Anda di halaman 1dari 24

Struktur Makroskopis dan

Mikroskopis Sistem
Reproduksi Pria

Kelompok F6
Susi (102009108)
Ahmad Badawi (102013184)
Adelia Yuantika (102013330)
Rio Yosua Saputra (102014088)
Diah Ayu Lestari (102014106)
Maria Rosario Angelina Mella (102014154)
Nur Ayuni Syahira Bt Rosli (102014238)
Dede Andrianus Njoto Suhardjo (102014249)
Skenario 7
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun
merasa risih karena sudah tumbuh kumis
dan jambang. Ia merasa malu karena
ditertawakan oleh teman-temannya.
Kemudian ia mengadu kepada ibunya, dan
oleh ibunya dikonsultasikan ke dokter
Rumusan Masalah

Laki-laki 8 tahun sudah tumbuh kumis dan jambang

Hipotesis

Tumbuhnya kumis dan jambang sebelum usia pubertas disebabkan


oleh ketidakstabilan hormon
Mind map
makro

Faktor yang Organ


mempengaruhi RM Reproduksi
pubertas Pria

mikro
Genitalia external Genitalia internal

 Urethra  Testis
 Penis  Epididymis
 scrotum  Ductus deferens
 Ductus ejakulatorius

prostat

Gld yang Vesicular seminalis


terkait (2)

Bulbourethrales (2)

Genitalia masculina
Pars pre- Pars Pars Pars
prostatica prostatica membranace spongiosa
a
Collum vu-apex Pada ddng post • Pendek Bulbus
gld. Prostat terdapat : • Ruptur saat urethrales-
• Crista kateter ujung glands
urethralis • Muara gld. penis
• Sinus Bulbourethra  Muara dari
prostaticus lis gld
• Utriculus urethralis
prostaticus littrei

Urethra
Urethra
Penis

 Radiks → bulbus penis


& crus penis
 Corpus → cavernosa
(2) & spongiosus
Penggantung penis
Lig. Suspensorium
penis
Lig. Fundiforme
penis
Vaskularisasi penis
 A. pudenda externa dan
interna
 Cab. Akhir A. pudenda
interna →
 A. bulbi penis
 A. urethralis
 A. profunda penis
 A. dorsalis penis

Persarafan oleh N.
dorsalis penis
Scrotum
Suatu kantong yang berisi :
 Testis
 epididymis
Testis
 Bentuk oval
 Dikelilingi o/ tunika albuginea
 Berlobus-lobus → rete testis
→ duct. Eferent → duct.
Epididymis → duct. deferens

Pembungkus testis
 Tunika albugenia/Tunika vaginalis
- lamina visceralis (bag dalam)
- lamina parietalis (bag luar)
 Fascia spermatica interna
 M. cremaster
 Fascia spermatica externa
 Tunika dartos
 Cutis scroti
Struktur Mikroskopis Genitalia
Maskulina
Tubulus efferen
• Saluran ini sudah berada
di luar testis.

• Lumennya tampak
bergelombang karena
disusun oleh epitel selapis
yang terdiri atas sel torak
dan sel kuboid

• Epitelnya bergelombang
tidak beraturan.
Ductus epididymis

• Lebih besar dari pada duktus


eferens.

• Epitel torak selapis dengan


sel pengganti diantaranya

• disebut juga sel epitel torak


bertingkat.
Ductus deferen
 Epitelnya silindris bertingkat,
mempunyai sterosilia.

 Epitel mukosanya
bergelombang

 lamina propia dibawahnya

 Dibawah lamina propia


terdapat tunika muskularis
Glandula prostat dan glandula
vesiculosa
Gland. Prostat :
• Kelenjar ini mukosanya berlipat-lipat dan diliputi epitel sel selapis
torak atau dapat pula bertingkat.
• Di dalam lamina propria terdapat serat otot polos. Biasanya di
dalam lumen terdapat konkremen yang berwarna merah homogen.

Gland. Vesiculosa :
• Sepintas mirip dengan kelenjar prostat.
• Tunika mukosanya sama dengan kelenjar prostat tetapi di dalam
lamina propria tidak terdapat serat otot polos.
• Dibawah lamina propria juga terdapat lapisan otot polos
Regulasi seks hormon pria
 dimulai di hipotalamus

 disini dihasilkan hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)

 hormone ini akan merangsang hipofisis anterior atau adenohipofisis untuk


menghasilkan pengeluaran hormone gonadotrophin yaitu FSH (Follicle Stimulating
Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon ).

 Hormon LH akan merangsang leydig untuk memperoleh sekresi testosterone


(Suatu hormon seks yang penting untuk perkembangan sperma).

 Hormon FSH berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung


dan merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)

 ABP untuk memacu spermatogonium dalam melakukan spermatogenesis.

 Nantinya hormone testosterone yang dihasilkan sel leydig akan masuk kedalam
tubulus seminiferus dan diikat oleh ABP.
Hormon
1. Hormon Testosteron
Efek testosteron

Sebelum lahir :
 Maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia eksterna
 Memacu penurunan testis ke dalam skrotum

Setelah lahir (prapubertas)


 Setelah lahir testis tidak aktif sampai masa pubertas
 Sekresi LH dan FSH tidak cukup kuat untuk merangsang testis
Masa Pubertas
1. Pada jaringan spesifik seks :
 Memacu pertumbuhan dan pematangan sistem reproduksi
 Untuk spermatogenesis
 Pengaturan saluran reproduksi pada dewasa
 Mengontrol sekresi hormon gonadotropin

2. Pada karakteristik seks sekunder :


 Pertumbuhan rambut berpola pria
 Suara berat karena penebalan pita suara
 Memacu pertumbuhan otot
Pubertas prekoks
Kesimpulan

 Pada skenario ini anak laki-laki tersebut mengalami gejala


pubertas prekoks tidak sejati yang disebabkan oleh neoplasma
kelenjar gonad atau korteks adrenal yang menghasilkan hormon
seks sehingga menyebabkan tumbuhnya jambang dan kumis
sebelum waktu usia pubertasnya.

Anda mungkin juga menyukai