Anda di halaman 1dari 23

Sanitasi

Lingkungan
di Keluarga
Oleh :
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami Sanitasi Lingkungan (air bersih dan air minum
serta jamban sehat) di keluarga.

• Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1. Menjelaskan sarana air bersih dan air minum.
2. Menjelaskan jamban sehat.
POKOK BAHASAN DAN SUB
POKOK BAHASAN
• Pokok Bahasan 1. Sarana air bersih dan air minum
Sub Pokok Bahasan :
o Pengertian
o Ciri-ciri
o Tujuan
o Manfaat
• Pokok Bahasan 2. Jamban sehat
Sub Pokok Bahasan :
o Pengertian
o Jenis jamban sehat
o Manfaat
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
A. Pengertian
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau


tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan langsung dapat diminum.
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
B. Ciri – Ciri
Air bersih  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 / 1990
• untuk keperluan higiene perorangan
• memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan mikrobiologi

Air minum  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010, Permenkes
Nomor 736 Tahun 2010
• untuk dikonsumsi
• pemeriksaan parameter wajib (fisik, kimia, dan mikrobiologi) secara internal
maupun eksternal secara rutin
• Pemeriksaan parameter tambahan sesuai dengan kondisi wilayah masing-
masing
GAMBARAN KONDISI SAAT INI
KONDISI PELAYANAN UMUM AIR BERSIH DAN SANITASI
Air Minum Sanitasi
Penduduk Indonesia Tahun
2013 67,73
63,48 65,05
55,54
47,79 48,31 46,45 47,71 44,19 57,35 60,91
242 Juta Jiwa 48,56 51,19
55,6

35,05 44,2

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013


Sumber: BPS, 2013

Jumlah penduduk yang perlu ditangani


67,73% menuju
AIR MINUM LAYAK universal access (2019)
60,91%
SANITASI LAYAK Air minum: Sanitasi:
100 Juta 117 Juta
Dari sebanyak 242 juta jiwa penduduk,
Jiwa Jiwa
penyediaan layanan air minum dan Diperlukan penambahan akses air minum untuk 100 juta jiwa
sanitasi di Indonesia pada tahun 2013 baru penduduk dan penambahan akses sanitasi untuk 117 juta jiwa
mencapai 67,73% untuk air minum dan penduduk untuk mencapai layanan 100%.
60,91% untuk sanitasi
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
C. Tujuan
Percepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan air minum
yang layak untuk mencapai Universal Access 2019

Pendekatan : Rencana Pengamanan Air Minum (Water Safety Plan)

4K
Kualitas : harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010
Kuantitas : terpenuhinya kebutuhan air sebanyak 60 liter/ orang/ hari
Kontinuitas : air dapat diakses terus menerus dalam 24 jam
Keterjangkauan : biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air ≤ 4% dari pendapatan
bulanan pelanggan
Rencana Pengamanan Air Minum dalam
MENTERI KESEHATAN

Pengawasan Kualitas Air Minum


Dinas
Pengelola Masyarakat Puskesmas Kesehatan Dinas Kementerian
Air Minum Kabupaten/ Kesehatan Kesehatan
Kota Provinsi

WSP/RPAM

Internal Pembinaan & Kebijakan


Pengaduan Uji Kualitas Air dan NSPK
report Pengawasan

Inspeksi
Sanitasi

B/BTKLPP
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
Indikator Kinerja Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Minum

• Definisi operasional :
Persentase sarana air minum yang diawasi kualitas hasil produksinya secara eksternal oleh
Dinas Kabupaten/Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang dibuktikan dengan
hasil pemeriksaan kualitas air minum untuk parameter fisik, kimia dan mikrobiologi dalam
tahun berjalan.

• Sarana air minum :


1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) / Badan Penyelenggara Air Minum (BPAM) /
Perusahaan swasta bidang air minum yang terdaftar di Persatuan Penyelenggara Air
Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) dan sarana air minum perpipaan bukan PDAM
2. Depot Air Minum (DAM)
3. Sarana air minum komunal bukan jaringan perpipaan : sumur gali, sumur pompa
tangan, sumur bor dengan pompa, mata air, mobil tangki/terminal air, Perlindungan
Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH )
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
Indikator Kinerja Kegiatan
Pengawasan Kualitas Air Minum
• Cara Perhitungan :
Jumlah sarana air minum yang diperiksa parameter
fisik, kimia dan mikrobiologi dalam tahun berjalan x 100% Jumlah
seluruh sarana air minum
• Target :
Tahun Target

2015 30%

2016 35%

2017 40%

2018 45%

2019 50%
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
D. Manfaat
• keperluan rumah tangga  memenuhi persyaratan air
bersih dan air minum
• Industri
• Perdagangan
• Pertanian
• peternakan, dan lain-lain
SARANA AIR BERSIH DAN
AIR MINUM
Penyakit yang ditularkan melalui air, dibagi menjadi 4 kategori :

1. Water borne diseases, adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum
yang mengandung patogen. Contoh : kolera, demam tifoid, hepatitis, disentri, dan
gastroenteritis.
2. Water washed diseases, adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan higiene perorangan, contoh : tifoid, hepatitis, disentri, gastroenteritis,
trachoma, dan scabies
3. Water based diseases, adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang
sebagian siklus hidupnya di air, contoh : schistosomiasis.
4. Water related insect vector diseases, adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor
yang hidupnya tergantung pada air seperti malaria, demam berdarah, filariasis, yellow
fever, dan sebagainya.
Permenkes Nomor 3 Tahun 2014

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


yang selanjutnya disingkat STBM
adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan

Penyelenggaraan STBM bertujuan


untuk mewujudkan perilaku
masyarakat yang higienis dan saniter
secara mandiri dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
Lima Pilar STBM

Stop BABS

Pengelolaan
CTPS
limbah

Pengelolaan
Sampah PAMMRT
JAMBAN SEHAT
A. Pengertian
Jamban sehat merupakan jamban yang memenuhi standar dan
persyaratan kesehatan yaitu :
1. Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung
bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat
pembuangan kotoran manusia.
2. Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan
penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh
keluarga dengan penempatan (di dalam atau di luar rumah)
yang terjangkau oleh penghuni rumah.
JAMBAN SEHAT
B. Jenis Jamban Sehat
Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari :
1. Bangunan atas (dinding dan/atau atap).
Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari
gangguan cuaca dan gangguan lainnya.
2. Bangunan tengah
Terdapat 2 bagian bangunan tengah jamban, yaitu lubang tempat
pembuangan kotoran (tinja dan urin) dan lantai jamban.
3. Bangunan bawah
Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan pengurai
kotoran/tinja yang berfungsi mencegah terjadinya pencemaran atau
kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa penyakit, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
JAMBAN SEHAT
B. Jenis Jamban Sehat
  Jamban Sehat Permanen Jamban Sehat Semi Permanen
Bangunan atas Atap dan dinding merupakan Tanpa atap, atap jerami
  bangunan permanen Tanpa dinding, dinding dari bilik

Bangunan - Lubang leher angsa - Landasan kayu


tengah - Lantai jamban terbuat dari - Landasan semen dengan tutup
bahan kedap air, tidak licin, dan - Landasan bata
mempunyai saluran untuk - Landasan semen dengan
pembuangan air bekas ke Sistem plengsengan
Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Bangunan Tangki septik / septic tank Cubluk


bawah
JAMBAN SEHAT
C. Manfaat
Sanitasi yang baik mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Kesehatan : penurunan angka kejadian diare.
2. Ekonomi : menghindari pengeluaran biaya pengobatan, mencegah
hilangnya waktu produktif akibat sakit.
3. Lingkungan : mencegah masuknya air kotor, tinja, dan sampah ke badan
air atau tanah di sekitar rumah, membuat hidup lebih nyaman karena
lingkungan rumah yang lebih baik.
4. Harga diri : citra baik dan penghargaan untuk wilayah yang
masyarakatnya telah memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kondisi saat ini karena sanitasi yang baik (Bappenas)

• Penghematan • Anak tidak masuk • Insiden diare atau


Rp1.350.000/th sekolah menurun penyakit akibat
untuk biaya dari rata-rata 8 sanitasi menurun
berobat keluarga hari/tahun menjadi hingga 70 %
4-5 hari/tahun

Hemat Kehadiran Diare

• Pendapatan
• Angka Kematian meningkat karena
Bayi menurun jumlah hari
hingga 80 % produktif
meningkat 17 %

Hari
AKB
produktif
JAMBAN SEHAT
Indikator Kinerja Kegiatan Desa/Kelurahan Melaksanakan
STBM
• Definisi Operasional :
Jumlah kumulatif desa/kelurahan yang terverifikasi
melaksanakan STBM
• Desa/Kelurahan memenuhi kriteria :
1. Telah dilakukan pemicuan STBM
2. Telah memiliki natural leader
3. Telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat
JAMBAN SEHAT
Indikator Kinerja Kegiatan Desa/Kelurahan Melaksanakan
STBM
• Pelaporan :
Dilakukan setiap saat /real time melalui website STBM
(www.stbm-indonesia.org)
• Target :
Tahun Target (jumlah desa/kelurahan)

2015 25.000
2016 30.000
2017 35.000
2018 40.000
2019 45.000
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

Terima Kasih
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

Anda mungkin juga menyukai