Anda di halaman 1dari 39

TABLET

EFFERVESCENT

Disusun Oleh :
Team Farmasi Sediaan Solida
◦ Sediaan tablet dibuat dg cara pengempaan bahan-bahan aktif dg
campuran asam-asam organik (seperti asam sitrat atau asam
tartrat) dg natrium nikarbonat
◦ Jika dimasukan ke dlm air menghasilkan larutan yg jernih dan
rasa yg enak
◦ Dan terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat
shg terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan gas
karbondioksida (CO2) serta air
◦ Fungsi gas karbondioksida :
◦ Membantu mempercepat hancurnya tablet
◦ Meningkatkan kelarutan zat aktif
◦ Memberikan rasa segar
◦ Tablet effervescent memerlukan kondisi kerja dan mettode khusus dlm
pembuatannya karena dlm tablet ini terdapat dua bahan yg tdk dapat
tersatukan yaitu natrium bikarbonat dg asam organik krn akan
membentuk gas karbondioksida
◦ Reaksi kedua bahan ini akan dipercepat dg adannya air, maka tablet
effervescent selama produksi sampai ke tangan konsumen tidak boleh
berkontak dg air
PENGERTIAN
◦ Tablet effervescent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan
kedalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang
dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat.
◦ Gas karbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan
meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas karbondioksida ini juga
memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonsi.
Disamping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa
yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa
obat tertentu.
Keuntungan tablet effervescent

◦ Dapat utk formula dg bahan aktif dosis besar, dapat 3-10 kali
dosis tablet biasa
◦ Tablet tdk perlu ditelan
◦ Memiliki rasa yg lebih enak ketika dicampurkan dg air,
dibandingkan jika mencampurkan serbuk dg air
◦ Dosis yg lebih baik ( byk penelitian menunjukan bahwa
effervescent meningkatkan jumlah penyerapan bahan aktif
dibandingkan dg formulasi konvensional)
Kerugian tablet effervescent

◦ Tidak semua rasa bahan obat dapat ditutup


◦ Kadang kala waktu hancur tablet dlm air dapat lebih dari 5 menit, hal
ini tergantung pada suhu air yang digunakan dan sifat bahan aktif yang
digunakan
• Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
• Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk
memulai reaksi effervescent.
TUJUAN PENGGUNAAN
◦ Tablet effervescent dibuat untuk memudahkan penyerapan obat karena obat diberikan
dalam bentuk larutan ketika akan digunakan.
◦ Tablet effervescent juga dapat melindungi zat aktif yang tidak tahan dengan pH
lambung. Karena tablet effervescent dapat menaikkan pH lambung menjadi netral
atau hampIr netral. Misalnya tablet effervescent yang mengadung aspirin, aspirin
tetap ada dalam larutan dan dengan cepat dipakai oleh tubuh pada pengosongan
lambung. Aspirin dalam bentuk tablet effervescent tidak begitu mengiritasi selaput
lendir lambung.
◦ Tablet effervescent dibuat untuk memudahkan bagi pasien yang tidak dapat menelan
tablet konvensional, pil, atau kapsul karena sebelum digunakan tablet dilarutkan
dalam air terlebih dahulu.
◦ Tablet effervescent dibuat untuk menutupi rasa zat aktif yang kurang enak.
◦ Dengan tablet effervescent dapat meningkatkan estetika dan rasa senang pasien saat
akan minum obat.
BAHAN AKTIF (1)
Beberapa kategori bahan aktif yang dibuat sediaan effervescent:
Zat aktif yang sulit dicerna atau rusak di lambung
Sebagai contoh adalah Ca2CO3. Dalam bentuk tablet biasa atau serbuk, kalsium karbonat larut
dalam asam lambung dan dapat diabsorpsi ke sistem sirkulasi. Akan tetapi dalam GI senyawa ini
melepaskan gas CO2 yang mengganggu. Pada pasien usia lanjut di mana tingkat keasaman
dalam GI berkurang, kalsium karbonat kemungkinan melewati GI tanpa terdisolusi dan dapat
menyebabkan konstipasi.Formulasi kalsium karbonat dalam sediaan effervescent memberikan
keuntungan: dalam bentuk terlarut sempurna sebelum digunakan sehingga siap untuk diabsorpsi,
tidak menimbulkan gas CO2 dalam lambung, juga resiko terjadinya konstipasi.
Zat aktif yang sensitif pH
Misalnya asam-asam amino dan antibiotik. Dalam pH lambung senyawa tersebut dapat
terdenaturasi, kehilangan aktivitas biologi, atau menyebabkan bentuk tidak aktif. Komponen
tablet effervescent dapat bertindak sebagai buffer sehingga pH GI meningkat. Efek pendaparan
GI melalui karbonasi ini akan menginduksi pengosongan lambung lebih cepat (normalnya 20
min), sehingga absorpsi zat aktif menjadi maksimum.
BAHAN AKTIF (2)
Zat aktif yang memerlukan dosis besar Umumnya ukuran tablet effervescent
lebih besar dibandingkan tablet konvensional, yaitu Ø = 1 inchi dengan bobot
tablet ~ 5 gram.
Zat aktif yang sensitif terhadap cahaya, lembab, dan oksigen Misalnya vitamin-
vitamin. Tablet effervescent mensyaratkan lembab < 0.5%. Untuk
menghindari kontak dengan atmosfer, tablet effervescent dikemas dalam
aluminium
Sumber asam

◦ Asam makanan (paling umum digunakan)


◦ Asam sitrat (paling umum), asam fumarat
◦ Asam tartrat, asam suksinat
◦ Asam malat, asam adipat
◦ Anhidrida asam (anhidrida asam makanan yg paling byk digunakan,
dimana bila dicampur dg air anhidrida asam terhidrolisa menjadinya
asamnya, yg dpt bereaksi dg sumber karbonat yg tersedia utk menghasilkan
eferfesen.
◦ Anhidrida asam suksinat
◦ Asam sitrat anhidrida
◦ Garam asam
◦ Natrium dihidrogen phosphat,dinatirum dihrogen phosphat, garam asam
sitrat, natrium asam sitrat
Sumber basa

◦ Umumnya garam karbonat yg padat dan kering


◦ Bentuk bikarbonat dan karbonat yg paling sering digunakan krn lebih
reaktif
◦ Contoh : natrium bikarbonat, natrium karbonat, kalium
bikarbonat,kalium karbonat, natrium seskuikarbonat, natrium glisin
karbonat, L-lisin karbonat.
◦ Natrium bikarbonat merupakan sumber utama karbondioksida dlm
sistem efferfesen
BAHAN TAMBAHAN (1)
Karakteristik komponen tablet effervescent:
Dalam banyak hal prinsip yang digunakan dalam memproduksi tablet effervescent sama dengan
yang digunakan untuk tablet konvensional. Banyak dari proses dan alat proses yang sama.
Demikian juga sifat umum granul yang diperlukan untuk memdapatkan tablet yang sesuai
persyaratan seperti:
Ukuran partikel
Bentuk partikel
Keseragaman distribusi
Aliran bebas granul
Parameter penting pemilihan bahan tambahan adalah KANDUNGAN AIR. Komponen asam dan
basa mengalami reaksi secara spontan saat dicampur dengan air. Reaksi ini juga dapat
berlangsung dengan adanya sejumlah kecil air. Saat sudah terjadi reaksi, reaksi akan berjalan
semakin cepat karena produk sampingan reaksi ini adalah air. Untuk alasan ini, maka bahan
pembantu yang dipilih sebaiknya berada dalam bentuk ANHIDRAT, dengan sedikit atau tanpa
lembab yang diadsorpsi, atau dengan molekul air yang terikat pada bentuk HIDRAT yang
STABIL karena air dibutuhkan sedikit untuk kebutuhan mengikat granul karena granul yang
terlampau kering tidak dapat dikempa .
BAHAN TAMBAHAN (2)
Contoh:
CH2COOH CH2COONa
CH2COOH + 3NaHCO3 → CHCOONa + 3 CO2 + 3 H2O
CH2COOH CH2COONa
KELARUTAN merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet effervecsent. Jika komponen
tablet tidak larut, reaksi effervescent tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara
cepat. Kecepatan kelarutan lebih penting dari kelarutan karena zat yang terlarut lambat dapat
merintangi desintegrasi tablet dan menghasilkan residu yang tidak disukai setelah tablet
terdisintegrasi.
 
A. Sumber Asam
Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet effervescent dapat digolongkan menjadi;
a. Asam Makanan, antara lain :
Asam Sitrat: BM = 210,14 (C6H8O7.H2O)
Merupakan asam yang paling sering digunakan karena harganya yang murah. Asam sitrat sangat
larut, sangat higroskopis kekuatan asamnya tinggi (tripotik), dan dalam bentuk granul yang dapat
mengalir dengan bebas (Lachman Tablet h.287). Asam ini sangat mudah larut dalam air dan tersedia
dalam bentuk hablur bening, tidak berwarna/serbuk granular berwarna putih, tidak berbau,
mempunyai rasa sangat asam, bersifat sangat higroskopis (FI IV, 1995). Asam ini mempunyai rasa
asam buah (Bahan Kuliah Tablet).
BAHAN TAMBAHAN (3)
Asam Tartrat: BM = 150,09 (C4H6O6)
Asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besar dari asam sitrat. Asam tartrat
juga banyak digunakan dalam formulasi tablet effervescent. Asam ini LEBIH
LARUT dalam air dan LEBIH HIGROSKOPIS apabila dibandingkan dengan
asam sitrat. Kekuatan asamnya sama dengan asam sitrat, tetapi jumlah asam yang
digunakan lebih banyak karena asam tartrat bersifat diprotik sedangkan asam
sitrat bersifat triprotik. Asam tartrat tersedia dalam bentuk hablur tidak berwarna/
bening, atau serbuk hablur halus sampai granular berwarna putih, tidak berbau,
mempunyai rasa asam, dan stabil di udara (Lachman tablet h.287; FI IV, 1995).
Biasanya digunakan kombinasi asam sitrat dan asam tartrat karena asam tartrat
saja akan menyebabkan granul gampang remuk dan asam sitrat saja akan
menyebabkan campuran lengket dan susah digranul (U.S. Patent 6,497,900).
BAHAN TAMBAHAN (4)
Asam Malat
Asam ini bersifat higroskopis dan mudah larut. Asam malat mempunyai kekuatan yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan asam sitrat dan asam tartrat (Lachman Tablet h. 287).
Asam Fumarat
Mempunyai kekuatan yang sebanding dengan asam sitrat, namun kelarutannya rendah dalam air dan bersifat
non-higroskopis (Lachman Tablet h. 287).
Asam Adipat & Asam Suksinat
Kedua asam ini bersifat non-higroskopis, mempunyai kelarutan yang jauh lebih rendah dari asam sitrat,
kurang tersedia dan kurang ekonomis (Lachman Tablet h. 288).

Asam anhidrat
Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisis yang membebaskan bentuk asamnya yang
dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Tidak bisa digunakan air karena asam anhidrat dapat bereaksi
sebelum digunakan. Contohnya adalah suksinat anhidrat (Lachman Tablet h.288) dan asam sitrat anhidrat.
BAHAN TAMBAHAN (5)
Garam Asam
Natrium dihidrogen fosfat (Monosodium fosfat)
Tersedia dalam bentuk granular dan serbuk anhidrat; mudah larut dalam air;
menghasilkan larutan asam dengan pH sekitar 4,5; mudah bereaksi dengan karbonat
atau bikarbonat.
Dinatrium dihidrogen pirofosfat
Mudah diperoleh dan larut dalam air.
Garam asam sitrat (natrium dihidrogen sitrat dan dinatrium hidrogen sitrat)
Natrium asam sulfit (Sodium bisulfit) yang sering digunakan untuk effervescent
pembersih toilet.
Merupakan senyawa pereduksi kuat; tidak kompatibel dengan senyawa
pengoksidasi (Lachman Tablet h.288).
BAHAN TAMBAHAN (6)
Sumber Karbondioksida
Sumber basa yang biasa digunakan sebagai basis effervescent adalah natrium
bikarbonat, natrium karbonat. Natrium bikarbonat lebih dipilih untuk digunakan
dalam formula karena lebih stabil daripada natrium karbonat.
Natrium bikarbonat: BM = 84,01
Natrium bikarbonat adalah sumber CO2 utama dalam sistem effervescent. Tidak
bersifat higroskopis, larut dalam air, harganya murah, mempunyai pH 8,3 dalam
larutan 0,85 %, berbentuk serbuk hablur putih yang stabil di udara kering tetapi di
udara lembab terurai secara perlahan-lahan. Natrium bikarbonat bisa menghasilkan
kira-kira 52 % CO2. Penggunaan secara luas untuk membuat antasid, baik sebagai
komponen tunggal atau sebagai bagian dari komposisi antasid (FI IV 1995,
Lachman tablet h.289).
BAHAN TAMBAHAN (7)
Natrium karbonat: BM = 286,1 (Na2CO3. 10H2O)
Memiliki pH 11,5 dalam larutan air konsentrasi 1 %. Natrium karbonat mempunyai
efek stabilisasi karena kemampuannya untuk mengabsorbsi lembab, mencegah
reaksi awal. Untuk alasan ini lebih dipilih natrium karbonat bentuk anhidrat
(Lachman tablet h.289). Sebagai stabilizer karena dapat mengabsorpsi lembab dan
kurang higroskopis juga dapat menurunkan laju reaksi effervescent.

Kalium bikarbonat atau kalium karbonat


Digunakan terutama apabila ion natrium tidak diinginkan atau perlu untuk dibatasi,
contoh produk antasid dimana dosisnya bergantung pada jumlah natrium yang
disarankan untuk pencernaan. Lebih larut dan lebih mahal daripada bentuk
natriumnya (Lachman tablet h.289).
BAHAN TAMBAHAN (8)
Bahan Tambahan Lainnya
Bahan tambahan lainnya pada tablet effervescent antara lain seperti bahan pengikat, bahan pengisi,
dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini penggunaannya dalam jumlah yang terbatas. Seperti halnya
pengisi, hanya digunakan sedikit saja, karena dalam formula tablet effervescent sudah banyak
mengandung karbonat dan asam.
Pengikat dan zat penggranul
Konsentrasi 0,004 – 1,5 % dari berat total tablet (U.S. Patent 6,649,186).
Untuk pembuatan tablet effervescent dengan metode granulasi penggunaan pengikat seperti gelatin,
amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan rendah atau karena kandungan residu air
tinggi yang dapat mempercepat ketidakstabilan tablet effervescent. Pengikat kering seperti laktosa,
dekstrosa, dan manitol dapat digunakan tetapi tidak efektif pada konsentrasi rendah yang diizinkan
dalam formulasi tablet effervescent, juga karena dapat menghambat disintegrasi. Pengikat efektif
untuk tablet effervescent adalah PVP. PVP ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalamkeadaan
kering kemudian masa dibasahi oleh cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol.
Alkohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVP. Air
berguna sebagai pelarut untuk pengikat kering dan sebagai pengikat sendiri. Sejumlah kecil air
ditambahkan secara hati-hati dan dikontrol untuk mencegah disolusi awal. Air sangat efektif sebagai
pengikat karena adanya disolusi sebagian dari bahan-bahan pembantu diikuti dengan kristalisasi
karena pengeringan (Lachman tablet h.291).
BAHAN TAMBAHAN (9)
Pengisi
Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena komposisi zat yang menghasilkan
effervescent sudah cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik, menyediakan
ekstra effervescent dan efek pH larutan tidak begitu berarti. Pengisi lain adalah natrium klorida
dan natrium sulfat. Kedua zat ini relatif padat dan mungkin berguna untuk menghasilkan
kompaksi tablet yang lebih padat (Lachman tablet h.291). pengisi ditambahkan untuk
menggenapkan bobot dan meningkatkan stabilita sediaan terhadap lembab. Contoh pengisi
antara lain adalah laktosa, sukrosa, dan manitol.
Lubrikan
Konsentrasi 0,25 – 1 % dari berat total tablet (U.S. Patent 6,649,186).

Lubrikan dapat dibagi dua, yaitu:


Lubrikan Intrinsik
Bertujuan untuk lubrikasi permukaan alat/mesin tablet. Contohnya adalah spray malam/wax
yang telah dilelehkan (Lachman Tablet h.293)
BAHAN TAMBAHAN (10)
Lubrikan yang umum digunakan:
◦ Garam stearat (Mg, Ca, Zn), efektif bila digunakan dengan konsentrasi ≤ 1% karena tidak larut air, dapat
mengganggu disintegrasi tablet, dan menghasilkan larutan yang keruh.
◦ Talk dan serbuk politetrafluoroetilen → tidak larut air, namun disintegrasi tablet lebih cepat.
◦ Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 mikronisasi merupakan lubrikan larut air yang efektif.
◦ Natrium stearat dan natrium oleat → larut dalam konsentrasi rendah; kombinasi keduanya akan lebih efektif
◦ Lainnya:
◦ Surfaktan dapat juga digunakan untuk menghasilkan larutan bening juga berguna sebagai lubrikan.
Natrium lauril sulfat akan menyediakan efek lubrikasi tetapi dapat menghambat disintegrasi jika
konsentrasinya terlalu besar. Magnesium lauril sulfat hanya sedikit mempengaruhi waktu disintegrasi

Lubrikan Ekstrinsik
Bertujuan untuk lubrikasi permukaan alat/mesin tablet. Contohnya adalah spray malam/wax yang telah
dilelehkan (Lachman Tablet h.293)
Komponen Tambahan Lain (Lachman Tablet h.294)
◦ Flavour
◦ Pewarna
◦ Pemanis
Metode Pembuatan Tablet Effervescent
Metode Pembuatan Tablet Effervescent
◦ Granulasi kering adalah proses granulasi tanpa menggunakan cairan &
panas
◦ Proses granulasi kering dilakukan dg mengkompresi bahan kering
menjadi tablet
◦ Pada proses granulasi kering komponen-komponen tablet dikempa dg
mesin cetak tablet lalu ditekan ke dlm die dan dikempakan dg punch
shg diperoleh massa yg disebut slug
◦ Pada proses selanjutnya slug diayak dan diaduk utk mendapatkan
granul yg daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal
Evaluasi tablet effervescent

Evaluasi yg dilakukan meliputi evaluasi massa tablet dan


evaluasi tablet
◦ Evaluasi massa tablet
◦ Waktu alir, sudut diam, bobot jenis serbuk, indeks
kompresibilitas dan uji kadar air
◦ Evaluasi tablet
◦ Penampilan fisik tablet dan larutan effervescent
◦ Uji waktu larut
◦ Keseragaman ukuran
◦ Keseragaman bobot
◦ Kekerasan, keregasan
◦ Uji pH, kadar air
◦ Uji statistik kesukaan
Yang harus diperhatikan dlm pembuatan tablet effervescent

◦ Kondisi ruangan dan area produksi tablet effervescent


◦ Kondisi khusus yaitu tingkat kelembaban relatif maksimum 25% dengan
suhu ruangan < 25◦C
◦ Bahan baku tablet effervescent
◦ Mempunyai sifat higroskopik sehingga pd proses produksi dilakukan dg
kondisi khusus
◦ Pemilihan bahan tambahan
◦ Pemilihan bahan tambahan obat hrs memiliki kriteria senyawa yang tidak
mengandung air
◦ Ruang Produksi
◦ Ruang produksi disetting dg kondisi yg diperlukan dg dilengkapi
peralatan ukt mengatur kondisi tersebut. Selain itu dlm ruang produksi
mesin cetak tablet, lemari pengering dan tempat pengemasan dilekatkan
pada area yg berdekatan untuk menghindari kontak udara yang terlalu
lama.
FORMULA
Vitamin C
Pyridoxine
PVP
Sukrosa
Asam Sitrat monohidrat
Asam tartrat
Natrium bikarbonat
PEG 8000
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
FORMULA

Pertimbangan pemilihan bahan-bahan dalam formula dan metode pembuatan


◦ Pengikat yang digunakan dipilih PVP karena PVP merupakan pengikat yang larut air.
Konsentrasi PVP sebagai pengikat dalam formulasi dan teknologi farmasi sebesar
0,5-5%.
◦ Pengisi yang digunakan adalah sukrosa karena pengisi yang digunakan dalam tablet
effervescent adalah gula. Konsentrasi sukrosa sebagai pengisi dalam formulasi adalah
2-20%.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
FORMULA
◦ Asam yang digunakan adalah kombinasi asam sitrat monohidrat dan asam tartrat
karena dengan kombinasi akan diperoleh tablet effervescent yang baik. Bila
digunakan asam sitrat monohidrat tunggal maka granul yang dihasilkan lengket dan
lunak sehingga tidak dapat digunakan dalam kombinasi dengan asam tartrat tunggal
maka akan dihasilkan tablet effervescent yang keras dan retak-retak.
◦ Basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat karena basa tersebut bisa digunakan
dalam kombinasi dengan asam tartrat.
◦ Lubrikan yang digunakan harus larut air sehingga di pilih PEG 8000.
EVALUASI TABLET (1)
Tujuan
◦ Untuk memeriksa apakah tablet memenuhi persyaratan resmi (Farmakope) atau non resmi (Non Farmakope) atau
tidak.
Prosedur
PARAMETER FISIK
Pemeriksaan penampilan fisik: Kejernihan larutan.
Keseragaman ukuran
◦ 20 tablet diambil secara acak, Setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter tablet
tidak boleh lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet. (FI edIII hlm. 7).
Keragaman bobot
◦ Persyaratan keragaman bobot diterapkan untuk tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih atau
merupakan 50% atau lebih dari bobot total.
◦ Pilih tidak kurang dari 30 tablet. Lalu timbang seksama 10 tablet, satu per satu, dan hitung bobot rata-rata. Dari
hasil Penetapan Kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing-masing monografi, hitung jumlah zat
aktif dari masing-masing dari 10 tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. (FI IV, 1995 h.999)
EVALUASI TABLET (2)
Kekerasan tablet
◦ 20 tablet diambil secara acak, kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes
Mensato. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat
dengan satuan Kg/cm2. Kekerasan yang ideal 10 kg/cm2.
Friabilitas
◦ Bersihkan 20 tablet dari debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam
alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm (100 X)
◦ Setelah 4 menit,hentikan alat, tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan
timbang (W1).
◦ Indeks friabilitas (f) = (Wo -W1)/Wo X 100%
Friksibilitas
◦ 20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari debu, kemudian ditimbang (Wo),
kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4 menit
(100 X), kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1). Friksibilitas =
(Wo - W1)/W1 x 100 %.
EVALUASI TABLET (3)
◦ Uji waktu hancur
◦ Ini adalah parameter paling penting. Biasanya tablet dapat hancur dalam waktu 1-2
menit. Volume dan suhu air yang digunakan untuk uji waktu hancur tablet
effervescent

Tablet Volume Air (ml) Suhu (°C)

Antasida/analgesik 120 –180 15– 20

Pembersih gigi 120 –150 40– 45

Minuman 180 –240 10– 15

Pencuci mulut 20 –30 25

Pembersih Toilet 4000 –6000 20– 25


EVALUASI TABLET (4)
PARAMETER KIMIA
◦ pH larutan
◦ Keseragaman kandungan zat aktif
◦ Kadar zat aktif
◦ Stabilitas : zat aktif dan sistem effervescent
Rancangan Formula Tablet Ekstrak Kelopak Bunga Rosela
HASIL
◦ Sifat fisik granul ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) berdasarkan simplex lattice design
HASIL
Hasil pengujian sifat fisik tablet effervescent ekstrak kelopak
bunga rosella dengan formula Avicel PH 101 90%:10% gelatin
KESIMPULA
N
Hasil penelitian didapatkan bahwa campuran
bahan dengan proporsi Avicel PH 101 90% dan
gelatin memberikan hasil optimal pada sifat
fisik granul dan menghasilkan tablet ekstrak
kelopak bunga rosela yang memenuhi
persyaratan uji sifat fisik tablet
◦ Pengemasan ( Packaging)
 Pengemasan tablet effervescent maupun materialnya harus memiliki penutup atau
tertutup rapat.
 Wadah multiguna seperti tube harus memiliki tube yg dpt ditutup ulang bila satu
tablet harus diambil
 Wadah dilengkapi dg sachet berisi silika gel utk menyerap kelembaban
 Alumunium foil dpt melindungi tablet effervescent dari pengaruh lembab dan cahaya
matahari
 Semua proses pengemasan dilakukan pd kondisi ruangan yg memiliki kelembaban
yang rendah (≤25%) pada suhu 25◦C.
Terima kasih ….

Anda mungkin juga menyukai