Dosen Pengampu
Aini Hidayati, S.Kep, Ns
Disusun Oleh :
2021
TINJAUAN KASUS
Kasus :
I. Identifikasi
A. Klien
Nama : Ny D
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Umur : 56 Thn
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Prapanca, Gedongkiwo
Tanggal masuk RS : 11 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2021
No. Register : 12345678
Ruang/Kamar : Melati/03
Golongan Darah : AB
Diagnosa Medis : Stroke Iskemik
B. Penanggung Jawab
Nama : Kaesang Ayu
Umur : 50 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Prapanca, Gedongkiwo
Hub. dengan pasien : Saudara Kandung
II. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan utama : Badan sulit digerakkan
a. Saat masuk : nyeri kepala, mual, muntah
RS
b. Saat : kemampuan menelan menurun
Pengkajian
2. Riwayat Keperawatan : Klien mengatakan anggota gerak lemah, tangan
Sekarang dan kaki kanan susah digerakan, klien
mengatakan tidak bisa berjalan sendiri, klien
pakai alat bantu kursi roda dan lien mengatakan
dalam melakukan aktivitas klien di bantu oleh
anak atau cucu.
3. Riwayat Keperawatan : Klien masuk rumah sakit 5 tahun yang lalu
Dahulu dengan keluhan mengalami Strok dan Hipertensi
Keluarga klien mengatakan bahwa Ny.D tidak
pernah mempunyai riwayat penyakit stroke
sebelumnya. Namun keluarga klien mengatakan
bahwa Ny.D memiliki riwayat Hipertensi tapi
tidak dikontrol.
4. Riwayat Keperawatan : DM, Hipertensi
Keluarga
5. Genogram :
X x X
22 2 55 5
22 2 55 5
Data Objektif :
- Anggota gerak kiri klien
lemah
- Tangan dan kaki kanan
klien susah untuk digerakkan
Kekuatan otot
22 2 55 5
22 2 55 5
Data Objektif :
- Klien terlihat lemah
Klien tampak susah dalam
beraktifitas / bergerak dan
harus di bantu oleh orang lain.
- Klien pakai alat bantu
tongkat dan kursi roda
B. Etiologi
1. Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak)
2. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain)
3. Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak)
4. Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke
dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak. Akibatnya adalah penghentian suplai darah
ke otak, yang menyebabkan kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir,
memori , bicara atau sensasi (Smeltzer C. Suzann, 2002)
C. Patofisiologi
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli, perdarahan
dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (Hypoksia karena gangguan paru
dan jantung). Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting trhadap otak.
Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang
stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi.
Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis
diikuti thrombosis dan hypertensi pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat
luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit
cerebrovaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang cerebral. Perubahan
disebabkan oleh anoksia serebral dapat revensibel untuk jangka waktu 4-6 menit.
Perubahan irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebtal dapat terjadi
oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.
D. Clinical patway
E. Manifestasi klinik
Manifestasi klinis pasien stroke beragam tergantung dari daerah yang terkena dan
luasnya kerusakan jaringan serebral. Manifestasi yang umumnya terjadi yaitu kelemahan
alat gerak, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan komunikasi, sakit
kepala, dan gangguan keseimbangan. Tanda dan gejala ini biasanya terjadi secara
mendadak, fokal, dan mengenai satu sisi (LeMone, 2015).
Tanda dan gejala umum mencakup kebas atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki
(terutama pada satu sisi tubuh); kebingungan/konfusi atau perubahan status mental; sulit
berbicara atau memahami pembicaraan; gangguan visual; kehilangan keseimbangn ,
pening, kesulitan berjalan; atau sakit kepala berat secara mendadak (Brunner & Suddarth,
2013).
F. Komplikasi
1. Infeksi thorax
2. Pneumonia
3. Infeksi saluran kemih
4. Konstipasi
5. Depresi
6. Kejang
7. Stroke berulang
8. Decubitus
9. Gagal jantung kongestif
G. Pemeriksaan diagnostic
Menurut Junaidi (2011), dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut :
a. Computed Tomography Scanning (CT scan)
Memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak
yang infark atau iskemia dan posisinya secara pasti. http://repository.unimus.ac.id 17
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Menentukan posisi dan besar/luas terjadinya perdarahan otak. Hasil pemeriksaan
biasanya di dapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik.
c. Electrocardiograph (ECG)
Menunjukkan grafik detak jantung untuk mendeteksi penyakit jantung yang mungkin
mendasari serangan stroke serta tekanan darah tinggi.
d. Electroencephalogram (EEG)
Melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga
menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.
e. Angiogram
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik misalnya perdarahan
arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi vaskuler.
f. Sinar x tengkorak
Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan dari
masa yang meluas, klasifikasi karotis interna terdapat pada trombosis serebral,
klasifikasi parsial dinding aneurisma pada perdarahan subaraknoid.
H. Penatalaksanaan
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), penatalaksanaan stroke dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Phase Akut :
a. Pertahankan fungsi vital seperti : jalan nafas, pernafasan, oksigenisasi dan
sirkulasi.
b. Reperfusi dengan trombolityk atau vasodilation : Nimotop. Pemberian ini
diharapkan mencegah peristiwa trombolitik/emobolik.
c. Pencegahan peningkatan TIK. Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari
flexi dan rotasi kepala yang berlebihan, pemberian dexamethason.
d. Mengurangi edema cerebral dengan diuretik
e. Pasien di tempatkan pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala tempat
tidur agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang
2. Post phase akut
a. Pencegahan spatik paralisis dengan antispasmodic
b. Program fisiotherapi
c. Penanganan masalah psikososia
Daftar Pustaka
Nim, R. (2018). Program studi d iii keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan perintis
padang tahun 2018.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2136/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA%20ST
ROKE.pdf
http://eprints.undip.ac.id/46173/3/Qurrotun_Ayun_MR_22010111120018_Lap_KTI_Bab2.p
df