Anda di halaman 1dari 27

Askep broncomalasia

Ns. Asri kusyani, M.Kep


Defenisi Bronkhomalasia Pada
Anak ◦
• Bronkhomalasia adalah masalah bawaan
yang timbul dari dukungan tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil
(di bawah trakea, atau tengorokkan).
• Tulang rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah ekspirasi dan memperpanjang
waktu, atau mencegah dahak dan sekresi
menjadi terperangkap.
Lanjutan
• Biasannya banyak menyerang pada anak
usia kurang dari 6 tahun.
Etiologi Bronkhomalasia Pada
Anak ◦
• Bronchomalacia paling sering terjadi
pada saat lahir (kongenital) dan
mungkin berhubungan dengan
kondisi lain.
• Saat ini, tidak diketahui mengapa
tulang rawan tidak terbentuk dengan
baik.
Klasifikasi
• Bronkomalasia dibagi menjadi 2 yaitu: ◦
• 1. Primer :
melibatkan defek pada kartilago. Ini dapat
berasal dari prematuritas, defek struktural
kartilago yang inherent atau dari ketiadaan
congenital cincin tulang rawan di bronkus
subsegmental. Seperti yang terlihat pada
sindrom William Campabell
2. Sekunder : terjadi dari peningkatan
kompresi eksternal oleh struktur jantung
atau anomali vaskular mirip dengan
trakeomalasia sekunder
Manifestasi klinis
• Tanda dan Gejala Bronkhomalasia Pada
Anak
◦ Satu sampai empat hari sebelumnya
didapat pilek encer, hidung tersumbat
◦ Demam sub-febril (kecuali infeksi
sekunder oleh bakteri)
Manifestasi klinis
◦ Puncak gejala pada hari ke 5 sakit :
batuk, sesak napas, takipne, mengi,
minum menurun, apnea, sianosis
◦ Bila terjadi obstruksi hebat, pernapasan
menjadi lebih cepat dan dangkal, suara
nafas melemah, dan “wheezing” yang
semula jelas dapat menghilang
◦ Nafas cuping higung ◦
Manifestasi klinis
• Penggunaan otot bantu napas (dada
mengembang disertai retraksi interkostal
dan subkostal) ◦ Sesak napas, takipne,
apneu ◦ Hiperinflasi dada ◦ Retraksi,
extratory effort (expiratori memanjang)◦
Ronki pada akhir inspirasi dan awal
ekspirasi ◦ Ekspirasi memanjang, mengi ◦
Hepar atau limpa dapat teraba
Komplikasi Bronkhomalasia
Pada Anak
• Pneumonia
• Pneumonia adalah peradangan pada
paru-paru dan bronkiolus yang disebabkan
oleh bakteri, jamur, virus atau aspirasi
karena makanan atau benda asing.
Komplikasi
• Pneumonia adalah infeksi pada parenkim
paru, biasannya berhubungan dengan
pengisian cairan didalam alveoli hal ini
terjadi akibat adanya infeksi agen/
infeksiua atu adanya kondisi yang
menganggu tekanan saluran
trakheabronkialis. ◦
Komplikasi
• Asma
• Asma yaitu penyakit yang dikarenakan
oleh peningkatan respon dari trachea dan
bronkus terhadap berbagai macam stimuli
yang ditandai dengan penyempitan
bronkus atau bronkiolus dan sekresi yang
berlebih-lebihan dari kelenjar-kelenjar di
mukosa bronchus.
• ◦ Bronkhitis ◦ Polychondritis
Peanatalaksanaat Pada Anak
Dengan Bronkomalasia
• ◦Time invansif minimal, bersamaan dengan
pemberian tekanan udara positif yang
kontinu
• Tekanan udara positif kontinu metode
menggunakan respiratory ventilation/ CPAP
(Continuous Positive Airway Pressure).
• Trakheotomi prosedur pembedahan pada
leher untuk membuka atau membuat
saluran udara langsung melalui sebuah
insisi di trakea (the windpipe)
Diagnosa Keperawatan Pada
Anak Dengan Bronkhomalasia
• 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
• 2. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan kelemahan otot pernafasan.
• 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan dispneu,
anoreksia, mual muntah.
• 4. Resiko tinggi terhadap infeksi
• 5. Intoleran aktifitas berhubungan dengan
insufisiensi ventilasi dan oksigenasi.
• 6. Ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan.
• 7. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang
proses penyakit
intervensi
• Dx gangguan pertukaran gas
- a. pemantauan respiratori (1.01014)
- b. terapi Oksigenasi
a. Pemantauan respirasi
1. Observasi
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
Observasi
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
uapaya nafas
• Monitor pola nafas
• Monitor adanya sputum
• Monitor adanya sumbatan jalan nafas
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor hasil x-ray toraks
terapeutik
• Atur intervensi aktu pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
• Dokumntasikan hasil pemantauan
edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemnatauan
• Informasikan hasil pemantauan
Kolaborasi
pemberian o2
• Observasi
monitor kecepatan aliran o2
monitor tanda – tanda hipovolemia
monitor integritas mukos hidung akibat
pemasangan oksien
Lanjutan
• Terapeutik
- bersihkan secret pada mulut , hidung
dan trachea
- pertahankana kepatenna jalan nafas
tetap berikan O2
jika diperlukan berika O2 Tambahan
• Edukasi
ajarkan pasien / keluarga cara
menggunakan O2 di rumah
• Kolaborasi
kolaborasi penentuan dosis oksigen
kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktfitas atau tidur

Anda mungkin juga menyukai