Anda di halaman 1dari 23

Abortus

inkomplit

Mulia Rahma
(P031915401017)
Menurut World Health Organization (WHO) bahwa aborsi termasuk dalam masalah
kesehatan reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian dan merupakan penyebab
penderitaan wanita di seluruh dunia.”Masalah aborsi menjadi suatu pokok perhatian dalam
kesehatan masyarakat karena pengaruhnya terhadap mobiditas dan mortalitas maternal”
(Sarwono, 2014).

Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia yaitu satu dari 8 kematian ibu, diperkirakan
13% atau 67.000 kematian, diakibatkan oleh aborsi yang tidak aman. Hampir 95% aborsi
yang tidak aman berlangsung di Negara berkembang dan diperkirakan bahwa diseluruh
dunia, hampir 80.000 wanita meninggal tiap tahun akibat komplikasi setelah abortus,
diperkirakan bahwa diantara 10% dan 50% dari seluruh wanita yang mengalami aborsi yang
tidak aman memerlukan pelayanan medis akibat komplikasi. Komplikasi yang paling sering
terjadi adalah aborsi inkomplit, sepsis, hemoragi, dan cedera intra abdomen (WHO, 2012)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andriza 2013, abortus sebanyak 5% dan perdarahan
sebanyak 28% adalah penyebab langsung AKI di Indonesia terkait kehamilan dan
persalinan. Penyebab lain yaitu preeklamsia dan eklamsia 24%,infeksi sebanyak 11%, partus
lama sebanyak 5% (Andriza, 2013)
Tujuan penulisan

1.Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan pembaca tentang abortus
inkomplit

2.Tujuan Khusus mengetahui dan memahami faktor resiko


a.Mengetahui dan memahami diagnosa abortus
inkomplit.
b.Mengetahui dan memahami tanda cara penanganan atau
penatalaksanaan abortus inkomplit
Pengertian abortus

Abortus adalah berakhirnya suatu


kehamilan akibat faktor tertentu atau
sebelum kehamilan tersebut berusia
20 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup diluar
kandungan (Yulaikha Lily, 2015)
Jenis-jenis abortus
1. Abortus Spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran) setiap kehamilan yang
berakhir secara spontan sebelum janin dapat bertahan.
2. Abortus Imminiens (keguguran mengancam) terjadinya pendarahan uterus
pada kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu, janin masih dalam
uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.
3. Abortus incipiens (keguguran berlangsung). peristiwa peradangan uterus pada
kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks.
4. Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap). pengeluaran sebagian janin
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus.
5. Abortus komplit (keguguran lengkap). Seluruh buah kehamilan telah
dilahirkan dengan lengkap.
6. Missed Abortion (keguguran tertunda). keadaan dimana janin telah mati
sebelum minggu ke-22.
7. Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang),abortus yang telah berulang
dan berturut-turut terjadi : sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut.
Tanda-tanda abortus

1.Adanya perdarahan pervaginam yang berasal dari kanalis


servikalis pada wanita yang terlambat haid dalam masa
repdroduksi.
a) Perdarahan merupakan tanda paling umum
b) Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang
berlangsung lama sampai perdarahan hebat.
c) Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut
keluar bersamaan dengan darah
2.Dibuktikan dengan adanya kehamilan secara fisik-laboratorium
3.Sering disertai adanya rasa mules-mules/kram atau kejang pada
perut
N Abortus Gejala Klinis
o
Abortus a.
Gejala klinis abortus
1 Amenorrhea

inkomplit b. Sakit perut(kram/ nyeri perut bagian bawah)


N Abortus Gejala Klinis
o c. Mules-mules
1 Abortus a. Amenorrhea

inkomplit b. d. Perdarahan
Sakit perut(kram/ biasanya
nyeri perut berupa
bagian bawah) stosel (darah beku)

c. e.
Mules-mules Perdarahan bisa sedikit atau banyak
d. Perdarahan biasanya berupa stosel (darah beku)
f. Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan
e. Perdarahan bisa sedikit atau banyak
perdarahan berlangsung terus
f. Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan
g. Pada VT untuk abortus yang baru terjadi didapati
perdarahan berlangsung terus

g. serviks
Pada VT untuk terbuka,
abortus yang kadang-kadang
baru terjadi didapati dapat diraba sisa- sisa
serviks terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisa- sisa
jaringan dalam kanalis serviks atau kavum uteri
2 Abortus a. Perdarahan
jaringan dalam pervaginam,
kanalis serviks atau kavumdengan
uteri atau tanpa disertai
2 Abortus a. Perdarahan pervaginam, dengan atau tanpa disertai
Iminens Kontraksi
Iminens Kontraksi b. Serviks masih tertutup jika janin masih hidup, umumnya
b. Serviks masih tertutup jika janin masih hidup, umumnya
dapat
dapat bertahan bertahan
samapi kehamilansamapi
aterm kehamilan aterm dan lahir normal.
dan lahir normal.
3 3
Abortus Abortus
a. Perdarahana. pervaginam,
Perdarahan dengan
pervaginam, dengan
atau tanpa atau tanpa disertai
disertai
Insipiens Insipiens
kontraksi makin lama makin
kontraksi kuat lama
makin dan makin
makinsering
kuat dan makin sering
b. Serviks terbuka
b. Serviks terbuka
c. Hasil konsepsi masih dalam rahim.
4 Abortus a. c. hebat
Nyeri yang Hasil konsepsi masihdalam rahim.
Komplet
4 Abortus a. Nyeri yang hebat
b. Jaringan hasil konsepsi keluar semua
Komplet
c. Perdarahab.sedikit
Jaringan hasil konsepsi keluar semua
d. Serviks menutup
c. Perdaraha sedikit
e. Uterus mengecil
5 Missed d. Serviks
a. Hipofibrinogenik menutup
gangguan penjendalan/ koagulasi darah.
Abortion Denga pemeriksaan CTBT (clothing time-
bleeding time) akan memanjang.
e. Uterus mengecil
5 Missed a. Hipofibrinogenik gangguan penjendalan/ koagulasi darah.
Abortion Denga pemeriksaan CTBT (clothing time-
bleeding time) akan memanjang.
Abortus inkomplit

pengeluaran sebagian hasil konsepsi dengan meninggalkan sisa


konsepsi dalam rahim sehingga menimbulkan keluhan
pendarahan dan nyeri pada bagian perut bawah (irianti, 2014)

pengeluaran sebagian konsepsi pada kehamilan sebelum 20


minggu tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan plasenta).
(Pudiastuti, 2012).
Tanda-tanda abortus

• Perdarahan bisa sedikit atau banyak dan bisa terdapat bekuan darah.
• Rasa mulas (kontraksi) tambah hebat
• Ostium uteri eksternum atau serviks membuka
• Pada pemeriksaan vaginal:
a) Jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari eksternum atau sebagian jaringan keluar
b) Pada abortus yang baru terjadi, didapati saat leher rahim terbuka

• Rahim berukuran lebih kecil dari seharusnya


• Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat
menyebabkan syok (Maryunani, 2016).
Abortus inkomplit
berdasarkan perdarahan Blighted Ovum

bahwa Abortus inkomplit sebagian mudigah tidak terbentuk sejak awal


besar mengalami perdarahan walaupun kantong gestasi tetap
memanjang sampai terjadi terbentuk
diagnosis

keadaan anemis

Riwayat abortus Riwayat penyakit

Riwayat abortus pada penderita Penyakit infeksi dapat menyebabkan


abortus merupakan predisposisi abortus yaitu pneumonia, tifus
terjadinya abortus berulang abdominalis, pielonefritis,
malaria
Anemia Infeksi

anemia terhadap kehamilan dapat Peningkatan leukosit juga dapat


menyebabkan kematian hasil menunjukan adanya proses infeksi atau
konsepsi yang pada akhirnya dapat radang akut, misalnya pneumonia,
menimbulkan keguguran meningitis, apendisitis, tuberkolosis,
(Manuaba, 1998). tonsillitis

Trauma

kecelakaan kendaraan bermotor,


kecelakaan ini sering memberi
dampak pada kandungan ibu
hamil secara tidak sengaja dan
hal ini bisa mengakibatkan
dampak yang ringan maupun
berat
DOKUMENTASI KEBIDANAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama ibu : Ny. E Nama suami :Tn.M
Umur :34 thn umur :40 thn
Agama :islam agama :islam
Pendidikan :SMA pendidikan :SMA
Pekerjaan :IRT pekerjaan :wiraswasta

ALASAN KUNJUNGAN : : Ibu mengatakan merasa cemas karena keluar darah dari jalan lahir disertai nyeri perut
bagian bawah sejak 1 hari yang lalu.

2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT: 17/08/2021 PERKIRAAN PARTUS : 24/05/2022
SIKLUS:Normal, 28 hari
MASALAH : tidak ada
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat kawin :27 tahun
Lamanya Perkawinan :±7 tahun
4. RIWAYAT KEHAMILAN,PERSALINAN, NIFAS LALU
Tahun
  UK Tempat Jenis Penolong Nifas Anak JK/ Ket.
N Partus partus persalinan BB
o.
1. Hidup/
2014 aterm BPM Spontan Bidan Normal LK/3600
Sehat
2. Hidup/
2013 Aterm BPM Spontan Bidan Normal LK/2000
Sehat
3. H A M I L I N I

5. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI (G3P2A0H2)


Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK: 11 minggu di RS oleh Dokter
Pemeriksaan ini yang ke : 1
Imunisasi : TT5
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh : -
6. RIWAYAT PENYAKIT/OPERASI YANG LALU
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi
7. RIWAYAT PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESPRO
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat kespro
9. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL
A. Makan : ±3x/hari
Minum : ±8-10 gelas /hari
B. Eliminasi : BAK : ±6-7x/hari
BAB : 1x/hari
Masalah : tidak ada
C. Istirahat : Tidur Siang : ±1 jam /hari
Tidur Malam : ±5-6 jam /hari
Keluhan/Masalah : tidak ada
D. Sosial Support dari : suami dan keluarga
B. DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran: Compos mentis
Sikap tubuh: Normal
BB Sebelum Hamil : 56 kg BB Sekarang : 57 kg
Kenaikn BB selama hamil : 5 kg
TB : 157 cm
IMT : 23,3 kg/m²
LILA : 24 cm
TTV :
TD :110/80 mmHg
Suhu : 36,37 oC
P : 18 x/menit
N : 80 x/menit
Rambut/kepala : Bersih tidak ada rontok, dan tidak ada ketombe
Mata : Sklera tidak ikterik dan konjungtiva tidak pucat, dan ibu tidak menggunakan alat bantu untuk melihat
Muka : Tidak ada edema
Hidung : Bersih tidak ada polip dan tidak ada secret yang keluar
Mulut : Lidah bersih, tidak ada sariawan,gusi tidak berdarah, tidak terdapat carries .
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, dan kelenjer tiroid
Payudara :Simetris, bersih, putting sebelah kanan dan kiri menonjol,
areola mammae, belum mengalami hiperpigmentasi
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak ada striae dan
linea
Palpasi : Belum teraba ballotement
TFU : -
TBJ : -
DJJ : Tidak Terdengar
Ekstremitas : tidak oedema dan tidak varises
Reflek patella : kiri (+) kanan (+)
Akral : Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : -
Protein Urine : -
Glukosa Urine : -
USG : Tampak uterus membesar dan DJJ negatif
C. ASSESMENT
Dx Ibu : G3P2A0H2 Usia kehamilan 11 minggu dengan abortus inkomplit

D.PLAN
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami abortus
inkomplit yaitu pengeluaran hasil konsepsi (janin) sebelum umur kehamilan 20
minggu dan masih ada sisa yang tertinggal di dalam rahim
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn
3. Menjelaskan kepada ibu dan suami tentang keadaan dan tindakan yang akan
dilakukan yaitu ibu mengalami abortus inkomplit dan tindakan yang akan
dilakukan yaitu kuretase
4. Memberikan motivasi dan dukungan kepada ibu
5. Melakukan informed consent untuk melakukan kuretase
6. Memberitahu pasien bahwa akan dilakukan tindakan kuretase pada pukul 08.00
wib
 
PEMBAHASAN

Berdasarkan data objektif dalam penimbangan berat badan Ny.E selama usia kehamilan 11 minggu
terjadi penambahan berat badan 1 kg. Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan yaitu 4
kg pada kehamilan trimester I, 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III dan totalnya
sekitar 15-16 kg (Sulistyawati Ari,2009). Baik buruknya nutrisi ibu hamil dapat dilihat dari Indeks
Masa Tubuh (IMT), IMT dapat diinterpretasikan dalam kategori berat kurang dengan IMT kurang
dari 19 kategori normal dengan IMT 19 - 26, kategori berat lebih atau tinggi dengan IMT 26 - 29 dan
kategori obesitas dengan IMT lebih dari 29. Dalam pengukuran LiLA < 23,5 cm menunjukkan ibu
hamil menderita Kurang Energi Kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) (Astuti, dkk, 2017).

Berdasarkan data objektif pada IMT Ny.E didapatkan hasil IMT 23,3 kg/m² dan pengkuran LiLA
ialah 24 cm yang keduanya dalam batas normal. Namun, peningkatan berat badan Ny.E selama
kehamilan 11 minggu hanya 1 kg, ini dapat mengindikasikan adanya Kekurangan Energi Protein
(KEP) sehingga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intra uteri (IUGR). Kekurangan
Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam makanan sehari-hari, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi selama hamil.
Menururut Pudiastuti (2012), tanda dan gejala Abortus Inkomplit pada pemeriksaan didapatkan adanya perdarahan sedang
hingga masih/banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah, uterus sesuai masa kehamilan. Kram atau nyeri perut bawah,
dan sevik terbuka.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang penulis peroleh pada kasus Ny.E yaitu data subjektifnya Ny. E usia 34 tahun
G3P2A0H2 datang kerumah sakit mengatakan merasa hamil 11 minggu, dan keluar darah dari jalan lahir serta nyeri perut
bagian bawah sejak 1 hari yang lalu. Data Objektifnya inspeksi : pengeluaran darah dari jalan lahir, palpasi : TFU tidak teraba,
masa negatif, auskultasi : DJJ negatif, pemeriksaan USG tampak uterus membesar dan DJJ negatif. Sehingga pada langkah
pengkajian data subjektif dan objektif tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

Abortus Inkomplit dapat menyebabkan perdarahan apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya, infeksi dalam uterus dan
adexa dapat terjadi dalam setiap abortus dan syok karena perdarahan (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada Ny. E dapat terjadi
anemia data yang mendukungnya yaitu perdarahan sedikit-sedikit, sehingga menimbulkan keadaan anemis. Sebagian hasil
konsepsi masih tertinggal dalam uterus dimana pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan
pada cavum uteri. Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit bergantung pada sisa jaringan
yang tersisa, sehingga perdarahan berjalan terus. Pasien dapat jatuh dalam keadaan anemia (Prawirohardjo, 2014).

Pada kasus abortus inkomplit kolaborasi dengan dokter untuk segera dilakukan tindakan kuretase (Pudiastuti, 2012).Tindakan
segera dan kolaborasi dilakukan berdasarkan indikasi yang memerlukan penanganan cepat dan tepat sehingga memerlukan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya, dalam kasus Ny. E tidak ada indikasi untuk dilakukannya tindakan
segera. Akan tetapi, kolaborasi dengan dokter ahli kandungan dilakukan untuk menetapkan diagnosa dengan pemeriksaan
USG, pemeriksaan laboratorium dan kuretase.
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan), yang bertujuan menghentikan
perdarahan yang terjadi pada keguguran kehamilan dengan cara mengeluarkan hasil kehamilan yang telah gagal berkembang
(Barasa, 2015).
Pada Ny. E beritahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, jelaskan pada ibu dan
keluarga tentang keaadaan dan tindakan yang akan dilakukan, berikan motivasi dan dukungan moril
pada ibu, lakukan informed consent untuk melakukan curettage, menyiapkan tindakan curretage,
siapkan anestesi (Ketalar 20mg dan ketamin 20mg), tindakan curretage pukul 08.00 WIB yang
dilakukan dokter obgyn
kesimpulan

1. Hasil pengumpulan data dasar didapatkan data-data yang mendukung adanya abortus inkomplit,
dari data subjektif diperoleh bahwa ibu mengatakan hamil 11 minggu , keluar darah sejak 1 hari dan
mengeluh nyeri perut dibagian bawah. Dari data objektif keadaan umum ibu normal, kesadaran
compodmentis, tekanan darah : 110/80mmHg, S: 36,7, N ; 80x/menit, R:18x/menit, inspeksi :
pengeluaran darah dari jalan lahir, palpasi : TFU tidak teraba, masa negatif, auskultasi : DJJ negatif,
pemeriksaan USG tampak uterus membesar dan DJJ negatif.
2. Diagnosis kebidanan dalam kasus ini adalah Ny.E G3P2A0H2 umur 34 tahun, usia kehamilan 11
minggu dengan abortus inkomplit. Masalahnya adalah ibu mengatakan cemas karena ada darah
yang keluar dari jalan lahir, dan merasa nyeri di perut bagian bawah, kebutuhan Ny. E yang harus
kita penuhi adalah dukungan moril dan psikologis dan memberitahu ibu tentang abortus inkomplit.
3. Resiko perdarahan dan anemia tidak terjadi pada kasus Ny. E karena penanganan dan tindakan
yang tepat, kebutuhan akan tindakan segera dalam kasus ini adalah melakukan kolaborasi dengan
dokter obgyn untuk melakukan tindakan kuretase.
4. Perencanaan asuhan kebidanan pada kasus abortus inkomplit adalah beritahukan kepada Ny. E
dan keluarga tentang hasil pemeriksaa, jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan dan
tindakan yang akan dilakukan, berikan motivasi dan dukungan moril pada Ny.E, lakukan informed
consent untuk melakukan kuretase pada pukul 08.00 WIB.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai