Anda di halaman 1dari 73

Manajemen Keuangan

Wirausaha

REFERENSI:
• Buchari Alma, 2008, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Alfabeta,
Bandung
• Rambat Lupiyoadi, 2007, Entrepreneurship: From Mindset to Strategy, Lembaga
Penerbit Ekonomi Universitas Indonesia
• Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiiat dan Proses Menuju
Sukses, Salemba Empat, Jakarta
• Suharyadi, dkk, 2007, Kewirausahaan – Membangun Usahas Sukses Sejak Usia
Muda, Salemba Empat, Jakarta
• Masykur Wiratmo, 1996, Pengantar Kewirausahaan, BPFE, Yogyakarta
• Ari Satrio Wibowo, 2006, 45 Kisah Bisnis Top Pilihan, Elex Media Komputindo,
Jakarta
 
 
MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI
• Merupakan fondasi dari perencanaan keuangan

• Namun belum semua orang mampu dan mau


mengelola keuangannya dengan baik.

• Mampu terkait dengan pengetahuan dan tool yang


memadai yang tidak mudah didapat dengan biaya
terjangkau.

• Mau terkait dengan sikap dan perilaku seseorang.

• Harapan agar tersedia lebih banyak ahli dibidang


pengelolaan keuangan terutama untuk dirinya
sendiri agar bisa mengelola keuangannya dengan
baik.
TUJUAN PERENCANAAN KEUANGAN ADALAH
BEBAS FINANSIAL

1. Bebas dari Hutang


2. Mempunyai Dana Cadangan (dana darurat) yang memadai
3. Memastikan Perlindungan Asuransi cukup sampai hari tua
4. Mempunyai Penghasilan Tetap yang memadai di hari tua
5. Mempunyai rumah yang nyaman dihari tua
6. Menikmati hari tua bersama keluarga jalan jalan keliling dunia
7. Mempersiapkan modal bagi generasi penerus bila meninggal.

Semua diawali dari kemampuan mengelola keuangannya


PERENCANAAN KEUANGAN

1. Mengenal Catatan Keuangan Anda


2. Mengenal Dana Darurat (Dana Cadangan)
3. Mengenal dan mengelola Hutang Produktif dan Konsumtif
4. Asuransi dan Investasi
5. Mengenal dan mengelola Aset Produktif
6. Menjaga Likuiditas
7. Analisa keuangan melalui financial health check (FPNA)
8. Analisa profil risiko (FPNA)

*FPNA= Financial Planning & Analysis


MENGENAL CATATAN KEUANGAN ANDA

Kemana uang dibelanjakan?


Catatan Arus Kas Anda

Berapa Kekayaan Anda Sekarang?


Catatan Kekayaan Anda
Kemana uang dibelanjakan?
Catatan Arus Kas Anda

Arus Kas Masuk (Pendapatan) Arus Kas Keluar (Pengeluaran)


– Tetap – Tetap
– Tidak tetap – Tidak tetap

Arus Kas Bersih = Pendapatan – Pengeluaran

Apakah Arus Kas Bersih Anda positif ?


Catatan Arus Kas Anda
 Mengidentifikasikan uang masuk dan keluar
 Menunjukkan sumber-sumber pendapatan
 Menunjukan sumber-sumber pengeluaran
 Mengidentifikasikan dan mengendalikan pola pengeluaran
 Menetapkan Tujuan Keuangan dan Kebutuhan Dana
Cadangan.
 Memberikan gambaran kemampuan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan
 Mengembangkan budget periode mendatang
 Menjadi tolok ukur untuk evaluasi
PENDAPATAN
1. ARUS KAS MASUK
Tetap Rp. 2.500.000,00 CATATAN ARUS KAS ANDA
Tidak Tetap Rp. 0,00 (SETAHUN)
Total Pendapatan Rp. 2.500.000,00
PENGELUARAN
1. HUTANG
Mortgage / KPR Rp. 0,00
Kredit Kendaraan Rp. 600.000,00
Kartu Kredit Rp. 0,00 Prioritas pengeluaran yg ideal
Hutang Lain-lain Rp. 0,00 1. Membayar hutang
Total Hutang Rp. 600.000,00
2. Asuransi
2. ASURANSI
Asuransi Rp. 0,00 3. Menabung/Investasi
Total Asuransi Rp. 0,00 4. Sisanya belanja keluarga
3. TABUNGAN / INVESTASI
Dana Pendidikan Anak Rp. 0,00
Dana Hari Tua Rp. 0,00
Dana Liburan Rp. 0,00
Dana Lain-lain Rp. 0,00
Total Tabungan / Investasi Rp. 0,00
4. BELANJA KELUARGA
Rutin Rp. 600.000,00
Insidentil Rp. 400.000,00
Total Belanja Keluarga Rp. 1.000.000,00
Total Pengeluaran Rp. 1.600.000,00
CATATAN ARUS KAS (SETAHUN)
Total Pendapatan Rp. 2.500.000,00
Total Pengeluaran Rp. 1.600.000,00
(Surplus/Defisit) Rp. 900.000,00

Setiap orang menghadapi satu dari 3 situasi berikut:


• Defisit
• Pas-pasan
• Surplus
Berapa Kekayaan Anda Sekarang?
Catatan Kekayaan Anda

• Harta (Aset) • Hutang


– Kas dan Aset Likuid – Jangka pendek
– Aset Personal – Jangka panjang
– Aset Investasi (Produktif) – Hutang Baik (Produktif)

Nilai Kekayaan Bersih : Total aset – Total Hutang


Apakah Nilai kekayaan Bersih Anda Positif ?
Catatan Kekayaan Anda

• Mengidentifikasi berapa kekayaan dan hutang


yang dimiliki.
• Mengidentifikasi kemampuan likuiditas
• Mengidentifikasi Aset dan Hutang Produktif
dan Konsumtif
• Membantu menetapkan tujuan keuangan
• Menjadi tolok ukur untuk evaluasi
ASET / HARTA
1. ASET LIKUID (KAS dan SETARA KAS)
Kas Rp. 15.000.000,00 Catatan Kekayaan Anda
Total Aset Likuid Rp. 15.000.000,00

2. ASET PERSONAL
Rumah / Tanah Rp. 0,00
Kendaraan Rp. 12.000.000,00 Aset personal digunakan untuk
Emas, Perhiasan dan koleksi Antik Rp. 0,00 memenuhi kebutuhan pribadi.
Aset Personal Lainnya Rp. 0,00
Total Aset Personal Rp. 12.000.000,00

3. ASET INVESTASI
Rumah / Tanah Rp. 0,00
Kendaraan Rp. 0,00 Aset Investasi ditujukan untuk
Emas, Perhiasan dan koleksi Antik Rp. 0,00 sebagai aset produktif
Saham Rp. 0,00
Portofolio Dana Rp. 0,00
Deposito Jangka Panjang Rp. 0,00
Aset Investasi Lainnya Rp. 0,00
Total Aset Investasi Rp. 0,00
Catatan Kekayaan Anda

KEWAJIBAN / HUTANG
1. HUTANG JANGKA PENDEK
Kartu Kredit Rp. 700.000,00
Hutang-Hutang Lainnya Rp. 0,00
Total Hutang Jangka Pendek Rp. 700.000,00

2. HUTANG JANGKA PANJANG


Hutang KPR Rp. 0,00
Hutang-Hutang Lainnya Rp. 0,00
Total Hutang Jangka Panjang Rp. 0,00

TOTAL HUTANG Rp. 700.000,00


Catatan Kekayaan Anda

KEKAYAAN BERSIH
 
Tinjauan Umum
Kekayaan Bersih adalah sumber daya keuangan Anda secara
keseluruhan dengan memperhitungkan nilai semua aset-aset
yang Anda miliki dan kemudian menguranginya dengan
kewajiban/hutang.
 
Kondisi Saat Ini
Jumlah kekayaan bersih anda saat ini bernilai:
Rp. 27.000.000,00 - Rp. 700.000,00 = Rp. 26.300.000,00.
Nilai kekayaan bersih Anda POSITIF.
PRIORITAS MENGELOLA KEUANGAN

1. Antisipasi risiko: Membentuk Dana Cadangan (Dana darurat)


2. Menjaga likuiditas
3. Mengelola Hutang
4. Antisipasi risiko: berasuransi
5. Kebutuhan Dana Masa Depan: Menyisihkan, menabung
dan berinvestasi (membangun aset produktif)
6. Kebutuhan Dana kehidupan bagi keluarga
7. Review berkala keuangan Anda (FPNA)
DANA DARURAT
DANA CADANGAN
DANA DARURAT (DANA CADANGAN)
• Dana darurat merupakan bentuk antisipasi dapat terjadinya
sebuah risiko yang tidak diharapkan.
• Dana darurat merupakan alokasi dana yang menjadi
salah satu tujuan finansial setiap orang.
• Guna dana darurat adalah untuk mendanai keperluan
mendesak, tetapi belum dianggarkan alias insidentil.

Risiko tersebut antara lain:


• Pencari nafkah di-PHK,
• Membayar kekurangan uang sekolah saat dibutuhkan
• Perbaikan kendaraan karena rusak mendadak,
• Renovasi atap rumah yang bocor dan keluarga meninggal
atau sakit
DANA DARURAT
Dana darurat berdasarkan besaran uang tunai atau setara tunai
yang dapat diambil setiap saat dalam keadaan darurat dengan
nilai yang tidak menurun.

1. Menyimpan dana darurat dalam multi cash account


2. Sebagian dalam rekening di bank
3. sebagian dalam tabungan atau deposito jangka pendek
4. Sebagian dalam bentuk lain seperti emas
5. Sebagian dalam reksadana pasar uang

Bila dalam keadaan mendesak, multi cash account


dapat di cash kan secara berurut yang mana yang lebih cepat
DANA DARURAT
Sebagai patokan, besaran dana darurat yang ideal adalah
• 3 sampai 6 bulan pengeluaran bulanan.
• Kurang dari 3 bulan dianggap sebagai kurang ideal
• Lebih dari 6 bulan dianggap kurang ideal.

Perlu dipertimbangkan faktor-faktor dibawah ini:


Jenis pekerjaan/usaha, Umur,
status perkawinan, anak dan jumlah anak.
Faktor-faktor diatas perlu dipertimbangkan
apakah dana darurat 3-6 bulan mencukupi
atau kurang.
MENGELOLA HUTANG
MENGELOLA HUTANG
• Berhutang berarti meminjam sejumlah uang
dengan janji untuk dikembalikan di masa nanti.

• Hutang bukan buruk selama digunakan secara bijak

• Hutang: Hutang Produktif dan Hutang Konsumtif.

• Hutang untuk keperluan yang tepat bernilai produktif.

• Hutang yang dipergunakan dengan keliru akan


membuat terlilit beban berat.

• Perlu mengatur keseimbangan Hutang Produktif


dan Hutang Konsumtif
MENGELOLA HUTANG
Dalam dunia yang konsumtif seperti ini, banyak
Orang berhutang untuk tujuan gaya hidup.

Tujuan mengelola hutang adalah agar


tidak terjebak dalam keadaan besar
pasak daripada tiang

Tujuan jangka panjang adalah


menghilangkan hutang
untuk mencapai bebas finansial.
MENGELOLA HUTANG

Mengenal Hutang Produktif


Hutang untuk membeli sebuah barang,
lalu dijadikan modal untuk
memperoleh penghasilan
yang disebut hutang produktif.
Hutang produktif dapat disebut
membeli aset dan memanfaatkan
aset tersebut untuk menghasilkan
nilai tambah.
MENGELOLA HUTANG

Contoh:
• Seorang berhutang motor untuk Ojek
dapat dikategorikan hutang produktif
• Hutang KPR untuk membeli rumah tinggal
dapat dikategorikan hutang produktif
karena bisa menghemat sewa
rumah dan nilai rumah tsb naik setiap tahun.
MENGELOLA HUTANG
Hutang Tidak Produktif (Konsumtif)
Hutang Konsumtif tidak menghasilkan apa-apa
bahkan bisa timbul beban baru atas barang yang dibeli.

Berhutang untuk mengkonsumsi barang atau jasa yang


nilainya terus berkurang karena dipakai atau
menambah biaya baru dalam pemakaiannya.

Contoh hutang konsumtif:


• Berhutang untuk membeli TV baru.
• Berhutang untuk membeli smartphone terbaru
• Berhutang untuk memenuhi kebutuhan dasar .
MENGELOLA HUTANG
Kemampuan Berhutang
Kemampuan seseorang membayar hutang berbeda satu
dan lainnya. sebagai pedoman kemampuan membayar hutang
yang ideal adalah sebagai berikut,
• Membayar total hutang tidak melebihi
35% pendapatan tetap bulanan.

• Minimum 20% untuk hutang produktif.


Lebih besar dari 20% lebih baik.

• Maksimum 15% dapat dipakai untuk


hutang konsumtif. Lebih kecil lebih baik.
MENGELOLA HUTANG
Kemampuan Berhutang
Kemampuan seseorang menanggung hutang berbeda satu
dan lainnya. Sebagai pedoman,

• Jumlah hutang tidak melebihi 50% dari


aset nya (hartanya)

• Jumlah hutang mengecil dan


menjadi NOL disaat pensiun
In-solvent (kebangkrutan) terjadi bila
hutang melebih aset/harta seseorang.

Pengelolaan hutang yang baik dapat


menghindarkan seseorang
Dari kebangkrutan
ASURANSI
BERASURANSI

Berasuransi berarti mentransfer risiko terjadinya kematian


dini, cacat dan sakit kepada perusahaan asuransi

Salah satu tujuan berasuransi adalah


adanya kepastian penghasilan
Pencari Nafkah Keluarga sampai
usia tertentu bagi keluarga walaupun
dia meninggal, cacat dan
sakit kritis.
BERASURANSI

Risiko terhadap jiwa dan kesehatan seseorang


tidak bisa diprediksi.
Berasuransi berarti membayar sejumlah dana
kepada perusahaan asuransi agar bila
terjadi risiko tersebut maka
kepastian penghasilan tetap aman.

Berapa yang disisihkan untuk


premi proteksi asuransi?
Sesuai kemampuan, paling sedikit
10% dari penghasilan tetap
MENABUNG DAN INVESTASI
Membangun Pohon Uang
RENCANA MENABUNG DAN BERINVESTASI

Menabung berarti menyisihkan


sebagian penghasilannya sebelum
dibelanjakan dengan disiplin dan
menyimpan secara aman untuk
Mencapai tujuan keuangan masa
kini dan masa depan.
RENCANA MENABUNG DAN BERINVESTASI

Contoh:
menyisihkan sebagian penghasilan
untuk tujuan membentuk dana darurat,
dana pendidikan anak, dana hari tua
dan lain-lainnya
MENABUNG DAN BERINVESTASI
Menabung berarti Berinvestasi
Berinvestasi perlu mengenal profil
risiko seseorang dalam
mengambil risiko investasi yang bisa
berbeda satu dan lainnya.

Contoh
Profil A bisa berbeda dengan B saat
mengambil risiko investasi,
yang akan membedakan strategi dan
hasil investasi yang dia akan peroleh
MENABUNG DAN BERINVESTASI

Pedoman
Paling sedikit 10% dari
penghasilan tetapnya
sebelum keperluan rumah tangga
Pengertian
• Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah cara mengelola sumber-sumber dana
dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efesien dalam
suatu kegiatan usaha atau bisnis.
• Tujuan manajemen keuangan
adalah untuk memaksimalkan “keuntungan” melalui perencanaan
dan pengelolaan keuangan secara sistemik.
• “Keuntungan”
Keuntungan merupakan nilai lebih yang diperoleh melalui operasi
usaha, baik dalam bentuk material maupun non material.
- Nilai lebih immaterial, seperti: knowledge, skill, experience, dan
lain-lain.
- Nilai lebih material, seperti: uang, asset, dan lain-lain.
Manajemen Keuangan Usaha Wirausaha

• Adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para


pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan
• Manajemen keuangan Wirausaha harus lebih simple,
sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan
yang standard dan lazim.
• Manajemen keuangan Wirausaha perlu
mempertimbangkan karakternya yang memiliki
kecepatan perputaran dan jenis usaha yang relatif
sederhana (baik dalam skala usaha maupun SDMnya).
PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA
Setiap transaksi dalam kegiatan usaha haruslah dicatat dan
disusun dengan baik.
Penyusunannya dalam bentuk catatan akuntansi sederhana
melalui proses akuntansi dengan alur diagram sebagai berikut

Indentifikasi dan Proses


Pengumpulan Transaksi Pencatatan Penggolongan dan Pengikhtisaran
Data Transaksi Pengelompokkan

Pemrosesan dan Pelaporan

Analisa Data Laporan


Akuntansi Accounting
*ikhtisaran gambaran ttg keadaan keuangan (penjualan dan
laba bersih, pertumbuhan ekuitas, perkembangan
Komunikasi perusahaan dari waktu ke waktu apakah makin
berkembang/menurun, apakah bisnis semakin
menguntungkan, stagnan/merugi)
BIAYA (Cost) DALAM
BISNIS

1. Biaya merupakan pengeluaran (expenditure) guna memperoleh


manfaat. Manfaat dapat berwujud, seperti: bahan-bahan, alat-
alat dan jasa (upah, sewa, atau tenaga).
2. Setiap biaya adalah pengeluaran; namun terdapat perbedaan
pencatatan berdasar penerimaan manfaatnya.
• Jika belum diterima manfaatnya, seperti pembelian harta tetap, biaya
disebut dengan deferred cost dan dicatat dalam neraca sebagai harta
(asset).
• Jika sudah diterima manfaatnya, biaya disebut expired cost dan
dicatat dalam income statement sebagai beban pendapatan.
3. Ada juga pengeluaran yang tidak mendatangkan manfaat,
seperti: kerusakan produk, kehilangan, kebakaran, dll. Ini juga
merupakan biaya (loss), dan dicatat dalam income statement
sebagai beban pendapatan
A. Berdasar Jenis Penggunaan

1. Biaya Investasi
– Merupakan biaya modal tetap yang digunakan untuk
membiayai pengadaan barang modal.
– Dalam konteks manajemen keuangan, modal tetap
digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan
Harta Tetap (aktiva tetap).
– Dicatat dalam neraca sebagai Harta Tetap

2. Biaya Modal Kerja


– Merupakan jumlah seluruh Aktiva Lancar (Modal kerja kotor)
– Selisih Aktiva Lancar atas Hutang Lancar (Modal Kerja Netto)
– Biaya modal kerja diperlukan untuk membiayai perputaran
roda operasi usaha untuk memperoleh laba.
Komponen biaya-biaya Investasi
Biaya investasi yang diperlukan dalam usaha mikro dan kecil
umumnya relatif sederhana. Misalnya dalam usaha produksi telur
asin, biaya investasi terdiri atas beberapa komponen antara lain:

Bia ya Inve s ta s i P roduks i Te lur As in

Ha rg a Jumla h Umur Nila i Nila i


Jumla h
No Ko mpo ne n Bia ya S ATUAN pe r S a tua n Bia ya Eko no mis Pe nyusuta n S isa
Fisik
Rp Rp (ta hun) Rp Rp
1 P erizinan 1 2,500,000 2,500,000
2 Banguna n m2 150 250,000 37,500,000 10 3,750,000 26,250,000
3 Tanah m2 200 20,000 4,000,000 4,000,000
4 Kendaraan
a . Mobil Box unit 1 70,000,000 70,000,000 7 10,000,000 40,000,000
b. P ic k Up unit 1 35,000,000 35,000,000 7 5,000,000 20,000,000
c . S epeda Motor unit 1 7,500,000 7,500,000 7 1,071,429 4,285,714
5 Alat produks i da n P engemas
a .Timbangan unit 1 500,000 500,000 3 166,667
b. Wadah / Kota k P eme raman unit 500 30,000 15,000,000 2 7,500,000 7,500,000
c . P anci P e re bus an unit 3 100,000 300,000 3 100,000 100,000
d. Kompor Minyak unit 3 50,000 150,000 3 50,000 50,000
e . Ember/Bas kom unit 4 10,000 40,000 3 13,333
f. Tampah unit 10 3,500 35,000 3 11,667
6 P eralatan lainnya
c . Mes in Tik unit 1 500,000 500,000 3 166,667
d. P apan Nama unit 1 400,000 400,000 3 133,333
e . Cap Me rek da n Kode P roduks i unit 4 25,000 100,000 3 33,333
Jumla h 173,525,000 27,996,429 102,185,714
Komponen biaya-biaya Modal Kerja

Beberapa contoh biaya modal kerja, seperti:


B. Berdasarkan keterkaitan dengan produk
yang dihasilkan (Operasi)

1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak
terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau
penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu).
Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: gaji,
koran/majalah, overhead (listrik, telephone, air, service, dll),
bunga pinjaman, dll.

2. Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang besar-kecilnya selaras
dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap
tahun (satu satuan waktu).
Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: upah tenaga
tidak tetap, BBM, dll.
PROYEKSI PENDAPATAN

• Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi produksi dan harga jual


diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/ penjualan selama jangka
waktu usaha.
Pro ye ks i Pro duks i dan Pe ndapatan Ko to r Te lurAs in
PENJUALAN PENJULAN
NO Pro duk VOLUME HARGA JUAL
1 BULAN 1 TAHUN
1 Telur As in 150.000 800 120.000.000 1.440.000.000
TOTAL 120.000.000 1.440.000.000

• Biasanya produksi belum mencapai optimum pada tahun-tahun pertama,


khususnya untuk proyek atau usaha yang baru.
SUMBER DANA

1. Dana modal sendiri


Berasal dari pemrakarsa / pemilik proyek, investor lain
maupun penyertaan dari modal ventura.

2. Pinjaman dari Pihak Ketiga


Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier.
Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga.
Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65 % dari keb.
riil

Catatan :
• Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan
kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L)
usaha.
SUMBER DANA
 Pemilik
Pemiliktunggal
tunggalbisnis
bisnis
 Bebas
Bebas menentukanjalannya
menentukan jalannyausaha
usaha
 Terbebas dari beban pembiayaan
Modal Sendiri 
Terbebas dari beban pembiayaan
Disiplin
Disiplinatas
ataspenggunaan
penggunaandana
danaharus
harusada
ada
karena tidak ada tekanan pengembalian
karena tidak ada tekanan pengembalian
dari
daripihak
pihakluar
luar

 Melibatkan
Melibatkanpihak
pihaklain
lain(pribadi/badan
(pribadi/badan
usaha)
usaha) menjadi pemegangsaham
menjadi pemegang
Modal  Membagi resiko bisnis dengan
saham
Membagi resiko bisnis denganpihakpihak
lain
Kerjasama lain
 Disiplin
Disiplinpenggunaan
penggunaandanadanadan
danoperasi
operasi
usaha
usaha
 Berbagi
Berbagikeuntungan
keuntungan
 Berbagi
Berbagi pembagiantugas-wewenang
pembagian tugas-wewenang

 Lembaga
Lembagaperbankan
perbankan(Bank
(BankUmum,
Umum,BPR,
BPR,
dll)
dll)
Modal  Modal
ModalVentura
 Koperasi
Ventura
Koperasi
Pinjaman  Multifinance
Multifinance
 dll
dll
LABA KOTOR

• Untuk mengetahui hasil kegiatan usaha ini,


maka harus diketahui berapa besar laba yang
diperoleh.
• Perhitungan Laba Kotor adalah sebagai berikut :

Laba Kotor = Pendapatan Bersih – Harga Pokok Pembelian (HPP)

Margin Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Pembelian (HPP)


Penjualan
LABA BERSIH
• Untuk menghitung laba bersih digunakan
rumus sebagai berikut :

Laba Bersih = Laba Kotor – Total Biaya

• Penghitungan Laba bersih dilanjutkan dengan


cara mengurangi laba bersih dengan bunga
dan pajak (tax)
Neraca

• Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan


adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta
kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
• Komponen neraca :
– Aktiva (Kekayaan/harta)
– Kewajiban (Utang)
– Modal (Ekuitas)

Kekayaan = Kewajiban + Modal


Bentuk 1
Nama Perkiraan Rp. (.000)
Fixed Asset / Asset tetap a
Current Asset / Asset beredar b
TOTAL ASSET (X) (a + b)
Current Passiva/Kwjb saat ini C
Passiva jk. Pjg D
TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)
NET ASSET ( X – Y)
Dana E
Cadangan F
DANA PEMILIK ( E + F)

NET ASSET = DANA PEMILIK


Bentuk 2

Nama Perkiraan Rp. (.000)


Fixed Asset / Asset tetap a
Current Asset / Asset beredar b
TOTAL ASSET (X) (a + b)
Current Passiva/Kwjb saat ini C
Passiva jk. Pjg D
TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)
Dana E
Cadangan F
TOTAL ASSET = PASIVA + DANA PEMILIK ( Y + E + F)

TOTAL ASSET = PASSIVA + DANA PEMILIK


Contoh Neraca
(yang lazim dipakai)
NERACA
PT MANOKWARI JAYA
PER 31 Desember 2021

AKTIVA (Rp) PASIVA (Rp)


Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Kas/Bank 4.000.000 Utang Dagang 2.500.000
Piutang Dagang 4.500.000 UtangBiaya 1.000.000
Persediaan Barang 6.500.000 Total Kewajiban Lancar 3.500.000
Total Aktiva Lancar 15.000.000
Aktiva Tetap Kewajiban Jangka Panjang
Tanah 70.000.000 Utang Bank 1.500.000
Bangunan 40.000.000 Total Kewajiban Jangka Panjang 1.500.000
Kendaran 10.000.000 Total Kewajiban 5.000.000
Mesin-mesin 7.000.000
127.000.000 Ekuitas
Akumulasi Penyusutan (3.222.200) Modal 125.000.000
Nilai Buku 123.777.800 Laba/Rugi 8.777.800
Total Ekuitas 133.777.800

TOTAL AKTIVA 138.777.800 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 138.777.800


Rugi / Laba

• Laporan rugi-laba menggambarkan kinerja perusahaan


dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.

• Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara


pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut

• Komponen Rugi/Laba:
– Pendapatan
– Biaya
RUGI / LABA
PT PT MANOKWARI JAYA
PER Desember 2021

Uraian (Rp)
Penjualan 62.000.000
Harga Pokok Penjualan 38.000.000
Laba Kotor 24.000.000
Biaya Usaha
Biaya Pemasaran 9.000.000
Biaya Adm dan umum + Penyusutan 12.000.000
Total Biaya Usaha 21.000.000
Laba Usaha 3.000.000
Pendpatan dan biaya diluar usaha
Pendapatan sewa 3.000.000
Biaya Bunga 1.222.200
Laba Sebelum pajak 4.777.800
Pajak Penghasilan (10%) 477.780

Laba Bersih 4.300.020


Arus Kas

1. Daftar yang menggambarkan arus penerimaan


kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan
selama periode tertentu yang digunakan
sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian likuiditas perusahan.
2. Komponen utama dalam Arus Kas :
• Arus Kas Operasi
• Arus Kas Investasi
• Arus Kas Pendanaan

3. Beberapa Jenis / Contoh Arus Kas :


3 Komponen Arus Kas
Segala
Segalatransaksi
transaksidan
dankejadian
kejadian
yang masuk dalam penentuan
Aktivitas
AktivitasOperasi
Operasi yang masuk dalam penentuan
laba
lababersih
bersih

Aktivitas
Aktivitas Transaksi
Transaksiyang
yangberkaitan
berkaitandengan
dengan
pembelian
pembelian dan penjualanaktiva
dan penjualan
Investasi
Investasi yang tidak untuk dijual
aktiva
kembali
yang tidak untuk dijual kembali

Transaksi
Transaksi yang yang berkaitan
berkaitan
Aktivitas
Aktivitas dengan
dengan kas didapatkan atau
kas didapatkan atau
Pendanaan
Pendanaan dikembalikan kepada pemilik
dikembalikan kepada pemilik
modal
modalatau
ataukreditor
kreditor
Contoh Arus Kas
URAIAN (Rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi
Kas diterima dari pelanggan 25,000,000
Kas dibayarkan kepada pemasok (20,000,000)
Kas dibayakan untuk biaya-biaya (3,000,000)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi 2,000,000

Arus kas dari aktivitas Investasi


Penjulan kendaran 40,000,000
Pembelian Tanah (60,000,000)
Arus Kas bersih dari investasi (20,000,000)

Arus kas dari aktivitas pendanan


Pembayaran utang jangka panjang (15,000,000)
Arus Kas bersih dari pendanaan (15,000,000)

Kenaikan kas dan setara kas 2,000,000


Kas dan setara kas awal 3,000,000
Kas dan setara kas akhir 5,000,000
Usaha Kecil Mudah Terjerumus dalam Masalah
Manajemen Kas

Beberapa kesukaran umum manajemen kas


1. Pengawasan intern yang buruk
2. Perencanaan kas yang kurang, apabila tidak mampu
memperkirakan kebutuhan kas, maka akan berisiko
kas minus saat operasi.
3. Penyimpanan/pengalokasian dana yang tidak tepat,
misal karena memiliki kas banyak buru-buru beli tanah
untuk tabungan (padahal tanah sulit menjadi alat
likuid)
4. Kesalahan memberikan piutang dan tidak mampu
mengendalikan tagihan.
5. Kelemahan mengendalikan biaya-biaya (manajemen
biaya), misal overhead berlebihan, beban administrasi
TITIK IMPAS (Break Even Point)

Break event point digunakan untuk menutupi


biaya variabel dan biaya tetap.
• Rumus Break event point adalah sebagai
berikut :

BEP = Biaya Tetap Total (BTT)


Harga x Biaya Variabel
Kurva Break Event Point
PERMODALAN USAHA
Kapan Pembiayaan Usaha Dibutuhkan

• Awal memulai usaha


• Pengembangan usaha
• Ketika ada kesulitan keuangan (financial
distress)
Kegunaan Pembiayaan

• Modal Kerja: biaya bahan baku, biaya


tenaga kerja , biaya pemasaran, dll
• Investasi: alat produksi, peralatan, tempat
usaha, dll (aktiva tetap yang umurnya
diatas satu tahun)
Permasalahan UKM Dalam Permodalan
Pertanyaan mendasar: akses terhadap sumber
permodalan atau semangat kewirausahaan?
 Keuntungan usaha habis untuk kebutuhan
konsumtif
 Modal usaha digunakan bukan untuk keperluan
usaha
 Tidak berani berhutang
Kendala Akses Sumber Permodalan: kelayakan
usaha, agunan, dan legalitas usaha
FASILITAS UNTUK UKM
Dana Pendampingan usaha dari kementerian terkait.
Program penguatan usaha kecil dari DIPA
Pemerintah Daerah.
Dana PKBL BUMN
Fasiltas Pembiayaan UKM dari Perbankan
Fasilitas Pembiayaan UKM dari Lembaga
Pembiayaan
Fasilitas dari Perguruan Tinggi, LSM, Koperasi,
Asosiasi Usaha, dll
STRATEGI MENDAPATKAN PERMODALAN

• Mengawali usaha dengan modal sendiri


(modal keluarga) untuk meminimalkan risiko.
• Manfaat Legalitas Usaha: hampir semua
sumber pembiayaan mensyaratkan hal ini.
• Buat Rencana Bisnis, walaupun sederhana:
hal ini sangat penting untuk meyakinkan
pemilik modal.
MENEMBUS AKSES PERBANKAN
• Tahapan Penilaian Permohonan Kredit:
1. Kesesuaian permohonan kredit dengan
pasar sasaran bank Jika tidak sesuai
dengan pasar sasaran maka permohonan
akan ditolak.
2. Analisis kredit: identitas pemohon, tujuan
permohonan kredit, riwayat hubungan
bisnis dengan bank (System Informasi
Debitur BI).
3. Analisis 5C Kredit (character, capacity,
capital, condition, dan collateral)
MENEMBUS AKSES PERBANKAN
• Menyiasati Kredit Usaha Kecil
1. Untuk usaha baru hindari pembiayaan dari bank.
2. Perbaiki manajemen internal sebelum mengajukan
kredit perbankan
3. Pertimbangkan risiko kredit terhadap kelangsungan
usaha.
4. Sebelum menentukan bank dan jenis kredit yang
dipilih, cari informasi sebanyak mungkin.
5. Ketika datang ke bank mintalah informasi selengkap
mungkin tentang kredit yang mau diajukan.
MENEMBUS AKSES PERBANKAN
Program Kredit Untuk Usaha Kecil, antara lain:
1. Program KUPEDES dan SIMASKOT BRI.
2. Program Pusat Pelayanan Kredit Koperasi (PPKKP)
oleh BUKOPIN lewat KUD dan kelompok simpan-
pinjam.
3. Program Kredit Kecamatan oleh BKK dan LDKP
(Lembaga dana Kredit Pedesaan).
4. Program Pengembangan Hubungan Bank-KSM
oleh Bank Indonesia melalui bank pelaksana.
5. KUK yang dilayani bank umum.
6. Pinjaman kelompok usaha dan koperasi oleh BMI
BERMITRA DENGAN MODAL VENTURA

Pembiayaan modal ventura diberikan dalam


bentuk equity (penyertaan modal/saham
sementara).
Bersifat risk capital sehingga tanpa agunan.
Jenis pembiayaan: penyertaan saham langsung,
obligasi konversi, dan pola bagi hasil.
Kelebihan: dapat untuk usaha baru, biaya murah,
tanpa agunan, mendukung inovasi.
Kekurangan: Persyaratan ketat, imbal balik yang
diminta lebih besar dari pengorbanan, dan terlibat
dalam manjemen usaha.
SUMBER PERMODALAN ANTERNATIF

• Pegadaian
• Koperasi
• Pemodal dari Iklan
• Relasi Bisnis: supplier atau distributor
• Pinjaman dari kantor atau teman
• Dll (kreativitas)
.......Selesai......

Anda mungkin juga menyukai