Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN PELAKSANAAN BIAS DI

MASA PANDEMI COVID-19

DISAMPAIKAN DALAM RANGKA SOSIALISASI


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)
2020
SE KEMENKES RI NO. SR.02.06/4/9760/2020
tentang Pelaksanaan Kegiatan BIAS Pada masa
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)
 Kegiatan BIAS pada masa pandemi COVID-19 harus diupayakan lengkap.
 Penundaan BIAS → memperbesar risiko KLB PD3I
Waktu Pelaksanaan

MR → September 2020
DT & Td → Oktober – November 2020
Imunisasi Dasar & Booster I
Imunisasi Dasar Dilanjutkan
Lengkap
& booster pertama

- DT - Td - Td
- MR

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 5

BIAS
Seluruh kegiatan pelayanan imunisasi bagi anak
sekolah harus memperhatikan protokol kesehatan →
mencegah penularan COVID-19 baik bagi petugas
maupun sasaran imunisasi.
SEKOLAH

DAERAH ZONA
KUNING, ORANGE, PUSKESMAS
MERAH

PUSKESMAS
KELILING
Protokol pemberian imunisasi di puskesmas atau
Puskesmas keliling

https://bit.ly/MateriJuknisImunisasiPandemi
Imunisasi ditunda apabila :

- Anak sakit, seperti demam, batuk-pilek, diare, imunisasi


dapat diberikan setelah anak sehat
- Anak dengan kasus Probable, Suspek, Konfirmasi, dan
Kontak erat
Protokol pelayanan imunisasi di sekolah pada masa
pandemi COVID-19
sesuai SE no. SR.02.06/4/9760/2020
tentang pelaksanaan BIAS pada Masa Pandemi Corona
Virus Disease (COVID-19)
Ketentuan
Ruang/Tempat
Pelayanan
Imunisasi

- Mengatur jarak aman 1 – 2 meter


- Tempat pelayanan cukup besar dengan sirkulasi udara yang baik
- Ruangan tersendiri dan pastikan ruangan bersih
- Tersedianya sarana CTPS / Hand sanitizer
- Atur meja pelayanan antar petugas, ortu atau pengantar
- Atur jalan masuk dan keluarnya pelayanan imunisasi
- Sediakan tempat duduk bagi sasaran, ortu atau pengantar
- Sediakan ruang tunggu untuk sasaran yang sudah dan belum diimunisasi
terpisah
- Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan
imunisasi di Sekolah
- Jam pelayanan imunisasi tidak perlu lama
Ketentuan Waktu - Batasi jumlah murid dalam satu sesi pelayanan
Pelayanan Imunisasi - Koordinasi lintas program lainnya unk
memberikan pelayanan kesehatan lain
bersamaan jika memungkinkan
PERSIAPAN

1. Petugas Kesehatan
- Pastikan petugas dalam keadaan sehat
- Pendataan sasaran
- Menyiapkan logistik Imunisasi

2. Guru
- Pastikan guru dalam keadaan sehat
- Memberikan data sasaran
- Mengatur jadwal / jam kedatangan murid

3. Orang tua / pengantar


- Pastikan ortu / pengantar, murid dalam keadaan sehat
- Datang tepat waktu dan sesuai jadwal
- Menyiapkan masker untuk anak dan ortu / pengantar
PELAKSANAA
N

PETUGAS KESEHATAN
1. Pastikan tidak dalam keadaan sakit
2. Menggunakan APD sesuai PPI (masker, sarung tangan , gown,
hazmat, face shield)
3. Tersedianya sarana CTPS / hand sanitizer
4. Menjaga jarak aman 1 – 2 meter
5. Melakukan skrining Covid 19
6. Konseling setelah murid terimunisasi
7. Waktu pelayanan imunisasi di sekolah tidak perlu lama dan
batasi jumlah murid yang di layani
8. Petugas minimal 30 menit meninggalkan pelayanan
9. Petugas harus siap dengan emergency set
10. Teknik penyuntikan yang aman
Guru
- Pastikan guru tidak sakit
- APD sesuai PPI ( minimal masker )Menyediakan sarana CTPS
- Mengatur alur keluar masuknya sasaran yang akan diimunisasi
- Membantu skrining COVID 19
- Mengukur suhu
- Mengatur jarak aman ruang tunggu untuk ortu/ pengantar
- Membantu memberikan konseling setelah anak terimunisasi (segera
pulang ke rumah setelah terimunisasi, membersihkan diri, mengganti
semua pakaian yg dipakai ke sekolah)
- Mencatat dan melaporkan sasaran yang datang / tidak datang
ORANGTUA / PENGANTAR

- Pastikan anak tetap memakai masker


- Datang sesuai jadwal
- Melakukan CTPS saat tiba di sekolah
- Segera setelah anak diimunisasi untuk membersihkan diri
- Melapor pada guru/petugas kesehatan jika timbul KIPI atau gejala
yang mengarah COVID-19
ANTISIPASI
KIPI
 VAKSIN MR/DT/Td : VAKSIN AMAN, BILA TERJADI EFEK SAMPING
DILAKUKAN TINDAKAN SESUAI PROSEDUR
 EMERGENCY SET
 PENYULUHAN SEBELUM PELAKSANAAN AGAR MAKAN PAGI
DAHULU
 SIAPKAN TENAGA SUPERVISOR MEDIS
 30 MENIT SUPERVISOR MEDIS DI TEMPAT
 SIAPKAN TEMPAT TIDUR/TEMPAT BERBARING
Bila ada kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) agar
ditangani secara cepat dan professional sesuai dengan
prosedur.

Bila tidak ditangani agar dirujuk ke RS Pemerintah yg


terdekat untuk dapat ditangani lebih lanjut.

Kasus didokumentasikan dalam form 27 (Permenkes 12


Tahun 2017) KIPI Non Serius, dan berlanjut ke Form KIPI
Serius beserta Form Investigasi (Otopsi Verbal)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai