Anda di halaman 1dari 17

SPERMA TRANSPORT & CAPASITASI

• fertilisasi menjadi subjek studi yang sulit.


Hal tersebut berubah sejalan dengan
ditemukannya fertilisasi in vitro.
Pemahaman yang lebih baik mengenai
perkembangan sperma dan sel telur dan
penyatuannya bermanfaat sangat besar
terhadap aplikasi klinis tehnik bantuan
reproduksi.
Transport Sperma
• Sperma mencapai epididimis
kaudal kurang lebih 72 hari
setelah dimulainya
spermatogenesis.
• Kepala sperma terdiri dari
nukleus yang terikat membran,
tertutup oleh akrosom, sebuah
vesikel besar enzim proteolitik.
• Membran akrosom bagian dalam
berada dekat dengan membran
inti, dan membran akrosom
bagian luar berada di sebelah
membran plasma permukaan.
Flagellum merupakan struktur
kompleks mikrotubulus dan serat-
serat, dikelilingi di ujung
proksimal oleh mitokondria.
Motilitas dan kemampuan
fertilisasi didapatkan secara
bertahap saat sperma memasuki
epididimis.
SCHEMATIC MATURE SPERM
AND ACROSOM REACTION

• Head
– Acrosome:
– Nucleus:
• Midpiece
– Centrioles:
– Mitochondria:
• Tail: flagellum
– Microtubules:
• Epididimis kaudal
menyimpan sperma yang
disiapkan untuk ejakulasi.
• Dipengaruhi oleh kadar
testosteron dan
temperatur skrotum.
• berkurangnya sperma
berhubungan dengan
episode demam.
• Peran epididimis terbatas
pd penyimpanan
• Semen membentuk suatu gel
kemudian mengalami likuefaksi
dalam 20-30 menit oleh enzim
dari kelenjar prostat.
• pH basa semen melindungi
sperma dari asam vagina.
• Sperma yang tertinggal di dalam
vagina dibekukan dalam 2 jam.
• Sperma memasuki uterus;
plasma seminalis tertinggal
dalam vagina.
• Proses masuknya sangat cepat,
90 detik setelah ejakulasi.
• Kontraksi traktus reproduksi wanita ........

sperma masuk ke mukus serviks


• Kesuksesan inseminasi terapeutik,
bagaimanapun, menunjukkan bahwa
koitus dan orgasme wanita tidak penting
untuk transport sperma.
• Sperma berenang dan bermigrasi
melalui pori-pori dalam mikrostruktur
mukus yang lebih kecil dari kepala
sperma;
• sperma harus aktif mendorong diri .
• Satu penyebab infertilitas, mungkin,
adalah gangguan gerakan sperma
yang mencegah transport tersebut
melalui mukus.
• Gerakan tesebut kemungkinan
dipengaruhi oleh antibodi sperma,
abnormalitas morfologi kepala sperma
• Mukus serviks memiliki aksi filter
(penyaringan); sperma yang abnormal
dan kurang punya ’kemampuan’ akan
mengalami kesulitan melaluinya.
• Pada manusia sperma sampai di tuba dalam waktu 5
menit setelah inseminasi. Paling lama 80 jam setelah
koitus.
• Labeled albumin terdapat di tuba dalam waktu 30 detik
setelah pemberian intra uterus.
• Sperma pertama yg memasuki tuba akan dirugikan (?).
• Motilitas yang buruk, dan seringkali terdapat gangguan
pada membran kepala. Sperma di barisan depan
tersebut kecil kemungkinannya mencapai fertilisasi. (?).
• Sperma lain yang telah mengkolonisasi mukus serviks
dan kripte serviks kemudian berjalan lebih pelan ke arah
ampula tuba untuk bertemu dengan sel telur. (?).
Sperm
transport
to the side
of
fertilization
Di dalam tuba fallopii, sperma yang
belum terkapasitasi terikat dengan
100-1000 sel epitel. Saat sel tersebut dilepas
dan mengalami kapasitasi, mereka
memperlihatkan pola gerakan baru
100-200jt yang disebut motilitas hiperaktif.
Motilitas tersebut mungkin
dipengaruhi oleh interaksi dengan
epitel tuba yang menghasilkan
kecepatan yang lebih tinggi dan
arah yang lebih baik begitu pula
pencegahan terjadinya perlekatan
dan jebakan.
Struktur Mukus Serviks
• Mukus serviks mrpk struktur kompleks
tidak homogen. disekresi dalam
bentuk granuler,berupa network mukus
terbentuk di dalam kanalis servikalis.
Karenanya, tidak semua area mukus
serviks terpenetrasi secara merata
oleh sperma.
• Estrogen naik, produksi mukus serviks,
dam kandungan air meningkat, dan
ruang antara glikoproteinnya yang
lebar mencapai kadar maksimal pada
periode pra ovulasi.
• Proses kapasitasi dimulai, dan
mungkin selesai selama pasase
sperma melalui serviks.
Kapasitasi
• Kapasitasi :
perubahan seluler
yang harus dialami
oleh sperma yang
diejakulasikan untuk
fertilisasi.
Kapasitasi digambarkan dengan tiga
pencapaian di bawah ini:
• kemampuan menjalani reaksi
akrosom
• kemampuan berikatan dengan
zona pelusida
• hipermotilitas
Kapasitasi
• Diawali lepasnya faktor plasma seminalis yang melapisi
permukaan sperma, perubahan permukaannya, dan
pembatasan mobilitas reseptor.
• Perubahan sterol, lipid, dan gikoprotein membran sel
sperma yang menyebabkan berkurangnya stabilitas
membran plasma dan membran yang berada tepat di
bawahnya, membran akrosom bagian luar.
• Membran mengalami perubahan lebih lanjut dan lebih
besar, saat sperma yang telah mengalami kapasitasi
berada di sekeliling oosit atau saat mereka diinkubasi
dalam cairan folikuler.
• Terjadi pemecahan dan penyatuan antara membran
plasma dan membran akrosom bagian luar yang disebut
reaksi akrosom.
• Reaksi tersebut menyebabkan keluarnya kandungan
enzim dari akrosom, suatu struktur yang seperti topi yang
menutupi nukleus sperma.
• Enzim tersebut, termasuk hyaluronidase,
neuraminidase-like factor, enzim pelarut kumulus, dan
suatu protease yang disebut akrosin, kesemuanya
diperkirakan memiliki peran dalam penetrasi sperma.
• Membran akrosom bagian dalamlah mengalami fusi
dengan membran plasma oosit.
• Reaksi akrosom dapat diinduksi oleh protein zona pelusida
oosit dan oleh cairan folikuler manusia pada percobaan in
vitro. Selain itu, kapasitasi membentuk sperma dengan
hipermotilitas, dan bertambahnya kecepatan sperma
merupakan faktor penting untuk penetrasi zona pelusida.
• Hal-hal yang berperan dalam proses kapasitasi diatur
oleh status redox sel sperma. Reaksi redox menginduksi
fosforilasi tirosin, suatu hal yang sangat dibutuhkan
untuk kapasitasi.
• Reaksi tersebut tergantung pada peningkatan
konsentrasi kalsium intra sel karena influks kalsium
ekstra sel, yang diyakini diinduksi oleh progesteron.

• Walaupun kapasitasi secara klasik diartikan sebagai


perubahan sperma yang terjadi dalam traktus reproduksi
wanita, tapi tampaknya sperma beberapa spesies
termasuk pada manusia bisa mendapatkan kemampuan
fertilisasinya setelah inkubasi singkat pada suatu media
dan

Anda mungkin juga menyukai