Cahyono
pH darah diatur 7,4 untuk
mempertahankan proses homeostasis
(kondisi seimbang yg dinamis)
Parameter BGA :
• pH
• pO 2
• pCO2
• Konsentrasi HCO3-
• base ekses (BE)
• saturasi O2
• Asidosis/alkalosis respiratorik : jika gangguan
asam basa terutama disebabkan oleh komponen
respirasi (pCO 2 )
1. Gelembung udara
Perhatian : pO 2 diudara : 158 mmHg masuk ke dalam
sampel darah. Menyebabkan pO 2 darah akan meningkat
2. Antikoagulant
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah
dalam tabung. Heparin yang berlebihan akan
menurunkan pCO2
3. Metabolisme
Sebagai jaringan hidup, darah membutuhkan O2 dan
menghasilkan CO2. Sebaiknya sampel diperiksa <
20 menit setelah pengambilan.
4. Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan
yang menyebabkan tingginya pO 2 dan pCO2 .
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Lihat keadaan umum pasien dan diagnosis
• Anamnesis adakah kelainan pembekuan darah,
penyakit infeksi yang ditularkan melalui darah
• Pasien dalam keadaan tenang.
Persiapan sampel
• Whole blood dengan antikoagulan heparin,
dosis tidak boleh > 0,5 ml
• Pengiriman ke lab harus segera dan dalam suhu
1 – 5o C
PEMILIHAN ARTERI
NO NORMAL HIPOKSEMIA
5 Apakah pCO 2 atau kadar HCO 3 berlawanan arah dengan pH.
Bila berlawanan terdapat kompensasi (asam-basa
campuran) Contoh :
• jika pH asidosis, CO2 asidosis dan HCO3 alkalosis. CO2
cocok
dengan pH kelainan primernya asidosis respiratorik
HCO3 berlawanan dengan pH ada kompensasi dari
sistem metabolik
6 PaO2 dan 80 – 100 mmHg < 80
Saturasi
O2
Akibat Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Mekanisme :
• Jika ada proton (H+) meningkat, maka bereaksi dgn
ion
bikarbonat & terbentuk asam lemah (asam karbonat)
HCO3- + H+ H2CO3
• Jika ion OH- (OH-) meningkat, maka dilepaskan
proton &
terbentuk basa lemah (ion bikarbonat)
H2CO3 + OH- HCO3- + H2O
Mekanisme :
• Ketika pH menurun (konsentrasi HCO3– dalam plasma menurun)
kecepatan respirasi meningkat (hiperventilasi) pCO2 menurun
pembentukan H2CO3 menurun ratio HCO3– : H2CO3 kembali
normal pH darah kembali 7,4.
• Ketika pH meningkat akan terjadi sebaliknya (hipoventilasi).
Respirasi ???
• Proses pertukaran antara gas O2 (oksigen) dengan
gas CO2 (karbondioksida) antara tubuh dengan
lingkungan
• CO2 merupakan hasil samping proses metabolisme
tubuh
Sistem Respirasi
Transport O2
Oksigen diangkut oleh
darah dalam 2 bentuk :
1. 1,5 % O2 terlarut
didalam plasma
2. 98,5% O2 berikatan
dg Hb dlm bentuk
HbO2
(Oksihemoglobin)
Hemoglobin (Hb) : terdiri dari heme (Fe + cincin forfirin) dan protein
globin (α2β2)
Tiap heme dari Hb mengandung 4 atom Fe & dapat mengikat 4
molekul O2.
Kapasitas Hb normal membawa oksigen = 15 g/dl x 1,36 ml =
Struktur hemoglobin
20 ml
oksigen/100 ml darah
Transport CO2
Pada kondisi normal (istirahat) :
53 ml CO2/100 ml darah
deoxygenated ditransport dlm
darah yaitu dlm bentuk :
1. CO2 terlarut (7%)
2. Senyawa carbamino (23%)
Berikatan dg Hb dlm darah
(Hb-CO2 )
Pd PCO2 tinggi ( kapiler
jaringan) : memacu
pembentukan Hb-CO2
Mekanisme :
1. Penukaran Na+/H+
2. Reabsorbsi ion HCO3- (bicarbonate)
3. Produksi amonia dan sekresi NH4+
Penukaran Na+/H+
Meningkatnya HCO3-
disebabkan a.l. : Kekurangan Cl-, K+ atau masuknya garam
alkali dari makanan, obat untuk asam lambung (NaHCO3),
pemberian cairan infus berlebihan
pH > 7,45 ; HCO3- > 26 mEq/L ; pCO2 > 45 mmHg
Asidosis Metabolik (kehilangan HCO3-, retensi asam)
1. Menghasilkan hormon-hormon
2. Mengatur dan merangsang aktivitas
kelenjar tubuh
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi,
meningkatkan absorbsi
6. Mempengaruhi metabolisme lemak,
protein, karbohidrat, mineral, vitamin dan
air
KELENJAR
ENDOKRIN
Kelenjar yg menghasilkan
hormon :
1. Hipotalamus
2. Pineal
3. Pituitari (hipofisis)
4. Tiroid
5. Paratiroid
6. Timus
7. Adrenal
8. Pankreas
9. Gonads (Ovarium &
Testes)
HORMON
Hormon sebagai pembawa pesan
untuk mengkoordinasikan kegiatan organ
Aktivitas
pertumbuhan
Metabolisme Reproduksi
Fungsi
hormon
Pencernaan Homeostasis
SISTEM KERJA HORMON
• Reseptor hormon
amino, polipeptida
berada di membran
sel perlu
second messenger
MEKANISME KERJA
1. HORMON
Hormon
menembus
steroid STEROID
membran
2. Masuk ke nukleus
3. Berikatan dengan reseptor
4. Melekat pada bagian dari
DNA
5. DNA di transkripsimenjadi
mRNA
6. mRNA akan di
translasi menjadi
protein
MEKANISME KERJA
HORMON
1. Hormon non steroidNONSTEROID
berikatan dengan reseptor
membran sel
2. Meaktifkan enzim efektor,
seperti adenilat siklase
3. Terjadi pembentukan
second messenger
4. Terjadi efek pada sel
KELENJAR ENDOKRIN
KELENJAR
HIPOTALAMUS
Hormon pembebas (releasing
hormone) memacu
kelenjar hipofisis untuk
mensekresi hormonnya
• CRH (corticotropin
releasing
hormone)
• TRH (Thyrotropin releasing
hormone)
• GnRH (Gonadotropin
releasing hormone)
• GHRH atau GRH (Growth
hormone releasing hormone)
KELENJAR
HIPOTALAMUS
Hormon penghambat (inhibiting
hormone) membuat kelenjar
hipofisis berhenti mensekresi
hormonnya
• GHRIH (Growth hormone
release inhibiting hormone)
• SRIH (somatostatin,
somatotropin release
inhibiting hormone)
• PRIH (prolactin release
inhibiting hormone)
• Dopamin menghambat
sintesis dan pelepasan
prolaktin
master of gland (kelenjar pengendali)
menghasilkan bermacam
hormon yang mengatur kelenjar lain
Hormon hipofisis anterior :
• GH (Growth hormone) atau STH
KELENJAR HIPOFISIS
(somatotropik hormone)
mengendalikan pertumbuhan
(mempercepat sintesis protein,
(PITUITARI)
menurunkan penggunaan
karbohidrat, peningkatan mobilisasi
lemak)
– Defisiensi GH kerdil
– Hipersekresi GH gigantisme,
akromegali pertumbuhan tulang
panjang
Hormon hipofisis anterior :
• TSH (thyroid stimulating hormone)
atau tirotropin mengendalikan
kadar hormon tiroksin dan
triiodotironin yang dihasilkan
KELENJAR
oleh kel. Tiroid
– Sekresi diatur oleh TRH
HIPOFISIS
–(PITUITARI)
TRH diatur oleh hormon tiroid
(mekanisme umpan balik)
– Hormon tiroid & laju metabolisme
meningkat TRH diinhibisi
• ACTH (adenocorticotropic
hormone)
menstimulasi sekresi hormon
adenokortikal
Hormon hipofisis anterior :
• Endorfrin menyerupai efek
heroin (analgesik dan merespons
stres atau olah raga)
• MSH (melanocyte stimulating
KELENJAR HIPOFISIS
hormone) menstimulasi
pembentukan pigmen
(PITUITARI)
Hormon hipofisis anterior :
• Gonadotrofin mengatur
fungsi gonad
– FSH (follicle stimulating hormone)
pada perempuan, menstimulasi
KELENJAR HIPOFISIS
pertumbuhan folikel ovarium &
produksi estrogen. Pada laki-laki,
(PITUITARI)
merangsang perkembangan
spermatozoa
– LH (luteinizing hormone) pada
perempuan, menstimulasi
produksi estrogen, progesteron.
Pada laki-laki, menstimulasi
produksi androgen (testosteron)
• PRL (Prolaktin) memicu
sekresi air susu
KELENJAR
HIPOFISIS
(PITUITARI)
Hormon hipofisis posterior :
• ADH (anti deuretik hormone)
atau vasopresin
meningkatkan reabsorbsi air di
ginjal, meningkatkan tekanan
KELENJAR HIPOFISIS
darah (menstimulasi kontriksi
pembuluh darah)
(PITUITARI)
• Oksitoksin berfungsi pada
perempuan, menstimulasi
kontraksi uterus saat
persalinan, menstimulasi
keluarnya ASI
KELENJAR
PINEAL
• Melatonin mengatur siklus
tidur-bangun.
• Keadaan gelap impuls
dikirim ke saraf optik menuju
hipotalamus kel. Pineal
memproduksi melatonin
KELENJAR
•
TIROID
Tiroksin atau Tetraiodotironin
(T4) jumlah besar (90 % )
mengatur katabolisme protein,
lemak dan karbohidrat
• Triiodotironin (T3) Jumlah
kecil mengatur kecepatan
metabolisme, mengatur
produksi panas tubuh,
mempengaruhi perkembangan
susunan saraf pusat,
mempertahankan sekresi • Kalsitonin Menurunkan
saluran cerna, mempengaruhi kadar Ca dalam darah,
kecepatan pernapasan dan mempercepat absorpsi Ca
penggunaan oksigen. oleh tulang
KELENJAR
•
TIROID
TSH menstimulasi sekresi
tiroglobulin (mengandung
tirosin)
• Iodium dari makanan +
tirosin
monoiodotirosin,
diiodotirosin T4 dan T3
KELENJAR
1. Rendahnya kadar T3 dan T4,
TIROID
menstimulasi hipotalamus
menseksresi TRH
2. Hipofisis mensekresi TSH
3. Tiroid Terjadi
pembentukan T3 dan T4
4. Dilepaskan ke darah
5. Kadar meningkat kembali
pembentukan TRH dihambat
(mekanisme umpan balik
negatif)
6. T3 dan T4 berada dalam
keadaan bebas atau terikat
TBG (thyroid binding
globulin)
TEST
fT4 (free thyroxine)
KELENJAR
Mengukur kadar T4 bebas dalam darah
1-5 % dari T4 dalam bentuk fT4
TIROID
fT4 lebih bagus untuk deteksi tiroid dibanding T4 (T4
dipengaruhi kadar TBG & protein)
Kadar fT4 dipengaruhi TSH
Tidak dapat mendeteksi tirotoksikosis T3
Nilai rujukan : 12-24 pmol/L
TIROID
fT3 dan fT4 turun TSH akan meningkat
TSH meningkat (> 5mU/L) pada hipotiroid primer
TSH turun pada hipotiroid karena gangguan pituitari atau
hipotalamus (normal atau < 0,5 mU/L) hipotiroid skunder
TSH test penyaring untuk hipotiroid neonatal
Lebih bagus di banding fT4
Bila fT4 meningkat 2x lipat TSH turun 100x TSH lebih
sensitif pada hipertiroid
Pada Tirotoksitosis : fT3 meningkat, sedang fT4 normal
TEST
KELENJAR
TRH (Thyrotropin Release Hormone)
Membedakan hipotiroid pada pituitari atau hipotalamus
TIROID
Keadaan normal : Kenaikan TRH TSH akan naik
Hipotiroid skunder (pituitari) : TRH naik TSH tidak naik
Hipotiroid tersier (hipotalamus) : TRH kenaikan TSH yang
lambat
KELENJAR PANKREAS
•
KELENJAR
Timosin mengendalikan
TIMUS
perkembangan sistem imun
dependen timus dengan
menstimulasi diferensiasi dan
proliferasi sel limfosit T
KELENJAR
Testis
• Testosteron GONAD
Mempengaruhi pematangan
sperma (spermatogenesis),
Mempengaruhi pembentukan
tanda – tanda kelamin
sekunder pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut,
bulu dada, jakun, dan
membesarnya suara
KELENJAR
Ovarium
GONAD
• Estrogen mempengaruhi
pertumbuhan kelamin
sekunder wanita, misal
perkembangan pinggul,
payudara, kulit menjadi halus
• Progesteron mempersiapkan
lapisan rahim untuk
penanaman sel telur yang telah
dibuahi, mempersiapkan
kelenjar susu untuk
menghasilkan susu
• Siklus menstruasi dipengaruhi
oleh hormon
KELENJAR
Siklus mentruasi
GONAD
• Masa menstruasi (selama 2-8
hari) endometrium dilepaskan
perdarahan (kadar hormon
paling rendah)
• Masa proliferasi (berhentinya
menstruasi sampai hari ke-14)
terjadi pertumbuhan untuk
perlekatan janin. endometrium
tumbuh kembali. hari ke-
12 sampai 14 terjadi
pelepasan sel telur (ovulasi)
• Masa sekresi, masa sesudah
terjadi ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan
& mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat
kondisi rahim siap
untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim)
TERIMA
KASIH
Selamat
Belajar
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PENYAKIT JANTUNG
Etiologi : multifaktor
a. Genetik (kromosom abnormal)
b. Infeksi virus Rubella
c. Alkohol
d. Obat-obatan
e. Radiasi
Lanjutan Congenital heart failure
Gejala Klinis :
a. Cyanosis
b. Pulmonary hipertension (hipertensi di arteri
paru2)
c. Clubbing finger (kelainan kuku/ berbentuk
bulat)
d. Gangguan pertumbuhan
Congestive heart failure
Etiologi :
a. Coronary artery disease (jantung koroner/kerusakan
pada pembuluh darah utama jantung)
b. Cardiomyopathy (otot jantung melemah)
c. Myocarditis (peradangan pada lapisan tengah dinding
jantung)
d. Cardiac arithmia (gangguan irama jantung)
Lanjutan Congestive heart failure
Gejala Klinis:
⚫ Dyspneu (sesak napas/ napas pendek)
⚫ Edema
⚫ Batuk
⚫ Angina (nyeri dada akibat kurangnya aliran ke
jantung)
⚫ Fatique
⚫ Exercise intolerance (penurunan fisik)
Acute Coronary syndrome
Faktor Resiko :
⚫ Usia > 40 th
⚫ Jenis kelamin : laki-laki > wanita
⚫ Riwayat keluarga
⚫ Hyperlipidemia
⚫ Merokok
⚫ Hipertensi
⚫ Gaya hidup
⚫ DM
Hypertensive heart disease
Gejala klinis :
⚫ Nyeri sendi
⚫ Demam
⚫ Tachycardia (detak jantung cepat)
⚫ Chest pain (nyeri dada)
⚫ Dyspneu
⚫ Cough (batuk) (dorongan kuat melepaskan udara)
Pemeriksaan Laboratorium
Enzim
1. AST / SGOT
2. LDH (Lactat Dehidrogenase)
3. CK (Creatine kinase)
(1) AST (Aspartat aminotransferase)
• Disebut juga: GOT (glutamat oksaloasetat
transaminase )
• Mengkatalisis pemindahan gugus amino dr aspartat ke
ketoglutarat
AST
• Anemia • MI • Kebanyakan
megaloblastik • Infarkt paru dari penyakit
• Karsinoma • Kondisi hati
tersebar, hemolitik • Sindrom
khususnya • Leukemia nefrotik
metastase ke • Hipotiroidism
hati • Mononukleosis
infeksiosa e
• Renjatan &
• Delirium • kholangitis
hipoksia
• Hepatitis tremeus
• Distrofia otot
• Infark
ginjal
(3) CPK (Creatine phosphokinase)
• Nama lain : CK (Creatine kinase)
• Mengkatalis reaksi :
• Berperan produksi energi dlm sel otot bergaris, jantung & jaringan otak.
Meningkat pd kerusakan sel
B. Cardiac Protein
1. Myoglobin
2. Troponin
(1) MYOGLOBIN
PENYAKIT
JANTUNG
(2) FIBRINOGEN
Protein larut yg diproduksi di liver
PENANDAINFLAMASI
koagulasi
Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan
& KOAGULASI
kadar fibrinogen berkorelasi dg resiko penyakit
jantung 16 tahun kemudian.
PENYAKIT
JANTUNG
(3) D-DIMER
mrp produk akhir lepasnya trombus dari plak pada
acute coronary syndrome.
PENANDAINFLAMASI
Dapat digunakan sebagai deteksi awal, karena
mendahului kerusakan sel myokard
& KOAGULASI
Meningkatnya kadar D-Dimer mampu sbg prediktor
resiko penyakit jantung pada masa yang akan datang
PENYAKIT
JANTUNG
BNP (Brain Type atau B-Natriuretic Peptide)
⚫ mrp hormon peptida yang disekresi dari
ventrikel jantung
PETANDA/ MARKER
⚫ merangsang glomerulus mengekskresi natrium
CONGESTIVE
melalui urine dan meningkatkan aliran urine
tanpa mempengaruhi GFR, tekanan darah dan
HEART
renal blood flow
⚫ Kadar meningkat pada gagal jantung
FAILURE
⚫ Akibat penyakit jantung perlu monitor efek pada organ
lain: paru, liver, dan ginjal
Yang harus dimonitor :
MONITORING
⚫ Blood Gas analisismenentukan kadar pH,pCO2,O2, utk
menentukan Asidosis respiratoris (krn pasien jantung
PEMERIKSAAN
umumnya sesak)
⚫ AST dan ALT (liver Enzime) umumnya meningkat
LAB- PADA
⚫ Lipid Profile kol-HDL, kol-LDL, Trigliserida resiko
aterosklerosis
PENYAKIT
⚫ Elektrolit (Na, K, Cl) monitor Terjadinya diuretik
pada pasien gagal jantung yg umumnya tjd edema
JANTUNG
TERIMA KASIH