Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR HIV/AIDS

KELOMPOK IV
1. NUR ANISA ISMAIL
2. NUR AYIN
3. RESA REGITA
4. SASMITA BANGGA
5. SHINTA HASAN
6. SITI NURAYIN VIDYANTI MALIKI
7. SITI NURFADHILAH WATY SUKIMAN
JURNAL PERTAMA
Jurnal : PerilakuPencegahanPenularanHIV/AIDS
Penulis : MarlindadanAzinar
Tahun : 2017
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran
perilaku dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada ODHA di Kota
Semarang.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
teknik snowball sampling. Informan penelitian adalah ODHA dengan jumlah 3
orang yang telah memiliki pasangan tetap (suami-istri).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan HIV/AIDS pada informan
sudah baik. Semua informan merasa sangat berisiko tinggi jika terinfeksi HIV/AIDS dan
akan merasa dikucilkan oleh masyarakat jika terinfeksi HIV/AIDS. Hambatan yang
dirasakan terkait ARV adalah rasa lupa mengkonsumsi serta ada efek samping ARV yang
dirasakan. Seluruh informan sudah melakukan pemeriksaan VCT. Apabila ingin
memiliki keturunan, informan mengkonsultasikannya ke dokter. Pemakaian kondom
sudah konsisten pada pasangan ODHA, namun ketika berencana memiliki anak, kondom
akan dilepas.
JURNAL KEDUA
Jurnal : Pengaruh Stadium HIV terhadap Infeksi Oportunistik, Penggunaan Antiretroviral
dan Antibiotik pada Pasien HIV di Rumah Sakit X Kota Malang
Penulis :Asis, dkk
Tahun : 2019
Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh stadium HIV
terhadap profil antiretroviral, jenis infeksi oportinistik yang menyertai, antibiotik yang digunakan
untuk infeksi.
Metode :Penelitianinimenggunakanmetode total sampling dengan mengambil data sekunder atau
rekam medis pada pasien HIV di Rumah Sakit X Malang tahun 2015-2018. Populasi dan sampel
pada penelitian ini menggunakan data rekam medik seluruh pasien HIV di VCT Rumah Sakit X
Malang pada tahun 2015- 2018.
Hasil :Pada penelitian ini didapatkan data rekam medis pasien HIV paling banyak terjadi pada
kelompok umur ≤21 Tahun - ≤30 Tahun, hasil ini sesuai dengan penelitian di Riau yang mengatakan
bahwa kelompok remaja akhir (17-25 tahun) yang paling tinggi risiko terhadap HIV/AIDS. Hal ini
dikarenakan pada masa remaja akhir adalah masa krisis dimana remaja memiliki tingkat pergaulan
cukup tinggi dengan pola pikir yang belum matang sehingga mengakibatkan adanya perilaku seksual
berisiko tinggi.
JURNAL KETIGA
Judul : Analisis Tes HIV dengan Sikap Ibu Hamil dalam Pencegahan Penyakit HIV/AIDS di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Stabat Lama Tahun 2018
Penulis : FitridanAisyah
Tahun : 2018
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tes HIV dengan Sikap ibu hamil
dalam Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
Metode : Metode Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Stabat Lama sebanyak 30 ibu hamil.
Hasil : Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa tes HIV memiliki hubungan dengan
sikap ibu hamil dalam pencegahan penyakit HIV. Hal ini terlihat bahwa dari seluruh
responden diperoleh 2 orang ibu hamil terinfeksi HIV dan dari 2 orang ibu yang terinfeksi
HIV 1 orang ibu hamil memiliki sikap negatif dan 1 orang ibu memiliki sikap yang positif
dalam melakukan pencegahan penyakit HIV. Seharusnya dengan adanya sikap ibu hamil yang
positif maka usaha ibu dalam melakukan pencegahan HIV juga akan positif, seperti halnya
dengan hasil penelitian dimana para ibu hamil sebagian besar memiliki sikap yang positif
dalam pencegahan HIV. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa ibu yang terinfeksi HIV
namun memiliki sikap yang positif.
NEXT..
Hasil ini dikarenakan beberapa alasan dimana ibu hamil yang terinfeksi
sebenarnya sangat antusias sekali dalam melakukan pencegahan HIV dan
mengikuti tes HIV, namun salah satu faktor yang menyebabkan ibu
terinfeksi yaitu faktor suami yang bekerja sebagai supir dan kemungkinan
besar sering melakukan hubungan seks bebas di luar rumah dan
mengakibatkan ibu hamil tertular virus HIV. Selain itu untuk ibu yang
bersikap negatif dan terinfeksi HIV dikarenakan ibu hamil memang
memiliki pekerjaan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) sehingga ibu
malu untuk melakukan pencegahan HIV dan melakukan Tes HIV.
JURNAL KE EMPAT
Jurnal : Peran Keluarga Dalam Pencegahan HIV/ AIDS di Kecamatan
Purwokerto Selatan
Penulis : Sisitiarani, dkk
Tahun : 2018
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keluarga dalam pencegahan HIV/
AIDS. Selama ini salah satu kendala pencegahan penularan HIV dan AIDS justru berasal dari
keluarga
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode phenomenology, yaitu
dengan melihat persepsi tindakan individu.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam kepada informan utama yaitu suami dan istri.
Hasil : Hasil penelitian menggambarkan bahwa informan telah mengetahui informasi tentang HIV/
AIDS, cara penularan, serta pencegahannya. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa pencegahan
HIV belum dilakukan secara maksimal baik oleh suami maupun istri. Hal ini disebabkan istri tidak
memiliki kontrol terhadap suami tentang perilaku seksual. Sosialisasi tentang pencegahan HIV/
AIDS serta upaya pemberdayaan keluarga juga belum optimal dilaksanakan terkait pendidikan
kesehatan dalam mencegah penularan HIV/ AIDS. Tindak lanjut penelitian ini yaitu pentingnya
upaya penyebarluasan informasi tentang HIV/ AIDSkepada keluarga dan masyarakat.
JURNAL KE LIMA
Jurnal : Respon Remaja Lelaki Suka Lelaki (LSL) dengan Status HIV Positif terhadap Pencegahan Penularan
HIV kepada Pasangan
Penulis : Fauziyah, dkk
Tahun: 2018
Tujuan : Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dan bertujuan memahami respon LSL remaja dengan
status HIV positif terhadap pencegahan penularan kepada pasangan.
Metode : Metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. teknik pengambilan sampel dengan cara
purposive dan pengumpulan data menggunakan indepth interview. Informan utama adalah remaja LSL yang
sudah HIV positif 7 orang.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon saat pertama kali mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV
positif menolak terhadap status HIV positif respon nya kagek,terkejut,dan tidak percaya meluapkan perasaan
emosional dalam bentuk stress dan depresi. pengungkapan status kepada pasangan dan orang terdekat belum
semua dilakukan takut terhadap penolakan dari pasangan, Respon terhadap kepatuhan ARV sudah baik. Respon
terhadap pencegahan HIV dengan kondom sebagian kecil masih belum konsisten penggunaan kondom karena
masih sering menggunakan alkohol. Sedangkan respon terhadap perilaku seksual setelah HIV sebagian kecil
belum mampu melakukan pencegahan penularan sesuai standar, sebagian besar masih mengalami Stigma dari
keluarga, dan kekerasan fisik dari masyarakat.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai