Anda di halaman 1dari 13

Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Mahakam Cabang SangaSanga

PRODUKSI PENGOLAHAN AIR BAKU


MENJADI AIR BERSIH

Disusun oleh :
1. Muh. Rifky Al – Gifary
2. Arfandy Damis
APAKAH ITU PDAM?

NEXT
PDAM?

PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu


unit usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih
bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi,
kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan
perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi
dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif
daerah.
PRODUKSI PENGOLAHAN AIR

SEJARAH PENGERTIAN

TAHAP-TAHAP
SEJARAH PDAM KUKAR

Berawal dari dibentuknya Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai pada
tahun 1981 dibawah Instansi Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Direktorat Air Bersih, baru  pada tahun
1987 berubah nama menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM Kabupaten Kutai didirikan
tahun 1987 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur
Nomor : 42/L-II/1987 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Nomor 4 tahun 1987 tentang Pembentukan
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kutai. Pada tahun 2002 perubahan nama Kabupaten Kutai
menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara yang disahkan oleh  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
8 tahun 2002 tentang perubahan nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara, maka
Perusahaan Daerah Air Minum Kutai berubah nama menjadi PDAM TIRTA MAHAKAM KABUPATEN
KUTAI KARTANEGARA berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 13 tahun
2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mahakam
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu Kabupaten di Profinsi Kalimantan Timur, secara
Geografis tertelak di daerah katulistiwa dengan koordinat 115 0 26’ 40” BT – 1170  36’ 43” BT dan 10 28’
28” LU – 00 108’ 06” LS.
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara secara Geomorfologi merupalan daerah bergelombang dan berbukit
dengan kemiringan landai sampai curam, daerah kemiringan sampai landai terdapat dibeberapa bagian
yaitu kawasan pantai dan sebagian besar daerah aliran sungai mahakam. dengan sumber air baku untuk
pengolahan air bersih dari air permukaan sungai Mahakam dan air bawah tanah.
PENGERTIAN

 Bangunan Intake, Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama


untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk
pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya
terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut
tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang
nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water
Treatment Plant.
 Instalasi Pengolahan Air atau Water Treatment Plant adalah suatu rangkaian
modul peralatan yang bekerja berkesinambungan mengolah air baku menjadi
air yang aman dikonsumsi. Rangkaian peralatan tersebut dirancang untuk
mempermudah operator dalam mengaplikasikan teknik pengolahan air
sehingga hasil produksi air dapat dimaksimalkan dan kualitas dapat terjaga
secara menyeluruh.

 Koagulasi, dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Pada
proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada
dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan
berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel
koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun
dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), maupun
secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
 Flokulasi, Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit
flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya
adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).

 Sedimentasi, Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit


koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit
sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang
sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat
jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.

 Filtrasi, Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi
ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media
berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga
ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
BACK

Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan
lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

 Reservoir, Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan,
air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa
secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan grafitasi,
maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi
daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak
diatas bukit, atau gunung.
TAHAPAN – TAHAPAN PENGOLAHAN AIR

 Unit Penampungan Awal (intake) unit ini lebih dikenal dengan unit Sadap Air
(Intake). Yang berfungsi sebagai penampungan air dari sumber airnya. Pada Unit
ini dilengkapi dengan Bar Sceen yang fungsinya sebagai penyaring awal dari
benda-benda yang ikut tergenang dalam air seperti sampah daun, kayu dan benda-
benda lainnya.
 Unit Pengolahan (water treatment) Dan pada unit, air dari unit
penampungan awal diproses melalui beberapa tahapan:
a. Tahap koagulasi (tahap awal dengan menambahkan zat kimitawas (alum) atau
zat sejenis seperti zat garam besi (salts iron) atau dengan menggunakan
sistem pengadukan cepat (Rapid Mixing).
b. Tahap flokasi ini adalah tahap penyisihan kekeruhan air dengan cara
penggumpulan partiekl untuk dijadikan yang lebih besar (partikel Flok).
c. Tahap pengendapan (sedimentation) tahap ini dilakukan untuk mengendapkan
partikel-partikel flok kedasar penampungan.
d. Tahap penyaringan (Filtration) bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan
yang terlarut dan tidak terlarut.
BACK

 Unit Penampungan Akhir (Reservoir) Tahap ini adalah tahap akhir yang
dimana air yang sudah melewati tahap proses sudah siap untuk didistribusikan
ke masyarakat. Water treatment sangat berguna membantu membersihkan air
dirumah Anda yang bermasalah, dengan mengunakan salah satu komponen
pengolahan air dari PT. Hydromart Utama Indonesia. Anda akan bisa hidup
sehat dengan meminum air berkualitas setiap harinya.
GAMBAR PROSES PRODUKSI

Anda mungkin juga menyukai