Anda di halaman 1dari 2

Penyuluhan Pola Hidup Bersih Sehat dalam Upaya Pencegahan Covid19

Dalam masa pandemik seperti ini, dimana kasus setiap harinya bertambah sekitar 2000-
3000 kasus per harinya, tampaknya masih banyak masyarakat yang masih meremehkan atau
kurang mengerti tentang penyakit ini. Hari ini, tanggal 6 september 2020, angka total kasus
sebanyak 191,000 kasus dengan kematiannya sebanyak 7,940 kasus. Sedangkan di
Tangerang sendiri, terdapat 923 kasus terkonfirmasi. Apabila dilihat dari grafik penambahan
kasus per harinya, sampai saat ini bahkan Indonesia belum ada penurunan penambahan
kasus, melainkan sebaliknya. Hal ini menunjukan bahwa upaya masyarakat dan pemerintah
belom optimal dalam mengkontrol penyebaran pandemik ini. Apabila kita melihat sekeliling
kita sehari-hari, masih banyak juga masyarakat yang tidak menggunakan masker dan
beraktivitas di keramaian seperti contohnya di pasar. Maka dari itu, kami memutuskan
untuk memerikan penyuluhan mengenai pentingnya pola hidup bersih sehat dalam upaya
mencegah atau memutus rantai penyebaran Covid19.

Peningkatan kasus Covid19 di Indonesia masih tinggi dan semakin meningkat, menunjukan
bahwa protokol kesehatan yang sudah dibuat belum sepenuhnya diikuti oleh masyarakat.
Masih ada beberapa kelompok masyarakat yang meremehkan Covid oleh karena kurangnya
pengetahuan mengenai penyakit ini sendiri, termasuk tindakan pencegahannya yaitu pola
hidup bersih sehat. Mencuci tangan yang baik dan benar merupakan salah satu contoh yang
paling sederhana namun penting, namun kenyataannya masih ada kelompok masyarakat
yang belum tahu. Kemudian masih ada juga beberapa kelompok masyarakat yang menolak
untuk menggunakan masker. Serta masih banyak yang tidak menjalankan physical
distancing.

upaya yang dipilih adalah dengan metode penyuluhan kepada sekelompok masyarakat
dengan menggunakan bahasa yang sederhana, yang diikuti oleh QnA sehingga masyarakat
juga dapat mengutarakan beerapa pertanyaan. Prioritas masalahnya adalah untuk
mengaplikasikan pola hidup bersih sehat yang perlu ditegaskan dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat, dengan dilakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar
dan diikuti oleh seluruh peserta.

Penyuluhan dilakukan di Puskemes Paninggilan, pada tanggal 19/08/20, pukul 10.00 pagi di
depan masyarakat paninggilan yang sedang berobat dan atau menemani keluarga. Kegiatan
ini berlangsung sekitar 15-20 menit, yang dihadiri oleh kepala puskes, dokter pendamping,
masyarakat, dan peserta PIDI lainnya. Diawali dengan pengantar mengenai apa itu
Coronavirus, penyebab, gejala, faktor resiko dan upaya pencegahan yang dapat kita lakukan,
salah satunya adalah dengan pola hidup bersih sehat. Kapan saja sebaiknya kita mencuci
tangan, berapa lama cuci tangan yang baik dan benar, dan apa bila air dan sabun tidak
tersedia sebaiknya menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 70%.
Kemudian ditekankan jg etika batuk yg baik, yaitu dengan menggunakan siku atau tissue dan
bukan sembarangan.

Pada sesi tanya jawab, peserta tampak tertarik dengan topik yang dibawakan dan ada
sekitar 4 orang yang bertanya. Hal ini menunjukan bahwa peserta tampak menyimak materi
yang dibawakan dan memiliki keinginan untuk mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-
hari. Seorang peserta menanyakan tentang berapa lama Coronavirus bisa bertahan pada
udara maupun benda yang disentuh pasien Covid, dan kami beri pengertian bahwa hal
tersebut sebenarnya tidak begitu penting karena pada akhirnya tidak dapat dikontrol. Yang
dapat dikontrol adalah bagaimana untuk tetap waspada dan tidak lengah ketika keluar
rumah dan tidak membawa virus ini pulang ke rumah dengan mencuci seluruh baju yang
dikenakan dan mandi dari atas sampai bawah begitu sampai rumah sebelum bertemu
dengan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai