Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANDIRI

DENGUE SHOCK SYNDROME


SISILIA THALIA JANDRI SANDRA S. – G1A0200008
INTRODUCTION

• Virus dengue menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae. Aegypti atau
Ae. Albopictus) yang terinfeksi.
• Demam berdarah umum terjadi di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Empat
puluh persen populasi dunia, sekitar 3 miliar orang, tinggal di daerah dengan risiko
demam berdarah (CDC,2019).
Con’t

• Setiap tahun, hingga 400 juta orang terinfeksi demam berdarah. Sekitar 100 juta
orang jatuh sakit akibat infeksi, dan 22.000 meninggal karena demam berdarah
parah.

• Dengue disebabkan oleh salah satu dari empat virus terkait: Virus Dengue 1, 2, 3,
dan 4. Oleh karena itu, seseorang dapat terinfeksi virus dengue sebanyak empat
kali dalam hidupnya.
DENGUE SHOCK SYNDROME

• Dengue Shock Syndrome (DSS) merupakan fase ketiga dan keempat dari
perkembangan penyakit Demam Berdarah Dengue, dimana sudah terjadi syok pada
penderita demam berdarah.

• DSS dibagi menjadi dua fase : Fase Terkompensasi dan Dekompensasi

• Prinsip Utama tatalaksana DSS adalah pemberian cairan yang cepat dengan jumlah
yang adekuat.
Kriteria Klinis Syok Terkompensasi Kriteria Klinis Syok Dekompensasi
Takikardi Takikardi

Takipneu Hipotensi (Sistolik & Diastolik turun)

Tekanan nadi < 20 mmHg Nadi cepat dan kecil

Kulit Dingin Pernapasan Kusmaul atau Hiperpneu

Produksi urin menurun Sianosis


(< 1 ml/KgBB/jam)
Anak Gelisah Kulit Lembab dan dingin
Profound Shock : nadi tidak teraba &
tekanan tidak terukur
SYSTEMATICA RIVIEW JOURNAL

• Demam dengue umumnya sembuh sendiri, dengan kematian kurang dari 1% kasus.
Fase akut penyakit ini berlangsung selama 2 hingga 7 hari, tetapi fase pemulihan
dapat diperpanjang selama berminggu-minggu terkait dengan kelelahan dan
depresi, terutama pada orang dewasa.

• Prognosis pada demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue tergantung
pada pencegahan, atau pengenalan dini dan pengobatan syok.
Con’t

• Kematian akibat Syok bisa mencapai 12% hingga 44%. Namun, di pusat-pusat
dengan perawatan suportif intensif yang tepat, kematian bisa kurang dari 1%.

• Pasien biasanya pulih setelah perawatan suportif cairan dan elektrolit yang cepat
dan memadai.

• Regimen cairan yang optimal, bagaimanapun, tetap menjadi bahan perdebatan.


Kristaloid vs Koloid Penambahan Penambahan
Kortikosteroid IV Imunoglobulin (IgG) IV
Ringer laktat atau kristaloid - Pada kelompok dosis rendah, - Imunoglobulin secara signifikan
isotonik aman dan sama penggunaan prednisolon oral mengurangi, uji yang dilakukan
efektifnya dengan larutan koloid jangka pendek selama fase adalah membandingkan
untuk resusitasi awal anak-anak awal infeksi dengue tidak pemberiann IgG dengan plasebo
dengan DSS ringan, tetapi pada berhubungan. ditemukan hasil bahwa plasebo
anak-anak DSS berat, keefektifan - Tidak ditemukan juga efek lebih efektif dari pada IgG (CI 4
Ringer laktat masih belum teruji. samping klinis atau virologi hingga 102)
yang signifikan pada
pemberian Prednisolon. - Pada penlitian yang dilakukan di
- Tidak ada bukti yang efektif RS yang berbeda antara
yang menyatakan bahwa imunoglobulin intravena dan
penambahan prednisolon oral plasebo. Lebih banyak anak
dosis rendah dapat mengalami ruam dengan
berpenagruh pada imunoglobulin intravena
trombositopenia atau dibandingkan dengan plasebo,
persentase hemo konsentrasi. tetapi perbedaannya tidak
signifikan (CI 0,95 hingga 2,68).
BLOOD COMPONENT TRANSFUSION

• Anak dengan DSS dengan perdarahan aktif harus menerima transfusi komponen darah (PACKED RED
CELLS, FRESH FROZEN PLASMA atau TROMBOCYTE COMPONENTS) tergantung pada derajat
perdarahan dan status volume anak.

• Transfusi harus dilakukan dengan hati-hati dengan membertimbangkan Hipervolemi.

• Waktu optimal untuk memulai transfusi tidak jelas, dan terdapat banyak variasi dalam praktik klinis.
CONCLUSION

• Terapi efektif untuk kasus DHF bahkan DSS masih mengandalakan Pengobatan
standar adalah memberikan cairan intravena untuk meningkatkan volume plasma.

• Tidak ada pengobatan antivirus khusus.


Daftar Pustaka

• Center for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and
Zoonotic Infection Disease (NCEZID), Devision of Vector-Borna Disease (DVBD).
Page last Reviewed : May 3, 2019.
• Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever.WHO. 2014
• Alejandria MM. Dengue haemorrhagic fever or dengue shock syndrome in
children. BMJ Clin Evid. 2015 Apr 10;2015:0917. PMID: 25860404; PMCID:
PMC4392842.

Anda mungkin juga menyukai