Anda di halaman 1dari 21

Bronkomalasia

Definisi
Bronkomalasia adalah masalah bawaan
yang timbul dari dukungan tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil
(di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang
rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah selama ekspirasi dan
memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi mnejadi terperangkap.
Biasanya banyak menyerang pada anak usia
kurang dari 6 tahun.
Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi
pada saat lahir (kongenital) dan
mungkinberhubungan dengan kondisi lain.
Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawa
tidak terbentuk dengan baik.
Klasifikasi
• Bronkomalasia primer
- Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
- Diklasifikasikan sebagai kongenital
• Bronkomalasia sekunder
- Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
- Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar),
dapat dari pelebaranpembuluh-pembuluh
darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik.
Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung
dan mulut,melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea),
yang terbagi menjadi dua cabang (kanan dan bronkus kiri) yang masing-
masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap
dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung
jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa
didapatkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil,
berbentuk aneh, tidak kaku cukup,atau tidak membentuk sama sekali
maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih
mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat
menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat.
Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu
ke waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih
umum pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika
masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu
disebut bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yangsempit atau
runtuh saat mengembuskan napas karena pelunakan dinding
salurannapas.
Manifestasi klinis
• Batuk dengan suara brassy atau barking
• Sesak nafas
• Ditemukan suara wheezing(mengi)
• Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
• Kelelahan
• Apnea
Komplikasi
• Pneumonia
• Bronkitis
• Polychondritis
• Asma
Pemeriksaan Penunjang
• Bronkoskopi
• CT Scan dada
• MRI dada
Penatalaksanaan Medis
• Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan
pemebrian tekanan udara positif
yangkontinu.
• Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory
ventilation/CPAP ( Continuous positive airway
pressure )
• Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk
membuka/ membuat saluran udaralangsung
melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe).
ASKEP
• Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Gejala :
Keletihan, kelelahan, malaise.
Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari – hari.
Ketidakmampuan untuk tidur.
Dispnoe pada saat istirahat.
Tanda:
Keletihan, Gelisah, insomnia.
Kelemahan umum/kehilangan massa otot.
Gejala :
Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda :
Peningkatan tekanan darah, peningkatan
frekuensi jantung/takikardia berat.
Distensi vena leher.
Edema dependent
Bunyi jantung redup.
Warna kulit/membran mukosa normal/cyanosis
Pucat, dapat menunjukkan anemi.
Integritas Ego
Gejala :
Peningkatan faktor resiko
Perubahan pola hidup
Tanda :
Ansietas, ketakutan, peka rangsang.
Makanan/cairan
Gejala :
Mual/muntah.
Nafsu makan buruk/anoreksia
Ketidakmampuan untuk makan
Penurunan berat badan, peningkatan berat badan
Tanda :
Turgor kulit buruk
Edema dependen
Berkeringat.
Penurunan berat badan
Palpitasi abdomen
Hygiene
Gejala :
Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan
Tanda :
Kebersihan buruk, bau badan
Pernafasan
Gejala :
Batuk brassy
Episode batuk terus menerus
Tanda :
Pernafasan biasa cepat.
Penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas ronchi/wheezing
Perkusi hyperresonan pada area paru.
Warna pucat dengan cyanosis bibir dan dasar
kuku, abu – abukeseluruhan.
Keamanan
Gejala :
Riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor
lingkungan.
Adanya/berulangnya infeksi.
Interaksi sosial
Gejala :
Hubungan ketergantungan
Kegagalan dukungan/terhadap pasangan/orang
dekat
Penyakit lama/ketidakmampuan membaik.
Tanda :
Ketidakmampuan untuk mempertahankan
suara karena distresspernafasan
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas olehsekresi, spasme bronchus.
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
deformitas tulang rawan
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan dispneu,anoreksia, mual
muntah.
• Resiko tinggi terhadap infeksi
• Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi
ventilasi dan oksigenasi.
• Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang prosespenyakit
Intervensi Keperawatan
Dx 1. :
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas olehsekresi, spasme bronchus.
Tujuan : Menunjukkan perbaikan ventilasi dan
oksigenasi jaringan yangadekuat dengan GDA
dalam rentang normal dan bebas gejala distress
pernafasan.
Rencana Tindakan:
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan.
Tinggikan kepala tempat tidur, dorong nafas dalam.
Auskultasi bunyi nafas.
Awasi GDA
Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi hasil GDA

Anda mungkin juga menyukai