NIA KURNIAWATI
SYAIFUDIN NUR HIDAYAT
ETIOLOGI
TERJATUH
KECELAKAAN INDUSTRI
KECELAKAAN OLAHRAGA
PROSES PRIMER
PROSES SEKUNDER
Pembengkakan otak
Kontusio serebri
Perdarahan Intrakranial
Perdarahan Epidural
Perdarahan Subdural
Perdarahan subarahnoid
KLASIFIKASI
BERDASARKAN MEKANISMENYA
BERDASARKAN MORFOLOGI
Epidural hematom (EDH) adalah adanya darah di ruang epidural yaitu ruang
potensial antara tabula interna tulang tengkorak dan durameter
Subdural hematom (SDH) akut / Perdarahan subdural akut adalah terkumpulnya darah
di ruang subdural yang terjadi akut (6-3 hari)
SDH (Subdural hematom) kronik adalah terkumpulnya darah diruang subdural lebih
dari 3 minggu setelah trauma
intracerebral hematom (ICH) adalah area perdarahan yang homogen dan konfluen
yang terdapat didalam parenkim otak
Subarahnoit traumatika (SAH) yaitu Perdarahan subarahnoit diakibatkan oleh
pecahnya pembuluh darah kortikal baik arteri maupun vena dalam jumlah tertentu
akibat trauma dapat memasuki ruang subarahnoit dan disebut sebagai perdarahan
subarahnoit (PSA)
MANIFESTASI KLINIS
COMBUSIO SEREBRI
CT SCAN KEPALA
MRI
EEG
X-RAY
LUMBAL PUNGSI
ELEKTROLIT
PENGKAJIAN
Indentitas kilen
Riwayat kesehatan : Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat
Penyakit Keluarga
Pemsik:
Tingkat Kesadaran (GCS)
Aspek Neurologis
Umum : Khusus :
Airway : Pertahankan kepatenan jalan nafas Konservatif : Dengan pemberian
Atur posisi : posisi kepala flat dan tidak manitol/gliserin, furosemid, pemberian
miring ke satu sisi untuk mencegah steroid
penekanan/bendungan pada vena jugularis Operatif : Tindakan kraniotomi,
Cek adanya pengeluaran cairan dari hidung, pemasangan drain, shuting prosedur
telinga atau mulut Monitoring tekanan intrakranial : yang
Breathing : Kaji pola nafas, frekuensi, irama ditandai dengan sakit kepala hebat, muntah
nafas, kedalaman proyektil dan papil edema
Monitoring ventilasi : pemeriksaan analisa Pemberian diet/nutrisi
gas darah, saturasi Oksigen Rehabilitasi, fisioterapi
Circulation : Kaji keadaan perfusi jaringan
perifes (akral, nadi capillary rafill, sianosis pada
kuku, bibir)
Monitor tingkat kesadaran, GCS, periksa
pupil, ukuran, reflek terhadap cahaya
Monitoring tanda – tanda vital
Pemberian cairan dan elektrolit
Monitoring intake dan output
KEMUNGKINAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan kerusakan aliran darah otak
sekunder edema serebri, hematom.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi sistem aspirasi
Pola nafafs tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neuromuscular control
mekanisme ventilasi, komplikasi pada paru-paru.
Resiko syok berhubungan dengan terapi diuretic, pembatasan cairan.
Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kerusakan muskuloskeletal,
kerusakanneuromuskular, nyeri, kerusakan persepsi/ kognitif, kecemasan, kelemahan
dan kelelahan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan neuromuskuler, terapi
bedrest, immobilisasi.
THANK YOU