Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA Ny.S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN


MOBILITAS FISIK PADA KASUS STROKE DI DESA CANDIRENGGO

Disusun Oleh
Nama : Gigih prianto
Nim : A12019041
Prodi : Keperawatan Program Sarjana

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2021
DESA,RW/RT :Candirenggo,01/05
TANGGAL DIRAWAT : 20 juni 2021

A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. A (L)
Tanggal Pengkajian : 20 juni 2021
Alamat : Ds.Candirenggo,Kec.Ayah,Kab.Kebumen
Umur : 65 th
RM No :-
Dx.Medis : Stroke

B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT/KONDISI SAAT INI


Keluarga klien mengatakan pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri dan sudah
tergeletak lemas.Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologis
Keluarga klien mengatakan mempunyai riwayat keturunan hipertensi. Pada saat
lahir kondisinya normal dan tidak ada kekurangan fisik dalam tubuhnya dan
pasien tidak punya riwayat kecelakaan. Pasien mempunyai riwayat pola makan
yang baik yaitu 3x1 / hari, tetapi pasien sering mengonsumsi makanan cepat saji.

2. Psikologis
Pasien tampak kesulitan untuk berkomunikasi, kemudian keluarga juga
mengatakan klien tidak pernah mengeluh tentang sakitnya dan tidak mau berobat
ketika sakit. Pasien sebelum masuk ke rumah sakit tidak pernah melakukan
pengobatan alternative. Keluarga pasien mengatakan ketika pasien mengalami
penyakit yang diderita sekarang banyak tetangga yang membicarakan tentang
penyakitnya namun pasien dan keluarga tidak menghiraukan pembicaraan
tetangga. Pasien memiliki motivasi kecil untuk sembuh dari sakitya. Pasien
berkeyakinan islam ,terus ikhtiar dan tawakal, serta menganggap bahwa
penyakitnya adalah sebuah cobaaan dari Allah SWT.
3. Sosial Budaya
Pasien berusia 65 tahun, berjenis kelamin Laki-laki, dan pasien tersebut
memiliki tingkat pendidikan sampai sekolah dasar. Dengan kondisi sakit yang
dialami saat ini keluaga pasien memiliki penghasilan hanya untuk kebutuhan
sehari-hari dan pengobatanya ditanggung oleh BPJS (biaya kesehatan yang
ditanggung pemerintah). Pada saat sakit klien tidak pernah melakukan aktivitas
dan pekerjaan yang biasa dilakukan, Agama yang dianut oleh pasien dan
keluarga adalah islam. Sebelum sakit pasien pasien berdagang di pasar dan dapat
mengikuti acara sosial di lingkungan selitar, tetapi setelah sakit pasien hanya
dapat berbaring

D. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien dan keluarga saat ini sulit mengambil keputusan, ketika dokter
menganjurkan dilakukan perawatan intensif dirumah sakit pada pasien tetapi
keluarga mengambil keputusan agar pasien dirawat dirumah saja, pasien terlihat
lemah dan lesu ditempat tidur. Keluarga pasien merasa takut akan sesuatu yang
terjadi pada pasien. Keluarga pasien sering menggerakan atau meremas remas
tangan, Pasien tidak mampu melakukan kegiatan harian, pasien merasa tidak
bahagia degan keadaanya sekarang, sedih,murung dan menganggap dirinya tidak
berguna lagi.

E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
Compos mementis,Pasien tampak lemah dan pucat.

2. Pemeriksaan Vital sign


Tekanan Darah : 170/100Mmhg Suhu: 37OC
Nadi : 90x/menit Pernafasan: 20x/menit

3. Pemeriksaan fisik
a. Ektremitas
- Ektremitas atas: Tangan kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri
bisa digerakan secara leluasa.Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Kuku
pada jari terlihat bersih.
- Ektremitas bawah: Kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri tidak
terjadi kelemahan, ,tidak terdapat edema, kekuatan otot kanan 2 dan
kiri 5. Kuku pada jari terlihat bersih.
b. Pemeriksaan fungsi saraf kranialis
Saraf Kranials Jenis Saraf Fungsi
Sensorik Wajah perot
V Trigreminalis Motorik Sedikit ada gangguan pada saat
mengunyyah
Motorik Terdapat gangguan saat
VII Fasiali
bicara,bicara pelo
Sensori
IX Glosofaringeus Terdapat gangguan menelan
Motorik
Sensorik Anggota badan sebelah kanan
XI Asesorius Spinal susah digerakan dan dapat
mengangkat bahu sebelah kiri
Motorik Respon lidah tidak baik, klien
tidak bisa menggerakan lidah
XII Hipoglosus dari sisi yang satu ke yang lain,
tedapat kesulitan dalam
menelan.

4. Pengkajian psikososial
a. Konsep diri
1. Gambaran diri
Pasien mengambarkan dirinya sebagai orang yang sabar.
2. Harga diri
Pasien menghargai dirinya tetapi pasien tidak mempunyai harapan
terhadap dirinya.
3. Peran diri
Pasien mengakui peranya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, dan
pasien mengatakan malu akan kedaan drinya yang sekarang.
4. Ideal diri
Pasien lebih menurut kepada keluarga.
5. Identitas diri
Pasien mengenali siapa dirinya.

b. Genogram (3 Generasi keatas)

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan umum
Raut wajah pasien tampak pucat, lemas,dan lesu . Pasien memalngkan
mukanya saat diajak bicara.
2. Pembicaraan
Fungsi berbicara pasien sudah terganggu, sulit dipahami ketika pasien bicara
dan terlihat susah ketika akan bicara ,bicara pelo,bicara lirih dan pelan.
3. Aktivitas motorik
Pasien sulit malakukan aktivitas dari yang ringan maupun berat. Pasien
berbaring di tempat tidur, pasien hanya bisa beraktivitas seperti duduk dan
memenuhi kebuhan dasar di bantu oleh keluarga.
4. Alam perasaan
Pasien mengalami emosional yang berkepanjangan, merasa sedih,sangat
mempengaruhi seluruh kehidupan pasien dan merasa dirinya tidak berharga
lagi.
5. Interaksi selama wawancara
Pasien kurang kooperatif karena pasien mengalami gangguan dalam
berkomunikasi jadi kita dibantu oleh keluarga dalam mendapatkan data dan
berkomuniksi kepada pasien.
6. Tingkat kesadaran dan orientasi
Pasien tingkat kesadaranya baik namun tidak kooperatif dalam berkomunikasi.
7. Memori
Pasien tidak mengalami penurunan daya ingat.
8. Daya tilik diri
Pasien mampu menerima sakit yang dialaminya, dan mengganggap
penyakitnya adalah cobaan dari Allah SWT.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Keluarga pasien mengikuti anjuran dari dokter untuk diit makanan yang
dikonsumsi oleh pasien. Keluarga pasien melatih gerakan kecil diatas tempat
tidur yang sudah dianjurkan oleh perawat .
H. MEKANISME KOPING
Adanya bantuan keluarga yang dapat meningkatkan koping pasien.

I. ASPEK MEDIS
Diagnose medis : Stroke Non Hemoragik
Terapi yang diberikan :Neorages dan Amplodipin.
Px.Penunjang:
a. Hasil CT Scan
Dx Klinis : CVA
Kesan :
- ICH (intracerebral hemorrhage) putame siniistra ( Slice 6-9,ukuran L.K
2,1 X 3,8 cm, Hu 64,88)
- Penyempitan ventrikel laterasi dan cornu enterior-posterio sinistra
- Suspect hematosinus sphenoidalis sinistra, DD : sinusitis.

J. ANALISA DATA
Tgl / Jam Data Fokus Diagnosis Paraf
21 Oktober DS : Hambatan Mobilitas
2020/09.00 - Pasien mengatakan Fisik b.d Penurunan
tangan kanan dan kaki Kekuatan Otot
kanan mengalami
kelemahan
- Pasien mengatakan
kebutuhannya dibantu
oleh keluarga.
DO :
- Kekuatan skala otot
4 5
2 5
- Segala aktivitas
pasien dibantu seperti
makan dan minum
mobilisasi berpakaian
- Pasien terdapat
gangguan pada
anggota badan kanan
hanya bisa melakukan
fleksi ekstensi
sedangkan kaki kanan
hanya abduksi dan
abduksi pada
pergelangan kaki.

21 Oktober DS : Harga Diri Rendah


2020/10.00 - Klien mengatakan Kronis b.d Tingkat
hidupnya sudah tidak ketergantungan
berarti lagi dalam melakukan
- Klien malu dengan Aktivitas
kodisinya seperti
sekarang karna tidak
bisa melakukan
aktivitas sendiri
- Klien merasa tidak
berdaya lagi sebagai
ibu rumah tangga.
DO :
- Klien tidak mau
bercerita dengan
keluarganya tentang
kondisinya
- Klien enggan
mencoba hal baru
dalam hidupnya
- Klien selalu murung
dan tampak tidak
punya motivasi lagi
untuk sembuh.
- Pasien selalu
memalingkan
mukanya saat diajak
bicara.

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Penurunan Kekuatan Otot
2. Harga Diri Rendah Kronis b.d Tingkat ketergantungan dalam melakukan
Aktivitas
L. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl / Jam Diagnosis Rencana Keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
21 Hambatan Setelah diberikan Dukungan
Oktober Mobilitas tindakan Mobilisasi
2020/10. Fisik b.d keperawatan 3x24 (I.05173) 1. Mengiden
00 Penuruna jam diharapkan 1. Identifika tifikasi
n masalah Hambatan si masalah
Kekuatan Mobilitas Fisik dapat toleransi aktifias
Otot teratasi dengan fisik fisik
kriteria hasil : melakuka pasien
Mobilitas Fisik n 2. Membant
( L.05042) pegerakan u pasien
Indikato A T 2. Fasilitasi mobilisas
r aktivitas i
Pergera 1 4 mobilisasi 3. Dukunga
kan dengan n atau
ekstrem alat bantu semangat
itas 3. Libatkan baik dari
Kekuata 1 4
keluarga keluarga
n otot
Rentang 2 5 untuk klien
Gerak membantu 4. Melatih
(ROM) pasien otot-otot
Kelema 1 4 dalam agar tidak
han meningkat kaku.
fisik kan
Ket :
pergeraka
1= Menurun
n
2= Cukup Menurun
4. Anjurkan
3= Sedang
mobilisasi
4= Cukup
sederhana
Meningkat
yang
5= Meningkat
harus
dilakukan
(misal,dud
uk
ditempat
tidur).
21 Harga Setelah diberikan Promosi
Oktober Diri tindakan Harga Diri
2020/10. Rendah keperawatan 3x24 (I.093808) 1. Dukung
00 Kronis jam dharapkan an untuk
b.d masalah Harga diri 1. mempun
Tingkat rendah kronis dapat Motivasi yai
ketergant teratasi dengan menerim semngat
ungan kriteria hasil : a 2. Pasien
dalam Tingkat depresi tantanga mengiku
melakuka (L.09097) n atau ti
n Indikato A T hal baru anjuran
Aktivitas r 2. Latih yang
Harga 4 1 cara diberika
Diri berpikir n
Perasaa 5 1
dan perawat
n tidak
berpilak
berharg
u positif
a
Sedih 4 1
Putus 4 1
asa

Ket:
1= Menurun
2= Cukup menurun
3= Sedang
4= Cukup meningkat
5= Meningkat
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl / jam Diagnosis Implementasi Respon Paraf
21 Hambatan 1. Identifikasi toleransi DS:-
Oktober Mobilitas fisik melakukan DO:mengetahu
2020/10. Fisik b.d pegerakan i pergerakan
00 Penurunan 2. Fasilitasi aktivitas yang belum
Kekuatan mobilisasi dengan bisa dilakukan
Otot alat bantu oleh pasien
3. Libatkan keluarga DS:-
untuk membantu DO:pasien
pasien dalam lebih percaya
meningkatkan diri melakukan
pergerakan mobilisasi
4. Anjurkan mobilisasi dengan alat
sederhana yang bantu
harus dilakukan DS:pasien
(misal,duduk mengatakan
ditempat tidur). lebih
semanagat
adanya
dukungan yang
diberikan oleh
keluarga
DO:pasien
lebih semangat
DS:pasien
mengtakan
belajar gerakan
sederhana
untuk melatih
otot yang
sudah kaku
diatas tempt
tidur
DO: pasien
sudah bisa
melakukan
ROM diatas
tempat tidur.
21 Harga Diri 1. Monitor verbalisasi DS:-
Oktober Rendah yang merendahkan DO: Pasien
2020/11. Kronis b.d diri sendiri tampak sedikit
00 Tingkat 2. Motivasi menerima percaya diri
ketergantung tantangan atau hal kembali.
an dalam baru DS: Pasien
melakukan 3. Latih cara berpikir mengatakan
Aktivitas dan berpilaku positif sudah bisa
4. Latih meningkatkan menerima
kepercayaan pada keadaanya
kemampuan dalam DO: pasien
menangani situasi. tampak lebih
semangat dari
hari
sebelumnya.
DS: pasien
mengatakan
sakitnya
adalah ujian
dari allah swt
DO: pasien
tampak lebih
semangat dari
hari
sebelumnya.
DS:-
DO:pasien
bisa
mengambil
keputusan
yang terbaik
untuk dirinya
saat ini.
5.

N. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl / jam Diagnosis Evaluasi Paraf

24 Hambatan Mobilitas S: Pasien mengatakan masih


Oktober Fisik b.d Penurunan lemas
2020/10. Kekuatan Otot O: aktivitas masih dibantu
30 keluarga
A: Hambatan Mobilitas Fisik
belum teratasi
P:lanjutkan intervensi.
-Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
-Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (misal,duduk
ditempat tidur).

24 Harga Diri Rendah S: pasien mengatakan lebih


Oktober Kronis b.d Tingkat tenang
2020/11. ketergantungan dalam O: pasien lebih percaya diri
30 melakukan Aktivitas Klien menyebutkan
kemampuan positif yang
dimiliki
A: masalah belum teratasi
P: motivasi klien untuk
melakukan kegiatan yang
masih bisa dilakukannya
Rencana selanjutna:melatih
kegiatan positif

Anda mungkin juga menyukai