Anda di halaman 1dari 53

TEORI KE LO M P O K 2

PRODUKSI 1. Ar
2. Elsya
iq

3. M. Da
R u na Attala. R
Sabrina
ffa Aditya
N asy w a Diva Putri
4. um
is a C h an dradiningr
5. N
Agatha
6. Thalia
KATA KUNCI

1 2 3
Productivity & Costs Production Function Short Run vs Long Run
Production & Costs

4 5 6
Types of Profit Profit Maximization Firm Entry, Exit and Shut-
down Rule
What is Productivity and Costs?

Produktivitas adalah indikator yang mengukur efisiensi tenaga kerja dalam


memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Biaya adalah indikator yang mengukur unit biaya tenaga kerja untuk
memproduksi setiap unit output dalam perekonomian.
Produktivitas dan biaya mengacu pada kumpulan data ekonomi yang
mengukur tren inflasi di masa depan. Bersama-sama, produktivitas dan
biaya memantau tren inflasi upah, yang biasanya memengaruhi tren inflasi
di area lain.

https://www.investopedia.com/terms/p/productivity-and-costs.asp#:~:text=Productivity%20is%20the%20indicator%20that,output%20in%20the
%20U.S.%20economy
Production Function
(Fungsi Produksi)
Dalam pengertian produksi, ada tiga unsur penting, yaitu :

★ Input (Faktor Produksi) : Input merupakan faktor yang digunakan dalam


proses produksi. Misalnya, Mesin produksi, Bangunan pabrik, Tenaga kerja
★ Output (Hasil Produksi) : Output merupakan produk yang dihasilkan dari
proses produksi. Misalnya : Barang atau Jasa
★ Nilai Tambah : Kegunaan atau manfaat yang melekat pada produk tersebut.

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Pengertian Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah menggambarkan tingkat output


maksimal yang bisa dihasilkan dari penggunaan sejumlah
input tertentu. Dengan bahasa sederhana, didefinisikan
sebagai fungsi yang menjelaskan hubungan antara besaran
output dengan tingkat penggunaan input dalam proses
produksi.

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Ket :

Q : Output Produksi

X1,X2,X3….,Xn : Input yang digunakan dalam


proses produksi

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
The Law of Diminshing Return

The Law of Diminshing Return menyatakan jika satu input tertentu ditambahkan dalam proses
produksi, maka tambahan output-nya akan mengalami peningkatan

Contoh :

● Ketika mesin fotokopi dioperasikan oleh satu orang, bisa menghasilkan 500 lembar hasil
cetakan
● Saat operator ditambah jadi dua orang, mesin mampu menghasilkan 1200 lembar hasil
cetakan
● Jika operator ditambah lagi jadi tiga orang, hasil cetakan yang mampu dicapai sebanyak
1700 lembar

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Total, Marginal, and Average
Product
Total Product
Jumlah total output yang dihasilkan dengan
menggunakan semua faktor produksi selama periode
waktu tertentu.

Marginal Product
Formula yang digunakan untuk menentukan bagaimana
perubahan salah satu faktor produksi mengubah produksi
secara keseluruhan. Faktor yang dimaksud dapat berupa
tenaga kerja, modal, tanah, mesin atau aspek lain yang
secara langsung mempengaruhi produksi barang
dagangan.

https://www.khanacademy.org/economics-finance-domain/microeconomics/firm-economic-profit/introduction-to-production-and-costs/v/total-product-marginal-
product-and-average-product?modal=1
Average Product
Produk total per satuan faktor variabel,
misalnya tenaga kerja.

https://www.khanacademy.org/economics-finance-domain/microeconomics/firm-economic-profit/introduction-to-production-and-costs/v/total-product-marginal-
product-and-average-product?modal=1
Tabel berikut menjelaskan hubungan antara input-total product-marginal product-
average product

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Kurva Fungsi Produksi, Marginal Product dan Average Product

Kurva Total Product


Pada kurva ini menunjukkan,
penambahan operator akan
menambah jumlah total output.
Namun semakin operator ditambah,
semakin sedikit penambahan output
yang dihasilkan. Maka slope yang
terbentuk pada awalnya naik
(membentuk cekung), kemudian pada
titik tertentu akan terus naik tapi
membentuk slope yang lebih landai
(cembung).

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Kurva Marginal & Average Product

Pada kurva ini menunjukkan


bagaimana pengaruh
penambahan operator terhadap
output dimulai dan mencapai
puncak, kemudian mengalami
penurunan (terlihat dari slope
negatif)

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Untuk melihat hubungan pada ketiga kurva tersebut,
ini bentuk yang lebih sederhana :

❖ Pada kurva TP, ketika tambahan input tertentu


membentuk cekungan keatas (titik 0-titik A),
Kurva MP dan AP juga ikut naik
❖ Pada kurva TP, saat pemakaian penambahan input
tertentu membentuk sisi cembung (titik A-titik C),
kurva MP dan AP mulai mengalami penurunan
❖ Bila tambahan input pada kurva TP mulai
menghasilkan perlambatan (titik C), Maka kurva
MP menjadi negatif
❖ Pada titik B terjadi persinggungan antara garis
dengan kurva TP, dititik itu pula terjadi
persinggungan antara kurva MP dan kurva AP

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Fungsi Produksi, Marginal Product, dan Average Product
dalam Persamaan

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Contoh Soal
Produksi Ice Cream per hari

Total Product Marginal Average


PEKERJA
(gallon) Product Product

0 0 0

1 10 10 10 gallon
2 18 8 9 gallon
3 24 6 8 gallon
https://www.khanacademy.org/economics-finance-domain/microeconomics/firm-economic-profit/introduction-to-production-and-costs/v/total-product-
marginal-product-and-average-product?modal=1
kurva

Jika meliha
t total prod
uct sebagai
fungsi tena
ga kerja ata
u output to
30 sebagai fun tal
gsi tenaga k
erja,
kurvanya se
makin lama
semakin
curam & m
TOTAL 20 emberitahu
+6 bahwa
marginal pr
PRODUCT oduct nya a
kan semaki
rendah & m n
endapatkan
+8 hasil
10 marginal ya
ng semakin
berkurang.
+10

1 2 3
PEKERJA
https://www.khanacademy.org/economics-finance-domain/microeconomics/firm-economic-profit/introduction-to-production-and-costs/v/total-product-marginal-
product-and-average-product?modal=1
RETURN TO SCALE DAN PERUBAHAN PADA FUNGSI PRODUKSI

A. Return to Scale
Perubahan pada output produksi, ketika terjadi perubahan pada seluruh input. Ada 3 kondisi, yaitu :

1. Constant return to scale : saat seluruh input mengalami peningkatan. Misalnya ketika semua faktor
produksi (tenaga kerja, modal, dan mesin) mengalami peningkatan sebesar 100%, maka penambahan
output sebesar 100%
2. Increasing return to scale (economies of scale) : apabila proporsi peningkatan pada output melebihi
proporsi peningkatan pada input yang ditambahkan. Misalnya, melalui pengembangan metode produksi
yang lebih modern, peningkatan skala input sebesar 100% mampu menghasilkan output produksi sebesar
200%
3. Decreasing return to scale : saat proporsi peningkatan pada output produksi yang dihasilkan lebih rendah
daripada input. Misalnya, denan peningkatan input sebesar 100% ternyata hanya mampu menghasilkan
peningkatan output sebesar 75%

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
B. Fungsi Produksi Jangka Pendek dan Panjang
Jika dalam fungsi produksi jangka pendek, perubahan input berupa penambahan tenaga kerja, maka
dalam fungsi produksi jangka panjang berupa perbaikan metode kerja atau pemanfaatan mesin
produksi yang lebih modern.

C. Perubahan Teknologi (Technological Change )


Penerapan teknologi, selain berpengaruh pada peningkatan kinerja proses produksi tetapi juga berperan
dalam peningkatan output produksi. Seperti pada kurva berikut.

https://www.ajarekonomi.com/2018/04/perilaku-produsen-fungsi-produksi.html?m=1
Short Run VS Long Run Production and
Costs
SHORT RUN
Short Run Production and Costs
Jangka pendek/ Short run adalah masa dimana salah satu atau lebih dari jumlah
input/sumber daya bersifat tetap (fixed).

Bagi sebagian besar perusahaan, adalah modal, sebut saja pabrik, sifatnya tetap dalam
jangka pendek. Sumber daya lain seperti tenaga kerja, bahan baku dan energi
biasanya dapat disesuaikan jumlahnya dengan mudah dalam jangka pendek.

Keputusan-keputusan dalam jangka pendek biasanya mudah dianulir.

https://staff.blog.ui.ac.id/r.nasrudin/files/2008/07/pertemuan-vi-1.pdf
Fixed, Variable, dan Marginal Cost

Keterangan:

-Total Costs = Fixed Cost + Variable Cost

-Average Fixed Cost = Fixed Cost / Output (Lines of Codes per Month)

-Average Variable Cost = Variabel Cost / Output (Lines of Code per Month)

-Average Total Cost = Total Cost / Output (bisa juga TFC + TVC / Output)

-Marginal Cost (Average) = Selisih Total Cost / Selisih Output Khan Academy
Marginal cost, average variable cost, dan average total cost

Keterangan:

➢ MPL = Selisih Total Output / Selisih Labor Units (Input)


➢ MC = Selisih Total Cost / Selisih Output
➢ AVC = Variabel Cost / Output
➢ AFC = Fixed Cost / Output
➢ Average Total Cost = Total Cost / Output
Khan Academy
Grafik MC, AVC dan ATC

Khan Academy
Marginal Cost dan Marginal Revenue
Marginal Cost atau Biaya Marginal adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk
mampu membuat tiap unit tambahan dari produk usaha yang mampu dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan
Marginal revenue atau pendapatan marjinal adalah peningkatan pendapatan yang merupakan hasil penjualan satu
unit tambahan.

accurate.id

Khan Academy
Apa yang terjadi apabila Marginal Revenue lebih rendah daripada Average
Total Cost?

Khan Academy
Pengaruh Perubahan Biaya Marjinal dan Biaya Rata-Rata terhadap Grafik

Khan Academy
LONG RUN

Jangka panjang/ Long run adalah masa dimana semua jumlah input/sumber daya dapat
disesuaikan, termasuk modal.

Keputusan jangka panjang biasanya sulit dibalik.

Konsekuensinya adalah A sunk cost, yaitu biaya yang muncul dan tidak dapat dikembalikan.

https://staff.blog.ui.ac.id/r.nasrudin/files/2008
/07/pertemuan-vi-1.pdf
Long-run average total cost curve

Khan Academy
Economies and diseconomies of scale

Khan Academy
Minimum Efficient Scale dan Market Concentration

Khan Academy
Types Of Profit
Macam-macam Profit

1 Economic Profit

Accounting
2
Profit
Accounting Profit
Biaya yang perlu diperhatikan:

● Tenaga kerja
● Persediaan yang dibutuhkan
Accounting Profit adalah pendapatan untuk produksi
yang tersisa setelah dikurangi biaya ● Bahan baku
eksplisit/ pengeluaran menjalankan ● Biaya transportasi
bisnis. ● Biaya penjualan dan pemasaran
● Biaya produksi
● Biaya sewa

https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/what-difference-between-economic-profit-and-accounting-profit.asp#:~:text=Accounting
%20profit%20is%20the%20net,as%20raw%20materials%20and%20wages.
Contoh Accounting Profit:

Pendapatan suatu perusahaan : Rp.500.000

Biaya eksplisit :

· Tenaga kerja : Rp.100.000

· Bahan baku : Rp.100.000

· Sewa toko : Rp.200.000

· Transportasi : Rp.50.000

Maka laba perusahaan tersebut adalah Rp.50.000

https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/what-difference-between-economic-profit-and-
accounting-profit.asp#:~:text=Accounting%20profit%20is%20the%20net,as%20raw%20materials
%20and%20wages.
Economic Profit
Economic Profit mirip dengan Accounting Profit karena mengurangi biaya
eksplisit dari pendapatan. Namun Economic Profit juga mencakup
Opportunity Cost, yaitu eksplisit opportunity cost dan implicit opportunity
cost. Economic Profit ditentukan oleh prinsip ekonomi, bukan oleh prinsip
akuntansi.

https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/what-difference-between-economic-profit-and-accounting-
profit.asp#:~:text=Accounting%20profit%20is%20the%20net,as%20raw%20materials%20and%20wages.
Eksplisit Opportunity Cost

sebuah perusahaan menghasilkan $10 per unit dari penjualan kaos


dengan biaya $5 per unit, maka laba kotor per unit untuk kaos
adalah $5. Namun, jika mereka memproduksi celana pendek
perusahaan menghasilkan pendapatan $10 dengan biaya $2.

$5 - $8 = -$3

Dapat disimpulkan perusahaan dapat memperoleh $3 lebih banyak


per unit jika mereka memproduksi celana pendek daripada kaos.

https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/what-difference-between-economic-profit-and-accounting-
profit.asp#:~:text=Accounting%20profit%20is%20the%20net,as%20raw%20materials%20and%20wages.
Implicit Opportunity Cost

Seorang individu memulai bisnis dan mengeluarkan biaya awal sebesar


$100.000. Selama tahun pertama operasi, bisnis memperoleh pendapatan
sebesar $120.000. Ini menghasilkan laba akuntansi sebesar $ 20.000. Namun,
jika individu itu tetap di pekerjaan sebelumnya, dia akan menghasilkan $
45.000. Dalam contoh ini, keuntungan ekonomi individu sama dengan:

$120.000 - $100.000 - $45.000 = -$25.000

-$25.000 dalam economic profit bukan berarti rugi, tetapi menjelaskan bahwa
kita bisa mendapatkan $25.000 lebih banyak dengan melakukan hal lain.

https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/what-difference-between-economic-profit-and-accounting-
Profit Maximination
(Maksimilasi Laba)
Apa yang dimaksud laba maksimum?

Laba maksimum = kondisi laba yang diperoleh perusahaan mencapai tingkat


maksimum (tertinggi).
syarat agar perusahaan mendapatkan laba yaitu bila π benilai positif atau dengan
kata lain TR > TC=Artinya total penerimaan harus lebih besar dari biaya total
produksi.
Bila biaya total produksi lebih besar dari total penerimaan (TR < TC), hal tersebut
justru nilai π. Nilai π negatif menandakan perusahaan menderita kerugian.
Adapun total biaya merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi barang tersebut

Sumber : https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/laba-maksimum/
Apa saja sih input yang
digunakan perusahaan? · terdapat tiga rumus yang kita
dapatkan yaitu

● rumus laba
● rumus total penerimaan
● Penggunaan input tetap oleh perusahaan akan ● rumus total biaya.
menimbulkan biaya tetap (fixed cost), yang disimbolkan Jika rumus total penerimaan &
FC. rumus total biaya disubstitusikan
● Penggunaan input variabel oleh perusahaan akan dalam rumus labaπ =

menimbulkan biaya variabel (variable cost), yang disimbolkan P.Q – (FC + VC)
VC.

· Sehingga total biaya untuk memproduksi barang


dirumuskan dengan: TC = FC + VC
Sumber : https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/laba-maksimum/
Cara Menentukan Penghasilan atau Laba

1. Total Revenue (TR) merupakan keseluruhan penerimaan yang dihitung dari hasil
perkalian antara harga (P) dengan kuantitas output (Q) yang terjual.

2. Average Revenue (AR) adalah penerimaan yang didapatkan dari setiap penjualan satu Sumber :
unit output. Dengan kata lain, AR adalah harga jual per unit output (P). https://www.
ajarekonomi
.com/2018/0
4/konsep-
penerimaan
3. Marginal Revenue (MR) ialah tambahan penerimaan yang diperoleh dari tambahan
-revenue-
penjualan satu unit output.
laba-
profit.html

Sumber : https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-profit.html
Cara Menentukan Penghasilan atau Laba
4. Hubungan antara TR, AR, dan MR untuk menjelaskan hubungan antara TR, AR,
dan MR, kita akan mengambil sebuah contoh sederhana. Misalkan A menjual sebuah
roti tawar dengan kuantitas dan harga seperti tercantum dalam table ini :

Sumber :
https://www.ajarekonomi.c
om/2018/04/konsep-
penerimaan-revenue-laba-
profit.html
Ket:

A. Ketika harga satu kemasan roti tawar ditentukan sebesar Rp 20.000,00 maka
besarnya P sama dengan AR dan MR
B. Kondisi ini merupakan karakterisik dari pasar persaingan sempurna atau
perfectly competitive market
ket:

Π = laba

TR = Total penerimaan

TC = Biaya total produksi

Sumber : https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-profit.html
Konsep Maksimalisasi Profit

Keterangan :

a. Pada table tersebut terlihat bahwa semakin banyak jumlah output terjual, pada awalnya profit
mengalami peningkatan, namun pada titik tertentu, profit tersebut mengalami penurunan.
b. Perhatikan kolom perubahan pada profit (MR-MC), disitu terlihat bagaimana besarnya
perubahan profit yang diperoleh, seiring peningkatan penjualan output.
Sumber : https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-profit.html
Maksimalisasi profit juga bisa dijelaskan melalui kurva dibawah ini :

Sumber :
https://www.ajarekonomi.co
m/2018/04/konsep-
penerimaan-revenue-laba-
profit.html

Keterangan :

a. Ketika MR > MC maka untuk memaksimalkan profit, produsen harus meningkatkan kuantitas
output
b. Saat MR < MC maka untuk memaksimalkan profit, produsen harus mengurangi kuantitas output.
c. Pada titik dimana MR = MC, pada saat itulah level profit maksimal tercapai.
Firm entry, Exit and Shut-
Down Rule
Shutting Down or Exiting Industry Based on Price

Khan Academy
Long-Run Economic Profit for Perfectly Competitive Firms

Khan Academy
Long Run Supply When Industry Costs Aren’t Constants

Khan Academy
Free Response Question (FRQ) on Perfect Competition

Khan Academy
THANK YOUU!

Anda mungkin juga menyukai