Anda di halaman 1dari 13

Mengembangkan Helping

Relationship
Oleh :
Enny Puspita, S.ST.,Ns.,M.Kes.
Hubungan perawat-klien tidak sekedar hubungan
mutualis.
Travelbee (1971) mengatakan hubungan ini sbg “a
human to human relationship”.
Perawat menggunakan ketrampilan komunikasi
interpersonalnya utk mengembangkan hub dg klien yg
akan menghasilkan pemahaman ttg klien sbg manusia
yg utuh.
Hub perawat-klien bersifat terapeutik...dapat
meningkatkan iklim psikologis yg kondusif dan
memfasilitasi perubahan dan perkembangan positif
pd diri klien.
Hub P-K dfokuskan pd tujuan utama utk membantu
memenuhi kebutuhan klien.
Peran utama perawat adl meyakinkan bahwa kebut
fisiologi pasien benar-benar terpenuhi.
Ex. Perawat mengatur posisi pasien agar dpt bernafas
dg normal dan tidur dg nyaman tanpa gangguan.
Carl Rogers berpendapat bahwa komunikasi
terapeutik bukan ttg apa yg dilakukan seseorang, tapi
bgmn seseorang itu melakukan komunikasi dg orang
lain.
Carl Rogers : 3 faktor dasar dlm mengembangkan hub
yg saling membantu (helping relationship), yaitu :
1. Pembantu harus benar-benar ikhlas dan memahami
ttg dirinya.
2. Pembantu harus menunjukkan rasa empati.
3. Individu yg dibantu harus merasa bebas utk
mengeluarkan segala sesuatu ttg dirinya dlm menjalin
hub.
3 hal mendasar dalam mengembangkan helping
relationship, yaitu :
Genuineness (keikhlasan)
Emphaty
Warmth (kehangatan)
1. Genuineness
Utk membantu klien, perawat hrs menyadari ttg nilai,
sikap dan perasaan yg dimiliki klien.
Perawat yg mampu menunjukkan rasa ikhlasnya
mempunyai kesadaran mengenai sikap yg dipunyai klien
shg mampu belajar utk mengkomunikasikannya scr tepat.
Perawat tidak akan menolak segala bentuk perasaan
negatif yg dimiliki klien, bahkan ia akan berusaha
berinteraksi dg klien....shg perawat akan mampu
mengeluarkan segala perasaan yg dimiliki dg cara yg tepat,
bukan dg cara menyalahkan atau menghukum klien.
2. Emphaty
Empati merupakan perasaan “pemahaman” dan
“penerimaan” perawat thd perasaan yg dialami klien,
dan kemampuan merasakan “dunia pribadi klien”
Empati merupaka sesuatu yg jujur, sensitif, dan tdk
dibuat-buat (obyektif) yg didasarkan atas apa yg
dialami orang lain.
Empati cenderung bergantung pd pengalaman
diantara org yg terlibat dlm komunikasi.
Perawat akan lebih mudah mengatasi nyeri klien, jika
perawat mempunyai pengalaman yg sama ttg nyeri.
Empati bisa dikatakan sebagai kunci sukses dlm
berkomunikasi dan ikut memberikan dukungan ttg
apa yg sedang dirasakan klien.
Sebagai perawat empatik, perawat hrs berusaha keras
utk mengetahui scr pasti apa yg sdg dipikirkan dan
dialami klien.
Perawat yg berempati dg orang lain dpt
menghindarkan dari penilaian berdasarkan kata hati
(impulsive judgment) ttg seseorang, dan pada
umumnya dg empati akan menjadi lebih sensitif dan
ikhlas.
3. Warmth
Helping relationship dilakukan utk memberikan
kesempatan klien mengeluarkan “uneg-uneg”
(perasaan dan nilai-nilai) scr bebas.
Dg kehangatan, perawat akan mendorong klien utk
mengekspresikan ide-ide dan menuangkannya dlm
btk perbuatan tanpa rasa takut dimaki.
Suasana yg hangat, permisif, dan tanpa adanya
ancaman menunjukkan adanya rasa penerimaan
perawat thd klien.
Dengan warmth :
Klien dpt mengekspreaikan perasaan scr lebih bebas
dan mendalam
Akan membuat perawat mempunyai kesempatan
lebih luas utk mengetahui kebutuhan klien
Kehangatan jg dpt dikomunikasikan scr
nonverbal...penampilan yg tenang, suara yg
meyakinkan, pegangan tangan yg lembut
(menunjukkan rasa belas kasihan/ kasih sayang
perawat kpd klien).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai