Hakikat Kesatuan Antara Ayat Interkoneksitas Ayat-Ayat Allah Qauliyah dan Kauniyah Dalam Memahami Ayat Qauliyah dan Kauniyah -01- Hakikat Ayat- Ayat Allah Allah SWT menuangkan sebagian kecil dari ilmu Nya kepada umat manusia dengan dua jalan. Pertama, dengan ath thoriqoh ar rosmiyah ( jalan resmi ) yaitu dalam jalur wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang disebut juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua, dengan ath thoriqoh ghoiru rosmiyah ( jalan tidak resmi ) yaitu melalui ilham secara kepada makhluq-Nya di alam semesta ini ( baik makhluk hidup maupun yang mati ), tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril -02- Kesatuan Antara Ayat Qauliyah dan Kauniyah Allah menggunakan dua sandi besar dalam menunjukan kekuasaan-Nya. Kedua sandi tersebut adalah sandi qouliyah dan sandi kauniyah. Sandi qouliyah dapat dilihat dengan mempelajari Al Qur’an, sedangkan sandi kauniyah dipelajari dengan mencermati setiap fenomena yang ada di sekitar kita, baik peristiwa alam maupun kejadian sosial. -03- Interkoneksitas Dalam Memahami Ayat Qauliyah dan Kauniyah Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan manusia untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak hanya Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak memberikan perintah untuk sekedar memahami tertuang dalam bentuk perkataan Allah untuk ayat-ayat Allah berupa Qauliyah, tetapi juga untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat melihat fenomena alam ini. Allah yang semestinya dieksplore dan digali sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri pada kemahakuasaan Allah SWT Firman Allah ( QS. 3: 191 )
ق ه ٰ ً َ َ ّ ال َّ ِذيْ َن يَ ْذك ُُر ْو َن الل َ ت َوالْا َ ْر ِضۚ َربَّنَا َما َخل َ ْق ت َّ َويَتَ َفك َّ ُر ْو َن ِف ْي َخل ِْق ِ الس ٰم ٰو ابالن َّ ِار َ ذ َ ع َ اَ نقِ ف َ ك َ َ نحٰ ْ بسُ ا ۚ ً ل ِ اطَٰه َذا ب Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka Berangkat dari kesadaran tentang realitas atas tangkapan indra dan hati, yang kemudian diproses oleh akal untuk menentukan sikap mana yang benar dan mana yang salah terhadap suatu obyek atau relitas. Cara seperti ini Bagi orang-orang yang beriman, proses rasionalitas bisa disebut sebagai proses rasionalitas dalam ilmu. dan spriritualitas dalam ilmu bagaikan keping Sedangkan proses rasionalitas itu mampu mengantarkan mata uang, antara satu sisi dengan sisi yang seseorang untuk memahami metarsional sehingga lain merupakan satu kesatuan yang bermakna. muncul suatu kesadaran baru tentang realitas metafisika, Bila kesadarannya menyentuh realitas alam yakni apa yang terjadi di balik obyek rasional yang semesta maka biasanya sekaligus kesadarannya bersifat fisik itu. Kesadaran ini yang disebut sebagai menyentuh alam spiritual dan begitupun transendensi. sebaliknya