Anda di halaman 1dari 38

BAYI BARU LAHIR

Astrida Budiarti, Sp.Kep.Mat


Departemen Maternitas SHT
Pendahuluan
• Akibat transisi ekstra uterine BBL
mengalami perubahan biofisiologi &
perilaku
• Asuhan keperawatan BBL mengacu
pada perubahan tsb
• Beberapa jam pertama mrp adaptasi
kritis
• Setelah periode transisi BBL harus
terus dimonitor scr periodik
Adaptasi BBL
Bayi Lahir Normal
Adalah Bayi yg lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 - 42 minggu, dengan BB 2500-
4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa
cacat bawaan
Adaptasi Bayi Baru Lahir
Normal
A. Adaptasi fisiologis
1. Respirasi
Penyesuaian paling kritis
Napas bayi menjadi dangkal & tidak teratur,
bervariasi dari 30-60 x /mnt disertai apnea
singkat < 15 detik yg sering tjd selama siklus
tidur aktif
Pergerakan diafragma terbatas (tl dada & iga
datar)
Kontrol pernapasan belum matur
Cardiovaskuler
Napas pertama bayi menurunkan resistensi
vaskuler pulmonel sehingga darah paru
mengalir & tekanan arteri pulmoner menurun
Arteri & vena umbilikalis → ligamen
DJB 120-160x/mnt (bangun & tidur beda)
Terdapat Murmur → hilang sesudah 6 bln
TD 78 / 42
Vol drh 80 – 110 ml / kg
Sisrkem Perkemihan

• 99 % bayi berkemih dalam 48 jam


kelahirannya.
• Frekuensi bak 6 - 10 kali selama 24 jam
pertama.
• Bayi biasanya mengeluarkan urin sebanyak
15 – 60 mL / hari.
Sistem Gastrointestinal
Belum matur saat lahir.
Tapi mampu menelan, mencerna dan
mengabsorsi makanan secara sederhana.
Kapasitas perutnya mencapai 30 – 90 mL.
Pola eliminasinya berkembang pada minggu
kedua kelahirannya.
Tinja nya berwarna kuning keemasan jika
bayi tersebut di beri ASI.
Mekonium keluar dlm 24-48 jam pertama
Sistem Reproduksi
 Wanita : pada saat lahir ovariumnya ada
beribu – ribu sel telur.
 Klitorisnya menonjol sampai sepanjang labia
mayora ke labia minora
 Laki – Laki : terjadi penurunan testis dalam
skrotum.
 Jika lahir pada posisi sungsang scrotumnya
oedema.
Reflexes: indicate neurological integrity

Rooting Moro
Sucking Stepping
Palmar grasp Babinski’s
Plantar grasp
Tonic neck
Reflexes
 Tonic Neck Reflex  Moro Reflex
 EXTENSI pd kaki & tangan sisi
yg sama dgn arah wajah.
 Birth to 4-6 months
 Fleksi berlawanan pd kaki &
tangan
 6-8 wks to 6 months
Rooting and Sucking Reflexes

 Birth to 3-4months  Birth to 10 months


Babinski & Palmer Grasping Reflex
 Babinski Reflex is (+)
 Normal
 12-18 bln  Birth s/d 4 bln
The Head and Chest
Karakteritik umum:
 kepala: fontanel anterior
bentuk diamond 2-3 cm
 fontanel Posterior
triangular 0.5 - 1 cm
 Fontanel: lembut, & datar
 LK: 33 – 35 cm
 LD: 30.5 – 33 cm
 PB: 45-55 cm
Fontanelles Anterior & Posterior

 Molding is shaping of
fetal head to adapt to
the mothers pelvis
during labor.
Caput succedaneum
 Swelling of the soft
tissue of the scalp
caused by pressure of
the fetal head on a
cervix that is not fully
dilated.

 2 – 3 days disappears
Cephalohematoma

 Terdapatnya darah
diantara periosteum &
skull.
 Tdk melewati sutura
 Disebabkan oleh
ruptur pd vena
periosteal (akibat
gesekan dan tekanan
selama persalinan.
 Hilang dlm 3 – 6 mg
PERAWATAN SEGERA BBL
1. Anamnesis: riwayat hamil, persalinan & keluarga
2. Menilai skor Apgar
3. Melakukan resusitasi neonatus
4. Perawatan tali pusat: pemotongan jangan terlalu pendek.
Luka diberi larutan antiseptik & ditutup. Harus diawasi &
perban diganti tiap hari.
5. Identifikasi: beri kartu bertulisan nama ibu, diikat di
pergelangan tangan/kaki bayi
6. Pemeriksaan fisik, observasi tanda vital
7. Letakkan bayi dlm kamar transisi (jika KU baik), atau dlm
inkubator jika ada indikasi.
8. Tentukan tempat perawatan: rawat gabung, khusus atau
intensif.
9. Prosedur rujukan bila perlu
Syarat perawatan gabung
 nilai Apgar lebih dari 7
 berat lahir > 2000 g
 masa gestasi > 35 minggu
 RR 40 - 60 x/menit
 HR 100- 40 x/mnt
 Suhu: 36.5 - 37.5 oC
 refleks baik
 tidak ada kelainan kongenital mayor
Apgar Score

• Penilaian:
 A ppearance (warna kulit)
 P ulse (denyut jantung)
 G rimace (reaksi rangsangan)
 A ctivity (tonus otot)
 R espiratory (pernafasan)

20
APGAR SCORE
KLINIS SCORE
0 1 2
Appearance Seluruh Bdn merah Selrh tbh
Badan Ekstremit merah
biru Biru/pucat muda

Pulse Tdk ada < 100 > 100

Grimace Tdk ada Menyeri Batuk,


ngai bersin
Activity Lunglai Ekstremit Gerak
Fleksi aktif
Respiratory Tdk ada Tdk Tangis
teratur kuat
PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas bayi: didasarkan pd informasi dari ibu
/pengasuhnya.
2. Riwayat kehamilan, proses persalinan & umur
kehamilan
3. Faktor sosial: alamat rumah, pekerjaan orang
tua, orang-orang yg tinggaal serumah, saudara
kandung & sumber/faktor pendukung lain,
penyalah gunaan obat/ napza dilingkungan
dekat.
B. Data Obyektif

1. Nilai Apgar
a. Penilaian satu menit setelah lahir : untuk menilai
derajat aspiksi.
b. Penilaian lima menit setelah lahir : menentukan
prognosa.
2. Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan
bawaan, bayi diperiksa secara sistematis dari : kepala,
mata, hidung,muka, mulut, teling, leher, dada,
abdomen, punggung extemetis,kulit, genitalia & anus.
Data objektif…
3. Anteropometri :
a. BB ditimbang dlm gram
b. PB dlm cm
c. Lingkar perut dalam cm, ukuran melalui
pusat
4. Refleks: moro, rooting, isap, menggenggam,
babinski.
5. Keadaan umum: Suhu, RR,HR, Warna kulit
C. Data Laboratorium
1. Gula darah sewaktu
2. Bilirubin dan golongan darah
3. Hb, Ht, Lekosit dan Trombosit.
Potensial komplikasi

1. Berat badn lahir rendah.


2. Aspirasi air ketuban
3. Aspiksia
4. Infeksi
5. Hipoglikemia
6. Hiperbilirubinemi
PENATALAKSANAAN
1. Mengeringkan dgn segera & membungkus bayi
dgn kain yg cukup hangat untuk mencegah
hipotermia.
2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas
ssi kondisi dan kebutuhan.
3. Memotong & mengikat tali pusat, memberi
antiseptik ssi ketentuan
4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) & ASI
5. Menilai apgar menit pertama & menit kelima
6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki
bayi & ibu jari ibu, pemasangan gelang nama ssi
ketentuan
7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.
8. Memandikan/membersihkan badan bayi,
kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu sampai
enam jam setelah lahir)
9. Menetetesi obat mata bayi untuk mencegah
opthalmia – neonatorum.
10. Pemeriksaan fisik dan antropometri.
11. Pemberian vitamin K oral/parenteral ssi
kebijakan setempat.
12. Rooming in (rawat gabung): penuh or
partial.
Apgar scoring
 Kaji: HR, respiratory
effort, tonus otot, reflex
irritability & warna kulit
 1 and 5 minutes after
birth
 Interpretation of Apgar
score:
 7 or higher: infant
beradaptasi dgn baik
extrauterine life
 4 - 6: moderate difficulty
adjusting
 0 - 3: severe distress
Diagnosa keperawatan yg mungkin
muncul pd bayi baru lahir :

Pola napas tidak efektif b.d obstruksi jalan


napas
Gangguan pertukaran gas b.d hipotermia
(cold stress)
Resiko tinggi termoregulasi tidak efektif
b.d kehilangan panas ke lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Neonatus cukup bulan sesuai masa Kehamilan
 Hasil yang diharapkan: bayi sehat

 Rencana tindakan

1. Mengeringkan dan membungkus bayi


2. Menghisap lendir sesui kondisi bayi
3. Memotong & mengikat tali pusat & diberi
antiseptik
4. Kontak kulit dini & ditetekan ke ibu untuk
mendukung
laktasi.
5. Menilai Apgar satu dan lima menit setelah lahir.
6. Observasi keadaan umum bayi.
B. Kurang efektifnya jalan nafas
 Hasil yg diharapkan : selama masa transisi
pernafasan normal.
 Rencana tindakan:
1. Bebaskan jalan nafas: hisap lendir
disekitar mulut & hidung sesuai kondisi bayi
2. Nilai apgar pd menit 1 & menit ke 5
3. Atur posisi bayi : kepala agak ekstensi
4. Observasi pernafasan
C. Potensial hipotermi
 Hasil yg diharapkan :
hipotermi tidak tjd (suhu bayi dlm batas
normal > 36,5oC aksila)
 Rencana tindakan:
1. Keringkan badan bayi segera stlh lahir
2. Bungkus bayi dgn selimut yg hangat
(hati-hati dgn ruangan ber AC)
3. Kontak dini kulit
4. Metode kangguru
5. Semua tindakan dilakukan di bawah lampu
sorot (bila memungkinkan).
6. Observasi suhu tubuh bayi dan lingkungan.
7. Dokumentasikan hasil observasi dgn tepat &
jelas
8. Hindari evaporasi, konveksi, radiasi,
konduksi, untuk mencegah bayi kehilangan
panas tubuh krn pengaruh lingkungan.
PENYULUHAN
 Penyuluhan diberikan pd ibu & keluarga.
 Hasil yg diharapkan:

1. Ibu & keluarga dpt mengerti serta


menerapkan materi penyuluhan yg
diberikan
2. Dapat mendeteksi secara dini jika
ditemukan kelainan
3. Bayi mendapatkan perawatan yg baik
di rumah
Materi Penyuluhan

1. Pemberian ASI ekslusif, perawatan


payudara
2. Pemijatan pada bayi
3. Perawatan bayi: memandikan bayi,
perawatan tali pusat, cara dan indikasi
menjemur bayi.
Metode

1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Simulasi / praktek
4. Diskusi dan tanya jawab
Daftar Pustaka

Bobak, Lowdermille, Jensen (2004). Buku ajar keperawatan


maternitas, EGC, Jakarta
 
Gorrie, T.M., Mc. Kinney, Murray, S.S. (1998). Foundations of
maternal-newborn nursing, second edition, California ; WB
Saunders Co.
 
Neeson, May (1986). Comprehensive maternity nursing:
nursing process and the childbearing family, Philadelphia
 
Conrick M. Journal Clinical decision making : issues in teaching,
http://www.scu.edu.au/schools/nhcp/aejne/archive/vol2-
1/mc21.html

Anda mungkin juga menyukai