Anda di halaman 1dari 15

TOLERANSI IMUNOLOGIK

WINDA ERMALASARI
1913353052

UNIVERSITA PERINTIS
INDONESIA
TOLERANSI IMUNOLOGIK

 Definisi
 Tolernasi merupakan tidak adanya tidak adanya respons sel limfoid yang aktif
terhadap antigen tertentu atau keadaan dimana sistem imun tidak responsif
yang ditandai oleh kegagalan untuk membentuk antibodi setelah terpejan
antigen
 Sistem imun normal dapat membedakan atigen self ( berasar dari dalam tubuh
sendiri ) dan non self (berasal dari luar tubuh / benda asing ) dengan adanya
toleransi imunologi
 Self toleransi adalah keadaan tubuh yang menerima epitop (sebagian dari
antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi) sendiri
sebagai antigen sendiri (antigen self atau autoantigen)
 Self toleransi disebabkan oleh inaktivasi limfosit sel reaktif yang diinduksi
antigen sendiri , mekanisme induksi tersebut disebut dengan clonal delection.
Perifer
Diinduksi oleh pengenalan self
antigen oleh limfosit mature
diorgan limfoid perifer
Self toleransi
Sentral
Diinduksi oleh pengenalan self
antigen oleh limfosit immature/
belum matang (dalam
perkembangan )
Faktor terjadinya toleransi

 Keadaan fisik antigen


 Larut atau berupa partikel
 Rute administrasi
 Kompetensi imun
Mekanisme utama toleransi
1. delesi : kematian sel akibat apoptosis
 Apoptosis :
 Kematian sel terprogram
 Proses normal untuk menyingkirkan sel-sel rusak
 Proses kematian sel dengan ciri-ciri penggumpalan DNA
2. Anergi : inaktivasi fungsi tanpa kematian sel
3. penekanan aktivasi limfosit dan fungsi efektor oleh limfosit
regulator
 Toleransi sentral biasanya akibat delesi
 Toleransi perifer akibat delesi, anergi dan penekanan aktivasi
limfosit / fungsi efektor
Sistem imun pada dasarnya dipegang oleh
dua sel utama

 sel limfosit B (berperan dalam respons humoral)


 sel limfosit T (berperan dalam respons seluler). Ketidak
mampuan kedua sel tersebut dalam memberikan respons
terhadap antigen spesifiknya dikenal dengan istilah
anergy. Lymphocyte anergy adalah kegagalan dari klona
sel B ataupun sel T untuk bereaksi terhadap antigen dan
menjadi representasi terhadap mekanisme untuk
mempertahankan toleransi imunologi tubuh sendiri
 Proses induksi toleransi (induced tolerance) ini
kemudian dijelaskan dalam dua tipe
 toleransi sentral (central tolerance) : Toleransi sentral
dijelaskan sebagai toleransi yang timbul selama
perkembangan dari sel limfosit
 dan toleransi peripheral (peripheral tolerance) : toleransi
peripheral dijelaskan sebagai toleransi yang timbul
setelah sel limfosit meninggalkan organ perkembangan
primer.
 Sel B dapat menjadi toleransi terhadap suatu antigen melalui
empat tahapan peristiwa yaitu
 clonal abortion
 clonal exnaustion
 functional deletion
 tahap terakhir adalah AFC blockade
 Alur toleransi pada sel T secara umum Terdapat tiga
tahapan yaitu
 clonal abortion
 functional deletion
 suppression sel T
TOLERANSI LIMFOSIT T PERIFER

“ Toleransi perifer dipicu ketika sel T matur mengenali antigen diri


di jaringan perifer, menimbulkan inaktivasi fungsional (anergi) atau
kematian sel tersebut, atau pada waktu limfosit reaktif terhadap
antigen diri ditekan oleh sel T regulator “
TOLERANSI LIMFOSIT B PERIFER

• Limfosit B matur yang bertemu dengan antigen diri di


jaringan limfoid perifer akan menjadi tidak mampu
untuk merespons antigen tersebut.
• Hipotesis : apabila sel B mengenali antigen namun tidak
mendapat pertolongan sel T (karena sel T helper telah
dieliminasi atau bersifat toleran), sel B tersebut akan
menjadi anergi karena adanya hambatan persinyalan dari
reseptor antigen.
TOLERANSI PERIFER PADA LIMFOSIT
B

Sel B matur yang mengenali autoantigen tanpa


pertolongan sel T akan diinaktivasi secara fungsional dan
menjadi tidak mampu menanggapi antigen tersebut
(anergi). atau akan mati karena apoptosis (delesi), atau
aktivasinya ditekan oleh pengikatan terhadap reseptor
penghambat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai