Anda di halaman 1dari 74

Indrawati,S.Kep.,Ns.,M.

Kep
Apa itu
Cairan &
Elektrolit ?
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua
kompartemen utama, yaitu :
 cairan intraselular (CIS) dan
 cairan ekstra selular (CES).
Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total
cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat
badan atau sekitar 42 L.
 persentase ini dapat berubah, bergantung pada
umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton
& Hall, 1997)
 Adalah cairan yang terkandung di dalam sel.
 Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan
tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L
pada rata-rata pria dewasa (70 kg).
 Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi
adalah cairan intraselular.
 Adalah cairan diluar sel.
 Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan
peningkatan usia.
 Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh
terkandung didalam (CES).
 Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES)
menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total.
 Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata
pria dewasa (70 kg).
(a) Cairan interstisial (CIT) :
• Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada
orang dewasa.
• Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.
• Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira
sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir
dibanding orang dewasa.
(b) Cairan intravaskular (CIV) :
• Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume
relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak.
• Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8%
dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA.
• Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM,
atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja
sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP, atau
leukosit); dan trombosit.
• Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang
berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan
dan faktor-faktor lain.
1. Pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan
oksigen) ke jaringan
2. Transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru
3. Pengiriman antibodi dan SDP ke tempat
infeksi
4. Transpor hormon ke tempat aksinya
5. Sirkulasi panas tubuh
 Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus
dari tubuh.
 Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal,
perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular
serta sekresi lambung.
 Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L.
 Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak
kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya.
 Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara
normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-
hari.
1. Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan
wanita dewasa 55 %.
Faktor yang mempengaruhi:
 Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
 Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
 Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang
kurang, karena lebih banyak mengandung lemak
tubuh.
 Elektrolit:
 Kation ; Ion-ion yang membentuk muatan
positif dalam larutan. Kation ekstraseluler
utama adalah natrium (Na+), sedangkan
kation intraselular utama adalah kalium
(K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel
tubuh yang memompa natrium ke luar dan
kalium ke dalam sel.
 Anion ; Ion-ion yang membentuk muatan
negatif dalam larutan. Anion ekstraselular
utama adalah klorida (Cl-), sedangkan anion
intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).
Tabel 2. Unsur utama kompartemen cairan tubuh

Kompartemen Na+ K+ Cl -
HCO3 ‫־‬ PO4-
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)

Intravaskuler 142 4,5 104 24 2,0


Interstitial 145 4,4 117 27 2,3

Intraselular 12 150 4,0 12 40

Transselular 60 7 100 0 -
Asam lambung 130 7 60 100 -
Getah pancreas 45 5 58 0 -
Keringat
Non elektrolit
 Substansi seperti glukosa dan urea yang
tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur
berdasarkan berat (milligram per 100 ml
atau mg/dl). Non elektrolit lainnya yang
secara klinis penting mencakup kreatinin
dan bilirubin.
Ginjal
• Peran cukup besar dlm pengaturan
kebutuhan cairan & elektrolit
• Fungsi:
– Pengaturan air
– Pengaturan konsentrasi garam dlm
darah
– Keseimbangan asam basa
– Ekskresi bahan buangan/kelebihan
garam
Kulit (1)

• Terkait dg proses
pengaturan panas
– Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yg disarafi
oleh vasomotorik
(kemampuan mengendalikan
arteriol kulit dg cara
vasokonstriksi & vasodilatasi)
Kulit (2)
• Cara pelepasan panas:
– Penguapan: jmlh keringat tgtg banyaknya darah yg
mengalir melalui pembuluh darah dlm kulit
– Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara
sekitar
– Konduksi: panas dialirkan ke benda yg disentuh
– Konveksi: mengalirkan udara yg telah panas dg
permukaan yg lebih dingin
Paru-paru

• Peran dlm pengeluaran cairan dg


menghasilkan insensible water loss + 400
ml/hari
• Pengeluaran cairan terkait dg respon akibat
perubahan kemampuan bernapas
Gastrointestinal

• Organ saluran cerna memiliki peran dlm


proses penyerapan & pengeluaran air
• Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari
KEHILANGAN CAIRAN NORMAL (EXRESI)
Yaitu Hasil Metabolisme
KOZIER : Pemasukan dan pengeluaran cairan pada keadaan
sehat
INTAKE OUT PUT
Minum 1500 BAK 1500
Makanan 750 Skin 500
Hasil metabolisme 350 Paru-paru 400
Feces 200
2600 2600

Barbara C Long : Intake dan Kehilangan cairan pada orang


dewasa
INTAKE OUT PUT
Air dalam makanan 1000 Paru-paru 350
Air dari Cairan 1200 Kulit 500
Air Hasil metabolisme 300 Tinja 150
Ginjal (urine) 1500
2500 2500
Pengaturan dan jenis cairan elektrolit
• Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa
adalah ± 2500cc per hari.
• Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi
asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300
cc.
Natrium (Na+) : Merupakan kation paling banyak dalam cairan
ekstrasel.
Kalium (K+) : Merupakan kation utama cairan intrasel.
Kalsium (Ca2+) : Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam
tubuh.
Magnesium (Mg2+) : Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan
intrasel.
Klorida (Cl ˉ ) : Terdapat pada cairan ekstra sel dan intrasel
Bikarbonat (HCO3ˉ ) :HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh
Fosfat : Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel.
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (1)

1. Hipovolemia/dehidrasi:
Jenis dehidrasi:
– Dehidrasi isotonik: kehilangan cairan =
kehilangan elektrolit
– Dehidrasi hipertonik: kehilangan air > elektrolit
– Dehidrasi hipotonik: kehilangan elektrolit > air
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (2)
Derajat dehidrasi:
– Berat:
• kehilangan cairan 4-6 liter, serum natrium 159-166
mEq/l, hipotensi, turgor kulit buruk, oliguria, nadi &
pernapasan meningkat
– Sedang:
• Kehilangan cairan 2-4 liter / 5-10% BB, serumnatrium
152-158 mEq/l, mata cekung
– Ringan:
• Kehilangan cairan 5% berat badan / 1,5-2 liter
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (3)

2. Hipervolume/overhidrasi: peningkatan
volume darah & edema
3. Hiponatremia
– Kurang natrium dlm plasma darah
– Pd pasien kelebihan cairan, ditandai rasa haus
berlebih, cemas, kejang perut, denyut nadi cepat,
hipotensi, membran mukosa kering, kdr natrium
< 135mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (4)
4. Hipernatremia
– Kdr natrium plasma tinggi, ditandai: mukosa kering,
rasa haus, turgor kulit buruk & permukaan kulit
bengkak, kulit kemerahan, lidah kering, kejang, suhu
meningkat, kdr natrium >145 mEq/l

5. Hipokalemia
– Kurang kalium dlm darah, ditandai: denyut nadi
lemah, tekanan darah menurun, tdk nafsu makan &
muntah, perut kembung, otot lemah, aritmia,
penurunan bising usus, kdr kalium plasma < 3,5
mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (5)
6. Hiperkalemia
– Kdr kalium dlm darah tinggi, ditandai: mual,
hiperaktivitas saluran cerna, aritmia, lemah, urin
sedikit, cemas, kdr kalium > 5mEq/l
7. Hipokalsemia
– Kurang kalsium dlm plasma, ditandai: kram otot &
perut, kejang, bingung, kdr kalsium < 4,3 mEq/l
8. Hiperkalsemia
– Kdr kalsium berlebih dlm darah, ditandai: nyeri
tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual, kdr kalsium
>4,3 mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan
cairan & elektrolit (6)
9. Hipomagnesia
– Kurang kdr magnesium dlm darah,
ditandai: iritabilitas, tremor, kram,
takikardi, hipertensi, kejang, kdr
magnesium < 1,3 mEq/l
10.Hipermagnesia
– Kdr magnesium berlebih dlm darah,
ditandai: gangguan napas, koma, kdr
magnesium >2,5 mEq/l
Memantau haluaran urine dengan cermat
Mempertahankan pembatasan pemberian cairan
Mempertahankan masukan dan haluaran cairan
akurat
Memantau tanda-tanda gagal jantung kongestif (GJK)
dan oedema pulmoner
Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis,
sindrom nefrotik, kelebihan pemberian
glukokortikosteroid
Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau
kronis dengan oliguria
Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan luka bakar,
kelebihan pemberian larutan hipertonik (mis;
manitol, salin hipertonik) atau larutan onkotik
kolid (mis; albumin)
Diagnosa keperawatan
Ganguan volume cairan berhubungan dengan
kerusakan mekanisme regulasi (ketidakmampuan
ginjal mempertahankan keseimbangan tubuh),
kelebihan intake sekunder terhadap intake sodium
yang berlebihan, retensi sodium, hiperglikemia,
tidak taat pada batasan cairan.

Penurunan kardiak output berhubungan dengan


penurunan stroke volume akibat malfungsi elektrik
(disaritmia) dan malfungsi mekanik (peningkatan
pre load dan after load).
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
gangguan status metabolic, sirkulasi (anemia
dengan iskemia jaringan) dan sensasi (neuropati
perifer), gangguan turgor kulit (edema,
dehidrasi), penurunan aktivitas/mobilisasi,
akumulasi toksin dalam kulit, penurunan
aktivitas kelenjar keringat dan minyak,
hiperposfatemia dan kelemahan kapiler
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
malnutrisi, tidak seimbangnya suplai dan
kebutuhan oksigen, kelemahan, depresi, anemia
dan neuropati.
 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan
dengan pembuangan cairan yang berlebih selama
dialisis (ultrafiltrasi), perdarahan yang terjadi pada
lubang tusukan pada pembuluh darah atau
gangguan sambungan/terlepas
Intevensi keperawatan
1. Observasi dan catat intake output
2. Balance cairan
3. Timbang BB
4. Pemberian cairan oral, parenteral
5. Pemberian Diet
6. Mengatur tetesan infus
7. Tranfusi
1. Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitasnya sama
dengan plasma darah. Pemberian larutan isonik melalui
intravena akan mencegah perpindahan cairan dan elektrolit
dari kompartemen intrasel. (contohnya ; NaCl 0,9 %,
Dekstrosa 5 % dalam air, Ringer laktat / RL, dll)

2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi


solut lebih rendah dari plasma, sehingga akan membuat air
berpindah ke dalam sel. hipotonis (contohnya ; NaCl 5 %)

3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi


solut lebih lebih besar dari plasma, sehingga akan membuat
air keluar dari dalam sel. (contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam
NaCl, Dektrosa 10 % dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)
Jumlah cairan cc x faktor tetesan infus set
= tetes/menit
Lamanya pemberian (jam) x 60 (menit)
 

 
 Infus set 1 cc = 15 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit
4
 
Infus set 1 cc = 20 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit
3
 
Infus set 1 cc = 60 tetes Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Tindakan Untuk Mengatasi Masalah/Gangguan
dalam Pemenuhan Kebutuhan  Cairan dan
elektrolit

1. Pemberian cairan melalui infus


Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit, serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan.
 Cara menghitung tetesan infus :
a)     Dewasa : (makro dengan 20 tetes/ml)
Tetesan /menit = jumlah cairan yang masuk
Lamanya infuse (jam) x 3 atau
tetesan/menit = Σ keb.cairan x faktor tetesan
lama infuse (jam) x 60 menit
Keterangan :
Faktor tetsan infus bermacam-macam, hal ini dapat
dilihat pada label infus (10 tetes / menit, 15 tetes /
menit dan 20 tetes / menit)
• Contoh Soal Menghitung Tetesan Infus Anak
(Micro Drip)
• 1.) Seorang ibu datang membawa bayinya yang
sakit ke IGD dengan keluhan diare lebih dari 5
kali. Anak bayi tersebut membutuhkan cairan RL
sebanyak 100 ml. Berapa tetes infus yang
dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti
dicapai dalam waktu 1 jam?

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan
2. Transfusi Darah
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan darah dan
memperbaiki perfusi jaringan.
Persiapan Alat dan Bahan :
1.Standar infus
2.Perangkat transfusi
3.NaCl 0,9%
4.Darah sesuai dengan kebutuhan pasien
5.Jarum infus/abocath atau sejenisnya sesuai dengan
ukuran
6.Pengalas
7.Tourniquet/ pembendung
8.Kapas alcohol 70%
9.Plester
10.Gunting
11.Kasa steril
12.Betadine
13.Sarung tangan
Prosedur Kerja :
Hubungkan cairan dan perangkat infuse dengan
menusukkan ke dalam botol infuse (cairan)
Isi cairan ke dalam perangkat infuse dengan menekan
bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi
sebagian, kemudian buka penutup hingga selang terisi
dan keluar udaranya
Letakkan pengalas
Lakukan pembendungan dengan tourniquet
Gunakan sarung tangan
Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas
Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah
keluar melalui jarum infus/abocath
Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus
Buka tetesan
Beri tanggal dan jam pelaksanaan infuse pada plester
setiap tetesnya
memberi sejuta makna
dan harapan

TEHNIK TERAPI CAIRAN

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Pemberian cairan, elektrolit atau
obat-obatan melalui
rute pembuluh darah vena.

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Mengatur keseimbangan air dan
elektrolit tubuh

Dukungan nutrisi

Akses intravena

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


PEMBERIAN INFUS

TERAPI CAIRAN IV LINE


Otsu – D5 500 ml
®

Otsu – NS® 500 ml

KOREKSI
RESUSITASI Otsu Salin-3 ® RUMATAN
Otsu-MgSO4 20 ®
Otsu-KCl 7.46 ®
Meylon 8.4%

ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID KA-EN 1B® AMIPAREN®
Asering® Otsutran- 40® KA-EN 3A® AMINOVEL- 600®
Otsu - RL® Otsutran- 70® KA-EN 3B® PAN- AMIN G®
Otsu - NS® KA-EN 4A® MARTOS 10®
KA-EN 4B® TRIFLUID®
TRIPAREN®
KA-EN MG 3® Menjaga agar jalur vena
tetap terbuka
Mengganti kehilangan akut Memenuhi kebutuhan harian
elektrolit dan nutrisi

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Kalium Natrium
(mEq/ kgBW/ hari) (mEq/ kgBW/ hari)
1 1
Dewasa 0.9 - 1.3 1.0 - 1.7
Homeostasis 20 - 30 mEq/ day 2 1.0 - 2.0 3

Cairan tubuh harian (minimum)


4
Untuk bayi sampai anak : berdasarkan 100 ml air untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan.
+ +
Kebutuhan elekrolit rumatan : 100 ml dan 2-4 mEq Na and K untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan.
 10 kg 100 ml / kg
11 - 20 kg 1000 ml + 50 ml / kg untuk tiap kg di atas 10 kg
> 20 kg 1500 ml + 20 ml / kg untuk tiap kg di atas 20 kg
1. Page C.P., Thomas C.H. and George M. Nutritional Assessment and Support. A primer 2nd Ed. P : 26. 1994.
2. Kokko and Tannen. Fluid and Electrolyte 3rd Ed. page 114. WB Saunders.
3. Med Student Education. Fluid, Electrolyte and Surgical Nutrition : Presentation. Www. Surgery.wisc.edu/medstudent/textbook/L-
33/L33-3
4. Martinez-Bianchi, V., MD, Michelle, RP, MD., Mark A.G., MD. Pediatrics : Vomiting, Diarrhea, and Dehydration in Univ. of Iowa
Family Practice Handbook 3rd Ed. Chapter 10. USA.

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Sistemik : Lokal :
Kelebihan cairan tubuh Flebitis
Kekurangan cairan tubuh Infeksi
Kelainan elektrolit :
> Hiper/hiponatremia
> Hiper/hipokalemia
> Ketidakseimbangan asam basa
Kelainan gula darah
Emboli udara
Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis : radang dinding vena

Komplikasi yang paling populer pada


waktu pemberian terapi cairan.
Penyebab flebitis :
Kimiawi
Mekanis
Bakterial

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Penyebab : pH
Normal ….. 7,35 - 7,45
Pemakaian obat bersifat asam atau
alkali mempermudah terjadinya flebitis
Obat pH
Antibiotik 2,5 - 4,5
KCl 4,0 - 8,0
Primperan 2,5 - 4,5
Lasix 8,6 - 9,6
Morfin 3,0 - 6,0

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Penyebab : Osmolaritas
Normal : 285  5 mOsm/L
 Cairan Isotonik : Otsu NS, Otsu RL, Asering
 Cairan Hipotonik : KA-EN 3B, Otsu D5
 Cairan Hipertonik : Aminovel-600, Triparen

Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh


vena perifer, max. 900 mOsm/L

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis Kimiawi (Osmolaritas)
Pencegahan
Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada
penggunaan perifer ialah dengan menggunakan kemasan ‘Jumbo Solumix’ *)

Contoh :
Amiparen + KAEN MG3 1L
(Jumbo Solumix) --- masukkan/
pindahkan Amiparen ke dalam
botol KAEN MG 3 1L melalui
connecting set yang tersedia,
setelah tercampur, berikan
kepada pasien dengan tetesan
sesuai kebutuhan

Amonivel 600 + Martos 10 1L


(Jumbo Solumix) ----
cara sama dengan di atas

Pan Amin G + KAEN MG 3 1L


(Jumbo Solumix) -----
cara sama dengan di atas
*) Manfaat ‘Jumbo Solumix’ yang lain adalah : Untuk memberikan support nutrisi lengkap

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis

Biasanya gejala muncul < 72 jam setelah


jarum dipasang

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Pemilihan tempat penusukan jarum


Hindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah,
vena di bwh area komplikasi, area edema, area terinfeksi
Pemilihan vena
Pilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximal
Untuk KA-EN MG 3 dan Asam Amino di mulai dari vena mediana atau vena cephalica
(lengan bawah)

Pemilihan jarum
 Ukuran : 14 G – 18 G  Resusitasi, transfusi
20 G – 24 G  Maintenance/Akses IV
 Bahan - Polyurethane
Pelaksanaan fiksasi
Baik dan benar

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis Mekanis

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Penyebab
Cairan infus terkontaminasi karena :
 Teknik memasukkan obat ke botol
 Teknik penggantian botol
 Set infus terlepas dari sambungan
 Teknik injeksi obat
 Penggantian infus set
Tempat penusukan terkontaminasi karena :
 Teknik penusukan jarum
 Perawatan tempat penusukan
 Penggantian jarum
 Alat tidak steril
Tempat tidak bersih

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Flebitis

Pencegahan
 Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat
 Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan
 Pahami teknik dengan benar/baik
 Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam
 Tempat penusukan didesinfektan (ganti balutan) setiap hari

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


1. Pilih vena 2. Lakukan
yang akan desinfektan,
diinsersi memutar
ke arah
keluar

3. Pasang 4. Masukkan
torniquet di IV cath
atas daerah dng sudut
insersi spt di atas

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


1. Kontaminasi pada botol infus 4. Port injeksi
2. Koneksi dengan infus set 5. Pangkal IV Cath (Hub)
3. Kulit area insersi 6. Tangan Ns

Intravenous Infusions
Sites of Possible Contamination

Contamination of infusions fluid

Port for additives

Insertion Site

Injection port

Administration set
Connection with …

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Cara menusuk botol infus
yang benar yaitu dengan
meletakkan botol diatas
bidang datar dgn posisi
miring, akan memudahkan
penusukan dan risiko
patahnya spike dapat
dihindari

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan
Proses keluarnya keringat diatur oleh Hipotalamus:
• Rangsangan berupa panas yg diterima oleh saraf rangsang yg diteruskan oleh
saraf sensorik ke otak bagian hipotalamus. Hipotalamus akan memicu produksi
enzim braadikinin untuk pelebaran pembuluh darah di kulit.Darah yg penuh air,
garam mineral dan urea akan di alirkan ke daerah kulit, kelenjar keringat di kulit
akan menyerap air dan garam mineral dan urea tsb ke permukann pori2 kulit
kemudian dikulit akan keluar dalam bentuk keringat.
• Ada 2 kelenjar yang berfungsi untuk pengeluaran keringat
• 1. Apokrin  menghasilkan lemak
• 2. Ekrin  Pengatur suhu tubuh ( Telapak tangan, kaki dan Wajah)
• Dehidrasi dalah keluarnya caian tubuh dlm jumlah banyak dan signifikan yang
dapat mengganggu fungsi suhu tubuh
• Apakah berbahaya…???? IYA !!!  Syok,Koma,gagal ginjal, gangguan Keb Cairan
dan Elektrolit
• Cara Penganganan : Memenuhi kebutuhan eletrolit  Kalium,Kalsium,klorida dan
Magnesium

Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan


Setiap tetesnya memberi sejuta makna dan harapan

Anda mungkin juga menyukai