Anda di halaman 1dari 31

Kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu

dengan yang lain, saling ketergantungan dan


mempunyai norma yang sama (Stuart&Laraia,
2001).
Angg kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai keadaannya
seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, menarik
(Yalom, 1995 In Stuart&Laraia, 2001).
Tujuan dari kelompok adalah membantu anggota
yang berperilaku destruktif dalam berhubungan
dengan orang lain dan merubah perilaku yang
maladaptive.
Fungsi kelompok akan tercapai jika anggota
kelompok berbagi pengalaman dan saling membantu
satu sama lain. Jika anggota kelompok berbagi
dengan cara mereka menyelesaikan masalah maka
kelompok berfungsi dengan baik.
8 aspek menurut Stuart&Laraia
 Struktur Kelompok
batasan (pemimpin, anggota), komunikasi,
proses pengambilan keputusan dan hubungan
otoritas dalam kelompok.
 Besar Kelompok
Stuart&Laraia,2001: kelp kecil adalah 7-10
org, Lancester,1980:10-12 org
Rawlins, Williams & Beck,1993: 5-10 org
 Lamanya Sesi
Waktu optimal 1 sesi:20-40 menit bg fgs klp
rendah & 60-120 menit bg fgs klp yg tinggi
(Stuart&Laraia, 2001).
 Komunikasi
Salah satu tgs pemimpin klp yg terpenting adalah
mengobservasi dan menganalisis pola komunikasi
dalam kelompok.
Isi:
Komunikasi tiap peserta, setting t4 duduk,
tema, frekuensi komunikasi & orang yang dituju
slm komunikasi, kemampuan anggota kelompok
sebagai pandangan terhadap kelompok,proses
penyelesaian masalah yang terjadi.
 Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan anggota
kelompok dalam mempengaruhi kelompok
 Norma
Norma adalah standar perilaku. Angg kelp yg
tidak mengikuti norma dianggap
pemberontak atau ditolak angg klp lain.
 Kohesiveness
Yaitu kekuatan anggota kelompok bekerja
bersama mencapai tujuan. Hal ini
mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap
betah dalam kelompok.
Stuart&Laraia : task group, supportive group,
brief therapy group, intensive problem-solving
group, medication group, activity therapy dan
peer support group.
Wilson&Kneisl : analytic group psycho therapy,
psycho drama, self help group, remotivation,
reeducation, client government group, terapi
aktivitas kelompok.
Rawlins, Williams&Beck : terapi kelompok,
kelompok terapetik dan terapi aktivitas
kelompok.
1. Terapi aktivitas kelompok stimulasi
kognitif / persepsi
2. Terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori
3. Terapi aktivitas kelompok orientasi
realita
4. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
(TAKS)
Adlh terapi yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulus yang
terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok.
Tujuan umum : Klien mempunyai kemampuan
utk menyelesaikan mslh yg diakibatkan paparan
stimulus yg muncul shg lebih adaptif.
Tujuan khusus :
 Klien dpt mempersepsikan stimulus yg muncul.
 Klien dpt menyelesaikan mslh yg timbul dr stimulus
yg dialami.
Pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Pasien dengan halusinasi
Pasien dengan harga diri rendah
Pasien dengan isolasi sosial
TAK Stimulasi Persepsi Umum:
Sesi I: Menonton TV
Sesi II: Membaca majalah/Koran
Sesi III: Melihat gambar
TAK Stimulasi persepsi harga diri rendah:
Sesi I: Mengidentifikasi aspek positif
Sesi II: Melatih kemampuan dan aspek
positif
TAK Stimulasi persepsi mengontrol
perilaku kekerasan:
 Sesi I: Mengenal perilaku kekerasan
 Sesi II: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik
 Sesi III: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan
interaksi social asertif
 Sesi IV: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan patuh
minum obat
 Sesi V: Mencegah perilaku kekerasan dengan kegiatan
ibadah
TAK Stimulasi persepsi mengontrol halusinasi:
Sesi I: Mengenal halusinasi
Sesi II: Mengontrol halusinasi: menghardik
halusinasi
Sesi III: Mengontrol halusinasi: melakukan kegiatan
Sesi IV: Mengontrol halusinasi: bercakap-cakap
Sesi V: Mengontrol halusinasi: minum obat teratur
Memberikan stimulasi tertentu pada klien,
kemudian diobservasi reaksi sensori klien
berupa ekspresi emosi/perasaan melalui
gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.
Tujuan umum : klien dpt berespon thdp
stimulus yg ditangkap oleh pancaindera.
Tujuan khusus :
 Klien dpt berespon thdp suara yg didengar.
 Klien dpt berespon thdp gambar yg dilihat.
 Klien dpt mengekspresikan perasaan mll gambar.
Indikasi :
Klien isolasi sosial
HDR disertai Kerusakan Komunikasi
Verbal
Biasanya klien yang tidak mau
mengungkapkan komunikasi verbal akan
terangsang sensoris emosi dan perasaannya
melalui aktivitas tertentu.
Sesi I : stimulus suara (musik)
Sesi II : stimulus visual (gambar)
Sesi III : stimulus audio-visual
(menonton TV, film).
 Mengorientasikan klien pada kenyataan: diri sendiri,
orang lain yang ada di sekeliling klien atau orang yang
dekat dengan klien, lingkungan yang pernah mempunyai
hubungan dengan klien dan waktu saat ini dan yang lalu.
 Tujuan Umum :
Klien dpt mengenali orang, waktu dan tempat ssi
dgn kenyataan.
 Tujuan khusus :
 Klien dpt mengenali diri sendiri dan orang lain
disekitarnya dgn tepat.
 Klien dpt mengenali waktu dgn tepat.
 Klien dpt mengenali tempat ia berada dan pernah berada.
Indikasi :
Halusinasi
Kebingungan
Tidak mengenali dirinya
Demensia
Disorientasi orang , tempat dan waktu.
Sesi I : Aktivitas pengenalan orang
Sesi II : Aktivitas pengenalan tempat
Sesi III : Aktivitas pengenalan waktu
 Adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan social.
 Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap
dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan
massa.
 Tujuan : klien dpt meningkatkan hubungan sosial
secara bertahap.
 Indikasi :
 Klien Isos yg mulai mlkkn interaksi interpersonal
 Klien KKV yg tlh berespon ssi stimulus.
Tujuan khusus ssi tahapan dlm TAKS (7 sesi) :
1. Klien mampu menyebutkan jati diri
2. Klien mampu mengenali jati diri anggota kelompok.
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic
percakapan.
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi pada orang lain.
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok.
7. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat
kegiatan TAKS yg telah dilakukan.
KUALIFIKASI TERAPIS:
American Nursing Association (ANA)
menetapkan pada praktik keperawatan
psikiatri, klinikal spesialis dapat berfungsi
sebagai terapis kelompok.
The American Group Psycotherapy Association
(AGPA) sebagai badan akreditasi terapis
kelompok menetapkan anggotanya minimal
berpendidikan master.
Rawlins, Williams & Beck (1993) mengidentifikasi
3 HAL YG PERLU DISIAPKAN TERAPIS:

1. Persiapan teoritis : pendidikan formal,


literature, bacaan dan loka karya.
2. Praktik yang disupervisi pada saat berperan
sebagai pemimpin kelompok.
3. Pengalaman mengikuti terapi kelompok.
1. LEADER
2. CO LEADER
3. OBSERVER
4. FASILITATOR
5. ANGGOTA KELOMPOK (PASIEN):
minimal 5-12 orang
PERSIAPAN
 Identifikasi pasien
 Penetapan jenis TAK
 Persiapan alat dan bahan
 Menentukan tempat dan waktu
ORIENTASI
 Salam
 Memvalidasi perasaan pasien
 Menjelaskan tujuan dan menyepakati aturan main
KERJA
Melakukan kegiatan sesuai yang sudah disepakati.
TERMINASI
Evaluasi perasaan pasien
Memberikan pujian
Memberikan tindak lanjut kegiatan
Menyepakati kegiatan TAK berikutnya
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:
…………………………
1. TOPIK
2. TUJUAN
 Tujuan umum :
 Tujuan khusus :
3. LANDASAN TEORITIS
Memberikan justifikasi bahwa TAK yang diberikan
memang ssi dengan kebutuhan klien.
4. KLIEN
 Karakteristik /kriteria
 Proses seleksi
5. PENGORGANISASIAN
 Waktu
 Tim terapis : leader, coleader,
fasilitator,observer.

6. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapetik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon subyektif & obyektif
b. Rencana tindak lanjut
c. Kontrak yang akan datang
MASUK DALAM KELOMPOK
LAKUKAN ROLE PLAY TAK SESUAI PRE PLANNING

Anda mungkin juga menyukai