20X/M
N: 80X/M
RR: 20X/M S:36,0 0C
- TFU: setinggi pusat - Bising usus 4x/m
- Pasien Nampak melindungi - Pasien nampak lemah
bagian luka  
- pasien nampak meringis
 
- skala nyeri 5
LANJUTAN . . .
DS: Kurang pengetahuan Ketidak efektifan
- Pasien mengatakan belum pemberian ASI
terlalu paham cara memberi
ASI yang benar
- Pasien mengatakan ini
pengalaman pertama
memiliki bayi
- Pasien mengatakan belum
pernah menyusui
- Pasien mengatakan
payudaranya terasa berat
dan full
DO:
- TD: 110/80 mmHg
N:80x/M
RR:20X/M
S:36,0 0C
- Ketidak cukupan suplai ASI
- Payudara tampak bengkak
- ASI belum keluar
 
RENCANA KEPERAWATAN
Ketidak Setelah dilakukan tindakan Menajemen nyeri: Konstipa Setelah dilakukan perawatan 1. kaji tanda-tanda vital
nyamana keperawatan selama 2x24 jam 1. kaji tanda-tanda vital pasien si b/d selama 2x24jam diharapkan R: Untuk mengetahui perubahan
n b/d diharapkan masalah ketidak R: Untuk mengetahui perubahan tanda- efek masalah konstipasi tidak tanda-tanda vital yang terjadi saat
luka insisi nyamanan dapat teratasi dari tanda vital yang terjadi saat nyeri pemberia terjadi dengan kriteria hasil: nyeri
post op sedang (3) menjadi ringan (4) 2. melakukan pengkajian nyeri secara n - kebiasaan defikasi kembali 2. anjurkan peningkatan aktivitas dan
sc dengan kriteria: komperehensif anastesi seperti biasa ambulansi sesuai toleransi
Tidak ada ekspresi wajah R: untuk menandakan ketepatan pilihan   R: membantu meningkatkan
meringis tindakan peristaltik gastro intestinal
Durasi nyeri berkurang 3. kaji posisi yang dapat meningkatkan 3. berikan informasi diet yang tepat
Skala nyeri berkurang nyeri tentang pentingnya makanan kasar,
R: untuk menghindari peningkatan peningkatan cairan dan upaya untuk
nyeri membuat pola pengosongan normal
4. ajarkan tehnik distraksi bernapas ritmik R: makanan kasar misal: buah-
R: dapat membantu dalam ketegangan buahan dan sayuran dan
dan meningkatkan kenyamanan peningkatan cairan menghasilkan
5. anjurkan kompres air dingin pada bulk dan merangsang eliminasi
daerah perineum 4. penatalaksanaan pemberian terapi
R: memberi anastesi lokal, sesuai indikasi
meningkatkan vaso konstriksi dan R: untuk meningkatkan kembali
mengurangi edema dan vase dilatasi kekebiasaan defekasi normal dan
6. penatalaksanaan pemberian obat mencegah mengejan selama
analgesik pengosongan
R: meningkatkan kenyamanan dengan
memblok inplus nyeri
LANJUTAN . . .
Ketidakef Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji tanda- tanda vital 1. Rekomindasikan perawatan payudara
ektifan selama 2x24 jam diharapkan R: Untuk mengetahui perubahan tanda- R: agar mencegah terjadinya luka atau pecah pusing yang dapat merusak
pemberia masalah devisiensi pengetahuan tanda vital yang terjadi saat nyeri proses menyusui
n ASI b/d dapat teratasi dengan kriteria 2. Kaji pengetahuan dan pengalaman 2. Intruksikan ibu tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi
kurang hasil: ibu dalam pemberian ASI R: agar produksi ASI meningkat sehingga bayi mendapatkan cukup ASI
pengetah - klien paham cara R: membantu dalam mengidentifikasi 3. Informasikan kepada ibu keuntungan dan kerugian pemberian ASI
uan pemberian ASI kebutuhan saat ini dan R: agar ibu mengetahui bahwa pemberian ASI sejak dini memiliki
- ASI keluar mengembangkan rencana keperawatan keuntungan yang baik bagi bayi
  3. Ajarkan klien teknik pemberian ASI 4. Dorong praktik rawat gabung
  yang benar R: agar ibu dapat memberi ASI pada sibayi
R: agar pasien mengetahui tehnik
pemberian ASI dengan benar dan
melakukannya
4. Intruksikan ibu untuk menggunakan
kedua payudaranya setiap kali
menyusui di mulai dari satu sisi
dengan bergantian
R: agar tidak terjadi lecet pada
payudara jika digunakan hanya
salah satu payudara saja
CATATAN PERKEMBANGAN
no Hari/Tanggal No dx Implementasi Evaluasi
1 Rabu, 01/ 08/ 2018 1 (10:00) 1. mengkaji tanda-tanda vital pasien S: - pasien mengatakan perutnya masih terasa nyeri
(10:05) 2. melakukan pengkajian nyeri secara - pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
komperehensif - pasien mengatakan nyeri hilang timbul
(10:10) 3. memberi posisi yang dapat mengurangi - pasien mengatakan nyeri dirasakan kurang lebih 1 menit
nyeri - pasien mengatakan nyeri meningkat saat luka mengalami tekanan dan
(10:15) 4. mengajarkan tehnik distraksi bernapas ritmik berjalan
dengan cara memberikan posisi yang - pasien mengatakan nyeri berkurang saat dilakukan tehnik bernapas
nyaman untuk pasien kemudian instruksikan ritmik yang telah diajarkan
untuk menarik nafas dalam melalui hidung O: - ku : baik
kemudian hembuskan melalui mulut sambil - pasien nampak agak meringis
memfokuskan pandangan pada satu objek - pasien nampak berhati-hati saat bergerak
misalnya melihat keatap. - skala nyeri 4
(10:25) 5. menganjurkan kompres air dingin pada - tanda-tanda vital
daerah perineum TD: 110/80 mmHg
(10:30) 6. penatalaksanaan pemberian obat analgesik N : 80 x/m
  RR : 20 X/m
TFU : setinggi pusat
. penatalaksanaan pemberian obat keterolak 1 amp/12 jam
A: Masalah ketidaknyaman (nyeri) belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 6
LANJUTAN ...

2 Rabu, 01/08/2018 2 (10:00) 1. mengkaji tanda-tanda vital S: - pasien mengatakan belum BAB
(10:35) 2. menganjurkan peningkatan aktivitas dan - pasien mengatakan sudah mampu untuk
ambulansi sesuai toleransi seperti mika miki
menganjurkan untuk berlatih mika miki, duduk, - pasien mengatakan belum mampu untuk
kemudian secara bertahap belajar untuk berdiri berdiri dan berjalan
dan berjalan O: - ku: baik
(10:50) 3. memberikan informasi diet yang tepat tentang - TD: 110/80 mmHg
pentingnya makanan kasar, peningkatan cairan N:80x/M
dan upaya untuk membuat pola pengosongan RR:20X/M
normal seperti sayuran, dan buah-buahan . S:36,0 0C
(10:55) 4. penatalaksanaan pemberian terapi sesuai TFU: setinggi pusat
indikasi - Pasien masih Nampak kesulitan bergerak
  - Pasien Nampak mampu mika miki
- , klien terpasang keteter jumlah cairan 500
cc
- Penatalaksanaan pemberian ketroven
A: masalah konstipasi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi (1, 2, dan 4)
 
LANJUTAN . . .

3 Rabu, 01/08/2018 3 1. mengKaji tanda- tanda vital S: - pasien mengatakan belum terlalu paham cara memberi ASI yang
2. mengKaji pengetahuan dan pengalaman ibu benar
dalam pemberian ASI - pasien mengatakan ASI nya keluar namun sedikit pada saat di
3. mengAjarkan klien teknik pemberian ASI yang kop
benar - pasien mengatakan sudah mulai belajar untuk memberi ASI pada
4. mengIntruksikan ibu untuk menggunakan bayinya
kedua payudaranya setiap kali menyusui di - pasien mengatakan payudaranya masi terasa agak berat
mulai dari satu sisi dengan bergantian - pasien mengatakan hanya ingin memberi asi pada bayinya
5. mengRekomindasikan perawatan payudara O:- ku : baik
6. mengIntruksikan ibu tentang pemenuhan - TD: 110/80 mmHg
kebutuhan nutrisi - N:80x/M
7. mengInformasikan kepada ibu keuntungan dan - RR:20X/M
kerugian pemberian ASI - S:36,0 0C
  - TFU : 1 jari diatas pusat
- mengintruksikan makan kacang-kacangan dan minum
susu(lactamil)
- payudara nmpak masih agak bengkak
A: masalah ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
P: lanjutkan intervensi (1, 2, dan 4)
LANJUTAN . . .
no Hari/Tanggal No dx Implementasi Evaluasi
1 Kamis , 02/ 08/ 2018   (14:30) 1. mengkaji tanda-tanda vital pasien S: - pasien mengatakan perutnya masih terasa nyeri tapi sudah tidak
(14:37) 2. melakukan pengkajian nyeri secara terlalu
komperehensif - pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
(14:42) 3. memberi posisi yang dapat mengurangi - pasien mengatakan nyeri hilang timbul
nyeri - pasien mengatakan nyeri dirasakan kurang lebih 30 detik
(17:00) 4. penatalaksanaan pemberian obat analgesik - pasien mengatakan nyeri meningkat saat luka mengalami tekanan
  - pasien mengatakan nyeri berkurang saat dilakukan tehnik bernapas
ritmik yang telah diajarkan
O: - ku : baik
- pasien sudah tidak nampak meringis
- pasien nampak berhati-hati saat bergerak
- skala nyeri 3
- TFU : 1 jari bawah pusat
- tanda-tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N : 83 x/m
RR : 18 X/m
-.penatalaksanaan pemberian obat keterolak 1 amp/12 jam
A: Masalah ketidaknyamanan (nyeri) teratasi
P: observasi keadaan pasien
LANJUTAN . . .
2 Kamis , 02/08/2018 2 (14:30) 1. mengkaji tanda-tanda vital S: - pasien mengatakan belum BAB
(14:50) 2. menganjurkan peningkatan aktivitas dan - pasien mengatakan sudah mampu untuk berdiri dan berjalan
ambulansi sesuai toleransi seperti - pasien mengatakan sudah mampu beraktifitas sendiri tanpa
menganjurkan untuk berlatih mika miki, bantuan keluarga seperti : berjalan kekamar mandi
duduk, kemudian secara bertahap belajar O:- ku: baik
untuk berdiri dan berjalan - tanda-tanda vital
(10:55) 4. penatalaksanaan pemberian terapi sesuai TD: 120/80 mmHg
indikasi N : 83 x/m
  RR : 18 X/m
  TFU : 1 jari bawah pusat
- pasien mampu berjalan
- pasien nampak lebih mudah bergerak
- pasien Nampak bergerak secara berhati-hati
- aff keteter
- penatalaksanaan pemberian ketroven
A: masalah konstipasi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1, 2, 4
 
 
LANJUTAN . . .
3 Kamis,02-08-2018 3 1. mengKaji tanda- tanda vital S : - pasien mengatakan telah paham cara pemberian ASI yang
2. mengAjarkan klien teknik benar
pemberian ASI yang benar - pasien mengatakan telah mengetahui cara perawatan payudara
3. mengIntruksikan ibu untuk O: - KU: baik
menggunakan kedua - tanda-tanda vital
payudaranya setiap kali TD: 120/80 mmHg
menyusui di mulai dari satu N : 83 x/m
sisi dengan bergantian RR : 18 X/m
4. mendorong rawat gabung TFU: 1 jari bawah pusat
  - mengantar ibu keruang perawatan bayi untuk memberikan ASI
pada bayinya
- ibu Nampak membersihkan payudaranya sebelum memberikan
ASI dan sesudah memberikan ASI
- ibu Nampak memberikan ASI di kedua payudaranya secara
bergantian
- bayi dapat menghisap putting ibu
- bayi Nampak tenang saat diberikan ASI oleh ibunya
A: masalah ketidakefektifan pemberian ASI teratasi
P: observasi keadaan klien
PEMBAHASAN

• Dari tinjauan teori pada pasien dengan post op sc didapatkan bahwa diagnosanya adalah
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan  kurangnya pengetahuan ibu tentang cara
menyusui yang bernar. Nyeri akut berhubungan dengan  injury fisik jalan lahir, konstipasi. Dan
pada saat praktikan dinas di rumah sakit umum daerah poso didapatkan pasien dengan post
op sc pada pasien ny.s didapatkan keluhan yang sesuai dengan tinjauan teori sehingga hasil
dari tinjauan teori dan hasil praktik lapangan sama.

Anda mungkin juga menyukai