Anda di halaman 1dari 7

POLITIK HUKUM ISLAM

DOSEN PENGAMPU :
Wahu Saputra, s.h.i. , m.h.Li.

Penyusun:
Muhamad Amzad (101190064)
Nanda aprilia sari (101190074)
KELAS : SA.c
Konfigurasi Politik dan Hukum Islam

 Lengsernya Soeharto digantikan oleh BJ Habibi mengelami


perubahan hukum yang sangat besar pada pemerintahan tersebut
menitik beratkan kepada kebangkitan ekonomi dan keadilan sosial.
 Pilar-Pilar Demokrasi mulai dibagkitkan sesuai dengan cita-cita
bangsa berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 dan ber idiologi
terhadap pancasila.
 Dewan pers kembali mendapatkan suara atau kebebasan dalam
menyampaikan pendatnya.
Relasi antara Konfigurasi Politik dan Hukum Islam Era
Reformasi.
 Dikursus mengenai Khi dari arah perkembangan politik hukum islam dan ekonomi tidak bisa dipisahkan

adanya KHI tidak bisa dipisahkan dari adanya kesatuan politik hukum islam, KHI dijadikana salah satu

suksesi yang ingin dicapai dengan adanya politik hukim islam di indonesia itu senidiri.

 Tumbangnya orde baru memberi angin segar untuk perkembangan politik hukum islam dan demokrasi di

Indonesia. Dengan kondisi sepeerti ini muncul semangat baru tentang kembangkitan politik hukum dan

ekonomi islam karena mayoritas pendududk Indonesia adalah islam mereka berjasa dalam penegakan

reformasi dan ikut andil didalamnya.

 Pada masa era reformasi pola hubungan Islam dan Negara mengalami perubahan dan penyesuaian

terhadap perkembangan zaman serta keadaan bangsa Indonesia pada masa dewasa ini, mereka merasa

bahwa pola hubungan antara Islam dan agama pada masa dewasa ini adalah pola hubungan yang terbaik

untuk Indonesia yaitu dengan mengedepankan sikap toleransi dan saling menghormati Hak Asasi

Manusia di dalam bangsa dan agama.


 Pada masa reformasi sekarang ini kelompok-kelompok yang menghendaki pemikiran seperti ini adalah
Muhammadiyah dan NU. Refleksi mereka pada pemikiran politik Indonesia berorientasi pada manifestasi
subtansial dari nilai-nilai ajaran Islam dalam aktivitas politik. Bukan hanya dalam penampilan juga
format aktivitas pemikiran kelembagaan politik.

 Kelompok-kelompok ini sering melakukan berbagai upaya untuk merebut simpati umat Islam
dengan jargon memperjuangkan dan membela Islam, dengan dalih tarbiyah dan dakwah amar
ma’ruf nahy munkar. Jargon ini sering memperdaya banyak orang, bahkan mereka yang
berpendidikan tinggi sekalipun, semata karena tidak terbiasa berpikir tentang spiritual dan esensi
ajaran Islam. Mereka mudah terpancing, terpesona dan tertarik dengan simbol-simbol keagamaan.
Menjelang dan setelah orde baru tumbang, Indonesia menyaksikan begitu banyak kelompok-kelompok
garis keras lokal yang tumbuh seperti cendawa di musim hujan. Beberapa di antara kelompok ini antara
lain Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Produk-Produk Hukum Era Revormasi

 Beberapa perundang-undangan lain yang dapat dijadikan bukti


legislasi hukum Islam dibidang hukum ibadah dan perkawinan,
diantaranya UU No.38 Tahun 1999 tentang pengeloaan zakat.
 UU No. 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Haji.

 UU No.3 tahun 2006 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1989


tentang Peradilan Agama.
 Sementara dibidang muamalat (hukum ekonomi Islam) adalah UU No.
10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 1992 tentang
Perbankan.
• Sistem pers tanggung jawab sosial menekankan kebebasan pers yang
bertanggung jawab kepada masyarakat atau kepentingan umum.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 juga memberikan kewangan
pada masyarakat untuk mengontrol kinerja pers. Hal tersebut jelaslah
berbeda dengan Undang-Undang nomor 21 tahun 1982 yang
memberikan wewenang pada pemerintah orde baru untuk mengontrol
kinerja pers.
• Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai