Proses Pembuatan:
Irisan melintang pada kulit kayu, bagian atas dan bawah
irisan dikuliti dengan panjang 2 – 3 kali dan lebar 2 – 3
inci. Dengan oksidasi, gom mengeras dalam bentuk air
mata. Waktu 2 – 3 minggu, dikumpulkan, diputihkan
(sinar matahari), dirusak, disortir, dan dikemas.
Deskripsi
Warna : Air mata biasanya putih, kuning puca
t, coklat krem hingga merah
Bau : Tidak berbau
Rasa : Lembut dan berlendir
Bentuk : Berbentuk bulat telur dan memiliki dia
meter sekitar 2,5 – 3,0 cm
Kandungan Kimia:
Akasia awalnya diperkirakan tersusun atas hanya 4 kompo
sisi kimia, yaitu: (-)-arabinosa, (+)-galaktosa, (-)-rhamnosa,
dan (+)-asam glukuronat
Identifikasi
Uji spesifik: Larutan air akasia (10%) dengan lar encer t
imbal asetat tidak menghasilkan endapan (kec.agar da
n tragakan), tidak memberikan perubahan warna dengan
lar iodin (kec: pati dan dekstrin), tidak menghasilkan warna
hitam kebiru-biruan dengan lar FeCl3 (kec.tannin)
Manfaat:
1. Musilago akasia digunakan sebagai demulsen
2. Pembuatan permen dan produk makanan
3. Eksipien farmaseutical
• Bahan emulsifikasi dan pengental
• Bahan pengikat tablet (tablet hisap pada obat batuk)
• Dalam proses granulasi untuk pembuatan tablet
• Bersama dengan gelatin untuk membentuk mikroenk
apsulasi obat
Tragakan
• Sinonim : Gom Tragakan
• Sumber Biologi : Eksudat gom kering dari Astragalus gu
mmifer Labill atau spesies asiatik astragalus lainnya.
Famili: Leguminoseae
• Pengumpulan : Perdu berduri tragakan tumbuh normal p
ada ketinggian 1000 – 3000 m. Irisan melintang pada ba
gian dasar batang sehingga menghasilkan gom pada jej
ari empulur. Absorpsi air membantu gom mengembang s
ehingga keluar melalui irisan. Eksudat gom dikumpulkan
dan dikeringkan dengan cepat untuk menghasilkan prod
uk putih dengan mutu terbaik. Waktu yang dibutuhkan un
tuk mengumpulkan eksudat gom mulai dari irisan biasan
ya satu minggu
Deskripsi
Warna : Putih atau putih kekuningan pucat
Bau dan Rasa : Tidak berbau dan tidak berasa
Bentuk : Lengkungan atau pita membelit serpih
Ukuran : Serpih biasanya berukuran 25 x 12 x 12 mm
Tampilan : Translusens
Kandungan Kimia:
• Tragakan terdiri atas dua fraksi yakni bentuk larut air (tragak
antin) dan bentuk tidak larut air (bassorin). Keduanya tidak l
arut dengan alkohol.
• Keduanya merupakan polimer dari asam galakturonat, galakt
opiranosa, dll.
• Keduanya dapat dipisahkan dengan filtrasi sederhana, musil
ago tragakan dengan konsentrasi bassorin berkisar 60 – 7
0% dan 30 – 40% tragakantin.
• Rawson (1937) menyatakan bahwa gom yang memiliki kand
ungan metoksil lebih tinggi (bassorin tinggi) menghasilkan m
usilago kental
Uji Kimia
• Larutan air tragakan pada pemanasan dengan
HCL pekat tidak menghasilkan warna merah
• Jika larutan tragakan dipanaskan dengan beber
apa tetes FeCl3 (Lart air 10% (w/v)) menghasi
lkan endapan kuning tua
• Dengan asetat timbal menghasilkan banyak
endapan
Manfaat:
• Sbg Demulsen dalam sediaan tenggorokan
• Sbg emolien dalam kosmetik (losion tangan)
• Bahan pensuspensi
• Bahan pengikat dalam sediaan tablet dan pil
• Pada konsentrasi 0,2 – 0,3%, penstabil dalam pembuata
n es krim dan berbagai jenis saus (saus tomat dan saus
mustard)
Gom Karaya
• Sumber Biologis : Eksudat kering pohon Sterculia urens
Roxb, Sterculia villosa Roxb.
• Pembuatan :
Gom diperoleh dari spesies Sterculia dgn memberikan
irisan dan mengumpulkan eksudat tanaman, biasanya
24 jam. Massa gom yg tidak teratur dan besar dgn bera
t kira-kira 250 g - 1 kg dikumpulkan.
Gom biasanya disadap selama musim kering dari mare
t - juni. Pohon yg tumbuh dgn baik menghasilkan 1 - 5
kg gom setiap tahun dan dapat diperoleh hingga 5x sel
ama tumbuhnya pohon tersebut.
Lanjutan...
• Gumpalan besar dipecah menjadi potongan-potongan
kecil untuk pengeringan yg efektif
• Partikel asing seperti kulit kayu, partikel pasir, daun-d
aun dihilangkan
• Gom murni tersedia dlm dua varietas, yaitu
– Gom granular atau kristal, memiliki partikel antara
mesh 6 - 30
– Gom serbuk, memiliki ukuran partikel mesh 150
Lanjutan...
• Deskripsi
Warna : warna putih, merah jambu atau cokelat
Bau : sedikit berbau asam asetat
Rasa : rasa lunak dan berlendir
Bentuk : air mata tidak teratur atau vermiformis
Kelarutan : tidak larut dalam air, tetapi menghasilkan laruta
n koloid transluesens
• Kandungan Kimia
Polisakarida terasetilasi sebagian mengandung 8% gugus as
etil dan sekitar 37% residu asam uronat.
Di dalam media asam mengalami hidrolisis menghasilkan
(+)-galaktosa, (-)-rhamnosa, (+)-asam galakturonat dan zat as
am trisakarida
Lanjutan...
• Uji kimia
Gom karaya cepat menghasilkan warna merah jambu
dengan larutan Rutenium merah
• Kegunaan
– Digunakan sebagai pengikat pada industri kertas
– Zat pengental untuk zat pewarna pada industri tekstil
– Penstabil, pengental, pembuat tekstur, dan pengemul
si pada makanan
– Sebagai komposisis besar/bulk pada pencahar
GOM LAUT
Kandungan Kimia:
Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas
residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki
monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang
mengandung nitrogen 6,5%.
Pembuatan:
Cangkang krustasea yang keras atau lembut, digiling menjadi
bubuk halus dan diperlakukan dengan HCL encer (5%) selama
kira-kira 24 jam sehingga sebagian besar kalsium (65 – 75% k
alsium karbonat) dan pengotor lainnya dihilangkan sepenuhny
a sebagai CaCl2 larut.
Ekstrak yang mengandung protein yang berasal dari cangkang
dihilangkan dengan menggunakan enzim proteolitik, seperti pe
psin atau tripsin.
Ekstrak cair merah muda yang dihasilkan diputihkan dengan H
2O2 dalam media asam selama 5 -6 jam pada temperatur kam
ar.
Produk yang diputihkan dideasetilasi pada 120°C dengan cam
puran 3 bagian KOH, 1 bagian EtOH dan 1 bagian etilenglikol
GOM BIJI
Hidrokoloid yang terdapat pada beberapa embrio biji yang
berperan penting sebagai cadangan makanan.
Contohnya: Pektin, Gom guar, Locus bean gum