No. Penulis/Pengarang Judul Buku Edisi, Jilid, & Penerbit, Lokasi Kutipan Teori Hala-man
Cetakan & Tahun
1 2 3 4 5 6 7
MAPPING JURNAL (HASIL PENELITIAN)
No. Peneliti/ Judul Penelitian Nama Jurnal No., Vol. Variabel Kesimpulan Saran/ Rekomendasi Halaman
Penulis & Tahun Penelitian (Sinopsis)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MAPPING SKRIPSI (HASIL PENELITIAN)
No. Peneliti/ Penulis Judul Skripsi Nama P.T. Tahun Variabel Kesimpulan Saran/
Penelitian Penelitian Rekomendasi
1 2 3 4 5 6 7 8
ANALISIS DATA
ANALISIS KOLOM
◼ Digunakan untuk data hasil penelitian ‘cross-sectional’.
◼ Persentase dibuat menurut baris (ke kanan).
◼ Dianalisis dengan membandingkan baris yang berbeda pada kolom yang
sama
KEJADIAN DIARE
PENGETAHUAN JUMLAH
TIDAK DIARE DIARE
N % N % N %
CUKUP 20 66,67 10 33,33 30 100,00
ISPA
IMUNISASI JUMLAH
KASUS KONTROL
N % n % N %
TIDAK LENGKAP 30 75,00 15 37,50 35 43,75
Interpretasi:
Tabel di atas menunjukkan bahwa di antara 40 orang kasus ISPA terdapat 30 orang (75% dengan
imunisasi tidak lengkap, sedangkan di antara 40 orang control (bukan kasus ISPA) hanya 15 orang
(37,50%) dengan imunisasi tidak lengkap. Hal ini berarti bahwa pada kasus ISPA lebih banyak yang status
imunisasinya tidak lengkap. Dengan kata lain, kejadian ISPA berhubungan dengan status imunisasi yang
tidak lengkap.
Analisis Inferensial:
1. Uji Hipotesis
2. Analisis faktor resiko
PEMBAHASAN
Contoh:
1. Pengetahuan
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa di antara 80 orang yang diteliti, terdapat 50 orang (62,50%)
yang memiliki pengetahuan kurang tentang diare. Hal ini disebabkan rata-rata pendidikan masyarakat
masih rendah, tenaga penyuluh kesehatan jarang berkunjung, tidak ada media masa baik cetak maupun
elektronik, rasa ingin tahu masyarakatnya rendah dan tidak ada kemauan untuk belajar (lihat data
sekunder, atau berdasarkan pengamatan sepintas pada saat pengumpulan data).
Sedangkan di antara 30 orang yang sudah berpengetahuan cukup masih ada 10 orang yang
menderita diare. Meskipun pengetahuannya tentang diare sudah cukup tetapi bila sikapnya tidak
mendukung dan tidak diikuti tindakan yang konkrit tentu tidak ada manfaatnya dalam pencegahan terhadap
penyakit. Diare (lihat data sekunder, atau berdasarkan pengamatan sepintas pada saat pengumpulan
data).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian diare.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh …………………………………………….......
…………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………
Berdasarkan uraian di atas, penyebab utama kurangnya pengetahuan tentang diare karena
pendidikan rendah, kurang penyuluhan kesehatan, tidak ada media masa, rasa ingin masyarakatnya
kurang dan minat belajar rendah. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare perlu
dibentuk kelompok belajar, petugas kesehatan harus intensif memberikan penyuluhan, mengadvokasi
pemerintah untuk mengupayakan masuknya media masa.
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
Contoh:
1. Ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan kejadian diare. Semakin rendah
pengetahuan seseorang semakin besar kemungkinan terkena penyakit diare.
2. Pengetahuan merupakan faktor resiko kejadian diare. Seseorang yang berpengetahuan rendah
beresiko terkena diare sebanyak dua kali lebih besar dibanding dengan yang berpengetahuan
cukup.
SARAN-SARAN
Contoh:
1. Masyarakat:
a. Perlu meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan kesehatan baik melalui media
masa maupun yang petugas kesehatan
b. ………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………………………
2. Puskesmas:
a. Perlu menginginensifkan penyuluhan kesehatan dengan mengintensif frekuensi kunjungan
kepada masyarakat
b. ………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………………………