Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Pentingnya Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Dalam Kehidupan Sehari-hari di Era Pandemi Covid-19

Di susun oleh :

ALFIAN SALMAN PATTY

SMA NEGERI 15 SERAM BARAT


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan karunianya-Nya
kami bisa berada di dunia ini.dan atas ijin tuhan juga penulis bisa menyelesaikan tugas ini yaitu
karya ilmiah yang berbasis literature dengan judul “Pentingnya Penerapan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) Dalam Kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19”

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
karya ilmiah ini.selanjutnya ucapan terimakasih penulis tuturkan kepada para guru pembimbing
yang telah membimbing kami sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah
wawasan kita tentang “Pentingnya Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam
Kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19”
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

ABSTRAK...................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN .........................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................

BAB II : METODE PENELITIAN..............................................................................................

BAB III: TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................

BAB IV: PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Defenisi PHBS.................................................................................................................
B. Manfaat PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19.........................
C. Indikator PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19........................
D. Cara penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19.............

BAB V : PENUTUP....................................................................................................................

A. KESIMPULAN................................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
ABSTRAK

Berdasarkan Riskesdas tahun 2020 proporsi anggota rumah tangga yang berperilaku benar cuci
tangan dengan benar di Indonesia yaitu 49,8%, prevalensi merokok penduduk umur > 10 tahun
di Indonesia sebanyak 29,3%. Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai tanggal 10
Januari 2021 yaitu 828.026 kasus dengan angka kematian 24.129 dan angka kesembuhan
681.024 orang. Untuk mencegah penularan Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan gambaran
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam mencegah penularan Corona Virus Disease
(Covid-19) di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tinjauan
kepustakaan (literatur review). Pada penelitian tinjauan kepustakaan ini ditelusuri 8 jurnal
nasional baik yang berbahasa Indonesia maupun yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
dengan kriteria metode penelitian bersifat kuantitatif. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
diterapkan pada berbagai lapisan masyarakat seperti masyarakat umum, mahasiswa, dan anak-
anak. Persentase cuci tangan dengan benar di masyarakat pada masa pandemi Covid-19 sudah
mencapai 89%. Persentase mahasiswa yang menerapkan kebersihan diri pada masa pandemi
Covid 19 sebanyak 53,41%. Anak-anak yang sudah membiasakan cuci tangan sebelum makan
dan sudah beraktivitas sudah cukup banyak. Berdasarkan hasil systematic review dapat
dsimpulkan persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masa pandemi Covid-19
di masyarakat yaitu sebanyak 52–77,5%. Persentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
pada masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa yaitu sebanyak 49,2–53,1%. Persentase Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada usia anak yaitu sebanyak 50-86,49%.

Keyword: perilaku hidup bersih dan sehat, covid-19, Indonesia


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat untuk
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar daat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatan. (Maryunani A, 2019).
WHO (World Health Organization) menetapkan kejadian tersebut sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD)/Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) pada tanggal 30 Januari 2020. Kemudian,
WHO (World Health Organization) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal
11 Maret 2020. Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat dan menyebar ke
berbagai negara dalam waktu yang singkat. Sampai tanggal 10 Januari 2021 jumlah kasus
konfirmasi di seluruh dunia adalah 88.120.981 kasus dengan angka kematian 1.914.378
jiwa (1). Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sampai tanggal 10
Januari 2021 yaitu 828.026 kasus dengan angka kematian 24.129 dan angka kesembuhan
681.024 orang. Kasus covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Kementerian
Kesehatan RI melaporkan bahwa jumlah kasus di Indonesia pada tanggal 9 Januari 2021
yaitu 818.386 kasus dengan jumlah kematian 23.947 dan jumlah kesembuhan 673.511
orang .
Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah membuat Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia
dengan mengacu kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan, dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian. Upaya tersebut dilakukan
untuk memberdayakan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif
dalam meningkatkan status kesehatannya (Kemenkes, 2019).

Untuk mencegah penularan Covid-19 salah satunya yaitu dengan mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
dapat mencegah penularan Covid-19 yaitu konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup,
sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, olahraga atau aktivitas fisik, tidak
merokok, dan menjaga kebersihan lingkungan .
Sementara, menurut laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Badan Litbangkes Kemenkes RI) tahun
2017 kecenderungan proporsi angota rumah tangga yang berperilaku benar cuci tangan di
Indonesia yaitu 47%. Artinya, masih kurang dari setengah masyarakat Indonesia belum
menerapkan perilaku cuci tangan dengan benar. Berperilaku benar cuci tangan adalah
apabila cuci tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makan, setiap kali tangan kotor
(memegang uang, binatang, dan berkebun), setelah buang air besar, setelah menceboki
bayi atau anak, dan setelah menggunakan pestisida atau insektisida, sebelum menyusui
bayi, sebelum makan, dan setelah memegang unggas atau binatang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan PHBS?
2. Apa saja manfaat di terapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemi
covid-19?
3. Apa saja indikator PHBS dalan kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana cara penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemi covid-
19?.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu PHBS
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat di terapkannya PHBS dalam kehidupan sehari-
hari di era pandemic covid-19
3. Untuk mengetahui apa saja indicator PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di
era pandemic covid-19
BAB II

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah metode tinjauan
kepustakaan (literatur review). Metode tinjauan kepustakaan (literatur review) adalah metode
penelitian dengan pengumpulan data pustaka atau penelitian yang kemudian dikaji atau ditinjau
secara kritis mengenai pengetahuan, gagasan, dan temuan yang terdapat di dalam data pustaka
atau penelitian yang sudah dikumpulkan.

Penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini berisi uraian secara teratur data
pustaka atau penelitian lain yang diperoleh, kemudian dibahas dan dijelaskan kembali agar dapat
dipahami dengan baik oleh pembaca.
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian mengenai gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan pada
berbagai lapisan masyarakat, salah satunya adalah lapisan masyarakat umum. Pada penelitian
Karuniawati dan Putrianti (2020) tentang penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
untuk mencegah Covid-19 di masyarakat menunjukan hasil 68% responden sudah tidak pernah
melakukan jabat tangan dengan orang lain. Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang sering
menjadi kontak dengan benda asing atau orang lain yang mungkin saja terdapat virus corona.
Tidak berjabat dengan orang lain dan bersentuhan tangan dengan orang lain menjadi alternatif
untuk menghindari penularan virus corona.

Sementara itu pada penelitian Wirawati, Prihati, dan Supriyanti (2020) mengenai analisis
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Baru di Kotawaringin Barat menunjukan hasil
bahwa masyarakat yang selalu menerapkan social distancing dan menghindari kerumunan masih
sedikit yaitu dari 50 orang hanya sebanyak 9 orang (17%).

Pada penelitian Karuniawati dan Putrianti (2020) tentang penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah Covid-19 di masyarakat dijelaskan bahwa 77,5%
responden sudah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pada penelitian
Dewi, Iwa, dan Nggarang (2020) menuliskan bahwa hasil pengkajian dari 50 warga Dusun
Rejeng Desa Bangka Lelak Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur mengenai sikap
terhadap PHBS pada pandemi Covid-19 yaitu warga yang memiliki sikap positif terhadap PHBS
sebanyak 26 orang (52%). Warga yang memiliki perilaku PHBS baik sebanyak 29 orang (58%) .

Kemudian pada penelitian Karuniawati dan Putrianti (2020) 71,8% responden sudah
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Pemenuhan gizi dalam makanan yang
dikonsumsi, dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan tubuh sehingga tidak mudah
diserang penyakit. Artinya, sudah banyak masyarakat yang mengkonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian
Budiningsih, Siregar, dan Ali (2020) yaitu masyarakat yang mengkonsumsi makanan bergizi
selama pandemi sebanyak 86,3%. Kemudian menurut penelitian Wirawati, Prihati, dan
Supriyanti (2020) masyarakat yang selalu mengkonsumsi vitamin sebanyak 7 orang (14%),
masyarakat yang selalu mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi sebanyak 33 orang (66%).

Penelitian Karuniawati dan Putrianti (2020) hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa
42% responden sudah tidak pernah merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko keparahan
penyakit akibat virus corona . Pada penelitian Budiningsih, Siregar, dan Ali (2020) persentase
masyarakat yang tidak merokok saat pandemi yaitu sebanyak 83%.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Definisi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi
hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial. Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok,
keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoadmodjo S, 2018).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan pada berbagai lapisan
masyarakat, salah satunya adalah lapisan masyarakat umum. Pada penelitian Karuniawati
dan Putrianti (2020) tentang penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
mencegah Covid-19 di masyarakat menunjukan hasil 68% responden sudah tidak pernah
melakukan jabat tangan dengan orang lain. Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang
sering menjadi kontak dengan benda asing atau orang lain yang mungkin saja terdapat
virus corona. Tidak berjabat dengan orang lain dan bersentuhan tangan dengan orang lain
menjadi alternatif untuk menghindari penularan virus corona).

B. Manfaat PHBS dalam kehidupan sehari-hari.


Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting
untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu, dengan
menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Dalam
implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti
sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat. Berikut adalah penjelasan
mengenai kebermanfaatan PHBS pada area-area tersebut:
1. Masyarakat
PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta mempraktikkan pola
hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Penerapan PHBS ini diharapkan dapat mencegah, meminimalisir munculnya serta
penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan fasilitas
kesehatan dan mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
2. Keluarga/Rumah tangga
PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu mencegah atau
meminimalisir munculnya permasalahan kesehatan. Manfaat menerapkan dan
mempraktikan PHBS di rumah tangga termasuk di tempat pengasuhan anak lainnya
antara lain, setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota keluarga juga
meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS secara konsisten akan menciptakan
budaya hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Selain itu seluruh anggota keluarga
dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan tercukupi asupan gizi.
3. Lingkungan Sekolah
PHBS merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah untuk mau menerapkan dan mempraktiKkan pola PHBS dalam
rangka menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Manfaat menerapkan
PHBS di sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga
dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar para siswa, guru serta
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut.
4. Tempat Kerja
PHBS adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mampu
mempraktikkan PHBS dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang bersih dan
sehat. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat kerja yaitu,
para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga tidak mudah
sakit, serta meningkatkan citra tempat kerja yang positif, sehingga mendukung
peningkatan semangat dan produktivitas kerja.
C. Indikator PHBS dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat digunakan
sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau memenuhi kriteria
menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut adalah indikator-indikator PHBS:
1. Persalinan di tolong tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yang dimaksud disini adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada kelompok masyarakat yang masih
mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi
(paraji). Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh
dukun bayi (paraji) inipun dikhawatirkan berisiko.

2. Memberi bayi ASI eksklusif


Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan.

3. Menimbang bayi dan anak sampai usia 6 tahun secara rutin setiap bulannya
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan
penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari catatan KMS
dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita tersebut.

4. Menggunakan air bersih.


Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi,
hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

5. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar


Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai
macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan
terbebasas dari kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah
buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi. Pada
situasi berkembangnya virus korona seperti saat ini, cuci tangan menggunakan sabun
dengan air mengalir adalah keharusan. Mencuci tangan harus memperhatikan aturan
dengan membersihkan seluruh bagian dari tangan.

6. Gunakan jamban yang sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti
serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara
yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih yang memadai.

7. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu secara rutin


Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti
bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan
lainnya yang menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap
minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan
fogging di tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.

8. Makan makanan yang sehat dan bergizi


Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat seperti
mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh
serta bermanfaat bagi kesehatan.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis
aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni olahraga
ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-lainnya.

10. Tidak merokok.


Hindari merokok asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Di dalam
satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia
berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO) (Promkes,
2016).
D. Cara Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era pandemic covid-19

CORONA VIRUS disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus corona jenis baru. Pada jenis virus corona sebelumnya, diketahui
penyebaran utamanya adalah dari kontak jarak dekat, orang ke orang melalui jalur
pernafasan dari percikan batuk atau napas (droplets).
Kita tahu bahwa semua orang dari segala usia yang memeungkinkan terinfeksi
virus, tetapi sejauh ini hanya ada beberapa kasus COVID-19 dilaporkan pada anak-anak.
Virus ini bisa berakibat fatal pada kasus-kasus, sejauh ini terutama di kalangan orang tua
dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

1. Jaga Kebersihan

a. Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah, sebelum
makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
b. Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir
tidak tersedia.
c. Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu,
yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan
dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
d. Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak
sehat.
e. Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk
virus.
f. Bersihkan benda, permukaan, dan alat-alat yang sering digunakan, khususnya yang
berada / digunakan secara umum, seperti meja, keyboard computer, pegangan pintu,
dll. Bersihkan dengan cairan disinfektan.
g. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan ingatkan anak
untuk mencuci tangan pakai sabun secara benar. (Gunakan cara mudah mengukur
durasi 20 detik, semisal menyanyi lagu Selamat Ulang Tahun 2x).

2. Kurangi Kontak Langsung (Social Distancing/Physical Distancing)

a. Menyesuaikan atau menunda perjalanan, pertemuan / kegiatan dengan skala besar


(lebih dari 10 orang) dan mempertimbangkan penggunaan media (video conference,
telpon, aplikasi tele conference & media internet lainnya).
b. Berhenti untuk berjabat tangan.
c. Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan. Bila Anda memiliki anggota
keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung – terutama bila
mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi (lanjut usia dan orang dengan penyakit
yang dapat memperber- at, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis
lainnya). Cek berkala tekanan darah dan kadar gula tubuh Anda.
d. Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau
kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan.
e. Beri dukungan pada anggota keluarga (yang tidak tinggal di rumah Anda) ataupun
tetang- ga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon
ataupun WA.
f. Ikuti panduan resmi di wilayah Anda yang bisa saja merubah rutinitas termasuk
kegiatan sekolah atau pekerjaan.
g. Ikuti perkembangan informasi karena situasi dapat berubah dengan cepat sesuai
perkem- bangan penyakit dan penyebarannya.
h. Ingat bahwa bila setiap orang melakukan apa yang harus dilakukan, kita semua dapat
melalui ini semua dan kembali ke kehidupan normal.
i. Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu,
yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan
dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
j. Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak
sehat.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat
dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial. Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal
tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah
serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin
muncul.

B. SARAN
Saran yang diberikan kepada seluruh masyarakat yaitu untuk selalu menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya pada saat
adanya pandemic COVID-19 saja. Masyarakat terus dihimbau untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena
perilaku masyarakat sangat berperan penting dalam penurunan angka penyebaran Covid-
19.
DAFTAR PUSTAKA

WHO. Coronavirus (COVID-19) Dashboard [Internet]. WHO. 2020 [cited 2020 Dec 13].
Available from: https://covid19.who.int/

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat
dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Terkini Perkembangan Novel Coronavirus


(Covid-19). Jakarta; 2020.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Buku Saku Pencegahan Masyarakat Produktif
Dan Aman Covid 19. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat [Internet].
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016 [cited 2021 Jan 10]. Available from:
https://promkes.kemkes.go.id/phbs

Anda mungkin juga menyukai