Anda di halaman 1dari 25

Diabetes Melitus

Mata kuliah Keperawatan Paliative

Dosen pengampu: Ns. Suanda, S. Kep, M. Kes

Kelompok 2
Heni Wulandari (130317458)
Iqbal Rizki Ananda (130317459)
Maya Novita (130317465)
Nurfadilah (130317469)
Definisi

Diabetes Melitus (DM) atau disingkat Diabetes


adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan
gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi
insulin. Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama di
kalangan keluarga, khususnya keluarga ‘berbadan
besar’ (kegemukan) bersama dengan gaya hidup
‘tinggi’. Kenyataannya, kemudian DM menjadi
penyakit masyarakat umum, menjadi beban kesehatan
masyarakat, meluas dan membawa banyak kematian.
Jenis Diabetes

Dikenal dengan 2 jenis utama DM. Kedua jenis DM


dibagi dengan melihat faktor etiologisnya.
1. DM Tipe 1
2. DM Tipe 2
3. DM gestasional
4. DM tipe lain: bisa berupa defek genetik fungsi
insulin, defek genetik kerja insulin, infeksi,
karena obat/kimiawi, sebab imunulogis lain,
sindro genetik yang terkait DM.
Perbandingan Keadaan DM
Tipe 1 dan Tipe 2

DM TIPE 1 DM TIPE 2
Sel pembuat insulin rusak lebih sering dari Tipe 1
Mendadak, berat dan fatal Faktor turunan positif
Umumnya usia muda Muncul saat dewasa
Insulin absolut dibutuhkan Biasanya diawali (trigger)
semur hidup dengan kegemukan
Bukannya turunan tapi autoimun Komplikasi kalau tidak
terkendali.
Etiologi

Penyebab resistensi insulin pada diabetes


sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang
banyak berperan antara lain:
1. Kelainan genetik
2. Usia
3. Gaya hidup stress
4. Pola makanan yang salah
5. Obesitas
6. Infeksi
Manifestasi klinis
1. Gejala Klinis
• Poliuria (sering BAK)
• Poliphagia (cepat lapar)
• Polidipsia (cepat haus)
• Keletihan dan kelemahan, perubahan pandangan secara mendadak,
sensasi kesemutan atau kebas di tangan dan kaki, kulit kering, lesi kulit
atau luka yang lambat sembuh, atau infeksi berulang.
• Penurunan berat badan mendadak atau mual, muntah, atau nyeri
lambung.
• Kelainan kulit: gatal, bisul-bisul
• Kelainan genekologis, keputihan dengan penyebab tersering yaitu
jamur terutama candida.
• Atau glukosa plasma 2 jam > 200 mg/dl setelah beban glukosa 75 gram.
2. Gambaran Laboratotium
• Gula darah sewaktu > = 200 mg/dl,
• Atau gula darah puasa > 126 mg/dl (puasa =
tidak ada masukan makanan/kalori sejak 10 jam
terakhir)
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), patofisiologi dari diabetes melitus

Diabetes tipe I
P
A • Pada Diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk
T menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas
O telah dihancurkan oleh proses autoimun.
F Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa
yang tidak terukur oleh hati.
I
S • Disamping itu, glukosa yang berasal dari makanan
tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
I berada dalam darah dan menimbulkan
O hiperglikemia postprandial (sesudah makan). Jika
L konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal
O tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang
G tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul
dalam urin (Glukosuria).
Diabetes tipe II
Pada Diabetes tipe II terdapat dua masalah yang berhubungan
dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan
reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada
diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini.
Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Akibat
intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka
awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika
gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan
dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia,
luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang
kabur ( jika kadar glukosanya sangat tinggi).
Komplikasi DM

Komplikasi yang berkaitan dengan diabetes di


klasifikasikan sebagai komplikasi akut dan kronik.
Komplikasi akut terjadi akibat intoreansi glukosa yang
berlangsung dalam jangka waktu pendek dan mencakup
berikut:
1. Koma Hipoglikemia
2. Ketoasidosis
3. Koma Hiperosmolar nonketot-Pik
Komplikasi kronik basanya terjadi 10-15 tahun setelah
awiran diabetes melitus. Komplikasi mencakup sebagai
berikut:
1. Penyakit makrovaskular (pembuluh darah besar)
2. Penyakit mikrovaskular (pembuluh darah kecil)
3. Penyakit neuropatik
Pencegahan

Kunci utama pencegahan diabetes terletak pada


tiga titik yang paling berkaitan:
1. Pengendalian berat badan
2. Olahraga
3. Makana makanan yang sehat (buah, sayur dan
kurangi gula)
Pencegahan komplikasi (Noer Sjaifoellah H. M,
dkk. 2003)
a. Berhenti merokok
b. Mengoptimalkan kadar kolestrol
c. Menjaga berat badan
d. Mengontrol tekanan darah tinggi
e. Olahraga secara teratur
Penatalaksanaan

1. Obat
2. Insulin
Menurut Brunner and Studdarth, 2002. ada 5
komponen dalam penatalaksanaan diabetes:
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika di perlukan)
5. Pendidikan kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

1. Identitas klien
2. Identitas keluarga
3. Riwayat kesehatan
4. Pemeriksaan head toe-toe
5. Mengkaji kondisi psikologis, sosial, dan
spiritual
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan perifer berubungan


dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer
sekunder proses penyakit (DM).
Tujuan asuhan keperawatan

1. Jangka panjang
• meningkatkan kualitas hidup pasien
• mencegah infeksi

2. Jangka pendek
• menjaga luka tetap bersih
• tidak terjadi infeksi
Intervensi
No Dx Tujuan Tindakan
• Gangguan perfusi • Setelah dilakukan • Monitor tanda-tanda
jaringan perifer tindakan keperawatan vital
berubungan dengan selama 6x24 jam • Monitor nadi perifer
penurunan sirkulasi • Diharapkan : dan edema
darah ke perifer • Sirkulasi darah lancar, • Monitor adanya
sekunder proses kaki tidak terasa tebal daerah tertentu yang
penyakit (DM). • Gula darah turun hanya peka terhadap
menjadi 250 mg/dl panas/ dingin/ tajam/
tumpul
• Anjurkan dan ajarkan
klien untuk olahraga
(senam kaki)
• Diskusikan mengenai
penyebab perubahan
sensasi
Perencanaan Keperawatan

a. Lakukan pengkajian
b. Berikan latihan senam kaki pada klien dan keluarga
c. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit DM
dan pentingnya diit DM
d. Berikan contoh makanan yang boleh dikonsumsi oleh
klien
e. Berikan support keluarga agar ikut memantau diit dan
latihan
f. Berikan klien dan keluarga kesempatan dan penguatan
koping positif
Implementasi
Hari/ Masalah Tindakan Rencana Tindak
Tangg Keperawatan Lanjut
al
- Pasien mengatakan • Melakukan • Periksa GDS
kakinya terasa tebal – pengukuran • Perawatan luka
tebal tanda – tanda • Beri Pendidikan
- Pasien tidak mengetahui vital pada kesehatan tentang
GDS dan tekanan darah pasien Diabetes Melitus dan
saat ini • Memberikan diit pada Dabetes
- Klien mengatakan motivasi dan Melitus
pasrah dengan penyakit dukungan untuk • Berikan catatan
yang dideritanya, dan selalu mengenai menu
mengatakan siap jika berfikiran makanan yang
sewaktu-waktu dipanggil positif dan dimakan klien
Tuhan YME semangat untuk
- Ektremitas inferior mendapatkan
dextra pada bagian nilai glukosa
jempol terdapat luka darah yang
stabil
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai