Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi dalam

proses belajar
Ips Sd
Agung Febrian Bangun
1193311050
Pengertian Evaluasi

Evaluasi
- menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen.
Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil
pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes maupun non tes.

-Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur
keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini lebih meninjau pengertian evaluasi program
dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.

-Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari
itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat daperlukan untuk membuat alternative-alternative keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan
suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sejauh mana tujuan-tujuan
pengajaran telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Setiap program mempunyai tujuan yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegunaan utama dari evaluasi adalah untuk pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dalam suatu proses belajar mengajar, yang melaksanakan evaluasi adalah guru, yaitu orang yang merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai figur yang selalu berinteraksi dengan murid memerlukan evaluasi
formulir secara teratur agar dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Selain
itu, gurulah yang paling menghayati permasalahan yang dihadapi murid-muridnya sehingga dapat mencari upaya cara
menanganinya.
          Ada tiga istilah yang sering digunakan secara rancu, yaitu berikut ini.
1.Pengukuran
2.Penilaian atau evaluasi
3.Pengambilan keputusan

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalu
evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan
kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
Tujuan dilaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan
pembelajaran dan pencapaian hasil pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya
sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
 Karakteristik
Evaluasi
Pembelajaran IPS
Karekteristik dari pendidikan IPS adalah pada upayanya untuk mengembangkan  kompetensi sebagai
warga Negara yang baik. Warga Negara yang baik berarti yang dapat menjaga keharmonisan hubungan di antara
masyarakat sehingga terjalin persatuan dan keutuhan bangsa. Hal ini dapat dibangun apabila dalam diri setiap
orang terbentuk perasaan yang menghargai terhadap segala perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, etnik,
agama, kelompok, budaya, dan sebagainya. Bersikap terbuka dan senantiasa memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap orang atau kelompok untuk dapat mengembangkan dirinya. Oleh karena itu pendidikan IPS memiliki
tanggung jawab untuk dapat melatih siswa dalam membangun sikap yang demikian.

Dengan demikian Evaluasi Pembelajaran IPS pada setiap jenjang pendidikan memiliki karekteristik tersendiri
yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Organisasi pandidikan IPS pada tingkat sekolah
dasar menggunakan pendekatan secara terpadu atau fusi. Hal ini disesuaikan dengan karekteristik tingkat
perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf  berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada
tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara
tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa.

          Demikian juga bahwa tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial
yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari
lingkungan kehidupan siswa. Dengan demikian seorang guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS
harus dibekali dengan sejumlah pemahaman tentang karekteristik pendidikan IPS yang meliputi pengertian dan
tujuan pendidikan  IPS, landasan filosofis pengembangan kurikulum pendidikan IPS serta disiplin-disiplin ilmu
sosial yang dikembangkan dalam pendidukan IPS.
Hakikat
Evaluasi Hasil
Belajar IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman
siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan
lingkungannya baik fisik maupun sosial.

           Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat (Saidihardjo, 2005: 109).

           Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran  yang diberikan mulai
SD/MI/SDLB/sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung  jawab, serta warga dunia yang
cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
          Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan
mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (BSNP, 2006: 159). Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta
didik memilki kemampuan sebagai berikut:
1)      Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganny.
2)      Memilki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah,
dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3)      Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4)      Memiliki kemampuan berkomunukasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di
tingkat local, nasional, dan global (BSNP, 2006: 159).
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment.
Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasijanadanya suatu perbandingan antara
kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada
objek/program, ada criteria, dan ada interpretasi/judgment.
          
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria
tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan
intruksional yang berisi rumusan kemampuan  dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur
penting sebagai dasar dan acuan penilaian.

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan
guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 3).
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai