Gejala fraktur tergantung pada letak, kegawatan, tipe, dan jumlah kerusakan struktur yang
terkait. Hal-hal yang perlu dikaji :
SIRKULASI
- Hipertensi ( kadang-kadang tampak sebagai respon dari nyeri / kecemasan ) atau hipotensi
( karena kehilangan darah )
- Takhicardi ( respon dari stress,, hipovolemia )
- Nadi menurun / tidak ada dibagian distal dari injury, capillary refill lambat, pucat pada
bagian yang terkena
- Jaringan bengkak atau hematoma di tempat injury
NEUROSENSORY
- Hilangnya gerakan / sensasi, spasme otot
- Paresthesia
- Deformitas lokal, angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi, spasme otot,
kelemahan nyata,/ hilangnya fungsi
- Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri / cemas atau trauma yang lain)
PENGETAHUAN KLIEN :
- Tentang kondisi injury
- Bantuan dalam transportasi, aktifitas mandiri, dan tugas-tugas pemeliharaan sehari-hari di
rumah.
STUDI DIAGNOSTIK
- X-Ray : untuk melihat lokasi fraktur / trauma
- Bone Scanning, Tomogram, CT/ MRI scan,: visualisasi fraktur, juga mengidentifikasi
jaringan lunak yang rusak
- Arteriogram : dilakukan jika kemungkinan ada kerusakan vaskuler
- CBC (Complete Blood Count) : kemungkinan meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menurun
( signifikan dengan perdarahan fraktur atau organ yg terlibat-multiple trauma )
- Cr. (Creatinine): trauma otot atau Cr. (Creatinine) Untuk renal clearance
- Kondisi pembekuan : terkait dengan hilangnya darah, berbagai tranfusi, atau trauna hepar
1
PRIORITAS KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Resiko trauma ( tambahan )
2. Nyeri ( Akut )
3. Resiko disfungsi neurovaskuler perifer
4. Resiko gangguan pertukaran gas
5. Gangguan mobilitas fisik
6. Aktual / resiko tinggi kerusakan integritas kulit
7. Resiko infeksi
8. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosa dan tindakan pengobatan
2
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
INTERVENSI RASIONAL
Independent
Menempatkan papan tempat tidur dibawah Matras yang lunak dapat merubah bentuk gibs
kasur / matras atau meletakkan klien pada bed yang masih basah, memecahkan / merusak
orthopedic gibs, atau dapat pula mempengaruhi
penarikan traksi.
Cast ( Gibs ) / Splint ( Bidai )
Menyangga lokasi fraktur dengan bantal/ atau Mencegah Pergerakan yang tidak diperlukan
selimut yang dilipat. Mempertahankan posisi dan posisi yang salah. Penempatan bantal juga
netral dengan memberikan sandbags, papan mencegah deformitas karena penekanan pada
kaki, trochater roll, bidai gibs yang kering.
Gunakan personel yang cukup untuk Hip / body atau multiple gibs dapat sangat
menentukan posisi yang tepat. Cegah berat dan susah dipakai , kegagalan pada saat
penggunaan palang abduction untuk menyokong anggota badan yang digibs akan
mengatur posisi klien yang memakai gibs. menyebabkan gibs rusak.
Cast ( Gibs ) / Splint ( Bidai )
Evaluasi gibs ekstremitas untuk melihat Bidai ( misalnya : Jones - Sugar Tong ) dapat
resolusi udema. digunakan untuk memberikan imobilisasi
faktur pada saat terdapat jaringan yang
bengkak. Saat terjadi edema , penyesuaian
kembali dengan bidai atau gibs dapat
membantu mengembalikan kesejajaran faktur.
Traction
Pertahankan posisi/ integritas traksi (misalnya Traksi menarik absis panjang dari tulang yang
Buck’s, Dunlop, Pearson, Russell ) faktur dan memulihkan ketegangan otot /
pemendekan otot agar kembali sejajar
(alignmen/ union ). Skeletal traksi (pins,
wires, tongs (jepitan, tang) digunakan untuk
penahan yang lebih berat pada traksi daripada
traksi yang dipasang pada jaringan kulit.
3
Pastikan bahwa semua bagian berfungsi Menjamin bahwa traksi berfungsi sesuai
secara fungsional. Licinkan bagian kerekan dengan tujuan untuk mencegah terputusnya
dan cek tali penegangnya. Amankan dan ikat penyembuhan faktur.
simpulnya dengan adhesive tape.
Jaga tali tetap bebas menggantung, cegah Jumlah optimal beban traksi perlu
mengangkat / melepas beban. dipertahankan. Catatan = jamin pergerakan
bebas pemberat selama reposisi klien,
mencegah penarikan berlebihan yang tiba-tiba
pada faktur yang berhubungan dengan nyeri
dan spasme otot.
Atur posisi klien sehingga penarikannya tepat Meningkatkan alignment tulang dan
yang akan mempertahankan axis panjang dari mencegah komplikasi ( misalnya delayed
tulang. healing / non union )
Kaji integritas perlengkapan traksi eksternal. Traksi Hoffman memberikan stabilitasi dan
sokongan yang kaku untuk tulang yang faktur
tanpa menggunakan tali, kerekan, atau
pemberat , dengan demikian memberikan
mobilitas yang lebih besar bagi kliean /
kenyamanan dan memfasilitasi penyembuhan
luka.
Kolaboratif
2. Nyeri (akut )
4
Hasil yang diharapkan : Klien menyatakan nyeri hilang.
Kriteria evaluasi : klien dapat
- Rileks, berpatisipasi dalam aktivitas, tidur/istirahat
dengan baik.
- Mendemonstrasikan ketrampilan dan aktivitas
diversional untuk situasi individual.
INTERVENSI RASIONAL
Independent
Elevasi dan sokong extremitas yang injury. Meningkatkan venous return, mengurangi
edema dan mengurangi nyeri.
Elevasi penutup tempat tidur, beri linen Mempertahankan tubuh tetap hangat tanpa rasa
sampai jari kaki. tidak nyaman karena penekanan penutup
tempat tidur pada bagian yang sakit.
5
Identifikasi aktivitas diversional sesuai Mencegah rasa bosan, menurunkan ketegangan
dengan kemampuan fisik dan pilihannya. dan dapat meningkatkan kekuatan otot, dapat
meningkatkan harga diri dan kemampuan
koping.
Cari laporan / keluhan – keluhan yang tidak Tanda berkembangnya komplikasi seperti
biasa / nyeri tiba- tiba atau dalam, progresif infeksi, iskhemia jaringan, compartement
/ bertambah buruk, lokasi nyeri yang tidak syndrome.
berkurang oleh analgesik.
Kolaboratif
INTERVENSI RASIONAL
Independent
Lepaskan arloji dari lengan yang terkena Dapat mengganggu sirkulasi jika terjadi
cedera edema.
Evaluasi adanya / kualitas nadi perifer Penurunan / tidak adanya nadi dapat
bagian distal yang injury melalui palpasi / merefleksikan injury vaskuler dan
doppler. mengharuskan evaluasi medik segera untuk
status sirkulasi . Sadari bahwa kadang –
kadang nadi dapat dipalpasi walaupun sirkulasi
terhambat oleh gumpalan darah lunak. Pada
kondisi ini, perfusi pada arteri yang lebih besar
dapat kontinu setelah peningkatan tekanan
kompartemen yang kolaps ( arteriole /
venule ) sirkulasinya didalam otot.
6
Kaji capillary return, warna kulit, dan Kembalinya warna (3 - 5 detik). Putih , kulit
kehangatan bagian distal yang fraktur dingin merupakan indikasi kerusakan arterial.
Cyanosis menandakan gangguan venous.
Catatan : nadi perifer,capillary refill, warna
kulit dan sensasi kemungkinan normal pada
kondisi kompartement syndrome karena
sirkulasi superfisial biasanya tidak
mencurigakan.
Kaji kondisi neurovaskuler, catat perubahan Gangguan rasa, mati rasa, gatal, peningkatan
fungsi pergerakan / sensori. Tanya klien nyeri terjadi ketika sirkulasi saraf inadekuat
lokasi nyeri / rasa tidak nyaman. atau terjadi kerusakan saraf.
Test sensori saraf peroneal dengan Panjang dan posisi saraf peroneal
cubitan / tusukan peniti pada bagian dorsal meningkatkan resiko injury pada tungkai yang
jaringan antara jari kaki pertama dan kedua fraktur, edema / kompartemental syndrom ,
dan kaji kemampuan dorsoflexi jari-jari atau mal posisi traksi.
jika ada indikasi.
Kaji jaringan seputar gibs untuk titik tekan. Faktor - faktor ini menjadi indikasi penekanan
Periksa laporan rasa seperti terbakar jaringan / iskemik, awal dari kerusakan /
dibawah gibs. nekrosis.
Independent
Catat laporan nyeri hebat , peningkatan Perdarahan terus - menerus / formasi edema
nyeri pada pergerakan pasif, perkembangan pada otot yang tertutup oleh fascia dapat
parasthesia, ketegangan otot / kelemahan berakibat gangguan aliran darah dan iskemia
otot dengan eritema, perubahan kualitas myositis atau kompartement syndrome, perlu
nadi bagian distal yang injury. Jangan tindakan emergency untuk menurunkan
mengelevasi extremitas. Laporkan tekanan / memulihkan sirkulasi.
gejalanya pada tim medis. Catatan : kondisi ini merupakan medical
emergency dan memerlukan tindakan segera.
Cari tanda iskemia kaki seperti : penurunan Fraktur dislokasi sendi - sendi ( khususnya
temperatur kulit, pucat dan peningkatan sendi lutut ) dapat menyebabkan kerusakan
nyeri. arteri yang berdekatan dengan akibat
hilangnya aliran darah distal.
7
Anjurkan klien secara rutin latihan jari– Meningkatkan sirkulasi dan pengurangan
jari / sendi bagian distal yang injury. pengumpulan darah, khususnya pada
Ambulasi selama kondisi memungkinkan. ekstremitas bawah.
Cari dan periksa kelemahan, bengkak, Hal ini menunjukkan peningkatan potensial
nyeri pada dorsofleksi kaki ( Human’s sign thrombophlebitis dan emboli paru - paru pada
positif ). klien imobilisasi untuk 5 hari atau lebih.
Monitor tanda-tanda vital. Catat tanda- Volume sirkulasi yang inadekuat akan mem-
tanda umum pucat , cyanosis , perubahan pengaruhi perfusi jaringan sistemik.
kondisi psikologis.
Beri kantong es sekitar lokasi fraktur sesuai Menurunkan edema / hematoma, dimana
indikasi. terjadinya gangguan sirkulasi.
Bidai / bivalve cast sesuai kebutuhan Mungkin dapat dikerjakan pada emergency
dasar untuk menghilangkan restriksi sirkulasi
yang diakibatkan oleh formasi edema dari
ekstremitas yang injury.
**************
8
GIBS yang memadai diatas penonjolan tulang -
prosseus stiloideus ulna,olekranon,
Indikasi: maleolimedialis dan lateralis - maka pasien
Imobilisasi dan penyangga fraktur akan merasakan rasa nyeri membakar
Stabilisasi dan mengistirahatkan yamg menetap di bagian yang mengalami
tulang tekanan. Ini merupakan tanda terjadinya
Koreksi deformitas nekrosis pada kulit dan jaringan lunak.
Mengurangi aktifitas pada daerah Bagian yang mengalami tekanan harus
yang terinfeksi segera ditangani. Tekanan yang berlebihan
Membuat cetakan tubuh untuk dapat diatasi dengan memotong dan
orthotic membuat kembali gips bersangkutan.
Tetapi kadang kala perlu dibuat gips yang
Aturan umum : baru, dipasang dengan baik untuk
Gibs yang dipasang untuk memcegah terjadi ulserasi jaringan lunak
mempertahankan reduksi harus dipasang yang menimbulkan rasa nyeri dan
melewati sendi diatas dan dibawah fraktur. merugikan.
Gibs sebaiknya sesuai denga geometri
ekstremitas yang diberi gibs tersebut..
Reduksi dan pemasangan gibs seringkali TRAKSI
diselesaikan dalam beberapa jam sesudah
terjadi cedera, kalau tidak terjadi Dasar terapi traksi : menarik bagian
pembengkakan jaringan lunak secara tubuh. Penarikan oleh benda lain atau
maksimal. tubuhnya sendiri
9
Pasien diberikan informasi tentang memberi istirahat sendi lutut sesudah
traksi trauma sebelum lutut diperiksa dan
Penilaian terus-menerus terhadap diperbaiki lebih lanjut.
kepatenan traksi
Observasi neurovaskuler Penggunaan metode traksi ini secara ideal
Observasi adanya nyeri harus dimulai dengan melapisi kulit dengan
"Firm Mattres untuk good alignment " selapis semen yang tebal, tintura benzoin,
Perineal care yang benar atau perekat elastik pada kulit di bawah
lutut diberi stockinet tubular yang
Hindari komplikasi tirah baring
digulung.
11
sehingga dapat mempergunakan bantuan RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
gaya gravitasi. Pengembangan dari keluhan utama,
dengan menggunakan pendekatan :
Traksi sembilanpuluh - PQRST
sembilanpuluh – sembilanpuluh Provokatif / Paliatif ( apa
penyebabnya dan apa yang
Terutama berguna untuk merawat anak- membuat keluhan bertambah
anak usia 3 tahun sampai dewasa muda ringan atau bertambah berat ).
( lihat gambar 61-12 ). Pengawasan Quality / Quantity ( bagaimana
frakmen-frakmen pada traksi 90-90-90 ini. rasanya, kelihatannya, dan
Pasien masih mempunyai ruang gerak yang seberapa besar )
cukup di tempat tidur. Region / Radiation ( dimana
Sampai sekarang yang dibicarakan dan apakah menyebar )
secara terperinci adalah metode-metode Severity ( apakah mengganggu
traksi ekstremitas bawah, tetapi semua aktifitas sehari- hari atau
prinsip tersebut juga berlaku untuk seberapa parah pada skala 1-
perawatan fraktura ekstremitas atas. 10 )
Perawatan traksi pada fraktura Timing ( kapan mulainya,
biasanya cukup aman, memberi rasa seberapa sering hal ini di
nyaman dan mobilitas yang cukup di rasakan dan apakah munculnya
tempat tidur, memungkinkan pemeriksaan tiba-tiba atau seketika )
ulang, memberi elevasi yang cukup dan tak
memperbesar resiko infeksi. Tetapi
RIWAYAT KESEHATAN
perawatan traksi pada fraktura sebaiknya
Riwayat sistem
dilakukan dengan hati-hati pada pasien
muskuloskeletal
yang sudah lanjut usia, karena
membutuhkan perawatan di rumah sakit Riwayat di rawat di rumah
secara kontinu dengan kemungkinan sakit
bahaya komplikasi, biaya dan keadaan Riwayat keluarga
yang tidak menyenangkan. Riwayat diet
AKTIFITAS SEHARI-HARI
PENGKAJIAN KLIEN Kondisi / keadaan klien dalam
DENGAN memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
GANGGUAN SISTEM Jenis pekerjaan; Jenis alas
MUSKULOSKELETAL kaki yang di gunakan.
Permasalahan dapat saja di
ketahui setelah klien ganti baju,
menutup resleting, menutup atau
DATA SUBYEKTIF membuka kancing, membuka
keran atau merasakan suhu air di
DATA BIOGRAFI : Umur dan bak mandi, keramas, mencukur,
jenis kelamin dan lain-lain.
12
PENGKAJIAN FISIK KEADAAN hanya edema terutama daerah
LOKAL persendian
- Nyeri tekan (tenderness),
Pengkajian fisik perlu dilakukan krepitasi, catat letak
secara sistematik, dengan pencahayaan kelainannya ( misalnya 1/3
alami ,klien duduk berdiri dan berjalan proksimal / tengah / distal )
(kecuali ada kontra indikasi ) - Tonus otot waktu relaksasi atau
kontraksi ;
Inspeksi, perhatikan : - Benjolan terdapat dipermukaan
- Gaya jalan ( gait, waktu masuk tulang atau melekat pada tulang.
kamar periksa) Apabila ada benjolan, maka
- Postur tubuh : sifat benjolan perlu
Kyphosis yaitu dideskripsikan permukaannya,
perlengkungan abnormal ke konsistensinya dan pergerakan
arah belakang pada tulang terhadap permukaan atau dasar,
belakang bagian torakal. nyeri atau tidak, dan ukurannya.
Scoliosis yaitu deformitas - Periksa juga status
tulang belakang yang neurovaskuler.
melengkung terlalu lateral.
Lordosis yaitu Pergerakan :
perlengkungan abnormal ke - Pada saat menggerakkan
arah depan pada daerah anggota gerak catat adakah
lumbal. keluhan nyeri . Pergerakan yang
Tulang kaki membentuk perlu dilihat adalah gerakan
huruf O yang di sebut genu aktif (apabila klien sendiri
varum, dan perlengkungan disuruh menggerakkan) dan
tulang kaki yang pasif (dilakukan pemeriksa).
membentuk huruf X yang - ROM (Range Of Motion).
di sebut genu valgum. Gerakan sendi dicatat dengan
- Cicatrix (jaringan parut baik ukuran derajad gerakan dari tiap
yang alamiah maupun yang arah pergerakan mulai dari titik
buatan-bekas operasi) o (posisi netral) atau dengan
- Café au lait spot (birth mark) ukuran metrik untuk melihat
- Fistulae adanya gangguan gerak /
- Warna kemerahan / kebiruan kekakuan sendi. Bandingkan
(livide) atau hiperpigmentasi sisi ekstremitas kanan dan kiri.
- Benjol / pembengkakan / - Pada anak, periksalah yang
cekungan tidak sakit dulu, selain untuk
- Posisi serta bentuk ekstremitas mendapatkan kooperasi anak
(deformitas) pada waktu pemeriksaan, juga
untuk mengetahui gerakan
Palpasi : normal klien.
- Pada waktu meraba mulai dari - Apabila ada fraktur tentunya
posisi netral / anatomi. Pada akan terdapat gerakan yang
dasarnya palpasi ini merupakan abnormal di daerah fraktur
pemeriksaan yang memberikan (kecuali pada incomplete
informasi dua arah, baik si fracture).
pemeriksa maupun klien, karena
itu perlu selalu diperhatikan
wajah klien atau menanyakan PEMERIKSAAN PENUNJANG
perasaan klien.
- Perubahan suhu terhadap Roentgenography ( X-Ray dan
sekitarnya serta kelembaban radiography )
kulit
- Apabila ada pembengkakan : Pemeriksaan Arthrogram
Apakah terdapat fluktuasi atau Biasa di lakukan untuk mengetahui
daerah persendian, mendiagnosa
13
trauma pada kapsul di persendian atau mendapatkan gambaran 3 dimensi
ligamen-ligamen untuk hasil lengkap membutuhkan
Anastesi lokal, kemudian dimasukkan 10-30 gambar.
cairan kontras atau udara ke daerah lamanya pemeriksaan ini sekitar 30
yang akan di periksa. menit
14
membuat daerah bekas penusukan latih otot bokong, otot pinggul dan otot
dan mengistirahatkan selama 8-24 jam abdomen untuk kontraksi dan relaksasi
sesudah pemeriksaan untuk memperkuat otot-otot tersebut
pada jari-jari kaki lakukan ekstensi dan
ELEKTROMYOGRAPHY ( EMG ) fleksi, baik ibu jari kaki maupun
di lakukan untuk mengetahui keseluruhan jari.
gangguan pada neuron motorik bawah.
pemeriksaan ini mengukur Harus di sesuaikan dengan program pasien
potensial listrik dari kontraksi otot dan kontraindikasi pada masing-masing
rangka pasien.
tindakan keperwatan yang spesifik
yang perlu di lakukan adalah Nyeri
menjelaskan bahwa penusukan jarum · Tindakan Keperawatan :
pada otot akan mengakibatkan nyeri. · Menganjurkan pasien melakukan
tidak minum obat stimulan atau meditasi
sedative 24 jam sebelum. · Merubah posisi pasien
· Kompres hangat, dingin.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM · Pemijatan.
PENUNJANG LAINNYA · Mengurangi penekanan pada daerah
- Pemeriksaan darah rutin untuk tertentu, dan
mengetahui keadaan umum, infeksi · Support psikososial.
akut / menahun
- Atas hasil pemeriksaan tertentu, Apabila nyeri terjadi di sendi hal-hal yang
kemungkinan diperlukan perlu dikaji adalah :
pemeriksaan : kimia darah, reaksi > Kejadian sebelum terjadinya nyeri.
imunologi, fungsi hati/ginjal, > Derajat nyeri pada saat nyeri
bahkan kalau perlu pemeriksaan pertama timbul.
bone marrow > Penyebaran nyeri yang terjadi.
- Pemeriksaan urine rutin > Lamanya nyeri terjadi.
- Pemeriksaan mikro organisme > Intensitas nyeri, apakah menyertai
kultur & sensitivity test. pergerakan.
> Sumber nyeri.
> Hal-hal yang dapat mengurangi
MASALAH MASALAH YANG UMUM nyeri.
MUNCUL PADA GANGGUAN Intervensi terapi sepeti penggunaaan traksi,
SISTEM MUSKULOSKELETAL gips dapat menyebabkan rasa nyeri
terbakar.
Gangguan dalam melakukan Ambulasi Penanganan nyeri adalah tindakan
Berdampak luas pada aspek prioritas.
psikolosial dan fisik pasien. Spasme Otot.
Pasien dengan gangguan sistem Spasme otot (kram atau kontraksi otot
muskulosketel biasanya perlu di involunter)
istirahatkan (immobilisasi ), Spasme otot dapat disebabkan oleh iskemi
menyebabkan kelemahan otot dan jaringan dan hipoksia.
kekakuan sendi. Merupakan gejala dari gangguan ujung-
ujung saraf.
perawat perlu melakukan ROM untuk Pemijatan, kompres hangat, obat muscle
mengurangi komplikasi. relaxant, dapat membantu.
pada pergelangan kaki lakukan fleksi, Tindakan keperawatan yang dapat
inversi, eversi, rotasi searah jarum jam dilakukan untuk mencegah spasme pada
dan berlawanan dengan arah jarum jam. betis antara lain :
> Rubah posisi kontinu.
pada pinggul lakukan abduksi dan
> Letakkan guling kecil pada bawah
adduksi, fleksi dan ekstensi, dan rotasi
pergelangan kaki dan lutut.
pada lutut lakukan ekstensi
> Berikan ruangan yang cukup hangat.
15
> Hindari pemberian obat sedasi berat Metoda tidak lansung seperti cold pack,
(sedasi berat menurunkan aktifitas kantung yang diisi biang es, kompres es di
pergerakan selama tidur). dahi, atau selimut hipotermi.
> Beri latihan aktif dan pasif sesuai Metoda langsung seperti tepid bath, tepid
program. sponge. Alkohol sponge, kompres air es,
Kontraktur. atau berendam di air es.
Biasanya muncul tendesi untuk tidak Dampak fisiologis dari kompres dingin
menggerakkan ekstremitas yang nyeri. pada tubuh adalah vasokonstriksi dan
penurunan aktifitas metabolik.
INTERVENSI UMUM PADA PASIEN Membantu mengontrol perdarahan dan
DENGAN GANGGUAN SISTEM pembengkakan karena adanya trauma.
MUSKOLETAL. Nyeri dapat berkurang, khususnya nyeri
spasme otot,karena dengan kompres dingin
Istirahat. aktifitas ujung saraf pada otot akan
Istirahat adalah intervensi utama. menurun.
Membantu proses penyembuhan dan Kompres dingin haruslah berhati-hati
meminimalkan inflamasi, pembengkakan, karena dapat menyebabkan jaringan kulit
dan nyeri. nekrosis.
Pemasangan bidai atau gips. Tidak boleh lebih dari 30 menit.
Bidai dapat mencegah sendi mengalami
deformitas dam meminimalkan nyeri Pemijitan.
dengan menurunkan spasme otot. Dapat memanipulasi otot dan kulit menjadi
Immobilisasi dapat berdampak pada tulang, rileks.
sendi, dan otot. Meningkatkan aliran darah dan
memungkinkan spasme otot menurun.
Terapi fisik. Pemijatan memiliki keuntungan mekanis,
Terapi fisik adalah intervensi dasar untuk fisiologis dan psikologis.
pasien dengan masalah muskuloskeletal. Pemijatan terapeutik membutuhkan
Tujuan : perhatian ilmiah dari pemijatan yang
· memberikan dan meningkatkan dilakukan.
pergerakan sendi dan memperkuat
otot. Sebelum pemijatan dilakukan balurkan
· menurunkan dan menghilangkasn tangan dengan minyak untuk mencegah
nyeri dan pembengkakan. iritasi pada kulit pasien.
· mencegah spasme otot. Jenis pemijatan seperti mengurut,
· mencegah komplikasi karena inaktif mengusap, perkusi, memijat dengan
dan gerakan memutar dan menggetarkan.
· mengajarkan self care dan teknik
ambulasi. Pada saat melakukan pemijatan, dilakukan
dengan arah pemijatan ke jantung.
Kompres hangat. Jangan pernah melakukan pemijatan ke
Rendam air hangat, atau kantung karet arah luka karena dapat menyebabkan
hangat, radiasi infra merah, kolam air perdarahan, dan jangan lakukan pemijatan
hangat, dan diatermi. di daerah sendi yang bengkak, karena dapat
Diikuti dengan latihan pergerakan atau memperbesar pembengkakan.
pemijitan.
Dampak fisiologis dari kompres hangat Pemijatan juga dapat membantu pasien
adalah : yang akan melakukan latihan.
· Perlunakan jaringan fibrosa. Sebelum latihan, pemijatan dapat membuat
· Membuat relaks otot dan tubuh. tubuh siap untuk melakukan aktifitas
· Menurunkan atau menghilangkan latihan, sedangkan setelah latihan ,
nyeri, dan pemijatan dapat mengurangi ketegangan
· Meningkatkan suplai darah / otot.
melancarkan aliran darah.
Latihan.
Kompres dingin. Sangat bervariasi.
Latihan aktif, pasif ataupun aktif asistif.
16
Latihan terapeutik mempunyai banyak
keuntungan, antara lain :
· Memberikan atau menjaga
keadekuatan aktifitas sendi.
· Mencegah atrofi otot dan deformitas
lainnya.
· Membangun dan menjaga jumlah
dan kekuatan otot.
· Menjaga dan meningkatkan ROM
sendi.
· Membangun ketahanan, dan
· Menstimulasi sirkulasi darah.
Bentuk latihan meliputi : aktif dan pasif
ROM, napas dalam, angkat beban, push up,
sit up.
ASSISTIVE DEVICES
Crutches
Pasien dilatih terlebih dulu tangan dan
bahunya.
Jelaskan penggunaan di minggu- minggu
pertama akan menyebabkan lecet.
Lecet ini akan berkurang seiring
peningkatan kekuatan otot tangan dan
bahu.
Dua hal penting yang perlu diperhatikan
tentang pengepasan crutch dan
penggunaannya adalah :
> Panjang dari crutch haruslah tepat
dengan tinggi badan pasien.
> Pasien yang menggunakan crutch
potensial akan terjatuh.
Alat-alat lain yang termasuk dalam
assistive devices adalah tongkat, walker,
dan supports.
17
BUKU SUMBER
Hamilton Bailey, 1992, Ilmu Bedah Gawat Darurat, 11 ed., Gajah Mada University Press,
Jogjakarta.
Reksoprojo dkk., 1995, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Bagian Bedah FKUI, Jakarta.
Smeltzer & Bare, 1996, Brunner & Suddarth Textbook of Medical Surgical Nursing, eight
eddition, Lippincott-Raven Publishers, Philadelphia.
Wilson & Price, 1985, Patofisiologi Klinik Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta.
18
BUKU SUMBER
Hamilton Bailey, 1992, Ilmu Bedah Gawat Darurat, 11 ed., Gajah Mada University Press,
Jogjakarta.
Reksoprojo dkk., 1995, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Bagian Bedah FKUI, Jakarta.
Smeltzer & Bare, 1996, Brunner & Suddarth Textbook of Medical Surgical Nursing, eight
eddition, Lippincott-Raven Publishers, Philadelphia.
Wilson & Price, 1985, Patofisiologi Klinik Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta.
19
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL sedangkan makrofrag-makrofag
merupakan phagositik.
Fungsi-fungsi tulang
1. Formasi rangka : tulang- tulang 9. Penyimpanan kalsium : Tulang-tulang
membentuk rangka tubuh yang mengandung 97% kalsium yang
menentukan bentuk dan ukuran tubuh. terdapat ditubuh baik dalam bentuk
Tulang-tulang menyokong struktur- anorganik maupun garam-garam
struktur tubuh yang lain. terutama kasium fosfaT (Bajpai, 1990).
Menurut Himawan (1990), tulang
2. Formasi sendi-sendi : Tulang-tulang tempat menyimpan 99% kalsium tubuh
yang berdekatan membentuk dan 90% fosfat tubuh. Selain itu
persendian atau sendi-sendi yang sejumlah besar fosfor juga disimpan.
bergerak, tidak bergerak atau sedikit Kalsium dilepaskan ke darah bila
bergerak tergantung dari kebutuhan- dibutuhkan.
kebutuhan fungsionil.
10. Fungsi-fungsi khusus
3. Perlekatan otot-otot : Tulang –tulang a. Sinus-sinus paranasalis dapat
menyediakan permukaannya untuk menimbulkan suatu nada
tempat lekat otot-otot, tendo-tendo dan khusus pada suatu suara .
ligamentum-ligamentum. b. Email gigi - geligi dikhususkan
untuk memotong menggit dan
4. Kerja sebagai pengungkit : tulang menggilas makanan. Email
dicadangkan sebagai pengungkit untuk merupakan struktur yang
bermacam-macam aktivitas selama terkuat dari tubuh manusia.
pergerakan. c. Tulang-tulang kecil liang teliga
dalam mengkonduksi
5. Sokongan dan penyebaran berat gelombang suara untuk
badan serta daya tahan untuk pendengaran.
pengaruh tekanan dan pengaruh d. Panggul wanita dikhususkan
mekanis. Tulang-tulang direncanakan untuk memudahkan proses
untuk menyokong berat badan, kelahiran bayi.
memelihara sikap tegak tubuh manusia,
dan juga guna menahan gaya-gaya Rangka manusia mempunyai 2 subdivisi
tarikan dan gaya-gaya tekanan yang utama :
terjadi pada tulang. (1) Rangka pusat yang terdiri dari
tengkorak , kolumna vertebalis,
6. Proteksi : Tulang –tulang membentuk tulang-tulang iga dan os sternum.
rongga-rongga yang mengandung dan
melindungi struktur-struktur yang halus (2) Rangka tambahan yang terdiri dari
seperti otak, medulla spinalis, jantung , tulang-tulang anggota badan.
paru-paru, sebagian besar alat-alat
dalam perut dan panggul.
JENIS-JENIS TULANG (Klasifikasi
7. Haemopoesis : Sumsum tulang tulang-tulang) atas dasar Morfologinya :
merupakan tempat pembentukan sel-sel
darah. 1. Tulang panjang : Merupakan
tulang-tulang utama dari anggota
8. Fungsi-fungsi immunulogis : badan, contoh humerus, femur dan
Limphosit “B” dan makrofag-makrofag lain-lain.
dibentuk dalam sistim
retikuloendotelium sumsum tulang. 2. Tulang pendek : Merupakan
Limphosit B dirubah menjadi sel-sel tulang-tulang yang lebih kecil,
plasma membentuk antibodi-antibodi contoh, ossa karpalia dari tangan
guna keperluan kekebalan kimiawi , dan ossa tarsalia dari kaki.
20
3. Tulang gepeng : Berbentuk 2. Tulang spongisa : (tulang
lempengan-lempengan tulang trabekular).
seperti skapula dan tulang -tulang Terdapat di bagian dalam dari
tengkorak. tulang.
Mempunyai ruangan-ruangan
4. Tulang-tulang yang tak yang diisi oleh sumsum tulang di
beraturan : Tulang-tulang yang tak antara anyaman lempengan-
termasuk dari jenis-jenis yang lempengan atau batang-batang
disebutkan diatas seperti vertebra, jaringan korpus tulang.
tulang panggul dan beberapa Lempengan-lempengan atau
tulang-tulang kepala. batang-batang
21
Lempeng tulang rawan epifisis UNSUR-UNSUR TULANG :
merupakan tempat tulang panjang
bertumbuh menjadi panjang. a. Unsur tetap :
Osteosit
Semua permukaan tulang diliputi oleh Matrix (jaringan interseluler)
jaringan ikat khusus yang disebut yang mengandung mineral
periosteum, kecuali pada bagian yang (calcium phospate,
membentuk sendi dimana tulang hydroxapatite crystal)
terbungkus oleh rawan. Periosteum adalah
membran yang kuat dan kaya akan b. Unsur sementara
vaskularisasi dari jaringan ikat. Periosteum Osteoblas
penting untuk menebalkan tulang dan Osteoklas
menyembuhkan fraktur. Periosteum
mengandung sel-sel yang dapat Selain ini terdapat pula : sumsum tulag
berproliferasi, berperanan dalam proses berisi derivat sel retikuloendotel.
pertumbuhan transversa tulang panjang. Osteosit
Kebanyakan tulang panjang mempunyai Merupakan sel-sel tulang yang matur(
arteri nutrisi. Lokasi dan potensi Smeltzer & Bare,1996). Sel tulang
pembuluh-pembuluh inilah yang menunjukkan gambaran sebagai
menentukan juga keberhasilan proses berikut :
penyembuhan tulang sesudah fraktur. Sel besar bercabang ke berbagai arah
dan banyak cabang bersatu dengan
Histologi lempeng epifisis atau osteosit lain-lain. Badan osteosit
lempeng pertumbuhan penting untuk terletak di dalam lakuna dan cabang-
dipahami khususnya untuk mengenal jenis cabangnya terletak di dalam
cedera pada anak- anak: kanalikulus. Salah satu ciri khas
a. Lapisan sel yang paling atas yang osteosit ialah tidak dapat mengadakan
letaknya dekat epifisis disebut area sel- mitosis.
sel istirahat (the area of resting cell).
b. Lapisan berikutnya adalah daerah Osteoblas
proliferasi. Sel osteogen yang belum
Dalam daerah ini terjadi pembelahan berdiferensiasi sempurna.
aktif sel, dan disinilah mulainya Osteoblas membentuk dan
pertumbuhan tulang panjang. Sel-sel mengadakan kalsifikasi jaringan
ini tertekan masuk ke arah batang interseluler.
tulang, masuk ke daerah hipertrofi. Osteoblas-osteoblas saling
Disini sel-sel tersebut akan berhubungan melalui jembatan-
membengkak dan secara metabolis jembatan interseluler. Pada
tidak aktif lagi.. Sel yang membengkak pembentukan tulang, beberapa
ini lemah. osteoblas akan dikelilingi jaringan
Fraktura epifisis pada anak-anak sering interseluler yang telah dibentuknya
terjadi di daerah ini , dimana tempat sendiri dan mejadi cabang daripada
yang mengalami cedera meluas ke osteosit.
daerah kalsifikasi provisional. Didalam Osteoblas bila memperbanyak diri /
daerah kalsifikasi provosional inilah aktif menghasilkan enzim fosfatase
sel-sel mulai menjadi keras dan alkalik, yang berfungsi mengadakan
menyerupai tulang normal. Kalau kalsifikasi pada matrix.
daerah proliferasi mengalami
kerusakan, maka pertumbuhan Osteoklas
mungkin akan terhenti. Mungkin Sebuah sel raksasa berinti banyak;
pertumbuhan longitudinal ekstremitas suatu fagosit tulang, dijumpai pada
mengalami kelambanan, atau mungkin permukaan tulang yang mengalami
pula terjadi perubahan bentuk secara resorpsi. Perubahan vital pada tulang
bertahap apabila hanya sebagia saja terjadi oleh karena adanya
dari lempeng tulang yang mengalami keseimbangan antara pembentukan
cedera. dan perusakan tulang.
22
Matrix serabut-serabut ini bertanggung jawab
Mengandung gugusan kalsium – untuk daya rigiditas tulang rawan yang
fosfat – karbonat yang memberikan akan sama baiknya dengan kekuatan daya
sifat keras / kukuh daripada tulang. elastisitasnya, kekuatan lentingannya, dan
Gugusan ini diendapkan pada kemampuan untuk menahan tekanan serta
jaringan interseluler akibat pengaruh gaya-gaya potongan.
enzim fosfatase alkalik. Jaringan
interseluler (matrix) yang belum Tulang rawan dapat dibagi berdasarkan
mengandung mineral disebut osteoid. serabut-serabut yg terdapat didalamnya :
23
sitoplasma/sarcoplasma dan inti-inti yang hanya mengandung filamen aktin
lonjong ditengah. Pada akhir bulan kedua dinamakan pita I. Pita-pita gelap, yang
tabung ini mulai mengandung mengandung filamen miosin serta
myofilamen/fibril. Seran lintang mulai ujung-ujung filamen aktin tempat ujung-
jelas pada janin berusia 5 bulan. ujung ini tumpang tindih dengan miosin
dinamakan, pita A.
Anatomi / Histologi
Adanya penonjolan kecil dari sisi
Kira-kira 40% tubuh adalah otot rangka filamen miosin yang dinamakan
dan 5 sampai10% lainnya adalah otot polos jembatan-penyeberang. Mereka
atau otot jantung (Guyton, 1991). Serat otot menonjol dari permukaan sepanjang
ialah sel yang panjang, berinti banyak, filamen miosin kecuali pada bagian
ditutupi oleh sarkolema. Serabut otot tengahnya. Terdapat interaksi antara
rangka memiliki garis tengah antara 10 jembatan-penyebrang dan filamen aktin
sampai 80 mikron(Guyton, yang menyebabkan kontraksi.
1991),sedangkan lebih rinci
(Himawan,1990) menyebutkan bahwa garis Filamen aktin melekat pada garis yang
tengah sel otot pada orang dewasa dinamakan membran Zat atau cakram
20mikron - 100 mikron, pada anak 10 Z, dan filamen meluas pada sisi-sisi
mikron - 20 mikron. membran Z untuk saling bertautan
dengan filamen miosin. Membran Z
Serat ini terdiri dari banyak sub unit yang juga berjalan dari miofibrin ke miofibril,
lebih kecil. Bagian- bagian dari serabut melekatkan miofibril satu sama lainnya
otot itu adalah sebagai berikut : melalui serabut otot.
24
kontraktil akan ATP yang banyak sekali
dibentuk oleh mitokondria.
Retikulum sarkoplasma.
Dalam sarkoplasma juga terdapat
banyak retikulum endoplasma, yang
dalam serabut otot dinamakan retikulum
sarkoplasma. Retikulum ini mempunyai
susunan khusus yang sangat penting
dalam pengawasan kontraksi otot. Jenis
otot yang mempunyai kontraksi lebih
cepat mempunyai retikulum
sarkoplasma yang banyak.
25
MANAGEMEN
PEMASANGAN TRAKSI
Oleh :
26
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTIM
MUSKULOSKELETAL
Oleh :
27