Anda di halaman 1dari 65

Am I so

cool??
EVOLUSI :
adalah proses perubahan makhluk hidup yang
terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama
dan secara perlahan – lahan sehingga akan
terbentuk spesies baru

MACAM EVOLUSI
Berdasar hasilnya , dibedakan menjadi dua

a)EVOLUSI PROGRESIF
Evolusi yang menuju pada kemungkinan
bertahan hidup atau survive
Contoh : Burung Finch
b) EVOLUSI REGRESIF :
Evolusi yang menuju pada kemungkinan
kepunahan
Contoh : Dinosaurus
Lamarck proposed that
ancestral giraffes with short
necks tended to stretch their
necks to feed on tree leaves, and
this extension of the neck was
passed on to subsequent
generations, leading to the long-
necked giraffe (figure 20.2a).
Menurut Lamarck, jerapah leher panjang berasal dari jerapah leher
pendek. Perubahan terjadi disebabkan oleh lingkungan.
In Darwin’s theory,
by contrast, the variation is not created
by experience,
but is the result of preexisting genetic
differences
among individuals (figure 20.2b).
CHARLES ROBERT
DARWIN
Menulis buku berjudul “ON THE OF SPECIES BY
MEANS OF NATURAL SELECTION”
(terbentuknya spesies baru disebabkan karena
seleksi alam)

DARWIN & WALLACE mengemukakan


dua teori pokok tentang Evolusi :

Spesies yang hidup sekarang berasal dari


spesies yg hidup di masa lampau
Evolusi terjadi karena seleksi alam
Seleksi Alam adalah alam
menyeleksi terhadap individu yg
ada di dalamnya.
Individu yg dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan/alam dapat
terus bertahan hidup, sedangkan
yang tidak dapat menyesuaikan
diri akan mati
Ajaran DARWIN tentang Evolusi didasarkan
pada pokok-pokok pikiran berikut :

1. Tidak ada 2 individu yang sama


2. Setiap populasi cenderung untuk
bertambah banyak
3. Untuk berkembang biak perlu adanya
makanan yg cukup
4. Kenyataan menunjukkan bahwa
bertambahnya populasi tidak berjalan
terus menerus
Pokok pikiran dalam teori Evolusi DARWIN
tersebut berasal dari hasil pengamatan sehari-
hari seperti :

a. Adanya variasi individu dalam satu


keturunan
b. Adanya kecenderungan utk bertambah
besarnya populasi
c. Adanya perjuangan spesies utk
mempertahankan kelangsungan hidupnya
(“struggle for life”)
d. Adanya seleksi alam
5 PRINSIP EVOLUSI
1. Evolusi terjadi sangat cepat pada suatu waktu dibanding waktu lainnya
2. Evolusi terjadi dengan kecepatan yang tidaksama pada seluruh tipe organisme
3. Kebanyakan spesies baru muncul bukan dari bentuk hidup yang maju dan
komplek melainkan dari bentuk sedehana ddan belum terspesialisasi
4. Evolusi tidak selalu dari bentuk sederhana ke bentuk komplek tetapi dapat
terjadi dari bentuk komplek ke bentuk sederhana
5. Evolusi terjadi di dalam populasi (tidaksecara individu) dengan proses
bertahap dengan periode waktu yang sangat panjang.

Dua kelompok organisme


Dari sesuatu tetua
yang berbeda menjadi
menjadi bentuk yang
teradaptasi pada lingkungan
bervariasi mendiami
yang sama berkembang
habitat yang berbeda
menjadi mempunyai
Evolusi divergen karakter yang mirip

Adaptif radiasi Evolusi convergen


Evolusi adalah hasil interaksi empat
kekuatan
1. Mutasi
2. Genetik drift
3. Migrasi
4. Seleksi alam

Terjadi secara random dengan kecepatan yang sangat rendah


diperkirakan terjadi satu (1) dari setiap 1.000.000 gen. Mutasi
menciptakan variasi dalam populasi
Terjadi apabila seleksi alam tidak terjadi. Adalah kejadiam pertukaran frekuaensi
gen secara random, termasuk kehilangan gen secara random

Sering terjadi pada populasi yang kecil.


Pertukaran secara random “gen pool” dihasilkan oleh kejadian “Katastrofik”
yaitu hanya sebagian kecil yang “survive”.Kejadian ini di ikuti dengan kejadian
seperti frekuensi alel dalam populasi sangat berbeda dengan kemungkinan
probabilitasnya sendiri. Kejadian seperti ini sering disebut “populasi
bottlenecks”.
Efek bottleneck sering terbentuk akibat beberapa orang (koloni) mendiami
tempat baru. Kejadian ini disebut “founder effect”.

Terjadi apabila beberapa individu dari populasi yang saling kawin bersatu satu sama
lain. Migrasi menyebabkan meningkatnya variasi dalam populasi karena adanya gen
baru, atau menurunnya variasi karena kehilangan gen selama emigrasi.
Seleksi alam menjadikan pertukaran frekuensi alel, akibat migrasi, mutasi dan
genetic drift dapat bertahan (adaptive).
Seleksi alam bekerja melalui proses differensiasi reproduksi, dimana terjadi apabila
beberapa individu mampu dan bertahan serta dengan cepat memperbanyak dan
mentransfer gen mereka terhadap individu lain.

Variasi disebabkan oleh mutasi gen dan kromosom seperti peristiwa


rekombinasi gen

Mekanisme spesiasi
A. Spesiasi alopatrik: Terbentuknya spesies baru akibat terkucil dari populasi tetuanya
akibat terisolasi secara geografi (akibat pembentukan koloni baru atau bencana alam)
B. Spesiasi simpatrik: terjadi dalam populasi tanpa isolasi gegrafi (sering terjadi pada
tumbuhan, jarang pada hewan)
C. Adaptive radiation: adalah formasi baru dari spesies baru yang terbentuk dari tetua
yang sama sebagai hasil adaptasi mereka terhadap lingkungan yang berbeda
Gene Variation Is the Raw Material of Evolution.
Selection acts on the genetic variation present in
populations, favoring variants that increase the likelihood of
survival and reproduction.
Gene Variation in Nature. Natural populations contain
considerable amounts of variation, present at the DNA
level and expressed in proteins.

The Hardy–Weinberg Principle. The proportion of


homozygotes and heterozygotes in a population is not
Why do allele frequencies
altered by meiosis or sexual reproduction.
change in populations?
Five Agents of Evolutionary Change. The frequency of
alleles in a population can be changed by evolutionary
forces like gene flow and selection.
Identifying the Evolutionary Forces Maintaining
Polymorphism. A number of processes can influence
allele frequencies in natural populations, but it is difficult to
ascertain their relative importance.
Heterozygote Advantage.—In some cases, heterozygotes
are superior to either type of homozygote. The gene for
sickle cell anemia is one particularly well-understood
example.
Funk in action!!!
Genetic drift: The bottleneck effect.
The parent population contains roughly equal numbers of blue and yellow individuals.
By chance, the few remaining individuals that comprise the next generation are mostly
blue. The bottleneck occurs because so few individuals form the next generation, as
might happen after an epidemic or catastrophic storm.
5. Selection
As Darwin pointed out, some individuals leave behind more progeny than others, and the
rate at which they do so is affected by phenotype and behavior. We describe the results
of this process as selection and speak of both artificial selection and natural selection.
In artificial selection, the breeder selects for the desired characteristics. In natural
selection, environmental conditions determine which individuals in a population produce
the most offspring. For natural selection to occur and result in evolutionary
change, three conditions must be met:
1. Variation must exist among individuals in a population.
Natural selection works by favoring individuals with some traits over individuals with
alternativetraits. If no variation exists, natural selection cannot operate.
2. Variation among individuals results in differences
in number of offspring surviving in the next generation.
This is the essence of natural selection. Because of their phenotype or behavior, some
individuals are more successful than others in producing offspring and thus passing their
genes on to the next generation.
3. Variation must be genetically inherited.
Ratusan sampai
ribuan tahun setelah
seleksi buatan

Ribuan sampai jutaan


tahun setelah seleksi
alami
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa
frekuensi alel atau gen dalam populasi dapat
tetap stabil dan tetap berada dalam
keseimbangan dari satu generasi ke generasi
dengan syarat :
1. Jumlah populasi besar
2. Perkawinan secara acak atau random
3. Tidak terjadi mutasi maju atau balik
4. Tidak ada seleksi alam
5. Tidak ada migrasi
Founder Effect
Jika ada  sebagian anggota populasi yang terpisah dari
populasi besar atau kawin hanya antar populasi
mereka,frekuensi alel akan berubah.
Perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil
yang memisah dari populasi besar disebut hanyutan
genetik.
Salah satu sebab dari hanyutan genetik adalah founder
effect. Founder berarti pendiri mengacu pada sekelompok
individu yang menempati tempat baru dan membentuk
koloni tersendiri
Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang
berbeda dengan populasi induknya karena mereka
menikah dengan sesama anggota koloni
Amish atau Mennonotes adalah sebuah komunitas
keagamaan yang ada di Amerika.
Kepercayaan mereka mengharuskan mereka untuk
hidup terpisah dari masyarakat luas.
Mereka membentuk komunitas tersendiri dan
menikah dengan anggota komunitas itu saja,
(komunitas founder effect)
Dalam populasi Amish ini, telah terjadi peningkatan
kelainan sindrom Ellis-van Creveld yang
menyebabkan kekerdilan, kelainan jantung, dan
penembahan jari.
Frekuensi kejadian sindrom ini adalah 7% dalam
komunitas Amish, jauh lebih besar daripada
frekuensi di masyarakat umum.
Bottleneck Effect
Penurunan populasi cheetah di Afrika Selatan dan
Timur adalah contoh jelas dari bottleneck effect
yaitu sebuah hambatan genetik dimana presentase
populasi berkurang secara signifikan.
Jumlah mereka hanyalah beberapa ribu dan
terpisah ke dalam dua populasi.
Urutan basa genetik mereka seragam,
menandakan nenek moyang yang sama dan
rendahnya variasi gen.
Rendahnya variasi ini menyebabkan populasi
cheetah rentan terhadap perubahan lingkungan.
What can change population genetic structure?
introduces new alleles
• mutation diversity within populations

introduces new alleles


diversity within populations
• migration diversity between populations
change in
p&q
loss of alleles
diversity within populations
• genetic drift
diversity between populations
genotype
freq’s aren’t removes harmful alleles
p2, 2pq, q2 • selection usually diversity within populations
can or diversity between populations

• non-random mating
Evolution Underground
• Evolution has generally been thought of as a
very gradual process
– However, examples of rapid evolution have been
observed
• One example of rapid evolution occurred
among mosquitoes who migrated into the
London underground
• In less than 150
years, Culex pipiens
evolved into a new
mosquito species,
Culex molestus
• The origin of new
species is called
speciation
• The isolated mosquitoes adapted to their new
underground environment
– They altered their prey, mating habits, and
breeding patterns

• Environmental barriers that isolate


populations are just one of many mechanisms
in the evolution of species
CONCEPTS OF SPECIES
14.1 What is a species?
• Linnaeus used physical appearance to identify
species when he developed the binomial system
of naming organisms
– This system established the basis for taxonomy
• But appearance alone does not always define a
species
– Example: eastern and western meadowlarks

Figure 14.1A
• Similarities between some species and variation
within a species can make defining species
difficult
– Humans exhibit extreme physical diversity

Figure 14.1B
• The biological species concept defines a species
as
– a population or group of populations whose
members can interbreed and produce fertile
offspring
• A ring species may illustrate the process of
speciation

1
OREGON
POPULATION

Sierra
Nevada

2 Yellow-
Yellow-
blotched INLAND
eyed
COASTAL Gap in POPULATIONS
POPULATIONS ring Large-
blotched
Monterey
3

Figure 14.1C
• The biological species concept is not applicable
to fossils or asexual organisms
• Most organisms are classified based on
observable phenotypes
– The morphological species concept

• The genealogical species concept defines a


species as a cluster of organisms representing a
specific evolutionary lineage
• The ecological species concept defines a species
by its ecological role
14.2 Reproductive barriers keep species separate

• Prezygotic and
postzygotic
reproductive
barriers prevent
individuals of
different species
from interbreeding

Table 14.2
• Courtship ritual in blue-footed boobies is an
example of one kind of prezygotic barrier,
behavioral isolation
• Many plant species have
flower structures that
are adapted to specific
pollinators
– This is an example of
mechanical isolation,
another prezygotic
barrier
Figure 14.2A, B
• Hybrid sterility is one type of postzygotic barrier

– A horse and a
donkey may
produce a hybrid
offspring, a mule
– Mules are sterile

Figure 14.2C
There are three general outcomes of
natural selection
Original
population

Frequency of
individuals
Phenotypes (fur color)
Original Evolved
population population

Stabilizing selection Directional selection Diversifying selection

Figure 13.19

Anda mungkin juga menyukai