Anda di halaman 1dari 3

RESUME

MK KEPERAWATAN GADAR 2
Nama : Gigih prianto
NIM : A12019041
Kelas : 3B
Topik PRINSIP MANAJEMENT BALUT TEKAN
Hari/Tanggal Kamis,21 Oktober 2021
DosenPengampu Podo Yuwono, S.Kep,M.Kep. CWCS
Isi Materi (resume) Pengertian
- Balut bidai adalah penanganan umum trauma
ekstremitas atau  imobilisasi dari lokasi trauma
dengan menggunakan penyangga misalnya
splinting (spalk).
- Bidai adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau
bahan lain yang kuat tetap iringan yang digunakan
untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang
yang patah tidak bergerak (immobilisasi),
memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit.
- Pembidaian adalah tindakan
memfixasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang
mengalami cedera, dengan menggunakan benda
yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai
fixator/imobilisator.
Tujuan:
- Mempertahankan posisi bagian tulang yang patah
agar tidak bergerak
- Memberikan tekanan
- Melindungi bagian tubuh yang cedera
- Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang
cedera.
- Mencegah terjadinya pembengkakan
- Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
- Memudahkan dalam transportasi penderita.
Indikasi Pembidaian:
- Adanya fraktur, baik terbuka maupun tertutup
- Adanya kecurigaan terjadinya fraktur
- Dislokasi persendian
- Kecurigaan adanya fraktur bias dimunculkan
jika pada salah satu bagian tubuh ditemukan
- Pasien merasakan tulangnya terasa patah atau
mendengar bunyi krek.
- Ekstremitas yang cedera lebih pendek dari
yang sehat, atau mengalami angulasi abnormal
- Pasien tidak mampu menggerakkan ekstremitas
yang cedera
- Posisi ekstremitas yang abnormal
Kontraindikasi Pembidaian:
- Pembidaian baru boleh dilaksanakan jika kondisi
saluran napas, pernapasan dan sirkulasi penderita
sudah distabilisasi.
- Jika terdapat gangguan sirkulasi dan atau
gangguan persyarafan yang berat pada distal
daerah fraktur, jika ada resiko memperlambat
sampainya penderita kerumah sakit, sebaiknya
pembidaian tidak perlu dilakukan.
Komplikasi Pembidain:
- Jika dilakukan tidak sesuai dengan standar
tindakan, beberapa hal berikut bias ditimbulkan
oleh tindakan pembidaian
- Cedera pembuluh darah, saraf atau jaringan lain di
sekitar fraktur oleh ujung fragmen fraktur, jika
dilakukan upaya meluruskan atau manipulasi
lainnya pada bagian tubuh yang mengalami fraktur
saat memasang bidai.
- Gangguan sirkulasi atau saraf akibat pembidaian
yang terlalu ketat. 
- Keterlambatan transport penderita kerumah sakit,
jika penderita menunggu terlalu lama selama
proses pembidaian.
Prinsip Pemasangan Balut Bidai:
a. Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak
mudah patah atau tidak terlalu lentur
b. Panjang bidai mencakup dua sendi
c. Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi
terikat, bila bias lebih dari dua ikatan lebih baik.
d. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
longgar.
e. Pertahankan posisi
Syarat-SyaratBalutBidai:
1. Cukup kuat untuk menyokong
2. Cukup panjang
3. Diberi bantalan kapas
4. Ikat diatas dan dibawah garis fraktur (garis patah)
Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
kendur.

Anda mungkin juga menyukai