Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA

TN. A DENGAN POST OPERASI


LAMINEKTOMIE DI RUANG ICU RSUD
Dr. MOEWARDI SURAKARTA
PRESENTASI KASUS
KEPERAWATAN KRITIS
Anggota Kelompok
Juhi Haula Fadiah Rizqa Anadh Mahendar
Khofifah Dwi Utami Rusmida Nurrohmi
Khrisna Ichsan Alsandi Sayekti Murti Utami
Mahardika Felda Mellianita Septi Anis Kurli
Martina Dwi Kurniasari Septi Widyaningrum
Nida Salsabila Siska Ayu Novita Sari
Novita Ayu Lestari Tri Indah Nur Rohmah
Oktaphiana Saputri Tri Utami
Peni Lestari Widya Candra Prayudanti
Rizky Rian Erdianto Yoseva Putri Wina
Asuhan Keperawatan Pada Tn. A dengan Post Operasi
Laminektomi di Ruang ICU RSUD dr. Moewardi Surakarta
Pengkajian
Pengkajian pada tanggal 30 Maret 2021 jam 14.30 WIB di Ruang ICU RSUD
Dr. Moewardi Di Surakarta Pasien masuk ke ruang ICU dengan diagnosa medis
Post operasi Laminektomie.

A. BIODATA
Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : RT 01 RW 01 Dlanggu Klaten
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. B
Umur : 34 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RT 01 RW 01 Dlanggu Klaten
Hubungan dengan Klien : Istri
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada daerah operasi dan merasa
ngantuk.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien post operasi laminektomi. Dibawa ke RS karena jatuh
dari ketinggian 4 meter saat memperbaiki genteng, mengalami
fraktur lumbal 1, 2, 3
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bila sakit pergi ke pak mantri
atau bu bidan. Belum pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,
DM maupun penyakit menular.
C. PENGKAJIAN POLA
No   Sebelum MRS Saat di RS
1 Nutrisi dan cairan Makan 3x/hari Makan
(nasi, sayur, lauk pauk, 3x/hari (sesuai diet dari
minum ±1000 cc perhari). RS), minum ±
700 cc/24jam, saat ini
sementara puasa
2 Istirahat / tidur Jarang tidur siang (±2 jam), klien tidak bisa tidur
tidur malam ± 7 jam. nyenyak

3 Eliminasi BAB 1x/hari, BAK 4-6 x/hari Terpasang DC urine bag ±


tidak mangalami gangguan 400 cc pasca operasi

4 Personal Hygiene Mandi 2x/hari, sikat gigi Disibin 2xsehari, ganti


2x/hari, keramas pakaian1x/hari, sikat gigi
1-2x/minggu, ganti pakaian (-)
2x/hari.

5 Aktifitas Klien bekerja Bed Rest total


Sebagai sales
D. PENGKAJIAN FOKUS
1. Breathing
Inspeksi : tidak ada pernapasan cuping hidung, bentuk dada
asimetris, irama napas cepat dan teratur
Palpasi : vocal fremitus bergetar
Auskultasi : bunyi napas vesikuler
Perkusi : bunyi redup
2. Blood
Inspeksi : tidak terjadi distensi vena jugularis, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada sianosis, terlihat mengantuk dan cemas
Palpasi : CRT <2 detik
3. Brain
Inspeksi : kesadaran apatis, GCS 14 E4 V5 M4, pupil isokor, reflek
cahaya +/+
4. Bladder
Inspeksi : terpasang DC urin ±500 cc pasca operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Bowel
Inspeksi : tidak terpasang NGT
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising usus (-)
6. Bone
Inspeksi : pergerakan sendi (+), tidak ada fraktur pada Kaki, ada
bekas operasi tulang belakang
Palpasi : akral hangat, turgor kulit <2 detik, kekuatan otot atas 5-
5, bawah 1-1
 
E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : apatis, GCS E4 V5 M4
b. Tanda-Tanda Vital
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Nadi :100x/menit
 Pernafasan : 24x/menit
 Suhu : 37,7oC
 SPO2 : 95%
 EKG : sinus takikardi

2. Kepala
 Bentuk Kepala : simetris, mesochepal
 Kulit Kepala : bersih, tidak ada ketombe
 Rambut : penyebaran merata, tidak alopesia
3. Muka
a. Mata
 Konjungtiva : tidak anemis
 Sclera : tidak ikterik, tidak kemerahan
 Pupil : isokor
 Diameter ki/ka: diameter pupil kanan kiri sama 3 mm
 Reflek Terhadap Cahaya : reflek cahaya +/+
 Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak menggunakan alat
bantu
b. Mulut : bersih, tidak ada sumbatan atau sekret
c. Hidung : bersih, tidak ada sekret
d. Gigi : bersih, tidak ada karies
e. Telinga : bersih, tidak ada cairan atau secret

4. Leher : simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak


terjadi distensi vena jugularis
 
5. Dada(Thorax)
Inspeksi : bentuk dada asimetris
Palpasi : vocal fremitus kurang bergetar
Perkusi : bunyi redup
Auskultasi : bunyi napas vesikuler
6. Abdomen
Inspeksi : tidak terpasang NGT
Auskultasi : bising usus (-)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Genetalia : terpasang DC urin ±500 cc pasca operasi
8. Ekstremitas
a. Atas
 Kekuatan otot kanan dan kiri : 5-5
 Perubahan bentuk tulang : tidak ada
 Perabaan Akral : teraba hangat
 Edema : tidak ada edema
b. Bawah
 Kekuatan otot kanan dan kiri : 1-1
 Perubahan bentuk tulang : tidak ada
 Perabaan Akral : teraba hangat
 Edema : edema pada kaki kanan
9. Pengkajian nyeri
P : luka post operasi laminektomie
Q : nyeri berat
R : nyeri menetap
S : skala nyeri 8
T : terus menerus
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. STATUS CAIRAN
Asuhan Keperawatan
J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi dibuktikan


dengan pasien mengatakan nyeri pada bekas operasi, P : luka
post operasi laminektomie, Q : nyeri berat, R : nyeri menetap, S :
skala nyeri 8, T : terusmenerus. Irama napas cepat dan teratur
(24x/menit), kesadaran apatis, GCS 13 E4 V5 M4, TD:130/80
mmHg, Nadi :100x/menit, Pernafasan: 24x/menit, Suhu: 37,7oC,
SPO2: 95%, pasien lemah.
2. Risiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan hemoglobin
(HGB) 9,16 Normal : 13,5-18,0, Intake: 1250 cc output: 1160 cc,
balance cairan +90 cc, pasien lemah
3. Risiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif (leukosit
(WBC) 11,22 Normal : 3,70-10,1, terdapat luka post operasi di
bagian punggung)
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
Lanjutan Intervensi...
L. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI
M. EVALUASI KEPERAWATAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai