Berelektron
Banyak
Kelompok : Kelompok 11
Anggota :1. Melisa Putri (20034016)
2. Novia Junita (20034021)
Dosen : Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si
Sub Materi
Teori atom hydrogen tidak dapat memberikan atom yang berelektron banyak
secara lengkap tanpa memasukkan spin electron dan prinsip ekslusi yang berpautan
dengannya. Menurut pandangan Goudsmit dan Uhlenbeck tentang gambaran klasik
dari elektron sebagai bola yang berputar pada sumbunya, putaran ini berkaitan dengan
momentum sudut dan arena electron bermuatan negatif, elektron bermomen magnertik
(μs) yang arahnya berlawanan dengan momentum sudut (Ls). Pengertian spin electron
ini terbukti berhasil untuk menerangkan bukan saja struktur halus dan efek Zeeman
tetapi juga berbagai macam efek atomic lainnya.
A. Spin Elektron
Bilangan kuantum s dipakai untuk memberikan momentum sudut spin electron. Harga s
yang diperbolehkan ialah s = ½. Besar S dari momentum sudut yang disebabkan oleh
spin electron dinyatakan dalam bilangan kuantum spin s dengan rumus
A. Spin Elektron 01
Ada dua nilai yang menyatakan arah rotasi elektron yaitu : Spin “ke atas” dan ”ke 02
bawah”
Kuantisasi ruang spin electron diberikan oleh bilangan kuantum magnetic spin ms . 03
spesifikasi oleh ms = ± ½
04
05
Spin + ½ spin - ½
06
dimana :
ms = + ½ , jika arah spin elektron ke atas (rotasi elektron berlawanan jarum jam)
ms = - ½ , jika arah spin elektron kebawah (rotasi elektron searah jarum jam)
A. Spin Elektron 01
Arah dari setiap Sz ditentukan oleh bilangan kuantum magnetic spin (ms). Elektron inilah 02
yang menyebabkan terjadinya penyimpangan berkas atom yang menyimpang kearah kutub
03
magnetic S, seperti yang diamati oleh Stren-Gerlach. Oleh karena orientasi dari m s hanya dua
04
buah, dapat ditulis persamaan : Komponen S terhadap sumbu-z adalah
2s + 1 = 2
S= 05
Harga-harga ms yang mungkin adalah dari +s
Vector momentum sudut spin S adalah
sampai –s tanpa melalui 0, yaitu 06
ms = ms = -
B. Kopling Spin Orbit 01
Ketika elektron berputar mengelilingi inti, electron mengalami medan magnetik. Dan
02
medan magnetik ini bereaksi terhadap momen magnetik spin elektron sehingga menghasilkan
semacam efek zeeman internal. Sedangkan adanya interaksi antara momen magnetik spin elektron 03
dengan medan magnetik yang dialami elektron ketika elektron mengelilingi inti menghasilkan
04
gejala yang disebut gejala kopling spin-orbit (pengandengan spin orbit).
Nilai kompling spin-orbit didapatkan : (a). Sebuah electron mengelilingi inti atomic, dipandang dari 05
= μb B kerangka acuan inti
Dengan B = medan magnetic (b). Dari kerangka acuan electron, inti itu mengelilingi 06
= Energi magnetik electron. Medan magnetic yang dialami electron berarah ke
atas dari bidang kertas. Interaksi antara momen magnetic
spin elekteron dan medan magnetic ini menghasilkan gejala
kopling spin orbit.
C. Prinsip Eksklusi Pauli 01
Menurut prinsip eksklusi Pauli menyatakan, Dengan menggunakan prinsip eksklusi Pauli dan
bahwa dalam suatu atom yang sama tidak 02
ketentuan harga bilangan kuantum m dan l yang
mungkin ada dua elektron dengan keempat diperbolehkan untuk setiap harga bilangan
bilangan kuantum kuantum n dapat disusun berbagai kombinasi 4 03
(n, l, m, s) yang sama. Orbital yang sama akan bilangan kuantum pada setiap kuantum grup
sebagai berikut
mempunyai bilangan kuantum n, l, m, yang 04
sama, tetapi yang membedakan hanyalah
bilangan kuantum spin (s). Setiap orbital hanya
05
dapat berisi dua elektron dengan spin yang anti
paralel (berlawan arah). Jadi, satu orbital dapat
ditempati maksimum oleh dua elektron, karena 06
jika elektron ketiga dimasukkan maka akan
memiliki spin yang sama dengan salah satu
elektron sebelumnya
D. Konfigurasi Elektron 01
02
Spektrum sinar-x yang malar (kontinu) merupakan hasil dari kebalikan efek
fotolistrik, dengan energi kintenik elektron tertransformasi menjadi foton berenergi hv. 03
Sedangkan spektrum diskritnya terbentuk karena transisi elektronik dalam atom yang
telah diganggu oleh elektron yang datang. 04
energi foton dari sinar-x dalam elektron volt dapat dirumuskan :
05
E(
Pada tahun 1913 dan 1914 fisikawan muda inggris H.G.J.Moseley menegaskan 06
persamaan di atas dengan mengukur K, frekuensi sebagai besar elemen yang diketahui
saat itu menggunakan metode difraksi . Selain mendukung model atom Bohr yang baru
dirumuskan, karya moseley pertama kalinya untuk menyediakan cara untuk menentukan
secara eksperimental nomor atom Z suatu unsur.
01
02
03
TERIMA 04
KASIH 05
06